Materi Antropologi Kelas XII (Relativitas, Ketahanan, Inovasi, dan Asimilasi Budaya)

1. Relativisme Budaya
Relativisme budaya adalah sebuah aliran pemikiran dalam kebudayaan yang menolak adanya suatu klaim legitimatif yang menentukan cita rasa, aktivitas, ketertarikan dan norma-norma yang berlaku secara universal. Dalam selera musik, misalnya, musik pop tidak dapat dianggap lebih rendah daripada musik klasik; pengetahuan tentang fisika atau filsafat tidak dapat dianggap lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan pengetahuan tentang sepak bola. Berdasarkan prinsip ini kaum egalitarian menuntut keragaman kurikulum sesuai dengan latarbelakang kebudayaan setiap siswa.
2. KETAHANAN BUDAYA

Pada saat ini banyak masyarakat awam yang mengartikan bahwa kebudayaan sebagi kesenian, meskipun kita mengetahui bahwa kesenian hanyalah salah satu dari kebudayaan . Indonesia merupakan negara yang sedang dalam tahap berkembang untuk menjadi sebuah negara industri. Hal tersebut ditunjukan dengan adanya perkembangan pada masing-masing bidang yang mengikuti negara-negara yang telah menjadi neara industri. Kebudayan merupakan salah satu bidang yang mengalami perubahan baik disadari atau tidak disadari adanya perubahan itu. Semakin berkembangnya tekhnologi yang terjadi pada zaman globalisasi akan mempermudah masyarakat untuk menjaga atau kemungkinan terburuknya melupakan bahwa masyarakat Indonesia lah yang memiliki kebudayaan itu.
Adanya ketahanan budaya terhadap budaya sendiri merupakan salah satu cara bagaimana masyarakat menjaga kebudayaan masyarakat dan menyaring budaya yang masuk tanpa menghilangkan kebudayaan yang dimiliki. Apabila kebudayaan yang ada di Indonesia dapat menjadi suatu kebanggan bagi masyarakatnya dan adanya rasa memiliki bersama tanpa merendahkan kebudayaan lain dalam negeri sendiri, maka kebudayaan akan dapat berperan untuk meningkatkan ketahanan nasional suatu bangsa.
3. inovasi
1. Pengertian Inovasi

a. Adalah proses sosial budaya yang menerima unsur-unsur kebudayaan baru dan mengesampingkan cara-cara lama yang telah melembaga.

b. Proses penyesuaian dari penemuan baru dengan kebutuhan masyarakat melalui dua tahap khusus, yaitu discovery dan invention.

Inovasi mengandalkan adanya pribadi yang kreatif. Dalam setiap kebudayaan terdapat pribadi-pribadi yang inovatif. Dalammasyarakat yang sederhana yang relatif masih tertutup dari pengaruh kebudayaan luar, inovasi berjalan dengan lambat. Dalam masyarakat yang terbuka kemungkinan untuk inovasi menjadi terbuka karena didorong oleh kondisi budaya yang memungkinkan. Oleh sebab itu, di dalam masyarakat modern pribadi yang inovatif merupakan syarat mutlak bagi perkembangan kebudayaan. Inovasi merupakan dasar dari lahirnya suatu masyarakat dan budaya modern di dalam dunia yang terbuka dewasa ini.

Inovasi kebudayaan di dalam bidang teknologi dewasa ini begitu cepat dan begitu tersebar luas sehingga merupakan motor dari lahirnya suatu masyarakat dunia yang bersatu. Di dalam kebudayaan modern pada abad teknologi dan informasi dalam millennium ketiga, kemampuan untuk inovasi merupakan ciri dari manusia yang dapat survive dan dapat bersaing. Persaingan di dalam dunia modern telah merupakan suatu tuntutan oleh karena kita tidak mengenal lagi batas-batas negara. Perdagangan bebas, dunia yang terbuka tanpa-batas, teknologi komunikasi yang menyatukan, kehidupan cyber yang menisbikan waktu dan ruang, menuntut manusia-manusia inovatif. Dengan sendirinya wajah kebudayaan dunia masa depan akan lain sifatnya. Betapa besar peranan inovasi di dalam dunia modern, menuntut peran dan fungsi pendidikan yang luar biasa untuk melahirkan manusia-manusia yang inovatif. Dengan kata lain, pendidikan yang tidak inovatif, yang mematikan kreativitas generasi muda, berarti tidak memungkinkan suatu bangsa untuk bersaing dan hidup di dalam masyarakat modern yang akan datang. Dengan demikian, pendidikan akan menempati peranan sentral di dalam lahirnya suatu kebudayaan dunia yang baru.
4. Asimilasi
1. Pengertian Asimilasi

Asimilasi atau assimilation adalah proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar belakangan kebudayaan yang berbeda-beda yang saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan-kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan unsur-unsurnya masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

Secara singkat, asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan atau lebih sehingga membentuk kebudayaan baru.

2. Golongan yang Mengalami Proses Asimilasi

Golongan yang biasanya mengalami proses asimilasi adalah golongan mayoritas dan beberapa golongan minoritas. Dalam hal ini, kebudayaan minoritaslah yang mengubah sifat khas dari unsur-unsur kebudayaannya, dengan tujuan menyesuaikan diri dengan kebudayaan mayoritas; sehingga lambat laun kebudayaan minoritas tersebut kehilangan kepribadian kebudayaannya dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.

3. Faktor-faktor yang Menghambat Terjadinya Asimilasi

Asimilasi ini umumnya dapat terjadi apabila ada rasa toleransi dan simpati dari individu-individu dalam suatu kebudayaan kepada kebudayaan lain . Sikap toleransi dan simpati pada kebudayaan ini dapat terhalang oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Kurangnya pengetahuan tentang kebudayaan yang dihadapi

b. Sifat takut terhadap kekuatan dari kebudayaan lain

c. Perasaan superioritas pada individu-individu dari satu kebudayaan terhadap yang lain.
sumber;
https://pendidikanbangsa.wordpress.com/bab-v/relativisme-budaya/

https://wakuadratn.wordpress.com/2013/01/24/difusi-akulturasi-asimilasi-dan-inovasi-kebudayaan(diunduh 11 desember 2015 pukul 22:16)

Tinggalkan Balasan

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: