Lunturnya semangat nasionalisme karena tidak memahami hakikat pancasila. Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara menjadi landasan pokok, landasan fundamental bagi pengaturan serta penyelenggaraan negara Indonesia. Butir-butir pancasila harus dipahami oleh para cendikiawan muda generasi penerus bangsa. Hal tersebut dimaksudkan agar para pemuda Indonesia tidak mudah terbawa arus kriminal yang semakin merajalela, terutama paham-paham keras seperti radikalisme dan terorisme.
Kata radikal dalam KBBI berarti suatu paham atau aliran yg menginginkan perubahan atau pembaruan sosial dan politik dengan cara kekerasan yang sangat ekstrem. Radikalisme ini bisa dikatakan sebagai embrio dari terorisme. Karena dari radikalisme ini akan munculnya terorisme. Telah berbagai strategi dilakukan pemerintah dalam kebijakan pemberantasan paham yang sangat bertentangan dengan ideologi negara Indonesia ini, namun kenyataannya lagi-lagi paham radikal terus menggerogoti pemikiran para generasi bangsa, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Salah satu penyebab karena minimnya pengetahuan ilmu serta nasionalisme yang memudar. Hal ini mengakibatkan munculnya tantangan baru. peran pemuda bangsa dalam menghadapi tantangan tersebut yakni dengan memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Pancasila harus menjadi landasan pokok dalam kehidupan dan landasan fundamental bagi pengaturan dan penyelenggaraan negara. Para cendikiawan muda generasi penerus bangsa harus menanamkan nilai pancasila ke dalam sikap dan perilaku nyata baik dalam perilaku hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Tanpa adanya transformasi nilai-nilai tersebut dalam kehidupan nyata, maka Pancasila hanya akan ada nama tanpa makna. Jika seperti ini rentan sekali untuk terbawa arus pemikiran dan sikap yang radikal.
Pancasila sangat berperan penting dalam membentengi diri dari aliran-aliran keras seperti radikalisme dan terorisme. Pemuda harus menjadi manusia pancasilais yang dimana berjiwa Pancasila menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. Dalam Pancasila terdapat upaya dalam menjamin kelangsungan hidup dan kehidupan generasi selanjutnya. Dalam kaca mata sosiologi peran pemuda maupun orangtua dalam melawan radikalisme dan terorisme dapat dilakukan dengan sosialisasi. Dalam hal ini pemuda, terkhususnya mahasiswa dapat memberikan pemahaman lebih tentang nilai pancasila dan pengaruh buruk aliran keras (radikalisme dan terorisme) dengan cara melakukan kegiatan sosialisasi kepada masyarakat.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”
https://www.google.co.id/amp/s/kbbi.web.id/radikalisme.html