Degree of Comparision

  1. Positive ( = ) the same
  • Subject + to be + as + adj/adv+ as + object
  • Subject + to be + the same + N + as + O

Example : Dimas is as tall as Dendi

Riana is as beautiful as Kinanti

Ani the same height as  Ratih

  1. Comparative ( 1 : 1 ) more than
  • Subject + to be + adj+er + than + object                   1/2 syllables
  • Subject + to be + more + adj + than + object     more than 2 syllables

Example : Lutfi is smarter than Ali

This pen is more expensive than this pencil

  1. Superlative ( 1 : many ) the most
  • Subject + to be + the + adj + est + adv 1/2 syllables
  • Subject + to be + the + most + adj + adv more than 2 syllables

Example : Rauf is the tallest of all

Ana is the most diligent student in the class

  • Adverb : off all, among others, in the ……

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Why I Choose PGSD

I choose majors PGSD not because compulsion from others, but because of my own desire. Since I was a child, I wanted to be a teacher, especially elementary school teacher. When I was an elementary school student, I was happy to see my teacher’s dedication which was given to me and my friends, and from there I got interested to be elementary school teacher. In my mind, being an elementary school teacher  is fun. We can sharing knowledge for children and see their funny behavior. I was a graduate vocational high school, not senior high school. From the beginning, my desire to continue my study is not very great. Therefore, I prefer choose vocational high school who are already to work. Once upon a time I am thinking want to make my parents proud of me and also wants to raise the dignity of my family in the view of others. I want to continue my struggle for studying not only to vocational high school but could become a scholar. I tried to follow SNMPTN, the selection of college entrance without tests but with the invitation. I hope through this path I can make my parents proud of me. With my value were good enough, I can pass the selection. I am accepted as new students in Semarang State University. I was confused to choose the majors, but I am interested in the majors PGSD and I successfully received.  I think that the chances of a big job as an elementary school teacher because the elementary school in each region is much, and the big of the opportunity to become civil servants. Therefore I hope to soon find a job and help my parents. I am the type of person who too less patience, especially with the kids. I often get angry when I teach my nephew but he does not understand. But I should not despair, I have to keep fighting and learn to be a teacher to be a role model. Not just a role model for my students, but for everyone around me. if I became an elementary school teacher, I want to share knowledge, share the experience, and share the spirit to my students. And I want to create a noble character in my students. In    childhood someone is in the process of learning. I will give good example for them. They have not been able to distinguish between what is good and bad for himself and others. They are more often imitate the behavior of other people who saw. I will give good example for them, so that I can be a role model that is appropriate for them. And most importantly, I want to show to my parents and my family that I can make them proud of me with my diligence and their pray.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

 

NILAI KARAKTER DAN PERILAKU KONSERVASI

Nilai Karakter

Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Sedangkan karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. Pendidikan Karakter adalah suatu konsep dasar yang diterapkan kedalam pemikiran seseorang untuk menjadi akhlak jasmani rohani maupun budi pekerti agar lebih berarti dari sebelumnya sehingga dapat mengurangi krisis moral.

Model pendidikan karakter yang dikembangkan di Unnes adalah Pendidikan Karakter berbasis Konservasi (PKK). Pendidikan Karakter berbasis Konservasi ini merupakan upaya pendidikan untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh ke dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi agen masyarakat yang sehat, unggul, dan kompetitif.

Nilai-nilai Karakter dalam Konservasi

Konservasi adalah upaya atau tindakan nyata yang dilakukan untuk menyelamatkan, melindungi, dan melestarikan lingkungan sekitar secara bijaksana. Beberapa tahun terakhir ini, bangsa ini sedang mengalami krisis, seperti kerusakan lingkungan dan kurangnya daya dukung, merosotnya kepercayaan, dan jatidiri sebagai sebuah bangsa. Untuk mengatasi krisis tersebut, diperlukan upaya pemulihan kembali nilai-nilai yang telah diajarkan oleh para tokoh pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan berbasis konservasi dan lebih menekankan pada pendidikan karakter sebagai usaha membangun bangsa (nation character building).

Dr. Muhammad Khafid, M.Si. mengungkapkan bahwa ada 11 nilai-nilai karakter konservasi, yaitu :

  1. Religius

Religius adalah menyakini, menjalankan ajaran agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, serta menghargai perbedaan agama

2. Jujur

Jujur adalah berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kebenaran, berani membela kebenaran, menepati janji dan berani mencela kebohongan dan kecurangan.

3. Cerdas

Cerdas dapat dinilai dengan cara bagaimana seseorang itu dapat berpikir dan menemukan kebenaran secara logis, serta memecahkan masalah secara tepat dan akurat.

4. Adil

Adil adalah sikap atau perilaku sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta tidak sewenang-wenang.

5. Tanggung jawab

Meliputi selalu bekerja sesuai dengan hak dan kewajibannya, dapat mengemban kepercayaan dari orang lain, serta berani mengakui kekurangan dirinya sendiri mengakui kelebihan orang lain.

6. Peduli

Peduli adalah sikap atau perilaku yang peka terhadap lingkungan.

7. Toleran

Toleran dapat diwujudkan dengan mengakui perbedaan agama atau kepercayaan, mengakui perbedaan ras dan sebagainya, serta menjaga perasaan orang lain.

8. Demokratis

Demokratis adalah sikap atau perilaku mengakui persamaan dan mampu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

9. Cinta tanah air

Cinta tanah air adalah sikap atau perilaku berani membela kepentingan bangsa dan negara serta berjiwa patriot.

10. Tangguh

Tangguh adalah sikap atau perilaku pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan.

11. Santun

Santun adalah sikap atau perilaku rendah hati dalam pergaulan serta berbicara dengan bahasa yang baik.

Beberapa contoh kegiatan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter dalam konservasi di atas, diantaranya melakukan sholat berjamaah), berbagi makanan dengan teman, menyelesaikan tugas hingga tuntas, dan lain sebagainya.

Perilaku Konservasi

Sebagai universitas konservasi, Unnes mengembangkan 7 pilar konservasi yaitu :

  1. Konservasi keanekaragaman hayati

Bertujuan melakukan perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara arif dan berkelanjutan terhadap lingkungan hidup, flora, dan fauna di Unnes dan sekitarnya.

2. Asitektur hijau dan sistem transportasi internal

Bertujuan mengembangkan dan mengelola bangunan dan lingkungan yang mendukung visi konservasi, serta mewujudkan sistem transportasi internal yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan.

3. Pengelolaan limbah

Bertujuan melakukan pengurangan, pengelolaan, pengawasan terhadap produksi sampah dan limbah, dan perbaikan kondisi terhadap lingkungan di Unnes untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.

4. Kebijakan nirkertas

Bertujuan menerapkan administrasi dan ketatausahaan berwawasan konservasi secara efisien.

5. Energi bersih

Bertujuan untuk melakukan penghematan energi melalui serangkaian kebijakan dan tindakan dalam memanfaatkan energi secara bijak, serta pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan.

6. Konservasi etika, seni, dan budaya

Bertujuan untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan etika, seni, dan budaya lokal untuk menguatkan jati diri bangsa.

7. Kaderisasi konservasi

Bertujuan menanamkan nilai-nilai konservasi secara berkelanjutan.

 

Berdasar pilar-pilar konservasi di atas, pilar konservasi yang dapat diterapkan di sekolah adalah keanekaragaman hayati; arsitektur hijau; pengelolaan limbah; kebijakan nirkertas; energi bersih; konservasi, etika, seni, dan budaya; dan kaderisasi konservasi. Untuk mendukung kegiatan di sekolah konservasi dan mewujudkan pilar-pilar tersebut, diperlukan penjabaran-penjabaran sederhana sehingga mudah diterima oleh guru dan masyarakat awam yang ingin mengetahui tentang konservasi.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Unnes sebagai Kampus Konservasi #2

“Unnes Konservasi”. Sebutan tersebut tak asing lagi di telinga kita, terutama untuk warga Unnes sendiri. Ya, Unnes memang salah satu universitas konservasi. Sebagai universitas konservasi, Unnes menjaga betul lingkungannya. Hal ini harus benar-benar ditepati oleh semua pihak terutama yang termasuk warga Unnes agar lingkungan tetap terjaga dan tetap lestari.

Untuk mewujudkan kampus konservasi, perlu adanya rumah ilmu, dimana disana diajarkan cara-cara menjaga lingkungan. Selain itu, bahaya-bahaya yang ditimbulkan dari ketidakseimbangan alam juga perlu dijelaskan. Hal ini bertujuan agar setiap individu menyadari dampak buruk yang ditimbulkan dari kerusakan alam dan merasa butuh dengan adanya konservas, sehingga dapat memudahkan untuk mewujudkan kampus yang ramah lingkungan.

Dalam pendirian rumah ilmu, kita perlu adanya tempat atau lahan. Dalam pendirian rumah ilmu sendiri itu pun perlu memperhatikan lingkungan dari berbagai aspek, baik aspek keramahan lingkungan maupun kenyamanan. Dengan aspek-aspek yang sesuai tersebut makan program pembangunan rumah ilmu untuk mewujudkan universitas konservasi yang sudah terencana dapat terwujud sesuai dengan tujuan dan dapan lebih memajukan Unnes sebagai Universitas Konservasi yang benar-benar menjaga dan melestarikan lingkungan.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi #1

Rumah ilmu dapat diartikan sebagai tempat untuk mempelajari, mengembangkan, dan membagikan ilmu. Jadi, rumah ilmu dapat dijadikan sebagai sarana untuk mencari dan berbagi ilmu dalam segala bidang baik ilmu politik, ilmu sosial, dan sebagainya.

Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Konservasi berasal dari bahasa Inggris “conservation” yang artinya pelestarian atau perlindungan. Menurut ilmu lingkungan, konservasi adalah upaya efisien dari penggunaan energi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi. Cagar alam dan suaka margasatwa merupakan contoh dari kawasan suaka alam sementara.

Selain melalui kawasan suaka alam, program konservasi juga dapat diimplementasikan dalam hal lain salau satunya yaitu dalam kehidupan kampus. Untuk mewujudkan kampus konservasi yang bereputasi, perlu adanya rumah ilmu yang bisa dimanfaatkan untuk belajar dan berbagi ilmu maupun pengalaman khususnya dalam bidang konservasi.

Untuk membangun rumah ilmu dalam lingkungan kampus yang dapat dijadikan sebagai sarana belajar yang efisien maka perlu adanya dukungan dan kerjasama dari segala pihak. Rumah ilmu dalam bidang konservasi dapat diwujudkan dengan pelatihan-pelatihan sehingga terbentuk suatu kebiasaan baik khususnya dalam hal menjaga lingkungan. Dengan rumah ilmu ini, diharapkan kampus lebih memperhatikan dan menjaga lingkungan sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”