Robot Humanoid
Ketika pertama kali para pencipta robot mencoba meniru manusia dan hewan, mereka menemukan bahwa hal tersebut sangatlah sulit, karena membutuhkan tenaga penghitungan yang jauh lebih banyak dari yang tersedia pada masa itu.
Jadi, penekanan perkembangan diubah ke bidang riset lainnya. Robot sederhana beroda digunakan untuk melakukan eksperimen dalam tingkah laku, navigasi, dan perencanaan jalur. Teknik navigasi tersebut telah berkembang menjadi sistem kontrol robot otonom .
Ketika para teknisi siap untuk mencoba robot berjalan kembali, mereka mulai dengan heksapoda dan platform berkaki banyak lainnya. Robot-robot tersebut meniru serangga dan arthopoda dalam bentuk dan fungsi. Tren menuju jenis badan tersebut menawarkan fleksibilitas yang besar dan terbukti dapat beradaptasi dengan berbagai macam lingkungan, tetapi biaya dari penambahan kerumitan mekanikal telah mencegah pengadopsian oleh para konsumer. Dengan lebih dari empat kaki, robot-robot ini stabil dan statis yang membuat mereka bekerja lebih mudah. Tujuan dari riset robot berkaki dua adalah mencapai gerakan berjalan menggunakan gerakan pasif-dinamik yang meniru gerakan manusia (humanoid) dan membuat robot yang dapat meniru gerakan hewan (animaloid) baik dalam bentuk dan tingkah lakunya.
Dari riset-riset yang telah dilakukan akhirnya kita dapat melihat hasilnya yaitu pembuatan robot yang dapat meniru tingkahlaku manusia dalam beberapa hal yaitu ASIMO yang dikembangkan oleh Honda Motor Co., Ltd. dan yang mirip dengan hewan yaitu AIBO si robot anjing yang dikembangkan oleh perusahaan SONY.
ASIMO HUMANOID ROBOT
Siapa yang tidak kenal dengan robot buatan Honda Motor Co., Ltd ini,!!!! ya ASIMO namanya.
Asimo (Advanced Step in Innovative Mobility) adalah robot humanoid (menyerupai manusia) buah riset Honda selama 20 tahun. Honda memulai debutnya dalam membuat robot sejak tahun 1986 silam. Semuanya berawal dari pembuatan sepasang kaki yang bisa berjalan. Di awal tahun 2000, perusahaan ini memperkenalkan versi awal dari Asimo.
Asimo didesain dengan tampilan yang lucu, dengan tinggi sekitar 128 cm sehingga jauh dari kesan sangar. Diharapkan dengan tampilan seperti ini, orang akan menganggap Asimo sebagai bagian dari keluarga. Asimo telah dapat melakukan beberapa pekerjaan manusia seperti senam, mambawakan minuman, berlari, dan menuruni anak tangga seperti terlihat pada gambar diatas.
Asimo diharapkan akan dapat diluncurkan dalam kurun waktu 10 tahun mendatang. Diperkirakan harganya akan setara dengan sebuah mobil mewah. Dengan adanya komputer, maka kemampuan robot tersebut akan terus berkembang, mulai dari kecerdasan buatan, pengenalan wajah dan suara.
Lembaga penelitian, ABI research memprediksikan di tahun 2015 nanti personal robot akan nge-hits. Pasarnya pun diramal akan mencapai USD 12 miliar. Pasalnya, orang akan mencari bentuk hiburan baru, misalnya bersahabat dengan robot. Satu lagi ramalan yang mencengangkan yakni, di tahun 2050 nanti manusia bakal menikahi robot.
AIBO ANIMALOID ROBOT
Aibo (Artificial Intelligence Robot) robot berbentuk anjing ini berukuran 180 (lebar) x 278 (tinggi) dan 319 (panjang) mm, beratnya 1,65 kg (termasuk baterai dan kartu memorinya). Robot yang tidak kalah terkenalnya dengan ASIMO ini buatan perusahaan SONY. Berbeda dengan ASIMO maupun robot-robot pada umumnya, Aibo mempunyai kemampuan melakukan gerak dan reaksi dari dirinya sendiri. Dengan adanya kemampuan ini, AIBO seolah-olah memiliki insting dan kemauan seperti layaknya seekor anjing. Apabila ‘merasa’ tidak senang, ia bisa ngambek, tidak mau mematuhi perintah si pemilik atau operatornya (orang yang memainkannya), repot juga ya kalo si robot anjing ini jadi ngambek!!!!.
Menurut pengakuan Bapak Fauzi dari SONY Center Jakarta, pemilik harus tetap dapat menjaga ‘perasaan’ AIBO karena anjing buatan ini bisa juga sedih bahkan marah, terlihat dari lampu indikator pengganti mata. Kalau telah melakukan sebuah perintah dengan baik, dia harus dipuji (dengan cara mengelus-elus kepala atau badannya seperti anjing betulan) supaya ia tahu apa yang dilakukannya sudah betul. (Kadang ia akan membalas dengan menggoyangkan buntutnya!).
Pada umumnya AIBO yang dijual di pasaran adalah AIBO yang ‘dewasa’ dan sudah ‘pintar’, sehingga tidak perlu diajari lagi. Kita hanya perlu meng-input suara kita sebagai set-up awal untuk mengenali suara pemiliknya. Lalu, bagaimana kalau pemiliknya satu keluarga? Tenang saja, AIBO ini memiliki kapasitas memori yang cukup sehingga suara sekeluarga, bisa di-input dan dikenali oleh AIBO.
Klik Sumber