Materi ini diajarkan kepada peserta didik agar mampu memahami Pembentukkan kelompok sosial. Kelompok Sosial merupakan kesatuan sosial yang terdiri atas kumpulan individu-individu yang hidup bersama dengan mengadakan hubungan timbal balik yang cukup intensif dan teratur, sehingga dari padanya diharapkan adanya pembagian tugas, struktur, serta norma-norma tertentu yang berlaku bagi mereka.
Agar dikatakan sebagai kelompok sosial, adanya syarat-syarat menurut Soerjono Soekanto (2002:115) sebagai berikut:
Ada kesadaran bahwa setiap anggota kelompok merupakan bagian dari kelompok yang bersangkutan.
Terdapat hubungan timbal balik antara anggota satu dan anggota lainnya.
Adanya faktor-faktor yang sama dan dapat mempererat hubungan mereka yang tergabung dalam kelompok.
Berstruktur, berkaidah, dan mempunyai pola perilaku.
Bersistem dan berproses.
Proses Pembentukan Kelompok Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dikatakan bahwa sejak dilahirkan manusia sudah mempunyai dua hasrat atau kepentingan pokok bagi
kehidupannya, yaitu :
Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya (gregariousness).
Keinginan menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
Faktor-faktor pendorong timbulnya kelompok sosial yaitu sebagai berikut.
a. dorongan untuk mempertahankan hidup.
b. dorongan untuk meneruskan keterunan.
c. dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja.
Dasar pembentukan kelompok Sosial
a. Common Ancestry – Kesatuan genealogis atau faktor keturunan
Kesatuan genealogis adalah kelompok-kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan darah dan keturunan. Diawali dari terbentuknya keluarga batih kemudian menjadi keluarga besar dan berkembang menjadi kerabat. Melalui proses yang sangat panjang kerabat-kerabat ini akan membentuk kelompok-kelompok suku bangsa dalam kuantitas yang kecil, menengah hingga kelompok suku bangsa yang besar.
Kesatuan religius
Kesatuan religius adalah kelompok sosial yang terbentuk atas dasar persamaan agama atau kepercayaan tertentu. Melalui kesamaan agama atau kepercayaan inilah terbangun komunikasi dan kerjasama yang erat antara anggota yang tersebar di dalam lingkungan negara, benua, bahkan seluruh penjuru dunia.
Daerah asal yang sama – Kesatuan territorial ( community)
Kesatuan teritorial adalah kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan wilayah tempat tinggal, misalnya RT, RW, kelurahan, desa, kabupaten atau provinsi.
Common Interest – Kesatuan kepentigan ( asosiasi)
Asosiasi atau kesatuan kepentingan adalah kelompok-kelompok sosial yang ada di dalam masyarakat yang terbentuk atas dasar persamaan-persamaan kepentingan. Perwujudan konkritnya misalnya PSSI, kelompok-kelompok kesenian, kelompok-kelompok dagang seperti firrma, koperasi dan lain sebagainya.
Tipe-Tipe Kelompok Sosial
Klasifikasi Tipe-Tipe Kelompok Sosial Teratur
Klasifikasi Berdasarkan Besar Kecilnya Jumlah Anggota
Kelompok Primer (primary group) yaitu sebuah kelompok yang ditandai adanya saling mengenal antara anggota-anggotanya, adanya kerja sama yang erat dan bersifat pribadi, interaksi berlangsung secara tatap muka (face to face), anggotanya berjumlah sedikit serta berdekatan secara fisik. Contohnya : keluarga, kelompok bermain, kelompok kerja.
Kelompok Sekunder (secondary group) yaitu organisasi kelompok yang terdiri atas banyak orang, pola hubungan bersifat impersonal, serta kerja sama antar anggotanya lebih berdasarkan kepentingan rasional dan ekonomi. Contohnya : bangsa, hierarki pendeta, koperasi, pekerja pabrik, partai politik, organisasi kemasyarakatan.
Klasifikasi Berdasarkan Derajat Organisasi
Kelompok Formal (formal group) yaitu kelompok yang bersifat resmi, memiliki aturan-aturan yang tegas dan segalanya dibuat oleh anggota kelompok untuk mengatur hubungan diantara mereka. Kelompok formal disebut juga organisasi atau asosiasi. Contohnya : PERSARI, ISWI, KORPRI.
Kelompok Informal (informal group) yaitu organisasi kelompok yang tidak resmi serta tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Contohnya : klien, klik (clique), kelompok arisan.
Klasifikasi Berdasarkan Atas Interaksinya
Kelompok referensi (reference group) yaitu kelompok sosial yang menjadi acuan atau ukuran seseorang dalam bersikap dan berperilaku oleh individu-individu yang tidak tercatat secara fisik dalam keanggotaan kelompok tersebut. Contohnya : seorang dari suku Maluku dapat berperilaku seperti kebiasaan orang Jawa itu sendiri atau sebaliknya.
Kelompok membership (membership group) yaitu kelompok dimana setiap orang tercatat secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut. Contohnnya : anggota bisnis online.
Klasifikasi Berdasarkan Sifat Ikatan Antar Anggota
Gemeinschaff (paguyuban) yaitu kelompok sosial yang di dalamnya terdiri dari anggota-anggota yang hidup bersama yang diikat oleh hubungan batin yang murni, bersifat alamiah serta kekal. Contohnya : kekerabatan, keluarga, kelompok, kehidupan pedesaan, dan hubungan persahabatan.
Gesselschaff (patembayan) yaitu suatu kelompok dimana hubungan antar anggotanya bersifat longgar, impersonal, berjangka tertentu, serta bersifat kontraktual. Contohnya : hubungan perjanjian usaha, ikatan pekerja.
Klasifikasi Berdasarkan Sikap Anggota Terhadap Kelompoknya & Kelompok Lain
In-group yaitu kelompok sosial yang dijadikan sebagai tempat individu untuk mengidentifikasikan dirinya. Contohnya : perasaan dekat dengan anggota lainnya, bangga terhadap kebesaran nama kelompok.
Out-group yaitu kelompok sosial yang oleh individu-individu anggotanya diartikan sebagai lawan in-groupnya. Contohnya : golongan orang-orang berkulit putih dengan orang-orang berkulit hitam.
Klasifikasi Tipe-Tipe Kelompok Sosial Tidak Teratur
Kerumunan (Crowd) yaitu kumpulan orang dalam suatu tempat yang tidak terorganisir, bersifat sementara serta spontan, kontrol diri lemah dan mudah untuk bertindak destruktif. Contohnya : penonton film, orang-orang antri karcis, menunggu bus, tamu undangan selamatan.
Publik (Public) yaitu kelompok yang tidak merupakan kesatuan, interaksi tidak langsung melalui media mass, tidak saling kenal satu sama lain, dan mempunyai minat yang sama terhadap suatu masalah. Contohnya : kumpulan orang-orang peserta rapat akbar.
Daftar Pustaka
Narwoko, J. Dwi dan Bagong Suyatno. 2006. Sosiologieks Peng : Tantar & Terapan. Jakarta : Kencana.
Tim MGMP Sosiologi. 2006. Modul Sosiologi XI Semester 2. Kudus : Prasasti.
Kawedhar, Widyabakti Hesti & Diatmika Wijayanti. 2012. Modul Sosiologi SMA Tahun 2012/2013. Klaten : Intan Pariwara.
Bagja, Waluyo. 2009. Sosiologi: 2 Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat Untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasikun. 1984. Sistem Sosial Indonesia. Jakarta: PT Grafiti Pers
Soekanto, Soerjono. 2012. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Rajawali Pers