Konservasi tidak hanya sekedar wacan, opini, atau fisik berkala. Salah satu contoh peraturan konservasi yaitu paperless policy. Fakta di lapangan memperlihatkan penggunaan kertas yang masih tinggi. Mulai dari tugas kuliah, hingga skripsi masih membutuhkan bancara kertas. Jika saja setiap universitas mengeluarkan kebijakan kepada seluruh tenaga pengajar untuk tidak menggunakan kertas lagi dalam setiap tugas-tugas mahasiswa, maka berapa banyak kertas yang bisa dihemat. Secara tidak langsung tindakan konservasi nyata telah dilakukan daripada dengan gencar melakukan pembangunan fisik secara terus menerus, tapi mengabaikan hal yang mungkin terlihat sederhana, namun berdampak besar bagi lingkungn.
Ironis bagi kita bersama, ketika Universitas sudah berkembang menjadi Universitas Konservasi, tapi kita masih menutup mata mengenai kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar universitas. Misalnya, lingkungan sekitar kampus sudah rindang, bersih, dan tertata rapi namun berlawanan keadaanya dengan keadaan lingkungan sekitarnya. Terkadang lingkungan disekitar kampus -kampus pasti banyak sekali yang namanya tempat kos, fotokopi, warteg, pasar, salon, dan sebagainya. Tempat fotokopian adalah salah satu tempat yang banyak limbah kertas juga, sehingga harus dikelola dengan baik agar mengurangi pencemaran lingkungan. Dengan banyak hal seperti itu, tetapi masih saja banyak yang tidak mau direpotkan dan mereka sepertinya tidak acuh dengan keadaan ini.
Setiap pelaksananan program konservasi pada universitas tentu berdampak bagi lingkungan sekitar, juga pada masyarakatnya. Setiap pihak dari sebuah universitas harus mampu mrangkul masyarakat sekitar juga mahasiswa dari universitas tersebut agar bisa bekerja sama menjaga lingkungan dan mengkonservasikan kampus dengan mengurangi penggunaan kertas. Memang benar setiap mahasiswa pasti tidak luput dari kertas- kertas dan pasti membutuhkan banyak kertas. Tapi setidaknya setiap mahasiswa harus mampu meminimalisir penggunaan kertas. Sehingga bisa menjadikan wilayah sekitar di cap sebagai model konservasi yang benar-benar mengena.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”