Unmanned Aerial Vehicle (UAV) adalah salah satu jenis robot penjelajah udara tanpa awak. Unmanned Aerial Vehicle (UAV) juga sering disebut dengan nama Pesawat Udara Nir Awak (PUNA). Unmanned Aerial Vehicle (UAV) merupakan kendaraan udara tanpa awak (pilot pengendali) di dalamnya. Karena tidak memiliki awak, UAV harus dikendalikan dari jarak jauh menggunakan remote control dari luar kendaraan atau biasa disebut Remotely Piloted Vehicle (RPV). Selain itu, UAV juga dapat bergerak secara otomatis berdasarkan program yang sudah ditanamkan pada sistem komputernya.
Aplikasi Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
Pada saat ini Unmanned Aerial Vehicle (UAV) telah berkembang dengan sangat pesat dan digunakan dalam berbagai aplikasi. Berikut ini merupakan beberapa contoh aplikasi dari Unmanned Aerial Vehicle (UAV) :
- Melakukan penginderaan jarak jauh, seperti memantau jaringan listrik, melakukan pemetaan suatu daerah, melihat keadaan geologi suatu daerah, dan memantau lahan pertanian.
- Melakukan respons terhadap bencana yang terjadi, seperti melakukan pemantauan kerusakan akibat bencana banjir dan melakukan pemantauan kebakaran hutan.
- Melakukan pengawasan hukum, seperti patroli keamanan suatu lokasi, pemantauan keadaan lalu lintas, patroli keadaan pesisir, kelautan, dan perbatasan.
- Melakukan pencarian dan penyelamatan pada daerah yang sulit dijangkau.
- Melakukan perjalanan transportasi, seperti membawa kargo kecil, kargo besar hingga mengangkut penumpang.
- Menjadi alat penghubung komunikasi permanen ataupun sementara dan juga untuk menyalurkan siaran seperti siaran televisi dan radio.
- Membawa dan mengirimkan suatu muatan, seperti membawa air untuk memadamkan kebakaran atau membawakan zat kimia untuk merawat tanaman.
- Melakukan pengambilan gambar untuk keperluan perfilman dan juga hiburan.
Jenis – Jenis Unmanned Aerial Vehicle (UAV)
Agar dapat mengenal serta membedakan UAV yang ada saat ini, kita dapat melakukan pengelompokan ataupun klasifikasi terhadapnya. Sebernarnya terdapat banyak jenis pengelompokan UAV yang bisa digunakan, seperti pengelompokan berdasarkan kegunaan, berdasarkan motor penggerak, dan pengelompokan berdasarkan hal lainnya. Namun, yang paling sering digunakan dalam kajian ilmiah adalah pengelompokan berdasarkan bobot dari suatu UAV.
Parameter bobot dipilih sebagai parameter pengelompokkan karena terdapat banyak karakteristik performa suatu UAV yang berhubungan langsung dengan bobot dari UAV tersebut. Contohnya, besar gaya angkat dan gaya dorong yang dibutuhkan suatu UAV bergantung pada bobot UAV tersebut. Selain itu, bobot juga mempengaruhi lebar baling-baling yang digunakan, serta sumber energi yang dapat dipakai. Contohnya, UAV yang ringan biasanya akan menggunakan motor elektrik sebagai penggerak utamanya dan UAV dengan bobot sangat berat biasanya menggunakan turbo jet ataupun turbo fan.
1. UAV Super Heavy
UAV super heavy adalah jenis robot penjelajah udara Unmanned Aerial Vehicle (UAV) yang memiliki berat diatas 2000 Kg. Sebagai contoh UAV super heavy adalah Global Hawk seperti terlihat pada gambar berikut.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Global Hawk
2. UAV Heavy
UAV Heay adalah jenis robot penjelajah udara dengan berat antara 200 – 2000 Kg. Salah satu contoh Unmanned Aerial Vehicle (UAV) heavy adalah A-160.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) A-160
3. UAV Medium
UAV medium adalah robot penjelajah udara yang memiliki berat pada range 50-200Kg. Contoh UAV jenis medium adalah Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Chyper.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Chyper
4. UAV Light
UAV light merupakan robot penjelajah udara dengan bobot 5-50Kg. Contoh Unmanned Aerial Vehicle (UAV) jenis medium adalah UAV Neptune.
Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Neptune
5. UAV Micro
UAV micro adalah robot penjelajah udara yang ringan dan memiliki bobot kurang dari 5kg. Contoh Unmanned Aerial Vehicle (UAV) micro adalah UAV Dragon Eye.
Sumber disini
Keep Spirit Elektro UNNES