Teori-Teori Evolusi

Salam Sosant5Pedia 🙂

Hallo teman-teman semua, kali ini saya akan membagikan materi mengenai Teori-Teori Evolusi, materi ini merupakan tugas dari mata kuliah Teori-Teori Budaya, pada semester 4 yang lalu. Dibawah ini materinya:

Definisi teori evolusi menurut para ahli
Menurut Charles Darwin (1809-1882), evolusi tersebut dapat terjadi dikarenakan adanya seleksi alam. seleksi alam tersebut menurut Charles Darwin didasarkan kepada hasil dari observasi yang dibuatnya yaitu: lebih baik untuk keturunan yang dihasilkan dari pada harus dapat benar-benar mampu bertahan hidup, dalam suatu spesies tersebut tidak ada individu yang identik (sama) dikarenakan ialah selalu terjadi suatu variasi dan juga beberapa individu yang mempunyai sifat-sifat yang cocok dengan kondisi lingkungan yang terdapat dibandingkan individu yang lainnya, Setiap populasi tersebut pada umumnya akan bertambah terus dikarenakan reproduksi Pertambahan populasi dibatasi faktor-faktor pembatas yang membuat kenaikan populasi tidak berjalan mulus Adanya seleksi alam yang dapat membuat setiap individu tersebut harus beradaptasi terhadap lingkungannya, dan yang berhasil hidup tersebut akan dapat mewariskan sifat-sifat keturunannya
Menurut Jean Baptise Lamarck (1744-1829), teori evolusi ialah suatu perubahan yang terjadi dalam suatu individu yang dikarenakan adanya faktor lingkungan yang dapat diturun temurunkan.
Menurut Erasmus Darwin (1731-1802), dalam bukunya “Zoonomia or The Laws of Organic Life” evolusi tersebut terjadi pada suatu makhluk hidup (evolusi organic) yang termasuk manusia dan juga percaya Erasmus Darwin bahwa karakteristik yang diperoleh orang tua tersebut akan turun kepada keturunannya.
Menurut Aristoteles (384-322 SM), menurutnya evolusi tersebut dapat terjadi dengan didasarkan pada suatu metafisika alam. metafisika alam ialah mengubah organisme dan juga habitatnya dari bentuk yang sederhana ke dalam bentuk yang lebih kompleks.
Menurut William Paley (1743-1805), dalam bukunya yang berjudul “Natural Thurology” William Paley ini berpendapat evolusi ialah kekompleksitas makhluk hidup ialah suatu bukti kerja sama sang pencipta.

Definisi difusi menurut para ahli
Menurut Rogers (1995) dalam Sciffman dan Kanuk (2010) mendefinisikan difusi sebagai (the process by which aninnovation is communicated through certain channels overtime among the members of a social system), proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial disamping itu, difusi juga dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.
Definisi Fungsionalisme menurut para ahli
Menurut Malinowski, teori fungsional Malinowski adalah bahwa segala aktivitas kebudayaan itu sebenarnya bermaksud memuaskan suatu rangkaian dari sejumlah kebutuhan naluri makhluk manusia yang berhubungan dengan seluruh kehidupannya. Kebutuhan itu meliputi kebutuhan biologis maupun skunder, kebutuhan mendasar yang muncul dari perkembangan kebudayaan itu sendiri. Sebagai contoh, Malinowski menggambarkan bahwa cinta dan seks yang merupakan kebutuhan biologis manusia, harus diperhatikan bersama-sama dalam konteks pacaran, pacaran menuju perkawinan yang menciptakan keluarga, dan keluarga tercipta menjadi landasan bagi kekerabatan dan klen, dan bila kekerabatan telah tercipta akan ada sistem yang mengaturnya.
Definisi Fungsionalisme struktural menurut para ahli
Menurut Emile Durkheim, adanya teori fungsionalisme-struktural merupakan suatu yang berbeda, hal ini disebabkan karena Durkheim melihat masyarakat modern sebagai keseluruhan organisasi yang memiliki realitas tersendiri. Keseluruhan tersebut menurut Durkheim memiliki seperangkat kebutuhan atau fungsi-fungsi tertentu yang harus dipenuhi oleh bagian-bagian yang menjadi anggotanya agar dalam keadaan normal, tetap langgeng. Bilamana kebutuhan tertentu tadi tidak dipenuhi maka akan berkembang suatu keadaan yang bersifat patologis.
Menurut Talcott Parsons, menjelaskan bahwa diantara hubungan fungsional-struktural cenderung memiliki empat tekanan yang berbeda dan terorganisir secara simbolis:
1. pencarian pemuasan psikis
2. kepentingan dalam menguraikan pengertian-pengertian simbolis
3. kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan organis-fisis, dan
4. usaha untuk berhubungan dengan anggota-anggota makhluk manusia lainnya.
Parsons menekankan saling ketergantungan masing-masing system itu ketika dia menyatakan: “secara konkrit, setiap system empiris mencakup keseluruhan, dengan demikian tidak ada individu kongkrit yang tidak merupakan sebuah organisme, kepribadian, anggota dan sistem sosial, dan peserta dalam system cultural”.
Menurut Robert Nisbet, menyatakan bahwa fungsionalisme structural adalah tanpa keraguan apapun, himpunan teori satu-satunya yang paling signifikan di dalam ilmu-ilmu sosial pada abad sekarang (kedua puluh) ini.

Fenomena religi yang terjadi di dalam masyarakat
Saya mengambil fenomena Gafatar (Gerakan Fajar Nusantara) aliran ini merupakan aliran sesat karena aliran ini mencampuradukkan ajaran Islam, Nasrani dan Judaisme (Yahudi) di dalam aliran ini juga tidak mewajibkan untuk shalat lima waktu, ada pula perbedaan syahadat yang mereka sebutkan dalam pembai’atan, mereka hanya melakukan shalat malam, di dalam aliran ini juga tidak di wajibkan puasa di bulan Ramadhan, mereka menganggap masyarakat yang tidak mengikuti aliran Gafatar ini merupakan orang kafir. Gerakan ini merupakan bentuk transformasi dari aliran Al-Qiyadah yang didirikan pada tahun 2006 oleh Ahmad Musadeq, Organisasi tersebut juga sempat berganti nama menjadi Negara Karunia Tuhan Semesta Alam (NKSA), pada tahun 2010 gerakan ini mengubah namanya menjadi Komunitas Millah Abraham (Komar). pengikut Komar pada umumnya hanya mayarakat biasa dan dalam berpenampilan tidak terlihat mencolok. Mereka mencari anggotanya kepada masyarakat yang kesulitan ekonominya dengan cara merayu dan mengiming-imingkan sejumlah harta dan lain-lain. aliran ini mengaku sebagai pengikut Nabi Ibrahim, sehingga mereka mencampuradukkan ajaran tiga agama (Islam,Nasrani,Yahudi) dan menganggap semua ajaran agama itu sama. Gafatar ini awalnya berkembang di sejumlah wilayah Depok, terutama di wilayah Beji dan Cilodong hingga kini menyebar ke seluruh nusantara dengan jumlah anggota yang lumayan besar.

          Dari fenomena tersebut menurut saya masuk kedalam teori evolusi menurut Jean Baptise Lamarck (1744-1829) yang mengungkapkan teori evolusi ialah suatu perubahan yang terjadi dalam suatu individu yang dikarenakan adanya faktor lingkungan yang dapat diturun temurunkan. karena semua orang tentunya akan mengalami perubahan, baik dalam bersikap, berpenampilan sampai cara pandang, Gafatar sendiri merupakan buatan dari seorang yang bernama Ahmad Musadeq, dia membuat aliran atau gerakan ini tanpa disetujui oleh MUI secara otomatis dia mendirikan gerakan ini secara sepihak, dia merekrut anggotanya ke dalam masyarakat yang kurang mampu atau dari kalangan bawah dengan mengiming-imingkan sejumlah harta, bahkan kini banyak seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) berasal dari kota Yogyakarta yang hilang karena ikut bergabung ke dalam gerakan sesat ini. Perilaku Ahmad Musadeq ini tentunya di pengaruhi oleh faktor lingkungan baik dari dalam keluarga ataupun dari luar, karena tidak mungkin seseorang berubah tanpa didasari sebab apapun ditambah perubahan pada sistem kepercayaan atau religi yang sifatnya tidak boleh dipaksakan yang mana dalam perubahan sistem kepercayaan atau religi ini merupakan perubahan yang dampaknya akan mempengaruhi banyak masyarakat, dikhawatirkan aliran ini akan menyebar ke berbagai negara sehingga dapat mempengaruhi banyak masyarakat untuk dapat bergabung di dalamnya, awalnya Ahmad Musadeq mendirikan Gafatar mungkin karena dia mempunyai masalah di dalam keluarganya sampai bergaul dengan kelompok yang tidak benar atau menyimpang dari ajaran agama Islam, sehingga dia dipengaruhi oleh kelompok tersebut supaya keluar dari agama Islam dan membuat gerakan atau aliran tersendiri, karena pada dasarnya Gafatar merupakan organisasi kemasyarakatan yang bertekad untuk memperjuangkan keadilan, kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia menuju tatanan kehidupan damai, sejahtera dengan jalan mengembalikan jati diri dan nilai-nilai luhur bangsa, serta mengangkat harkat, martabat dan kejayaan Nusantara di tengah-tengah percaturan dunia, sedangkan visi dari Gafatar sendiri adalah terwujudnya tata kehidupan, masyarakat, bangsa dan negara yang damai, sejahtera, beradab, berkeadilan, dan bermartabat di bawah naungan Tuhan Yang Maha Esa melalui penyatuan nilai-nilai luhur bangsa, peningkatan kualitas ilmu dan intelektualitas, serta pemahaman dan pengamalan nilai-nilai universal agar menjadi rahmat bagi semesta alam.

       Tentunya Ahmad Musadeq tidak hanya berhenti setelah mendirikan aliran sesat tersebut misi selanjutnya yaitu masyarakat untuk ikut bergabung di dalamnya, dia lalu mencari dalil-dalil yang ditafsirkan semaunya sendiri supaya dapat meyakinkan masyarakat akan gerakan ini. Dari sini sudah terlihat jelas cara Ahmad Musadeq mendirikan Gafatar agar dapat diturun temurunkan kepada anak cucunnya nanti karena kini keluarga Ahmad Musadeq satu persatu hilang yang di duga oleh Aparat Kepolisian juga ikut bergabung di dalam aliran sesat tersebut, dari fenomena ini menurut saya sesuai dengan definisi teori evolusi menurut Jean Baptise Lamarck yang menyatakan bahwa perubahan terjadi kepada individual yang didasarkan oleh faktor lingkungan dengan maksud agar dapat di turun temurunkan.

Daftar Pustaka:
1. Poloma, Margaret. 2003. Sosiologi Kontemporer. Jakarta: Raja Grafindo Persada
2. Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi dari Sosiologi Klasik sampai terakhir Postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: