• Wednesday, November 09th, 2016

Hiba mengajarkan anak penderita Sindrom Down yang juga memiliki mimpi yang sama dengannya, yaitu menjadi guru.

Hiba Al Sharfa, seorang penderita “kebutuhan khusus” Sindrom Down di Jalur Gaza, telah membuktikan bahwa Sindrom Down tidaklah menjadi hambatan untuk meraih cita-citanya. Hiba berhasil menjadi guru pertama pengidap Sindrom Down setelah usaha keras seumur hidup untuk mencapai mimpinya.

Hiba mengajar di Right to Live, sebuah LSM di Jalur Gaza yang mendukung dan peduli terhadap anak-anak dengan Sindrom Down. Ia bekerja untuk membantu mendidik dan merehabilitasi anak-anak dengan kondisi tersebut, dengan tujuan membantu mereka berintegrasi ke dalam sosial masyarakat mainstream.

Laporan berita mengatakan bahwa Hiba Al Sharfa memiliki kedekatan yang baik dengan siswa dan mampu untuk lebih memenuhi kebutuhan para siswa karena Hiba mengerti pengalaman para siswa karena menderita “kebutuhan khusus” yang serupa dengan dirinya. Lebih dari 400 anak-anak dididik di LSM tersebut yang telah berpartisipasi dalam kelas-kelas yang mengajarkan tari, kerajinan, dan keterampilan hidup.

Nabil Aljaneed, direktur Pusat Rehabilitasi di Gaza, mengatakan masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam mendukung orang-orang dengan Sindrom Down di Gaza. “Kami telah melakukan berbagai lokakarya dan program kesadaran bagi masyarakat lokal, karena jujur saja sampai saat ini, kesadaran dan pengetahuan masyarakat setempat sangat minim ketika harus menerima anak-anak dan orang-orang muda yang memiliki gangguan ini,” katanya.

Sindrom Down adalah suatu kondisi kelainan genetik yang menyebabkan berbagai tingkat ketidakmampuan belajar.

Sumber : https://www.middleeastupdate.net/guru-pengidap-sindrom-down-pertama-di-gaza-dihargai-di-kelas-layaknya-guru-normal/

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply