Merdeka Info

Archive for December, 2022

Virtualisasi

by on Dec.05, 2022, under artikel sistem operasi

A. Pengertian Virtualisasi


Virtualisasi merupakan suatu fenomena tentang pengembangan atau penggantian sebuah kondisi atau interface suatu sistem sehinggamenyerupai perilaku sistem lainnya. Contoh dari virtualisasi adalah virtual private network (VPN), Virtual
Memory, virtual storage, virtual machine, dan masih banyak lainnya. Metode ini dianggap sebagai metode yang terbaik dalam meningkatkan efisiensi pekerjaan dan kegiatan lainnya.
Misal dalam sebuah ruang terdapat tigaserver berbentuk fisik dan setiap server mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Melalui virtualisasi, setiap server bisa melakukan tugasnya sendiri tanpa bergantung dengan server aplikasi. Kapasitas server juga bisa ditingkatkan dari 30% menjadi 60% atau 90%.

B. Manfaat Virtualisasi
Virtualisasi sendiri memiliki banyak manfaat yang dapat kita ambil, baik dari sisi teknologi, praktisi, dan biaya. Berikut ini beberapa manfaat dari virtualisasi:
1. Kemudahan backup dan recovery
Virtualisasi memudahkan kegiatan perlindungan serta backup data, user hanya perlu menyiapkan perangkat komputer saja untuk menjalankan tugas tersebut;
2. Mengemat biaya hardware
Dengan cara kerja virtualisasi yang memunculkan beberapa fungsi utama dan menyembunyikan fungsi-fungsi teknis, hal ini akan lebih hemat biaya karena dengan satu komputer saja user dapat menjalankan berbagai sistem sekaligus;
3. Mengurangi hardware panas dan biaya listrik
Agar tidak mudah mengalami kerusakan, dibutuhkan yang namanya mesin pendingin, namun berkat virtualisasi, kita dapat mengurangi penggunaan mesin tersebut di ruang. Dengan hal ini akan sekaligus menghemat biaya listrik;
4. Mempermudah monitoring sistem
Virtualisasi mengubah server yang sebelumnya tidak terpusat menjadi terpusat, sehingga monitoring dan troubleshooting akan lebih mudah;
5. Memudahkan kloning sistem
Saat menggunakan perangka baru, instalasi sistem tidak perlu lagi dijalankan karena sudah divirtualisasi.

C. Tipe-Tipe Virtualisasi
Perubahan dan perkembangan terus terjadi di dalam dunia teknologi, terutama virtualisasi. Terdapat beberapa tipe dari virtualisasi, yaitu:
1. Virtualisasi aplikasi
Sistem virtualisasi aplikasi merupakan teknologi yang bermanfaat untuk memvirtualkaan aplikasi tertentu dalam sistem operasi. Dengan ini kita bisa menjalankan aplikasi tanpa harus bergantung padad sistem operasi komputer seperti Windows ke Linux atau sebaliknya;
2. Virtualisasi jaringan
Merupakan suatu teknologi yang memiliki fungsi dalam membuat suatu rancangan konfigurasi pada jaringan internet. Saat kita menerapkannya, maka kita hanya perlu membuat tiruan serta memasukkannya pada teknologi jaringan nyata;
3. Virtualisasi server
Biasanya diimplementasikan dalam mengubah resource server yang rumit menjadi lebih sederhana agar mudah dipahami, selain itu juga untuk meningkatkan kapasitas dan sistem pembagian jaringan;
4. Virtualisasi desktop
Dengan menggunakannya, kita akan mendapat kemudahan dalam membuka akses pada suatu desktop dari jarak jauh atau secara remote dengan mudah;
5. Virtualisasi data
Merupakan suatu teknologi yang bermanfaat untuk memanipulasi dan merubah data tanpa teknis yang rumit dari data itu sendiri. Contohnya bagaimana data itu terformat atau tempat serta lokasi penyimpanan fisiknya;
6. Virtualisasi penyimpanan
Merupakan teknologi yag berfungsi unutuk menyimpan data dalam bentuk virtual yang dapat diakses dari mana saja.

D. Pengelompokan Virtualisasi


Virtualisasi sendiri bisa kita klasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu virtualisasi sistem dan virtualisasi proses:
1. Virtualisasi sistem
Merupakan suatu teknologi yang memvirtualisasi sumberdaya perangkat keras misalnya CPU, Input/Output, GUI, memori, peralatan jaringgan, dan lain sebagainya. Perangkat lunak yang menjalankan virtualisasi sistem ini disebut VMM (Virtual Machine Monitor) atau hypervisor;
2. Virtualisasi proses
Meruupakan sebuah platform virtual dimana ia mampu melakukan eksekusi sebuah proses, misalnya saja JVM yang membaca kode byte/ program serta menginterpretasikannya dalam format native sistem.

E. Mesin VirtualMesin virtual merupakan suatu duplikat dengan tingkat efisiensi tnggi yang terisolasi dari sebuah sistem mesin fisik/nyata. Istilah-istilah umum pada mesin virtual diantaranya:
1. Hypervisor/virtualizer, merupakan suatu perangkat lunak dimana ia melakukan virtualisasi sistem serta monitoring resource komputasi yang bersifat abstraction layer dari hardware;
2. Host, merupakan sebuah komputer atau server fisik yang diinstalkan software virtualisasi/hypervisor;
3. Guest, merupakan suatu sistem virtual yang berjalan di atas sebuah sistem virtualisasi;
4. Emulasi, merupakan teknik konversi perintah atau instruksi melalui software yang menciptakan overhead dimana semakin komplek perintah yang diberikan dan diiemulasikan, maka semakin besar juga overheadnya.

F. Jenis Virtualisasi Mesin


Virtualisasi mesin sendiri dibagi jenisnya menjadi tiga, yaitu partial virtualization, full virtualization, paravirtualization. Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya:
1. Partial Virtualization
Merupakan suatu Teknik virtualisasi perangkat keras yang dimana tidak semua bagian perangkat keras tersebut divirtualisasi, sehingga membutuhkan adanya modifikasi sebagian dalam sistem operasii atau perangkat lunak guest. Contohnya adalah Compatible Time-Sharing System (CTTS) dalam IBM M44/44X;
2. Full Virtualization
Merupakan suatu Teknik virtualisasi dimana semua perangkat keras yang digunakan guest divirtualisasi lengkap. Contohnya adalah Vmware, paralel dektop, virtualbox, dan lain sebagainya. Sistem pada guest dapat berjalan tanpa adanya modifikasi. Semua guest memperoleh virtual hardware yang dikelola oleh hypervisor;
3. Paravirtualization
Merupakan sebuah Teknik virtualisasii dengan eksekusi permintaan dari sistem operasi (Guest) sehingga meniruu perilaku kerja sebuah sistem perangkat keras yang berbeda. Misalnya saja Xen. Paravirtualization tidak dilakukan virtualisasi secara lengkap, tetapi permintaan guest dilayani melalui API. Guests juga perlu dipersiapkan atau dimodifikasi agar berjalan dalam lingkup ini. Beberapa istilah yang ada di paravirtualization yaitu:
• Dom0, merupakan guest sistem operasi utama yang ditumpangkan pada host untuk mengelola serta melayani guest lain. Dom0 sendiri dapat mengakses hardwae pada host secara langsung;
• DomU merupakan guest sistem operasi yang dikelola oleh Dom0 yang dapat mengakses hardware melalui para API pada Dom0.

G. Perangkat Lunak Virtualisasi
1. Virtualisasi segmen desktop
Merupakan sebuah sisteem virtualisasi dipasang ke sistem operasi host yang disertai toold pengelolaannya sehingga sumber daya komputasi yang berbagi dengan sistem operasi host dapat dikelola. Pengelolaa sistem dan mesin virtual dilakukan melalui tool yang dipasang pada sistem operasi host;
2. Virtualisasi server/enterprise
Merupakan hypervisor yang berjalan pada perangkat server nyata dan mempunyai kendali penuh atas pengelolaan dan pemetaan sumber daya komputasi yang disediakan

H. Kelebihan Virtualisasi
Beberapa kelebihan dari virtualisasi yang dapat kita rasakan yaitu:
1. Konsolidasi server sehingga menghasilkan efisiensi dan kehematan biaya hardware dan software;
2. Pengurangan tingkat kompleksi;
3. Isolasi;
4. Keseragaman platform;
5. Dukungan legacy;
6. Portabilitas;
7. Manajemen beban kerja server menjadi lebih efektif;
8. Memberikan infrastruktur pengujian yang lebih baik;
9. Menyediakan atau membangun serta instalasi yang lebih cepat.

I. Hardware Assisted Virtualization


Merupakan metode virtualisasi dengan kemampuan dalam memberikan kemungkinan akses penuh peralatan dengan bantuan dari sistem/modul perangkat keras khusus pada host. Contoh dari hardware assisted virtualization adalah Intel VT-x atau AMD-V dan Intel VT-d.

J. Perbandingan Antara Full Virtualization dan Paravirtualization
1. Full Virtualization
Merupakan suatu Teknik virtualisasi dimana semua perangkat keras yang digunakan guest divirtualisasi lengkap. Contohnya adalah Vmware, paralel dektop, virtualbox, dan lain sebagainya. Sistem pada guest dapat berjalan tanpa adanya modifikasi. Semua guest memperoleh virtual hardware yang dikelola oleh hypervisor
2. Paravirtualization
Merupakan sebuah Teknik virtualisasii dengan eksekusi permintaan dari sistem operasi (Guest) sehingga meniruu perilaku kerja sebuah sistem perangkat keras yang berbeda. Misalnya saja Xen. Paravirtualization tidak dilakukan virtualisasi secara lengkap, tetapi permintaan guest dilayani melalui API. Guests juga perlu dipersiapkan atau dimodifikasi agar berjalan dalam lingkup ini.

K. (Intel VT-x/AMD-V) dengan (VT-d/AMD-Vi)


Pada tahun 2006, AMD memroduksi AMD Virtyualization atau AMD-V yang merupakan prosesor bermulakan kodean ”pacifica” yang diklaim sebagai prosesor pertama pendukung virtualisasi. Pada Intel sendiri prosesor yang mendukung virtualisasi dimulai dengan diperkenalkannya ”Vanderpool”. Brand tersebut dinamai VT-x yang rilis tahun 2006. Teknologi virtualisasi pada intel (vt-d) memperlebar ranah teknologi dari virtualisasi intel (vt) yang menyediakan bantuan hardware untuk solusi virtualisasi. Intel (vt-d) juga bisa membantu user dalam meningkatkan keamanan dan kemampuan sistem serta meningkatkan kinerja piranti i/o dalam virtualisasi. Yang menjadi perbedaan AMD-V/Intel VT-x yaitu kemampuannya merupakan suatu kebutuhan yang bersifat sementara. Tanpa itu user tidak bisa menjalankan 64 –bit OS guest di bawah ESX dan bahkan tidak bisa menginstal Hyper-V. AMD-V/VT-x memberikan kemungkinan suatu mesin virtual guest dapat berjalan pada suatu tingkat perlakuan dalam prosesor yang memungkinkan adanya suatu operasi yang tepat.
Sedangkkan AMD-Vi/VT-d merupakan fitur prosesor yang memungkinkan virtualisasi I/O sumber daya (diarahkan I/O).L. Teknologi pendukung virtualisasi
Dalam sebuah teknologi virtualisasi, suatu server dipecah kedalam virtual environment, yang masing-masing dapat diinstal SO yang berbeda dari SO fisik atau SO virtual environment lainnya. Saat virtual environment berjalan ia tidak tahu tentang sumber daya yang digunakan sehingga pada teknologi virtualisasi butuh hypervisor sebagai kooordinator komunikasi dan instruksi antara virtual environment dengan
sumber daya fisik. Hypervisor ini dipegang oleh administrator dari server yang menerapkan teknologi virtualisasi untuk mendukung virtual environmet. Virtualisasi teknologi mendukung banyak perubahan dalam meningkatkan software yang diinstal pada server dan meningkatkan software solusi tradisional berbasis teknologi. Teknologi pendukung virtualisasi berbentk sebuah softwaare. Software tersebut kemudian dijalankan pada sebuah sistem operasi, ada yang dapat berjalan dalam berbagai macam OS namun ada juga yang hanya bisa berjalan di sebagian OS saja. Berikut adalah macam-macam software pendukung virtualisasi yaituMicrosoft Virtual PC, GXEMUL, Herculer, Mac-On Linux, Parallels Workstation, Pear PC, Qemu, Virtual Box, Vmware Workstation.

M. Arsitektur Virtualisasi


Teknologi virtualisasi sejatinya memakai resource infrastruktur fisik yang resourcenya dibagi-bagi dan dengan virtualisasi ini user bisa menjalankan beberapa mesin secra virtual dalam suatu resource atau mesin tunggal dalam waktu bersamaan dan simultan.

N. Bagaimana Membangun Infrastruktur Virtualisasi
Kita membutuhkan beberapa komponen untuk membangun infrastruktur  virtualisasi agar berjalan optimal. Komponen-komponen tersebut diantaranya yaitu:
• Perangkat keras;
• Alat virtualisasi;
• Storage;
• Sumber daya jaringan.
Layaknya sebuah tembok, dimana kita tidak hanya butuh satu bahan saja, tetapi banyak bahan yang saling melengkapi. Dalam virtualisasi kita butuh mengekstraksi resource pada komputer fisik. Jika semua komponen sudah digabungkan maka sistem akan berjalan dengan baik.

O. Greet IT dengan Virtualisasi


Green IT merupakan sebuah metode baru dalam memakai resource komputasi secara efisien dengan memaksimalkan energi, memperpanjang masa penggunaan hardware serta mendaur ulang. Dengan virtualisasi tentunya kita bisa mengurangi jumlah hardware, komsumsi listrik, waktu yang digunakan sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Virtualisasi juga mengurangi energi panas yang ditimbulkanjumlah hardware yang terinstal sehingga membantu mengurangi efek global warming yang salah satunya disebabkan panas dari hardware.

P. Keuntungan dan Kerugian Virtualisasi
Keuntungan dari pemakaian teknologi virtualisasi
1. Optimalisasi server
Apabila kita amemiliki server fisik dengan kapasitas yang cukup besar sedangkan aplikasi server yang akan kita gunakan membutuhkan resource kecil lebih baik yang akan kita gunakan tersebut dimasukkan dalam sebuah Virtual environment dan mengatur resource virtual environment sesuai kebutuhan aplikasi server yang akan kita gunakan.
2. Snapshot
Snapshot yang memungkinkan kita mengembalikan virtual environment ke dalam kondisi saat snapshot diambil apabila terjadi kesalahan konfigurasi sangat didukung oleh virtualisasi. Snapshot menyimpan kondisi dari virtual environment dan kita bisa merestore kapanpun kita mau.
3. Migrasi mudah
Hypervisor saat ini telah mendukung live migration dimana user dapat memindahkan VE server yang sedang berjalan ke server fisik lain tanpa mengalami server down.
4. Instan fail over
Kebanyakan hypervisor telah mendukung adanya clustering yang bisa mengotomatisasi clustering dan fail over.
5. Fleksibel
Dengan virtualisasi pengolahan server akan lebih mudah ketika kita ingin memindah, mengganti resource, atau memindahkan sever dalam keadaan hidup tanpa down.
6. Hemat Listrik dan Hardware
Dengan virtualisasi cukup satu perangkat server besar dan penggunaan sumber daya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
7. Backup dan recovery mudah
Pada setiap container VE hypervisor menyediakan auto backup sehingga jika terjadi kerusakan kita bisa merestore backup ke virtual server yang sudah disediakan tanpa memakan waktu lama.
8. Lebih aman
Apabila server dihack dan data penting server dirusak maka kita bisa mengembalikannya dengan mudah. Meski hacker masuk ke sistem tapi ia tidak bisa menembus resource fisik dari server yang kita kelola.

Kerugiann dari virtualisasi:
1. Satu masalah pusat
Apabila server induk mengalami masalah maka semua sistem virtual akan mengalami kerusakan sehingga tidak bisa digunakan. Kita bisa mengatasinya dengan fasilitas auto backup atau menerapkan fail over/clustering.
2. Spesifikasi hardware
Virtualisasi memerlukan spesifikasi hardware yang cukup tinggi agar bisa menjalankan server induk dan mesin virtual di dalamnya.
3. Satu pusat serangan
Apabila hacker menerobos masuk ke sistem induk, ada kemungkinan ia bisa menyusup ke dalam server-server virtual dengan menggunakan informasi yang ada pada server induk.

Leave a Comment more...

Sistem Manajemen File

by on Dec.05, 2022, under artikel sistem operasi

A. Pengertian Manajemen File


Manajemen file merupakan sebuah metode dan struktur data dalam mengelola serta mengorganisir file pada sebuah partisi atau disk yang dipakai dalam sebuah sistem operasi. Dalam implementasi di kehidupan, manajemen file ini menjadi suatu aspek yang sangat penting, mengapa demikian? Suatu organisasi tentunya suatu saat pasti memerlukan manajemen file tujuannya adalah ketika file dicari, ia mudah untuk ditemukan dan tidak hilang.

B. Sifat File
Sebuah file mempunya sifat-sifat sebagai berikut:
1. Persistence, artinya sebuah data atau informasi yang disimpan dapat bertahan walaupun proses yang membangkitkannya sudah berakhir ataupun catu dayanya hilang;
2. Size, artinya sebuah file umumnya memiliki ukuran yang besar dan memungkinkan untuk menyiman sebuah data yang sangat besar;
3. Shareability, artinya sebuah file dapat dipakai dalam banyak proses untuk mengakses data yang disimpan secara kongruen.

C. Manfaat Manajemen File


Terdapat beberapa manfaat yang dapat kita rasakan dalam manajemen file, diantaranya adalah seperti mengurangi resiko terhapusnya file secara tidak sengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja, dan hal-hal lain yang tidak kita inginkan, untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
1. Memudahkan kita menemukan file
Apabila suatu file yang tersimpan pada komputer terlihat rapi dan teratur, maka hal itu akan memudahkan kita dalam mencari dan menemukan file. Dengan demikian kita tidak perlu membuang waktu lama saat proses pencarian sehingga kita punya lebih banyak waktu untuk melakukann hal-hal lain yang lebih bermanfaat;
2. Menggurangi resiko kehilangan file
Suatu file bisa saja hilang ataupun terhapus, baik itu secara sadar atau disengaja maupun tidak disengaja. Namun, apabila kita melakukan manajemen file dengan baik, maka secara tidak langsung kita akan meminimalisir hal-hal yang merugikan diri kita sendiri;
3. Mengetahui file yang kadaluarsa
Sebuah file pada komputer memiliiki kemungkinan file tersebut tidak lagi dipakai oleh pengguna. Biasanya file tersebut hanya akan memenuhi memori komputer kita. Dengan manajemen file, kita bisa tahu mana file yang masih kita perlukan, dan file mana yang sekiranya sudah tidak kita perlukan sehingga kita bisa menghapusnya.

D. Fungsi Manajemen File
Beberapa fungsi dari manajemen sistem file yang harus kita ketahui adalah sebagai berikut:
1. Memepermudahh pekerjaan;
2. Mempermudah dalam menemukan file;
3. Mempermudah dalam mengubah, mengedit, serta menghapus file;
4. File terlihat lebih rapi;
5. Tingkat keamanan data meningkat;
6. Mempermudah dalam melakukan recovery.
Beberapa fungsi yang menjadi sasaran dari adanya manajemen file adalah dari beberapa aspek sebagai berikut:
1. Sebagai pengelolaan file dimana ia sebagai kumpulan dari perangkat lunak sistem yang menyediakan layanan yang berhubungan dengan pemakaian file ke pengguna dan/atau aplikasi;
2. Biasanya sistem file menjadi satu-satunya akses pengguna atau aplikasi mengakses file;
3. Pengguna tidak perlu mengembangkan perangkat lunak khusus dalam mengakses data di setiap aplikasi;
4. Sebagai validator yang menjamin data pada sebuah file;
5. Mengoptimalkan kinerja file baik menurut sistem maupun menurut pemakai,
➢ Menurut sistem manajemen file mampu meningkatkan jumlah throughtput secara keseluruhan;
➢ Menurut pemakai, manajemen file mamiliki kemampuan ketanggapan yang cepat.
6. Menyediakan support terhadap input dan output;
7. Meminimalisir atau meniadakan adanya potensi kehilangan atau kerusakan pada data;
8. Mendukung adanya input/output terhadap system multiuser;
9. Memenuhi kebutuhan pengolahan data bagi pengguna, termasuk penyimpanan data serta kemampuan dalam melakukan berbagai operasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
➢ Retrieve all, artinya ia mampu menampilkan semua record informasi ataupun data;
➢ Retrieve one, artinya ia mampu menampilkan satu secord informasi tertentu;
➢ Retrieve next, artinya ia mampu menampilkan satu record informasi selanjutnya;
➢ Retrieve previous, artinya ia mapu menampilkan satu record informasi sebelumnya;
➢ Insert one, artinya ia mampu melakukan penyisipan satu record informasi;
➢ Delete one, artinya ia mampu menghapus satu record informasi tertentu;
➢ Update one, artinya ia mampu melakukan pembaruan terhadap satu record informasi tertentu;
➢ Update few, artinya ia mampu melakukan pembaruan beberapa record informasi tertentu sesuai dengan kriteria.
10. Mampu melakukan berbagai fungsi yang sudah diharapkan, beberapa daintaranya adalah sebagai berikut:
➢ Mampu menciptakan, melakukan modifikasi, serta menghapus file;
➢ Memungkinkan adanya pemakaian file secara bersamaan;
➢ Kemampuan back up dan recovery dalam rangka mencegah kehilangan karena suatu ketidaksengajaan ataupun dari upaya penghancuran
informasi;
➢ Memiliki kemampuan menyediakan antarmuka pengguna yang bersahabat;
➢ Menjamin informasi tersimpan secara aman dan rahasia terutama pada lingkungan yang seensitif.

E. Tipe File
Berbagai tipe file yang kita jumpai adalah:
1. Regular file
Regular file merupakan sebuah file yang terdiri dari file teks atau file ASCIIdan file binner. Pada file ASCII berisi sebuah teks dalam format txt, sementara file binesr berisi sebuah program aplikasi;
2. Special file
Special file ini merupakan nama logika perangkat input yang dianggap sebagai sebuah file, seperti terminal, printer, modem, port jaringan, dan lain-lain;
3. Directory file
Directory file yaitu sebuah file yang berisi sebuah informasi terkait daftar file yang berada dalam folder atau direktori pada sebuah komputer. Biasanya file ini dimiliki oleh sistem operasi komputer.

F. Manipulasi File


Merupakan sekumpulan perintah-perintah yang dapat diberikan oleh pengguna pada baris perintah terhadap shell atau command interpreter, beberapa tindakan manipulasi file yaitu:
1. Create, merupakan suatu perintah untuk menciptakan sebuah berkas;
2. Dellete, merupakan suatu perintah untuk menghapus sebuah berkas;
3. Open, merupakan perintah untuk membuka berkas agar dapat dipersiapkan ke proses selanjutnya;
4. Close, merupakan instruksi menutup berkas untuk menyimpan semua informasi ke berkas dan mendealokasikan resource yang dipakai;
5. Read, merupakan perintah membaca informasi pada berkas;
6. Write, merupakan perintah modifikasi data pada berkas yaitu pada posisi yang ditunjuk;
7. Append, merupakan instruksi menambah informasi pada sebuah berkas;
8. Seek, perintah untuk mencari lokasi tertentu, terutama pada berkas-berkas yang acak;
9. Reposition, merupakan perintah mengubah posisi dari berkas;
10. Truncate, merupakan perintah yang hampir sama dengan menghapus file, kecuali entry tidak dihapuskan tetapi ukuran file diisi 0;
11. Get attributes, merupakan perintah membaca atribut-atribut pada berkas;
12. Set attributes, perintah untuk menulis atau memodifikasi atribut-atribut pada berkas;
13. Rename, merupakan perintah untuk mengganti nama berkas.

G. Atribut File
Merupakan informasi tambahan mengenai file dalam memperjelas serta memberi batas operasi yang dapat diterapkan pada file, pada umumnya terdapat beberapa atribut file yang digunakan dalam manajemen file, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Protection, mampu melindungi dengan menentukan siapa saja yang dapat mengakses file serta mennggunakan cara apa saja;
2. Password, merupakan kata kunci yang dibutuhkan untuk mengakses file;
3. Creator, merupakan Id dari pencipta file;
4. Owner, merupakan pemilik dari file pada saat itu;
5. Read only flag, 0 untuk read/write dan 1 untuk read only;
6. Hidden flag, 0 untuk normal dan 1 untuk disembunyikan dari listing;
7. System flag, 0 untuk normal dan 1 untuk file sistem;
8. Archive flag, 0 telah dibackup dan 1 untuk perlu diback up;
9. ASCII/binary flag, 0 untuk file ASCII dan 1 untuk biner file;
10. Random acces flag, 0 untuk sequential acces only dan 1 untuk random acces;
11. Temporary flag, 0 untuk normal dan 1 untuk dihapus saat keluar (exit);
12. Lock flag, 0 untuk tak terkunci dan 1 untuk terkunci;
13. Record length, merupakan jumlah byte pad a1 record;
14. Key position, merupakan offset kunci yang ada di setiap record;
15. Creation time, merupakan tanggal dan waktu file diciptakan;
16. Time of last acces, merupakan tanggal dan waktu file diakses terakhir kali;
17. Time of last change, merupakan tangal dan waktu diubah terakhir kali;
18. Current size, merupakan jumlah byte dalam sebuah file;
19. Maximum size, merupakan maksimum ukuran yang boleh tumbuh pada file.

H. Struktur Direktory


Direktori merupakan suatu kumpulan node yang berisi sebuah informasi dari semua file yang dapat dibackup kemudian disimpan pada tape. Struktur direktori maupun struktur file sama-sama terletak pada sebuah disk. Pada direktori sendiri memuatt beberapa direktori, diantaranya yaitu:
• Nama;
• Type;
• Alamat;
• Current length;
• Panjang maksimum;
• Tanggal akses terakhir (pada asrsip);
• Tanggal update terakhir (untuk dump);
• Id pemilik (terhadap siapa yang membayar);
• Proteksi informasi.
Organisasi direktori, berdasarkan logika organisasi direktori ada tiga, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Efficiency, artinya direktori mampu menempatkan file secara tepat;
2. Naming, artinya direktori menunjang kenyamanan pengguna dengan cara:
• Dua pengguna dapat memberi nama yang sama untuk file yang berbeda;
• File yang sama dapat memiliki beberapa nama yang berbeda.
3. Grouping, artinya direktori mampu mengelompokkan file secara logik berdasarkan properti contohnya seperti semua program java, games, dan lain sebagainya.
Direktori sendiri dapat diklasifikasikan atau dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu:
1. Direktori satu tingkat
Pada direktori ini, hanya ada satu tingkatan direktori untuk semua pengguna. Pada direktori ini hanya mendukung adanya naming problem dan grouping problem di dalamnya;
2. Direktori tingkat dua
Pada direktori ini terdapat pemisahan direktori untuk setiap pengguna. Berbeda dengan sebelumnya, pada direktori ini terdapat lebih banyak kemampuan, diantaranya yaitu kemampuan path name, mampu memiliki nama yang sama untuk pengguna yang berbeda, mampu melakukan pencarian yang efisien, serta tidak memerlukan adanya pengelompokan;
3. Direktori struktur tree (pohon)
Pada direktori tree ini pencarian akan jauh lebih efisien, menyediakan grouping, memiliki current dirrectory atau working directory;
4. Direktori acylic-graph
Pada direktori ini file yang terdapat di dalamnya dapat saling dibagikan diantara subdirektori dan file, ia juga memiliki dua nama yang berbeda (aliasing), apabila direktori dihapus dari list, kita dapat mengatasinya dengan cara:
• Backpointer, kita dapat menghapus semua pointer, namun ukuran recordnya akan bervariasi;
• Backpointer menggunakan organisasi chain;
• Solusi yang dapat kita gunakan adalah: Entry-hold-count.
5. Direktori general graph
Pada direktori biasanya akan terjadi beberapa hal yaitu:
• Mengijinkan link hanya pada berkas dan tidak pada subdirektori;
• Mengumpulkan sampah;
• Setiap kali terdapat link baru akan ditambahkan menggunakan algoritma
penghapusan siklus apakah OK. Pada direktori general graph ini akan meminimalisir, bagaimana kita mampu menjamin agar tidak terjadi siklus tersebut.

I. File Sistem Security
Pada sebuah system file terdapat sebuah mekanisme proteksi pada ide sistem operasi yaitu:
1. Protection domain:
• Objek dan hak operasi
• UNIX: user id dan group id, semua objek file dikaitkan dengan id untuk hak operasi yaitu read, write, dan execute.
• Pada proses dengan user id dan group id yang sama mempunyai hak yang sama setiap objek dalam domain sistem operasi UNIX.
2. Proses:
• Pada proses, kode user dan kode kernel akan dieksekusi.
• SETUID akan memproses untuk mendapatkan previlage sementara, efektif user id, group id berubah.
3. Proteksi: dalam bentuk ring dan gate

J. Perbedaan File Sistem Windows dan Linux
Pada dasarnya semua system operasi mempunyai file sistem untuk memanajamen file, namun antara satu sistem operasi dan sistem operasi lainnya memiliki beberapa perbedaan dalam file sistemnya, berikut ini perbedaan file sistem pada windows dan linux:
1. File system pada windows


System operasi windows memiliki tiga penanaman file system, yaitu FAT16, FAT32, NTFS. File Alocation Table (FAT) didesain untuk mengatur file pada floopy drive. FAT sendiri mengalami beberapa kali perubahan sehingga memungkinkan untuk digunakan mengatur file di hardisk. New Technology File System (NTFS) sendiri baru diluncurkan pertama kali padanwindows NT, dibandingkan dengan FAT, NT ini sangat berbeda jauh. NTFS bekerja berdasarkan prinsip BTree serta memakai full indexing. Dengan alasan tersebut fragmentation dapat ditekan semaksimal mungkin. Apabila suatu saat NTFS mengalami masalah, setiap file akan diperbaiki karena pada NTFS semua file memiliki checksum.Windows tidak menggunakan penggunaan nama file dengan huruf besar dan huruf kecil atau case issensitive. Pada windows juga mengenal istilah drive untuk device dan partisi. Windows mempunyai MyComputer sebagai root, di dalam MyComputer berbagai drive dan device. Windows tidak bisa membaca file system dari linux tanpa memanfaatkan program terpisah. Pada sistem file di windows, keberadaan nama file mempunyai peranan penting.
2. File sistem pada linux


Berbeda dengan file sistem pada windows, linux memiliki file sistem yang bernama Extended File System yang terdiri dari beberapa jenis EXT2, EXT3, EXT4. EXT dikembangkan serta diintegrasikan pada kernel linux. Saat ini EXT juga sedang dikembangkan pada sistem operasi lainnya. Tujuannya adalah untuk membuat suatu file sistem yang powerfull, yang dapat mengimplementasikan file-file semantic dari UNIX dan memiliki pelayanan advance features.
File system dapat membaca dan menulis ke FAT32, ia juga dapat membaca serta menulis di NTFS secara eksperimental dan memanfaatkan
proyek terpisah. Linux membedakan pemakaian huruf besar dan huruf kecil dalam berbagai aspek pemakaian sistem operasi. Istilah drive ini tidak dipakai dalam sistem linux, namun memakai istilah direktori biasa. Dibandingkan dengan windows, linux mengenal direktori root yang didalamnya terdapat berbagai direktori dan device. Eksistensi nama file juga tidak berperan penting di linux.

Leave a Comment more...

Computational Thinking

by on Dec.05, 2022, under artikel sistem operasi

Dalam dunia industri saat ini kita dituntut untuk memiliki pemikiran yang komputasional. Lantas apasih yang dimaksud dengan computational thinking dan seberapa penting sih computational thinking ini sehingga penerapannya menjadi sangat penting di dunia
industri saat ini. Mari kita bahas bersama.

A. Definisi Computational Thinking


Computational thinking atau berfikir komputasional merupakan pola pikir seseorang dalam menyelesaikan adanya problematika dengan metode penguraian setiap masalah menjadi beberapa bagian atau step-step yang sistematis. Bisa disebut juga dengan sebuah cara penyelesaian problematika dengan rancangan penyelesaian yang dilakukan oleh manusia atau sistem atau bahkan keduanya.
Dalam berfikir komputasional, kita harus memiliki beberapa konsep yang terdiri dari empat tahapan utamma, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dekomposisi
Nah, di tahapan yang pertama ini adalah dekomposi. Dekomposi ini merupakan teknik memecahkan problematika yang kita anggap kompleks menjadi beberapa bagian-bagian yang lebih sederhana dengan maksud agar kita dapat menemukan problelmatika yang sedang dihadapi dengan menyelesaikannya satu persatu;
2. Pengenalan pola
Pengenalan pola atau bisa disebut pattern recognition ini ditujukan untuk membantu kita dalam menghadapi permasalahan kita dengan teknik pencarian pola atau sebuah persamaan tertentu dalam permasalahan yang kita hadapi dengan permasalahan-permasalahan yang terjadi sebelumnya;
3. Abstraksi
Tahapan abstraksi ini menempati urutan ketiga dalam berfikir komputasional,dimana pada tahap ini kita akan melihat suatu masalah kemudian melakukan suatu gereralisasi lalu kita mengidentifikasi informasi dengan tujuan aga kita dapat melihatt adanya infromasi informasi penting serta mengesampingkan atau mengabaikan informasi-informasi yang tidak berkesinambungan dengan problematika yang kita hadapi;
4. Algoritma
Kata algoritma sendiri sudahlah tidak asing, apalagi bagi orang-orang ilmu komputer. Algoritma disini merupakan suatu tahapan dimana kita akan mengembangkan sebuah sistem kemudian menyusun daftar petunjuk serta tahapan-tahapan untuk mengefektifkan dan mengefisiensi dalam memecahkan masalah. Di bidang komputasi sendiri dibutuhkan dalam memformulasikan permasalahan dan penyelesaiannya. Dengan demikian penyelesaian tersebut dapat dilaksanakan secara  efektif oleh manusia ataupun sistem.

B. Karakteristik Computational Thinking
Seseorang dapat dikatakan memiliki keterampilan berpikir komputasional apabbila ia mempunyai beberapa karakteristik berikut:
1. Dapat membuat rumusan serta penyelesaian atas problematika memakai peranti komputer ataupun piranti digital;
2. Dapat memecah, menyederhanakan, dan menganalisa data;
3. Melalui penggunaan simulasi, ia mampu merepresentasikan data secara abstrak;
4. Memiliki kemampuan analisa solusi melalui tahapan yang sistematis;
5. Mampu melakukan generalisasi penyelesaian untuk permasalahanpermasalahan yang berbeda.

C. Kelebihan Computational Thingking
Computational thinking sendiri tentunya memiliki kelebihan yang manfaatnya akan kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Dapat mengasah pola pikir yang logis, inovatif, dan sistematis;
2. Dapat membuat rumusan masalah dengan uraian bagian-bagian yang telah disederhanakan;
3. Mampu mengatasi berbagai masalah yang tergolong kompleks dengan seefektif dan sesederhana mungkin.

D. Implementasi Computational Thinking
Computational thinking sendiri dapat diterapkan dalam kekhidupan sehari-hari kita, dimana dengan metode ini kita akan mampu menyelesaikan masalah-masalah baik masalah yang sederhaan maupun masalah yang rumit sekalipun dengan sistematis. Untuk mengimplementasikan pola ini, kita harus melakukan langkah-langkah berikut ini:
1. Perincian masalah
Dalam menghadapi masalah, kita harus menganalisis masalah tersebut dan setelah itu menjabarkan masalah sedetai mungkin. Kemudian kita dapat menetapkan solusi seperti apa yang cocok untuk mengatasi masalah tersebut.  Tindakan penjabaran ini bisa kita lakukan dengan metode pembagian masalah yang kompleks menjadi masalah-masalah yang sederhana untuk mempermudah proses pengelolaan. Buat beberapa hipotesis tentang jabaran solusi-solusi yang memungkinkan untuk mengatasi masalah tersebut;
2. Menyusun algoritma yang sistematis
Ketika langkah pertama telah kita lalui, selanjutnya yang harus kita lakukan adalah menemukan algoritma yang sesuai. Dimana hal ini berhubungan dengan bagaimana tahapan-tahapan yang cocok dalam pemecahan permasalahan yang dihadapi berdasarkan berbagai informasi yang telah dicari dan dikumpulkan sebelumnya;
3. Penerapan, solusi, dan penilaian
Pada tahapan yang terakhir, kita harus menyusun solusi yang sesuai serta melakukan penilaian secara sistematis tentang kebenaran dari hipotesa solusi yang kita rancang sebelumnya. ketika solusi ini dinilai kurang efektif kita dapat melakukan modifikasi terhadap hipotesis hingga mencapai solusi yang dinilai sudah sempurna sehingga penyelesaian yang dihasilkan suda merupakan keputusan terbaik yang kita ambil.

E. Kesimpulan
Computational thinking adalah sebuah pola atau cara penyelesaian permasalahan yang kompleks dengan cara yang sederhana dimana di dalam dunia industri saat ini, hal ini sangatlah dibutuhkan. Mengingat semakin majunya teknologi saat ini, kita harus dapat berfikir sekreativ mungkin agar kemajuan zaman ini sejalan dengan kemajuan pola pikir manusia. Kita dapat menerapkan pola berfikir ini sejak dini, mulai dengan menyelesaikan masalah-masalah yang sederhana sehingga akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kompleks atau rumit. Dengan demikian strukturisasi dari solusi permasalahan akan tersusun dengan baik dan dapat digunakan sebagai suatu acuan untuk menghadapi berbagai masalah-maslaah yang akan terjadi kedepannya.

Leave a Comment more...

Looking for something?

Use the form below to search the site:

Still not finding what you're looking for? Drop a comment on a post or contact us so we can take care of it!

Blogroll

A few highly recommended websites...

    Archives

    All entries, chronologically...