‘Suatu ketika, mantan Dirjen Olahraga, dan Sekjen Kemenpora, datang berkunjung ke rumah. Dan karena beliau orang olahraga, maka channel televisi di rumah, saya ganti dengan channel olahraga. Di televisi kebetulan sedang menampilkan pemain Barcelona berlatih’, demikian Prof . Muchlas menyajikan cerita untuk kami para murid dalam lokakarya nasional Adaptasi modul 3 untuk LPTK, di Hotel Papandayan Bandung Jawa Barat sore ini.
Kamis, 12 Mei 2016, adalah hari terakhir dari 3 hari rangkaian kegiatan tersebut. Dan sebagaimana lazimnya, kegiatan pelatihan bertajuk lokakarya tersebut mengutamakan praktik daripada informatif.
Prof. Muchlas lalu melanjutkan, ‘Saat itu saya melihat bintang-bintang Barcelona berlatih lari. Ada Pique, Messi, Neymar. Saya lalu bertanya kepada tamu saya. Pak, kenapa pemain-pemain bintang tersebut masih perlu belajar lari meliuk-liuk dari cone-cone tersebut ya? kenapa tidak bermain tanding saja? Jawab beliau, Pak Muchlas, para pemain tersebut berlatih teknik dasar, agar saat bertanding nanti mereka sudah lentur. Mereka tidak perlu lagi memaksa tubuhnya untuk meliuk, karena ketrampilan meliuk sudah otomatis ada dalam gerakan lari mereka.’
Saya dan kawan-kawan yang saat itu menjadi murid beliau terdiam. Ada cerita yang sangat bermakna dalam setiap kata beliau. Saya yang dosen langsung akan mengaitkan dengan apa yang telah kami lakukan. dan Muncullah pertanyaan,
- apakah saya telah terampil membuka kuliah?
- apakah saya telah terampil memberi motivasi dan membangun penasaran di mahasiswa saya?
- apakah saya telah lentur memancing apersepsi mahasiswa?
- apakah saya telah trampil bertanya?
- apakah saya telah trampil menyusun seperangkat tugas agar mahasiswa menguasai kompetensinya?
- apakah saya telah bisa melakukan penilaian otentik atas karya mereka?
- apakah saya telah trampil mengelola kursi dan kelas saya?
- apakah saya telah lentur mengelola metode saya mengajar?
- apakah saya berhasil membuat mahasiswa belajar?
Saya sesak. Berbagai ketrampilan tersebut tampaknya harus saya latih setiap kali sebelum bertanding. Saya harus belajar, dan tanpa ragu dan tanpa malu. Demikian tekad saya, untuk membuat pendidikan Indonesia menjadi lebih baik.
Jadi, jika Messi pun masih melatih dribling, apakah saya harus tidak melatih cara bertanya saya?