unnamedReview dari tugas Antropologi pendidikan

(Imram Manam)

Pandangan Konseptualis. Sebaliknya dari pandangan Superorganik, menurut pandangan Konseptualis kebudayaan tidak memiliki realita yang bersifat ontologis, kebudayaan bukan suatu realita superorganis diatas dan di luar individu. Melainkan, kebudayaan adalah sebuah “logical construct” yang diabstraksikan dari tingkah laku manusia. Kebudayaan adalah sebuah konsep yang dibangun dari keseragamankeseragaman yang dapat diamati dalam urutan tingkah laku dengan menggunakan sebuah proses abstraksi logis.

Implikasi pandangan Konseptualis tentang kebudayaan terhadap pendidikan adalah bahwa dalam pendidikan generasi baru harus mempelajari warisan budayanya sesuai dengan perhatiannya dan mengembangkan gambaran mereka sendiri mengenai kebudayaannya secara objektif. Sebab itu, menurut pandangan Konseptualis pendidikan dipandang dapat menjadi alat perubahan budaya dalam arti menciptakan iklim opini yang merangsang pemikiran dan penerimaan pemikiran inovatif.

Pandangan Realis. Menurut pandangan Realis, kebudayaan merupakan sebuah konsep dan realita empiris. Sebagaimana dikemukakan David Bidney (Imran Manan, 1989), kebudayaan merupakan “warisan budaya” yaitu abstraksi atau generalisasi dari “perilaku” nyata anggota-anggota masyarakat. Hal ini berarti kebudayaan merupakan sebuah konsep (abstraksi) dan juga sebuah realita (tingkah laku).

Implikasi pandangan Realis tentang kebudayaan terhadap pendidikan: Pengikut pandangan Realis meyakini bahwa anak manusia memiliki daya penyesuaian terhadap realita yang mengelilinginya, baik terhadap yang bersifat fisik maupun sosial-budaya. Untuk mengembangkan daya penyesuaian tersebut mereka harus diberi berbagai pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan yang disediakan oleh kebudayaan mereka. Mereka menginginkan system pendidikan yang berfungsi untuk melatih generasi muda mempunyai kemampuan untuk mempertimbangkan secara objektif perubahan sosial budaya yang sesuai dengan nilai-nilai dasar budayanya.

One Response to “TIGA PANDANGAN PENDIDIKA. DAN KEBUDAYAAN”

  1. Anonymous Says:

Leave a Reply