BERITA HOAX: BENTUK ANCAMAN NON-FISIK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Arus pertukaran informasi dan komunikasi di era globalisasi saat ini terbilang sangat kuat. Dalam aktivitas sehari-hari, masyarakat sering kali mendapatkan berbagai informasi dengan cepat. Tidak hanya sekedar menerima informasi, masyarakat juga memiliki kesempatan untuk mengolah, menciptakan, bahkan menyalurkan informasi melalui berbagai media digital. Tanpa disadari, sebagian dari informasi itu ternyata tidak benar, atau bahkan sengaja dibuat untuk menyesatkan. Informasi inilah yang disebut sebagai berita hoax. Penyebaran berita dengan dasar palsu bisa begitu cepat dan masif, sehingga apabila tidak diatasi dengan baik, hal ini dapat memengaruhi opini publik bahkan memicu kecemasan pada korban.

Penyebaran hoax menjadi salah satu bentuk ancaman non-fisik di lingkungan masyarakat yang sangat nyata. Tidak hanya menyebabkan kesalahpahaman, hoax juga bisa memecah belah persatuan, merusak reputasi seseorang, bahkan menimbulkan kepanikan massal. Dalam konteks lingkungan sekitar, hoax bisa beredar di sekolah, di keluarga, hingga di lingkungan tempat tinggal. Contohnya adalah hoax tentang penculikan anak yang tidak benar bisa membuat orang tua panik, atau informasi palsu tentang bencana yang membuat masyarakat menjadi takut dan saling menyalahkan.

Ciri-ciri Berita Hoax

Pada umumnya, berita hoax memiliki beberapa ciri-ciri spesifik yang dapat membantu dalam mengidentifikasi berita palsu di dunia maya.

  • Biasanya disertai judul yang provokatif

Berita hoax biasanya memiliki judul yang sangat mencolok atau berlebihan dengan tujuan untuk menarik minat pembaca dan memicu reaksi emosional, seperti “Sebarkan sebelum dihapus!” atau “Penting! Jangan diabaikan!”.

  • Tidak memuat sumber yang jelas

Penulisan berita berasal dari sumber yang tidak jelas atau situs web yang tidak kredibel

  • Penggunaan gambar atau video yang tidak akurat

Hoax juga sering beredar melalui gambar, video, atau pesan berantai yang sulit dilacak asal-usulnya.

  • Klaim tanpa memuat fakta

Pernyataan yang dibuat dalam berita tidak menampilkan bukti konkret, data, atau referensi yang sesuai.

Langkah Mengatasi

Untuk mengatasi penyebaran berita hoax, ada beberapa langkah sederhana yang bisa kita lakukan untuk menghindari jebakan hoax:

  • Mencari tahu kebenaran dari informasi setelah menerimanya

Ketika menerima atau melihat suatu informasi, sebaiknya kita memeriksa keaslian berita atau informasi tersebut dengan membaca dari sumber lain yang lebih terpercaya atau bertanya kepada orang di sekitar kita.

  • Tidak terprovokasi dengan judul atau pernyataan dalam berita yang mengandung hoax

Ketika melihat suatu berita di internet, pastikan kalau kita membaca judul dan informasinya dengan teliti.

  • Tidak menyebarkan kembali berita hoax

Ketika menerima berita hoax, jangan mengirimkan kembali informasi hoax apapun yang telah diterima. Hal ini merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menghentikan penyebaran hoax agar tidak meluas.

Kaitan dengan Nilai Pancasila

Melawan hoax juga merupakan bentuk nyata pengamalan nilai-nilai Pancasila pada sila ketiga. Sila ketiga menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, serta mencegah segala bentuk tindakan yang dapat mengancam persatuan di Indonesia.

Penutup

Melalui pemahaman dan kewaspadaan terhadap hoax, kita telah berperan aktif dalam menjaga lingkungan sosial kita dari ancaman disinformasi. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau media, tapi juga tanggung jawab setiap individu sebagai warga negara. Dengan menjadi lebih kritis, lebih hati-hati, dan tidak mudah percaya begitu saja, kita sedang menunjukkan bahwa kita memiliki kemampuan untuk memahami dan mengidentifikasi bentuk-bentuk ancaman yang ada di sekitar kita.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: