- Assalamualaikum wr. wb.
Seorang muslim yang baik, hendaknya ketika menyapa seseorang menggunakan salam. Bukan ‘hai’ atau ‘hello’ dan lain sebagainya. Dengan saling mengucapkan salam, sama saja kita mendo’a-kan orang yang kita sapa. Dalam ‘ucapan salam atau selamat’ telah dilakukan pada nabi-nabi terdahulu kita. Disini saya akan mencontohkan salah satu perilaku dari Nabi Muhammad SAW.
1. Tatkala turunnya Al-Qur’an di malam Qadr yang nilainya lebih dari seribu bulan serta turun pula para malaikat dan ruh dengan se izin Allah untuk bermacam-macam urusan. Ucapan “selamat” pada malam itu mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi padanya hingga terbit fajar. “Yang turun malaikat dan ruh padanya (pada malam itu) dengan izin Tuhan mereka. Lantaran (untuk) segala (macam) urusan” (Q.S Al-Qadr: 4). “Ucapan ‘Selamat’ (atas peristiwa tersebut), dia (kejadian itu berlangsung) hingga terbit fajar” (Q.S Al-Qadr: 5)
2. Tidak boleh mengatakan tidak beiman kepada orang yang mengucapkan salam
“Hai orang-orang yang beriman! Apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, maka selidikilah olehmu (akan keadaan musuh). Dan jangan kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan kepadamu akan ucapan ‘salam’ tidaklah orang beriman” (Q.S An-Nisa: 94)
3. Berpaling dari pembicaraan yang tidak bermanfaat dengan mengucap salam. Apabila orang Mukmin mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka disuruh berpaling darinya. Bagi kamu, amal-amal kamu, ucapan ‘Selamat untukmu’ kami tidak mengharapkan menjadi orang yang jahil. “Apabila mereka mendengar bualan (bicara yang tidak berfaedah) mereka berpaling darinya dan mereka berkata: Bagi kami amal-amal kami dan kamu amal-amal kamu, ucapan ‘Selamat untukmu’ kami tidak menginginkan orang-orang jahil” (Q.S Al-Qashash: 55)
4. Berpaling dari orang kafir sambil mengucapkan salam. Ajaran kepada Nabi Muhammad agar berpaling dari orang-orang kafir yang tidak menyembah-Nya, karena tidak adanya keimanan mereka, sambil mengucapkan salam kepada mereka. Q.S Az-Zukhruf: 87-89
“Dan sungguh jika engkau bertanya kepada mereka, ‘Siapakah yang telah menciptakan mereka’, benar-benar mereka kan menjawab: “Allah”. Maka kenapa mereka menjadi pendusta (lantaran tidak melakukan persembahan kepada-Nya sesudah mereka mengetahuinya”. “Dan katanya (ucapan yang di sampaikan Rasul-Nya Muhammad), ‘hai Tuhanku! Sesunguhnya mereka ini adalah akum yang tidak beriman (karenanya, mereka tidak mengikuti ajaran Engkau)”. “Maka berpalinglah engkau dari mereka dan katakan (kepada mereka ucapan) ‘Selamat’ (sambil berpisah). Maka mereka, bakal mengetahui (kebenaran engkau dan nasib mereka di akhirat nanti”.
5. Minta izin ketika masuk rumah orang dan mengucapkan salam. Jangan masuk rumah orang sebelum minta izin dan mengucapkan salam kepada penghuninya. “Hai orang-orang beriman! Janganlah kamu memasuk rumah yang bukan rumah kamu, hingga kamu minta izin dan mnegucapkan ‘salam (Assalamu’alaikum) kepada penghuninya’ yang sedemikian itu lebih baik untukmu, semoga kamu mengingat-Nya” (Q.S An-Nuur: 27)
6. Mengucapkan salam kepada orang mukmin yang datang. Apabila datang kepada engkau orang yang beriman maka ucapkanlah ‘Assalamu’alaikum’ maka kamu mendoakan dia serta dia wajib menjawab ‘Waalaikumsalam’ atas salam mu maka kamu telah di doakan olehnya.
Memberi salam itu merupakan do’a kepada Allah Swt. terhadap orang yang diberi salam, oleh karena kedudukan do’a di dalam Islam begitu penting, maka dapat kamu bayangkan betapa
pentingnya mengucapkan salam. Dalam satu riwayat Rasulullah Saw. bersabda: “Do’a adalah inti dari ibadah itu sendiri. ”Jika kita melakukan suatu ibadah, itu berarti kita telah melakukan esensi dari hidup ini, sementara
jika kita berdo’a baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain itu sama saja kita telah melakukan suatu esensi dari esensi kehidupan itu sendiri.
Kedua:
Seorang yang diberi salam, dalam syari’at Islam itu diwajibkan untuk menjawabnya, untuk itu hukum
mengucapkan salam menjadi sunnah mu’aqqad dan hukum menjawab salam menjadi wajib. Jika kita mengucapkan salam kepada satu orang maka kita akan diberikan salam balik darinya, itu sama artinya kita telah
mendapatkan satu do’a darinya (ingatkan! bahwa salam itu do’a), nah, kamu dapat bayangkan, jika kita mengucapkan salam kepada orang banyak yang berada di satu tempat, berapa do’a yang akan kita dapatkan, luar biasakan…!!!! Makanya kita disarankan untuk rajin-rajin datang ke majelis ilmu, kenapa? karena di majelis ilmu itu
tempat berkumpulnya para pecinta kebaikan, wah, kira-kira hari ini kita mau mengumpulkan berapa salam ya…??
Ketiga:
Salam dapat mencairkan suasana yang beku, he2 suasana juga bisa beku lho seperti batu es,mending batu es mah dingin….. mungkin kamu pernah tanpa sadar membuat orang kecewa terhadap sikap kamu, kemudian
berdampak semakin hampanya hubungan persahabatan kita dengan dia, dan boleh jadi suatu saat dapat meledak-ledak jika dipicu oleh kesalahan kita sedikit saja. Dalam suasana seperti itu, kadang kita bingung untuk memulai berhubungan kembali dengannya, karena saat itu dibutuhkan jembatan yang dapat mengantarkan terbangun-nya komunikasi positif antara keduanya. Maka dalam hal ini, salam dapat menjadi jembatan penghubung bagi terjalinnya kembali komunikasi itu. Karena salam yang datang dari hati, mampu menggugah jiwa yang mendengarnya. Kata orang bijak, “hati hanya mampu merespon yang keluar dari hati juga”.
kamu ya…..!!!! karena semakin banyak kita mengeksplorasi, kata para peneliti itu sama saja kita dengan menghidupkan kembali sel-sel dalam otak kita yang dapat mati jika kita tidak melakukan aktifitas berpikir.