Jenis wirausaha yang akan saya lakukan yaitu membangun event organizer. Event organizer secara istilah mempunyai arti penyedia jasa professional penyelenggara sebuah acara. Pada dasarnya sebuah event organizer atau biasa disebut EO itu memiliki tugas membantu kliennya (client) untuk menyelenggarakan acara yang diinginkan, seperti launching product, company gathering, anniversary, exhibitions, seminar, promosi, talkshow dan sebagainya, dari tahap persiapan sampai dengan event berjalan lancar dengan baik. Event-event yang biasa ditangani sebuah event organizer berupa pertunjukan musik, pameran produk (buku, mobil, computer, kerajinan), hingga ke pernikahan.
Dalam menjalankan peran pada sebuah event acara, sebuah EO bertugas untuk mengkoordinasi, melayani, mensupport kepentingan yang bersangkutan, misalnya trainer, trainee, vendor training, transportasi, media massa, dan pihak-pihak terkait lainnya Event organizer yang bangun ini bekerjasama dengan teman saya bernama Irna Pratiwi yaitu salahsatu mahasiswa undip dan untuk rekan usaha di UNNES yaitu Daula Mega Safitri dan Faradhina Andriyani. Event organizer ini kami beri nama “ID Party Planner”. ID Party Planner ini sudah berjalan 2 bulan sejak 7 September 2015 dengan visi menjadi penyelenggara event yang kompetitif, krearif,dan inovatif dengan misi Berupaya menciptakan inovasi dan ide kreatif dalam suguhan event, Menyediakan pelayanan yang terbaik untuk para pelanggan dalam bidang event organizer, Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya dalam memberikan jasa penyelenggaraan event dan konsultasi penyelenggaraan event.. Event organizer kami ini mentargetkan pada kalangan mahasiswa yang ingin mengadakan party misalnya surprise ulang tahun, melamar, party ulang tahun dan sebagainya. Untuk biaya dalam mengadakan eventnya bergantung pada konsep dan tempat yang diinginkan klien. Dalam mengatur modal kita tidak menggunakan patokan yang tetap karena menyesuaikan kebutuhan untuk menjalankan sebuah acara/event.
Tapi ada beberapa hal utama yang perlu kita perhitungkan sebelum kita memutuskan terjun di dunia bisnis EO, antara lain:
- Bekal pengalaman menyelenggarakan event, disadari atau tidak, sebenarnya bekal yang kita miliki sebagai pengelola event sudah kita mulai sejak kita sekolah. Kepanitiaan yang kita ikuti pada waktu itu bisa dijadikan bekal pengalaman yang cukup. Paling tidak, kita sudah mengetahui prosedur mengelola suatu kegiatan dari penyusunan proposal sampai eksekusi di lapangan.
- Ide kreatif dan inovatif, disadari atau tidak bisnis EO adalah bisnis komunikasi dan bisnis hiburan, kepuasan dan ketertarikan menjadi sangat penting untuk diperhatikan. Ketika tidak ada ide cemerlang dan kreatifitas, siap-siap gigit jari. Namun, kreatifitas memang tidak harus selalu orisinil, mengembangkan sebuah ide yang sudah adapun bukan menjadi masalah.
- Relasi bisnis (klien/sponsor) yang cukup kuat, dukungan relasi bisnis, baik itu klien ataupun sponsor, merupakan kunci dari sukses tidaknya acara yang kita selenggarakan. Sebelum memutuskan terjun ke dunia bisnis EO, kita harus melihat kembali apakah kita memiliki jaringan bisnis yang kuat atau tidak? Karena merekalah yang nantinya akan membeli atau membiayai ide-ide kreatif kita. Apabila kita tidak memiliki jaringan bisnis, sebenarnya bukan menjadi masalah besar. Tentunya dengan membangun kepercayaan terhadap EO kita, jaringan bisnis itu akan terbentuk dengan sendirinya.
- Modal usaha yang cukup, dalam memulai sebuah usaha, mutlak dibutuhkan modal. Untuk bisnis EO, kita perlu menyiapkan modal finansial terutama untuk memenuhi keperluan-keperluan EO seperti, mengurus legalitas usaha (CV atau PT), menyewa kantor, pengadaan alat kantor, biaya telekomunikasi, biaya persiapan event dan lain-lain. Untuk memenuhi beberapa hal tersebut tentunya tidak cukup dengan selembar dua lembar uang rupiah. Cukup besar memang, kalau kita tidak mempunyai cukup banyak modal finansial, kita bisa mencari investor.
bagus sekali rencananya ,
semoga dapat terwujud … Amien
menarik.. semangat berwirausaha
Dapat belajar dari wirausahawan tersebut