Nilai Karakter
Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi kemanusiaan. Sedangkan karakter adalah sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang atau sekelompok orang. Pendidikan Karakter adalah suatu konsep dasar yang diterapkan kedalam pemikiran seseorang untuk menjadi akhlak jasmani rohani maupun budi pekerti agar lebih berarti dari sebelumnya sehingga dapat mengurangi krisis moral.
Model pendidikan karakter yang dikembangkan di Unnes adalah Pendidikan Karakter berbasis Konservasi (PKK). Pendidikan Karakter berbasis Konservasi ini merupakan upaya pendidikan untuk menyemaikan dan mengembangkan nilai-nilai religius, jujur, peduli, toleran, demokratis, santun, cerdas, dan tangguh ke dalam diri mahasiswa dengan maksud agar mereka mampu menjadi agen masyarakat yang sehat, unggul, dan kompetitif.
Nilai-nilai Karakter dalam Konservasi
Konservasi adalah upaya atau tindakan nyata yang dilakukan untuk menyelamatkan, melindungi, dan melestarikan lingkungan sekitar secara bijaksana. Beberapa tahun terakhir ini, bangsa ini sedang mengalami krisis, seperti kerusakan lingkungan dan kurangnya daya dukung, merosotnya kepercayaan, dan jatidiri sebagai sebuah bangsa. Untuk mengatasi krisis tersebut, diperlukan upaya pemulihan kembali nilai-nilai yang telah diajarkan oleh para tokoh pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan berbasis konservasi dan lebih menekankan pada pendidikan karakter sebagai usaha membangun bangsa (nation character building).
Dr. Muhammad Khafid, M.Si. mengungkapkan bahwa ada 11 nilai-nilai karakter konservasi, yaitu :
- Religius
Religius adalah menyakini, menjalankan ajaran agama sesuai dengan keyakinan masing-masing, serta menghargai perbedaan agama
2. Jujur
Jujur adalah berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma kebenaran, berani membela kebenaran, menepati janji dan berani mencela kebohongan dan kecurangan.
3. Cerdas
Cerdas dapat dinilai dengan cara bagaimana seseorang itu dapat berpikir dan menemukan kebenaran secara logis, serta memecahkan masalah secara tepat dan akurat.
4. Adil
Adil adalah sikap atau perilaku sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta tidak sewenang-wenang.
5. Tanggung jawab
Meliputi selalu bekerja sesuai dengan hak dan kewajibannya, dapat mengemban kepercayaan dari orang lain, serta berani mengakui kekurangan dirinya sendiri mengakui kelebihan orang lain.
6. Peduli
Peduli adalah sikap atau perilaku yang peka terhadap lingkungan.
7. Toleran
Toleran dapat diwujudkan dengan mengakui perbedaan agama atau kepercayaan, mengakui perbedaan ras dan sebagainya, serta menjaga perasaan orang lain.
8. Demokratis
Demokratis adalah sikap atau perilaku mengakui persamaan dan mampu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
9. Cinta tanah air
Cinta tanah air adalah sikap atau perilaku berani membela kepentingan bangsa dan negara serta berjiwa patriot.
10. Tangguh
Tangguh adalah sikap atau perilaku pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan.
11. Santun
Santun adalah sikap atau perilaku rendah hati dalam pergaulan serta berbicara dengan bahasa yang baik.
Beberapa contoh kegiatan untuk mengembangkan nilai-nilai karakter dalam konservasi di atas, diantaranya melakukan sholat berjamaah), berbagi makanan dengan teman, menyelesaikan tugas hingga tuntas, dan lain sebagainya.
Perilaku Konservasi
Sebagai universitas konservasi, Unnes mengembangkan 7 pilar konservasi yaitu :
- Konservasi keanekaragaman hayati
Bertujuan melakukan perlindungan, pengawetan, pemanfaatan, dan pengembangan secara arif dan berkelanjutan terhadap lingkungan hidup, flora, dan fauna di Unnes dan sekitarnya.
2. Asitektur hijau dan sistem transportasi internal
Bertujuan mengembangkan dan mengelola bangunan dan lingkungan yang mendukung visi konservasi, serta mewujudkan sistem transportasi internal yang efektif, efisien, dan ramah lingkungan.
3. Pengelolaan limbah
Bertujuan melakukan pengurangan, pengelolaan, pengawasan terhadap produksi sampah dan limbah, dan perbaikan kondisi terhadap lingkungan di Unnes untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat.
4. Kebijakan nirkertas
Bertujuan menerapkan administrasi dan ketatausahaan berwawasan konservasi secara efisien.
5. Energi bersih
Bertujuan untuk melakukan penghematan energi melalui serangkaian kebijakan dan tindakan dalam memanfaatkan energi secara bijak, serta pengembangan energi terbarukan yang ramah lingkungan.
6. Konservasi etika, seni, dan budaya
Bertujuan untuk menjaga, melestarikan dan mengembangkan etika, seni, dan budaya lokal untuk menguatkan jati diri bangsa.
7. Kaderisasi konservasi
Bertujuan menanamkan nilai-nilai konservasi secara berkelanjutan.
Berdasar pilar-pilar konservasi di atas, pilar konservasi yang dapat diterapkan di sekolah adalah keanekaragaman hayati; arsitektur hijau; pengelolaan limbah; kebijakan nirkertas; energi bersih; konservasi, etika, seni, dan budaya; dan kaderisasi konservasi. Untuk mendukung kegiatan di sekolah konservasi dan mewujudkan pilar-pilar tersebut, diperlukan penjabaran-penjabaran sederhana sehingga mudah diterima oleh guru dan masyarakat awam yang ingin mengetahui tentang konservasi.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”