Sikap Terhadap Dampak Potensi Seni (Materi Antropologi SMA Kelas XII)

  1. Sikap.             Pengertian sikap adalah evaluasi umum yang dibuat manusia terhadap dirinya sendiri, orang lain, objek atau isu-isu. Sikap merupakan respon seseorang terhadap stimulus sosial yang telah terkondisikan. Sikap seseorang terhadap suatu objek pada umunya terwujud dalam dua bentuk, yakni suka atau tidak suka, mendukung atau tidak mendukung, dan memihak atau tidak memihak.  Pengklasifikasian sikap seseorang terhadap karya seni dapat mengambil bentuk dalam sikap radikal, liberal, moderat, status quo, dan reaksioner atau konservatif. Dengan merujuk pada pendapat A. Lawrence Lowell, ada dua tolak ukur dalam menentukan sikap terhadap karya seni, yaitu:

1) Tanggapan seseorang terhadap keadaan sekarang, yaitu sikap puas (contented) dan sikap kecewa (discontented).

2) Tanggapan seseorang terhadap masa depan, yaitu orang yang penuh harapan akan kemajuan (sanguine) dan orang yang tidak percaya akan kemajuan (nonsanguine).

  1. Dampak Potensi Seni

Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “dampak” mengandung makna benturan, pengaruh kuat yang mendatangkan akibat, baik negative maupun positif. Pengertian potensi diri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kemampuan yang dimiliki setiap pribadi (individu) yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan. Saya dan Anda memiliki kemampuan, kekuatan, daya, dan kesanggupan yang hebat yang mungkin tidak terbayangkan oleh siapapun sampai saat ini. Potensi diri adalah kemampuan yang terpendam pada diri setiap orang, setiap orang memilikinya.

Pada kondisi normal kita hanya sanggup berlari biasa saja, tetapi ketika dalam ancaman bahaya (misalnya, dikejar binatang buas) kita sanggup berlari sangat cepat di luar dugaan kita sebelumnya. Persoalan yang kita hadapi adalah bagaimana caranya agar potensi diri dapat dikembangkan dan diwujudkan menjadi kenyataan yang dapat member manfaat bagi kehidupan kita bersama. Kegiatan berkesenian pembebasan dan penyaluran gejolak daya kreatifnya. Dari sini lahirlah karya-karya seni yang menghibur dan membuat hidup manusia bergairah. Untuk melepaskan kepenatan, kesedihan, kegembiraan serta berbagai ekspresi jiwa lainnya, banyak orang bernyanyi dan melukis. Hasilnya beban jiwa berkurang dan hidup kembali bergairah. Melalui karya seni, para seniman hendak mewariskan beberapa nilai yang dianggap penting oleh masyarakatnya. Nilai kejujuran, kepahlawanan dan keberanian membela kebenaran hendak diwariskan melalui berbagai cerita sinetron. Nilai cinta tanah air, kebanggaan terhadap bangsa dan negara Indonesia dinyatakan dan diwariskan melalui lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dan berbagai lagu lainnya. Nilai keceriaan dan kepolosan anak-anak hendak dinyatakan dan diwariskan melalui lagu anak-anak, dan sebagainya.

Investigasi Budaya:

“Coba tumbuhkan rasa keingintahuan dan wawasan kebhinekaan serta orientasi kecakapan pada diri kalian!”

Menurut kalian, apakah ada dampak dari kesenian tari perang di Papua bagi negara dan masyarakat! Jelaskan sikap kalian terhadap bentuk kesenian demikian! Coba kalian peragakan beberapa tarian yang berasal dari daerah lain!

Sumber : Suprianto. 2009. Antropologi Kontekstual : Untuk SMA dan MA Program Bahasa Kelas XII. Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional

baca juga di :https://mirror.unpad.ac.id/bse/Kurikulum_2006/12_SMA/kelas_12_antropologi_pujilestari.pdf

Tentang Darma yunita

Darma yunita, lahir di Embacang,palembang 11 maret. mahasiswa UNNES
Tulisan ini dipublikasikan di Antropologi SMA. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan