Dalam pemaparan materi yang ada di bab pertama, dijelaskan mengenai beberapa hal tentang etnografi, mulai dari pengertian, sejarah, ciri khas antropologi budaya, tujuan, manfaat yang dapat diambil oleh etnografer maupun masyarakat.
Dimulai dengan kalimat berupa pengertian dari etnografi, disebutkan bahwa etnografi merupakan kegiatan mendeskripsikan suatu kebudayaan. Dengan berbekal pengertian tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari etnografi adalah untuk memahami sebuah makna dari suatu pandangan hidup dari perspektif penduduk asli mengenai dunia tempat tinggalnya. Disediakan juga ilustrasi untuk memperjelas materi yang dibahas, yaitu mengenai perjalanan seorang gadis Amerika yang bernama Elizabeth Marshall bersama para peneliti melintasi Gurun Kalahari yang kemudian bertemu dengan suku Busmen. Kemudian dibahas secara singkat mengenai tata cara berkenalan, sedikit contoh bahasa yang digunakan, dan sedikit pula kebudayaan/ kebiasaan dari suku Busmen di Eropa ini.
Pada sub pembahasan pertama mengenai kebudayaan. Disajikan pengertian kebudayaan dari Marvin Harris, bahwa “konsep kebudayaan ditampakkan dalam berbagai pola tingkah laku yang dikaitkan dengan kelompok-kelompok masyarakat tertentu, seperti ‘adat’ (custom), atau ‘cara hidup’ masyarakat” (1968:16). Pengertian tersebut dianggap kurang baik, karena secara tidak langsung menomor-duakan tujuan utama dari etnografi, yaitu memahami sebuah kebudayaan dari sudut pandang penduduk asli. Untuk membantu penjelasan dari pengertian tersebut, disediakan juga sebuah peristiwa yang menggambarkan bahwa sebuah kebudayaan akan dimaknai berbeda oleh setiap orang, bahkan dapat dianggap sesuatu yang negatif. Ada tiga orang anggota kepolisian sedang menolong seorang wanita yang terkena serangan jantung berupa pijatan jantung dan pemberian oksigen. Akan tetapi warga sekitar menganggap bahwa wanita tersebut merupakan korban serangan yang dilakukan polisi tersebut, sehingga masyarakat mencoba untuk menghentikan upaya tersebut. Peristiwa tersebut cukup jelas menggambarkan perbedaan pandangan dari sebuah kebiasaan. Setiap kebiasaan/ kebudayaan yang ada disuatu tempat, dilakukan di tempat yang lain, maka akan menimbulkan penafsiran yang berbeda dari masyarakat setempat.
Seorang etnografer melihat suatu peristiwa, kebudayaan, kebiasaan, kemudian mencoba mencari makna yang terkandung didalamnya. Makna yang dimaksud disini adalah bagaimana masyarakat menganggap sebuah kebudayaan dalam kehidupannya, apakah termasuk ritual keagamaan, tradisi, atau hanya sekedar kebiasaan untuk mempererat persaudaraan antar anggota masyarakat yang ada. Selain makna dari masyarakat, etnografer boleh saja memberikan makna terhadap kebudayaan tersebut, tetapi jangan sampai mengkaburkan makna sesungguhnya. Sebagai pendukung dari materi tersebut, disediakan penjelasan berupa tiga premis dari tokoh sosiologi seperti Cooley, Mead, dan Blumer, yaitu (1) manusia melakukan berbagai hal atas dasar makna yang diberikan oleh berbagai hal itu kepada mereka; (2) Makna berbagai hal itu berasal dari, atau muncul dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain; dan (3) Makna ditangani atau dimodifikasi melalui suatu proses penafsiran yang digunakan orang dalam kaitannya dengan berbagai hal yang dihadapi orang tersebut, dalam arti lain setiap orang pasti berbeda dalam memaknai sesuatu.
Dalam sub bab kedua, dijelaskan bagaimana membuat kesimpulan budaya. Dalam pembuatan kesimpulan, yang pertama dijelaskan adalah proses. Proses mempelajari kebudayaan dilakukan seorang etnografer dengan cara mengamati tingkah laku, mendengarkan hal yan dibicarakan, kemudian menjadikan kedual hal tersebut kesimpulan. Diberikan ilustrasi kembali dari perjalanan Elizabeth Marshall diatas, bahwa gadis tersebut mengalami kejadian secara langsung kemudian mengamati, mendengarkan kata-kata yang diucapkan dan kemudian membuat kesimpulan yang mana berupa catatan perjalanan. Menurut saya catatan terpenting disub bab ini adalah bahasa merupakan alat utama untuk menyebarkan kebudayaan dari satu generasi kepada generasi berikutnya.
Kemudian pada sub bab ketiga, mengenai kegunaan dari etnografi yang dijelaskan secara rinci. Berikut ini adalah beberapa kegunaan dari etnografi, yaitu:
Pada sub bab terakhir, disajikan penjelasan mengenai etnografi dalam melayani masyarakat. Maksud dari melayani masyarakat adalah seorang etnografer pada saat melakukan penelitian, dapat mengetahui dan menggali permasalahan yang ada dalam masyarakat tersebut. Sehingga kebutuhan apa saja dari masyarakat yang mendesak akan segera dapat dipenuhi, atau jika tidak mendesak akan diberikan bantuan dalam usaha memenuhi kebutuhan yang ada. Etnografi memiliki dua fungsi, yaitu untuk memahami manusia dan memenuhi kebutuhannya. Salah satu tantangan tersbesar yang harus dihadapi etnografer adalah melakukan sinkronasi kedua manfaat penelitian tersebut supaya dapat tercapai.
Komentar Terbaru