Explore Wonogiri Hutan Pinus Wonoasri, Seper, Jatipurno, Wonogiri, Jawa Tengah, Indonesia

    20161106_112323
20161106_113859
20161106_120722
20161106_121238
Hutan pinus dan taman wisata wonoasri seper jatipurno kabupaten wonogiri – wisata baru di kabupaten wonogiri yang lebih tepatnya di salah satu kecamatan di jatipurno yaitu sebuah objek wisata hutan pinus dan taman  wonoasri di hutan seper, orang awam lebih sering menyebutnya wonoasri seper. Letak dan lokasi yang tidak jauh jantung kecamatan dan dengan rute atau jalan ke taman wonoasri yang mudah di akses melalui jalan utama ke Seper Balepanjang Jatipurno Wonogiri dengan menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat.
Objek yang sekarang bisa dikatakan nge-hits atau terkenal dulunya sebelum di bangun mengalami peristiwa yang tidak seharusnya terjadi yaitu mengalami kebakaran hutan pada tahun 2015 silam, namun dengan seiringnya waktu hutan pinus sewu ini subur dan asri .kembali. Hutan wonoasri seper ini juga sudah terkenal di tahun 1990 an di kala itu.
keindahan hutan taman wisata wonoasri seper jatipurno wonogiri

Pesona keindahan hutan wonoasri seper tak usah ditanyakan lagi, untuk membuktikan keaslian dan keasriannya, kalian bisa berkunjung atau dolan langsung ke objek wisata wonoasri seper. Untuk rutenya sendiri bisa di akses dari jatisrono, slogohimo, girimulyo dan untuk lebih jelasnya bisa bertanya masyarakat jalan ke wonoasri seper.

Untuk memasuki objek wisata, kalian harus membeli dengan harga tiket dan karcis atau tarif masuk ke taman wonoasri seper jatipurno sebesar Rp.4000,-. Murah bukan ?dan untuk harga parkir kendaraan sepeda motor maupun mobil, admin masih belum mendapatkan info harganya. Namun yang jelas tidak lah merogoh kocek kalian yang terlalu dalam.

Apa ada wahana permainan atau semacamnya di hutan pinus dan taman wonoasri seper ?
Wahana permainan di hutan objek wisata ini memang ada seperti flying fox yang memang di sediakan bagi kalian mau dan tidak salah ada paket harga seperti outbond dan lain lain. Jangan khawatir bagi kalian yang mengajak anak anak untuk mengobati kejenuhan disana juga ada wahana permainan untuk anak anak.

Untuk menambah keindahan taman ini juga ditanami beberapa bunga bunga indah nan cantik yang tak lepas dari perawatan sehingga terjamin kelangsungan hidup dan kesuburannya.
Selain objek wisata di atas, juga ada wisata lain yang tidak berjauhan yaitu objek wisata hutan pinus sewu dan air terjun watu jadah yang bisa kalian kunjungi di lain waktu atau mengisi sparetime kalian.

Bagi instagramer, foto objek dengan latarbelakang taman wonoasri ini memang cocok di upload di galeri kalian dengan hastag #wonoasriseper.

Source : https://www.anomika.net/2016/11/pesona-keindahan-taman-wisata-wonoasri.html

Jalan – Jalan Ke Jogja, Malioboro

img_20161104_135211
img_20161104_143625
img_20161104_143930
img_20161104_144204
Jalan Malioboro

Kapan terakhir kali Anda ke Yogyakarta? Yogyakarta menjadi sebuah kota yang mampu membuat wisatawan merindukannya dan selalu ingin berlama-lama menikmati suasana Kota Gudeg ini. Kota ini masih menawarkan kearifan budaya lokal di tengah zaman yang serba modern. Berada di Yogyakarta, Anda akan mendapatkan pengalaman menarik menjelajahi budaya Jawa yang masih dipertahankan sampai sekarang.

Jalan Malioboro

Jalan Malioboro

Banyak tempat wisata menarik yang dimiliki Kota Sang Sultan ini, salah satunya yang sangat populer tentu saja Jalan Malioboro. Jalan sepanjang 2,5 km yang membentang dari Tugu Yogyakarta sampai ke Kantor Pos Yogyakarta ini tak pernah sepi wisatawan setiap harinya. Jalan Malioboro berada dekat sekali dengan keraton dan disebut sebagai salah satu titik garis imajiner yang menghubungkan antara Pantai Parangtritis, Keraton Yogyakarta dan Gunung Merapi.

Siapa yang menyangka jika dahulu jalanan ini hanyalah jalan sepi dengan banyak pohon asam di tepinya. Jalan Malioboro dahulu hanya dilewati oleh warga yang ingin ke keraton, Benteng Vredeburg ataupun ke Pasar Beringhardjo.

Malioboro

Malioboro

Asal nama Malioboro pun memiliki dua versi. Pertama, nama ini diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti ‘karangan bunga’. Hal ini dikarenakan sepanjang jalan dahulu dipenuhi oleh karangan bunga setiap kali keraton menggelar acara atau hajatan. Versi kedua mengatakan bahwa nama jalan diambil dari seorang bangsawan Inggris, Marlborough, yang tinggal di Yogyakarta antara tahun 1881-1816.

Terlepas dari mana nama Malioboro berawal, jalan paling populer di Yogyakarta ini selalu berhasil menarik perhatian wisatawan yang datang ke kota ini. Jalan Malioboro menjadi semacam pusat oleh-oleh khas Yogyakarta. Sepanjang jalan, Anda bisa menemukan beragam suvenir khas mulai dari kaos, batik, blangkon, sandal, kerajinan tangan sampai bakpia patok dan yangko yang merupakan jajanan khas Yogyakarta.

Jalan Malioboro

Jalan Malioboro

Untuk kuliner, di tempat wisata ini terdapat deretan pedagang kaki lima yang menawarkam sajian sederhana namun nikmat. Jangan lupa mencicipi nasi gudeg yang sudah menjadi kuliner wajib coba di Yogyakarta. Untuk minuman, nikmati es dawet yang menawarkan rasa legit gula merah dipadu kental dan gurihnya santan kelapa. Sambil menikmati makanan Anda, sekelompok pangamen akan datang silih berganti dengan menyanyikan lagu-lagu yang semakin membuat Anda jatuh cinta pada Yogyakarta.

Di sepanjang jalan terdapat deretan tukang becak dan delman yang setia menunggu pelanggan. Inilah saatnya Anda berkeliling sekitar Jalan Malioboro dengan moda transportasi khas Yogyakarta. Tukang becak biasa menawarkan paket keliling tempat wisata sekitar dengan biaya yang terjangkau. Delman juga bisa Anda jadikan pilihan jika ingin merasakan pengalaman unik berkeliling Yogyakarta.

Jalan Malioboro

Jalan Malioboro

Selama di Jalan Malioboro, Anda hampir selalu bisa mendengarkan alunan gamelan Jawa yang diputar dari kaset maupun dimainkan secara langsung oleh seniman jalanan Yogyakarta. Tak hanya di siang hari, tempat wisata ini pun ramai di malam hari. Budaya lesehan dan angkringan tak bisa terlepaskan dari kota cantik ini.

Sampai sekarang, Jalan Malioboro masih menjadi bagian penting dari Keraton Yogyakarta. Jalan ini selalu menjadi lokasi kirab setiap kali keraton mengadakan sebuah acara dan perayaan tertentu.

Apa yang menarik dari Jalan Malioboro dan sekitarnya?

Jalan Malioboro tak hanya tentang oleh-oleh khas Yogyakarta. Sepanjang jalan ini terdapat beberapa lokasi yang tak kalah menarik dibandingkan berburu oleh-oleh.

Keraton Yogyakarta

Keraton Yogyakarta merupakan pusat budaya dan pemerintahan di Provinsi DI Yogyakarta. Keraton menjadi kerajaan sekaligus tempat tinggal keluarga Sri Sultan. Keraton dibangun dengan perhitungan yang luar biasa matang. Setiap tata letak dan detil dari bangunannya diatur sesuai falsafah budaya Jawa.

Keraton dibangun menghadap ke arah utara bukan tanpa sebab. Dengan menghadap utara, berarti keraton menghadap ke Gunung Merapi. Jika ditarik garis lurus dari utara ke selatan, maka akan muncul garis imajiner antara Gunung Merapi, Keraton Yogyakarta dan Pantai Parangtritis.

Tak hanya menjadi pusat pemerintahan dan tempat tinggal sultan beserta keluarganya, keraton juga menjadi salah satu tempat wisata budaya di Yogyakarta. Keraton dibuka untuk umum setiap hari mulai pukul 08:30 – 12:30. Untuk hari Jum’at dan Sabtu, keraton tutup lebih awal, yaitu pada pukul 11:00.

Benteng Vredeburg

Jalan Malioboro malam hari

Jalan Malioboro malam hari

Benteng Vredeburg merupakan sebuah museum sekaligus tempat wisata yang berada di Jalan Malioboro. Layaknya sebuah museum, di dalam benteng terdapat koleksi berbagai benda peninggalan masa perjuangan. Selain itu, terdapat ruang pemutaran film perjuangan dan diorama yang menggambarkan keadaan Indonesia pada zaman penjajahan.

Benteng ini awalnya dibangun di bawah perintah Sultan Hamengkubuwono I. Bangunan awalnya sangat sederhana, hanya dari tanah liat dan kayu. Karena merasa terancam karena kemajuan dan perkembangan keraton, Belanda akhirnya mengambil alih benteng ini dan menamainya Fort Rustenburg yang kemudian berubah menjadi Fort Vredeburg atau Benteng Perdamaian sampai sekarang.

Benteng Vredeburg buka setiap hari dengan jam buka, Selasa – Jum’at mulai pukul 08:00 sampai 16:00, dan Sabtu – Minggu mulai pukul 08:00 – 17:00. Tempat wisata ini tutup setiap hari Senin. Untuk tiket masuk, Anda hanya perlu mengeluarkan biaya sebesar 2.000 Rupiah per orang untuk dewasa dan 1.000 Rupiah untuk anak-anak. Harga yang berbeda dikenakan pada wisatawan asing, yaitu 10.000 per orang untuk dewasa maupun anak-anak.

Pasar Beringhardjo

Jalan Malioboro malam hari

Jalan Malioboro malam hari

Pasar Beringhardjo adalah salah satu pasar tradisional sekaligus tempat wisata di Yogyakarta yang ramai dikunjungi wisatawan. Di sini, Anda bisa menemukan batik dengan beragam motif, kerajinan tangan, jajanan, aksesoris sampai rempah-rempah sebagai bahan dasar pembuatan jamu tradisional.

Lokasi pasar ini berdiri dahulu merupakan sebuah hutan yang dipenuhi pohon beringin. Dari sini pula nama Beringhardjo didapat. ‘Bering’ yang berarti pohon beringin dan ‘hardjo’ yang berarti sejahtera. Pasar Beringhardjo sebagai salah satu pusat kegiatan ekonomi Yogyakarta pada zaman dahulu diharapkan bisa membawa kesejahteraan pada warga Yogyakarta.

Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta

Daerah Ketandan yang berada di sekitar Jalan Malioboro merupakan sebuah daerah pecinan di Yogyakarta. Keberadaan etnis Tionghoa tak dapat dipisahkan dari sejarah dan perkembangan kota ini.

Salah satu wujud eksistensi etnis Tionghoa di Yogyakarta adalah dengan diselenggarakannya Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta sebagai bagian dari perayaan Hari Imlek setiap tahunnya. Acara ini bertempat di sepanjang Jalan Malioboro dan sekitarnya. Beberapa kegiatannya antara lain karnaval barongsai, bazaar kuliner, pameran budaya, panggung hiburan dan juga lomba karaoke lagu mandarin.

Yogyakarta tak pernah mengecewakan wisatawannya. Jalan Malioboro selalu siap menyambut kapan pun Anda datang berkunjung. Jadi, kapan Anda akan menyempatkan diri menikmati Yogyakarta dari sepenggal jalan bernama Malioboro?

source : https://anekatempatwisata.com/wisata-jogja-jalan-malioboro/#

Umbul Sido Mukti

UMBUL SIDOMUKTI, Kawasan Wisata Alam

 

umbul sidomukti
Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.

Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya.

Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 12.000 IDR, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian. [Agt2010]

Tiket parkir mobil 2.000 IDR. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya. 6.000 IDR untuk rapeling, dan 15.000 – 20.000 IDR untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti trekking. [Agt2010]

Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.

Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini karena jalannya sempit, bus mini atau bis ukuran kecil untuk masuk perlu sopir dengan kemampuan sangat bagus.
Bagi Anda yang sudah tidak sabar menanti, berikut kami rincikan harga tiket di wahana wisata alam Umbul Sidomukti :
Jenis Tiket Senin – Jumat (Weekday) Sabtu – Minggu (Weekend)
Tiket Masuk Rp 5.000 per orang Rp10.000 per orang
Flying fox Rp 12.000 per orang Rp 12.000 per orang
Marine bridge Rp 7.000 per orang Rp 7.000 per orang
Rapelling Rp 6.000 per orang Rp 6.000 per orang
ATV Rp 15.000/ 3 putaran Rp 20.000/ 3 putaran
Sewa Kuda 30 menit Rp 50.000 30 menit Rp 50.000
1 jam Rp100.000 1 jam Rp100.000
Tiket Parkir (mobil) Rp 2.000 Rp 2.000

Keterangan : Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event (seperti trekking).

Keindahan pesona alam Kawasan wisata umbul Sidomukti memang mempesona, untuk jalan jalan keluarga maupun corporate event bisa menjadi salah satu tujuan.

KAWASAN WISATA UMBUL SIDOMUKTI
Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kab. Semarang, Jawa Tengah.
PT. PANORAMA AGRO SIDOMUKTI.
Nomor Telepon. 024 70128686 Fax. 024 70128787
Email : [email protected]
Website : www.umbulsidomukti.com
Facebook : umbul sidomukti

sumber : https://seputarsemarang.com/kawasan-wisata-umbul-sidomukti-5417/

Update Harga Tiket Umbul Sidomukti Semarang