Materi Ajar Sosiologi Kelas XII (Materi Pokok Pertama) : Perubahan Sosial dan Dampaknya

images (13)

Teknologi hadir di tengah masyarakat sebagai reaksi atas keinginan manusia yang terus menerus mencari cara untuk mensejahterakan hidupnya. Ketidakpuasan akan kehidupan yang sudah ada membuat manusia mengembangkan inovasi dari berbagai macam teknologi supaya mempermudah kehidupannya. Dengan demikian kemunculan teknologi merupakan salah satu pendorong dari adanya perubahan sosial. Lebih lanjut, interaksi dan migrasi yang dilakukan oleh manusia ke berbagai penjuru dunia tidak sedikit pula ikut berpengaruh terhadap pola perilaku kehidupan manusia.

Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang membentuk organisasi sosial yang bersifat kompleks. Dalam organisasi sosial tersebut terdapat nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berfungsi sebagai aturan-aturan untuk bertingkah laku dan berinteraksi dalam kehidupan masyarakat. Setiap manusia selama hidupnya akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut merupakan akibat dari adanya interaksi antarmanusia dan antarkelompok. Akibatnya, di antara mereka terjadi proses saling memengaruhi yang menyebabkan perubahan sosial.Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat mengenai nilai dan norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat merupakan gejala yang normal. Pengaruhnya bisa menjalar dengan cepat ke bagian-bagian dunia lain berkat adanya komunikasi modern. Perubahan dalam masyarakat telah ada sejak zaman dahulu. Namun, sekarang perubahan-perubahan berjalan dengan sangat cepat sehingga dapat membingungkan manusia yang menghadapinya.

Setiap masyarakat manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan. Perubahan-perubahan  itu dapat berupa perubahan dalam hal nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan lain sebagainya (Soekanto, 2006: 259). Singkatnya perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap, pola-pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat. Jadi,  perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat yang dapat mempengaruhi sistem sosial.

Kaum fungsionalis dan marxis memandang perubahan dari segi yang berbeda. Kaum fungsionalis dengan teori Fungsional Talcott Parsons memandang bahwa penganutnya menerima perubahan sebagai sesuatu yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan. Sedangkan kaum marxis dengan Teori konflik (Karl Mark) memandang bahwa hal yang konstan adalah konflik sosial bukannya perubahan. Perubahan hanyalah merupakan akibat dari adanya konflik tersebut. Berikut tabel perbedaan pandangan teori fungsional dan teori konflik tentang perubahan sosial:

  Pandangan Teori Fungsional Pandangan Teori Konflik
Setiap masyarakat relatif bersifat stabil terus menerus berubah
Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat perubahan masyarakat.
Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi berada dalam tegangan dan konflik
Kestabilan sosial tergantung pada Kesepakatan (konsensus) dikalangan anggota. Tekanan tehadap yang satu oleh yang lainnya.

 

Perubahan dalam  masyarakat tentunya disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor tersebut diantaranya yaitu:

  1. Cultural Processes
  • Invention, termasuk dalam hal ini adalah alat-alat mekanikal, gagasan-gagasan, dan pola-pola tingkah laku. Semua ini menyumbang pembentukan kembali masyarakat.
  • Discovery, terjadi bila masyarakat atau orang mengakui keberadaan elemen-elemen baru dan mulai memahami element-elemen itu dengan cara yang baru.
  • Diffusion, menciptakan perubahan sosial seperti elemen-elemen budaya menyebar dari satu masyarakat kepada masyarakat yang lainnya melalui perdagangan, imigrasi, dan komunikasi masa.
  1. Social Structure

Sumber utama perubahan sosial yang lain adalah tekanan dan konflik dalam masyarakat itu sendiri. Seperti yang dikemukakan Karl Marx bahwa kelas sosial dalam masyaraka merupakan sumber dari konflik sosial. Konflik ini akan menghasilkan perubahan sosial. Seperti yang terjadi dalam masyarakat kapitalis konflik antara orang-orang yang memiliki dan mengontrol alat-alat produksi dengan para pekerja akan menghasilkan perubahan sosial. Perubahan sosial yang ideal bagi Marx adalah menuju masyarakat sosialis.

  1. Ideas

Max Weber mengatakan bahwa transformasi masyarakat tidak pernah terjadi karena faktor tunggal. Weber mengakui pentingnya konflik sosial dalam mentransformasi masyarakat. Namun, kalau Karl Marx menghubungkan perubahan sosial pada proses produksi material, Weber menekankan elemen-elemen idea dan kepercayaan  yang juga mendorong  terjadinya perubahan sosial.

  1. The Natural Environment

Masyarakat manusia dan lingkungan alamnya saling  berhubungan, sehingga perubahan yang terjadi pada salah                 satu bagian akan mempengaruhi perubahan pada bagia yang lainnya.

  1. Population

Pertambahan penduduk yang sangat cepat di Pulau Jawa menyebabkan terjadinya perubahan dalam struktur sosial masyarakat, terutama lembaga-lembaga kemasyarakatannya. Misalnya, orang lantas mengenal hak milik individual atas tanah, sewa tanah, gadai  tanah, bagi hasil yang sebelumnya tidak dikena (Soekanto, 2006: 275).

Adanya suatu perubahan dalam masyarakat akibat perubahan sosial bergantung pada keadaan masyarakat itu sendiri yang mengalami perubahan. Dengan kata lain, perubahan sosial yang terjadi tidak selamanya suatu kemajuan (progress). Bahkan, dapat pula sebagai suatu kemunduran (regress) masyarakat. Kecepatan perubahan tiap daerah berbeda-beda bergantung pada dukungan dan kesiapan masyarakat untuk berubah. Perbedaan perubahan tersebut dapat mengakibatkan munculnya kecemburuan sosial, yang harus dihindari. Terdapat beberapa tanggapan masyarakat sebagai akibat dari perubahan sosial yang menimbulkan suatu ketidakpuasan, penyimpangan masyarakat, ketinggalan, atau ketidaktahuan adanya perubahan, seperti perubahan yang diterima masyarakat kadang-kadang tidak sesuai dengan keinginan. Hal ini karena setiap orang memiliki gagasan mengenai perubahan yang mereka anggap baik sehingga perubahan yang terjadi dapat ditafsirkan bermacammacam, sesuai dengan nilai-nilai sosial yang mereka miliki.  Perubahan terkadang dinilai mengancam kepentingan pihak yang sudah mapan, hak istimewa yang diterima dari masyarakat akan berkurang atau menghilang sehingga perubahan dianggapnya akan menggoncangkan berbagai aspek kehidupan. Untuk mencegahnya, setiap perubahan harus dihindari dan ditentang karena tidak sesuai kepentingan kelompok masyarakat tertentu. Lebih lanjut, perubahan dianggap sebagai suatu kemajuan sehingga setiap perubahan harus diikuti tanpa dilihat untung ruginya bagi kehidupan. Perubahan juga dianggap membawa nilai-nilai baru yang modern. Ketidaktahuan pada perubahan yang terjadi. Hal ini mengabakan seseorang ketinggalan informasi tentang perkem bangan dunia. Masa bodoh terhadap perubahan. Hal itu disebabkan perubahan sosial yang terjadi dianggap tidak akan menimbul kan pengaruh bagi dirinya.

Daftar rujukan:

Salim, Agus. 2002. Perubahan Sosial; Sketsa Teori dan Refleksi Metodologi Kasus Indonesia. Tiara Wacana; Yogyakarta.

Sztompka, Piotr, 2004, Sosiologi Perubahan Sosial, Prenada, Jakarta

Ryan, Bryce F. Social and cultural changes.  New York : the Ronald Press Company.

Soekanto, Soerjono. 2002. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: