Hasil pembacaan alat-ukur listrik cenderung mempunyai kesalahan. Kesalahan ini sebagai akibat dari ketidak sempurnanya konstruksi atau pembuatan alat-ukur listrik dan juga kesalahan pemakaian alat-ukur saat digunakan
Kesalahan pada pengukuran listrik secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe;
-
Kesalahan umum (gross errors): kesalahan ini semata-mata disebabkan oleh manusia antara lain meliputi kesalahan pembacaan atau penafsiran pembacaan, kesalahan pencatatan, ketidaktepatan penyetelan posisi nol dari jarum, kesalahan penempatan saklar pilih dan kesalahan dari hubungan atau pemasangan alat-ukur yang tidak baik.
-
Kesalahan yang tak disengaja (random errors atau residual errors): kesalahan ini diakibatkan oleh penyebab-penyebab yang tidak disadari atau tidak langsung diketahui. Perubahan parameter atau sistem pengukuran terjadi secara acak seperti perubahan kuantitas yang diukur dan perubahan kondisi sekitar. Kesalahan ini biasanya hanya kecil tapi menjadi penting pada kegiatan pengukuran yang memerlukan ketelitian.
-
Kesalahan sistematis (systematic errors): kesalahan yang disebabkan oleh sistem dari alat-ukur itu sendiri. Kesalahan ini umumnya dibagi dalam dua bagian
-
Kesalahan karena pengaruh lingkungan (environmental influence): setiap alat-ukur listrik tipe kumparan putar (Permanent Magnet Moving Coil) sudah dirancang untuk memiliki kesalahan batas sesuai ketelitiannya. Tetapi dalam pemakaiannya banyak timbul kesalahan baru karena ada banyak pengaruh lingkungan atau kondisi luar seperti pengaruh medan magnit atau medan elektrostatis, dampak perubahan temperatur sekitar, kelembaban, getaran dan tekanan udara.
-
Kesalahan instrumental (instrumental error): yakni kekurangan-kekurangan dari alat-ukur itu sendiri. Kelemahan yang terjadi pada alat-ukur listrik merupakan kesalahan yang tidak dapat dihindari dan dapat timbul karena (a). gesekan beberapa komponen yang bergerak terhadap bantalan seperti pada alat-ukur d’Arsonval, (b). pemanasan diri akibat arus listrik yang mengalir pada bagian alat-ukur sehingga nilai resistans berubah atau sifat regangan pegas berkurang, (c). pengaruh usia, setelah dipakai dalam jangka waktu lama sifat komponen dari alat-ukur listrik berubah dalam kebaikan kerjanya.
Kesalahan instrumental dapat dihindari dengan cara (a) menggunakan bahan resistans yang mempunyai koefisien temperatur rendah seperti manganin, (b) mengkalibrasi alat-ukur listrik terhadap alat-ukur listrik standar secara berkala (1/2 sampai 1 tahun sekali), (c) menggunakan faktor koreksi setelah mengetahui banyaknya kesalahan instrumental dan memilih alat-ukur listrik yang tepat untuk pemakaian tertentu.