Tulisan dari Bung Damar Wicaksono, Kawan karib saya di SMP3 Semarang. Masa SMA terpisah, saya di SMA 3 Semarang, dan dia di Taruna Nusantara. Seingat saya, sempat ketemu di SMA 3, di pintu sebelah selatan, dan lalu saya meminjam uang 3ribu (semoga diikhlaskan, kalau ketemu tak balekke ping 10, insya Alloh)
**
Indonesia (Jakarta-Palembang) ditunjuk menggantikan Hanoi sebagai host Asian Games pada akhir Agustus 2014. Tersisa 4 tahun (2018) saat Presiden SBY bertanya kepada Gubernur Jokowi tentang kesiapan Jakarta. Jokowi mengatakan SIAP. Plus saat itu gubernur Jokowi sudah terpilih sebagai Presiden.
Akhirnya OCA (Olympic Council of Asia) menunjuk Jakarta dan Palembang. Apalagi sebelumnya Indonesia lewat Surabaya memang yang jadi nominator kedua setelah Hanoi. Surabaya sendiri akan berkonsentrasi menjadi host Asian Youth Games 2021.
Tanpa keberanian Jokowi, rasanya OCA akan kesulitan menemukan calon host pengganti Hanoi. Nampaknya Jokowi cukup percaya diri karena ia telah memulai beberapa proyek raksasa di Jakarta pada akhir 2013. Misalnya MRT Lebak Bulus-Bundaran HI (15,5 km) dan beberapa proyek penanggulangan banjir. Di saat Presiden SBY ragu dengan kesiapan Indonesia.
(Walo akhirnya MRT tahap 1 belum bisa dipamerkan kepada para tamu saat Asian Games berlangsung. Proyek MRT terlambat setahun akibat terhambat di ruas Fatmawati. Tapi LRT Palembang dan LRT Pemprov akan siap sebelum Asian Games)
**
Berbicara dengan seorang kawan yang jadi salah satu panitia inti Asian Games 2018 (Inasgoc). Beliau meminta bantuan banyak orang untuk mensosialisasikan gema Asian Games 2018 di seluruh media yang bisa digunakan, termasuk fesbuk.
Memang ngga kerasa, hanya tersisa 15 bulan jelang Asian Games 18 Agustus (sd 2 September) 2018. Persiapan infrastruktur dasar dan venue sudah dilakukan sejak tengah 2015. Sejak itu, triliunan digelontorkan oleh APBN
Simpang Susun Semanggi, LRT Palembang (24 km) dan LRT Pemprov DKI (Rwmangun-Kelapa Gading 6 km) dibangun demi Asian Games. Lalu Wisma Atlet di Palembang (kapasitas 10rb orang) dan Jakarta (di Kemayoran, kapasitas 15rb orang) akan segera selesai akhir tahun ini.
Pembangunan atau renovasi besar-besarn venue di Palembang dan Jakarta juga dilakukan. Jakarta akan menyelenggarakan 23 cabang/event, sedangkan Palembang 12 cabang/event. Jabar dan Banten akan menjadi pendukung venue beberapa event seperti sepakbola. Renovasi di Jakabaring (Palembang) akan selesai pada September 2017 ini dan akan segera dipakai untuk tes event. GBK Senayan (Jakarta) akan selesai Oktober dan akan langsung dipake tes event. Sedangkan Velodrome Rawamangun dan pacuan kuda Pulomas akan selesai akhir 2017.
Tak kalah penting adalah kesiapan hampir 200 atlet PRIMA aloas atlet elit dari minimal 15 cabang andalan. Ada ambisi meraih 18 medali emas untuk mencapai peringkat “8 besar” Asia. Rasanya persiapan setahun CUKUP. Apalagi Sport Science mulai digunakan dengan serius.
Saya menulis ini dalam rangka mengajak siapapun kawan dan kaum cerdik pandai untuk ikut menulis perkembangan dan berita positif tentang Indonesia sebagai host Asian Games 2018.
Pemerintah butuh bantuan kita semua.
Mari bersatu demi salah satu event terbesar sejak 1962
Demi nama baik bangsa Indonesia