12 April 2016, adalah hari jadi pernikahan kami yang ke 9 tahun. Pukul 10, ada misscall cinta dari kekasih saya. Otomatis saya balas misscal tersebut dengan menelponnya. “Ada apa cinta?”, kataku. “Bi, ada chagoi di Johar. Umi di sms sama penjualnya di johar sana”, katanya berbinar. “Oh ya? Baiklah kita kesana nanti, sebelum menjemput Keken ya.”
Akhirnya pukul 11.30, saya berangkat menuju SMK N Jateng, tempat istri saya mengajar. Dan bertemulah kami di lokasi favorit kami, di depan fotokopian SMK Jateng. Ahay, layaknya kencan rahasia, kami berjalan berjingkat, dan lari seperti muda-mudi yang baru berpacaran. Senyumnya mengembang, lebar, dengan menampakkan giginya yang putih. Caaaannnnttiiikkk sekali. Ya, saya memang mengagumi kecantikannya, dan selalu bertanya, mengapa dia memilih syaa menjadi suaminya, dan bahkan setelah 9 tahun menikah.
(hahahahaha…)
Singkat cerita, kami tiba di pasar ikan Johar. Saya tidak turun, Malu, karena senin sebelumnya, saya baru saja dari lokasi untuk membeli pakan ikan. Namun, istri saya tetap semangat, senadyan, perut saya sudah sangat lapar. Saya menunggu kabar dari istri melalui sosmed WhatsApp. Gambar pertama yang dikirimkan sungguh menakjubkan. Chagoi yang dari dulu saya inginkan, sekarang tampak di depan istri saya. Saya tadinya ragu, karena chagoi yang digambarkan, lebih mirip persilangan dengan shusui. Akhirnya, saya katakan, “Sudahlah cin, belilah, kalaupun bukan chagoi, ikan itu indah sekali”, kataku.
Singkat cerita, dibelilah ikan itu seharga 250k, CHAGOI DOITSU tepatnya, dengan ukuran 30-35 cm. Subhanalloh…. indah sekali. sisik besarnya memanjang ke belakang, dengan sisik gemilap ada disamping badannya. Istri saya tidak hanya membeli satu ikan, namun 3. 1 ekor lainnya adalah chagoi berwarna hijau tua yang tak kalah indah, hanya saja ukurannya masih 15cm, masih sangat remaja. Dan 1 lagi lainnya adalah shusui kecil juga.
Apapun yang terjadi, Alloh sudah merancangnya untuk kami, di hari pernikahan kami yang 9 tahun ini. Bagaimanapun, ini, ia, adalah hadiah terindah dari Alloh.