Kepemimpinan Kepala Sekolah

Tulisan ini merupakan tugas mata kuliah Manajemen Sekolah pada semester 3. Pada tulisan ini berisikan bagaimanan kepemimpinan kepala sekolah, yang meliputi pengertian, tipe kepemimpinan dan tugas kepala sekolah. Dalam tugas ini dikerjakan secara berkelompok dengan jumlah anggota kelompok 6 orang.

Anggota kelompok antara lain.

  1. Fata Rafi’u Hakam (1301415056)
  2. Vena Zulinda Ningrum             (3401415058)
  3. Putri Afra Husnun M (3401415065)
  4. Rima Ayu Dewanti (3401415073)
  5. Lusetya Lisnandani (3401415079)
  6. Ariffur Riza (6102415069)

Menurut kodrat serta irodratnya bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. sejak adam diciptakan untuk manusia pertama dan di turunkan ke bumi ia ditugaskan sebagai khalifah fil ardhi. Sebagai mana termaktub dalam Al-quran surah al-baqarah ayat 30 yang berbunyi :” Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat; “Sesungguhnya Aku akan menggangkat Adam menjadi Khalifah di muka bumi. Jelas bahwa manusia telah dikaruniai sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Pada masa sekarang ini setiap individu sadar akan pentingnya ilmu sebagai petunjuk/ alat/panduan untuk memimpin umat manusia yang semakain besar jumlahnya serta kompleks persoalannya . Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya proses pembelajaran yang mewajibkan kepada umat manusia untuk mencari ilmu.

Kepemimpinan atau leadership termasuk kelompok ilmu terapan atau applied sciences, dari ilmu-ilmu sosial, sebab prinsip-prinsip, rumus-rumus serta dalil-dalilnya bermanfaat dalam meningkatkan kesejahteraan kehidupan manusia. Peran dan tujuan dari kepemimpinan antara lain : memberikan atau menyajikan berbagai pengertian mengenai hal-hal yang berkaitan dengan masalah-masalah kepemimpinan. memberikan berbagai macam penafsiran serta pendekatan terhadap permasalahan yang berkaitan dengan kepemimimpinan, dan memberikan pengaruhnya dalam menggunakan berbagai cara dan pendekatan dalam usaha ikut serta menyelesaikan atau memecahkan berbagai persolaan yang timbul dan berkaitan dengan ruang lingkup kepemimpinan. Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan, kepemimpinan memiliki peran penting dalam rangka manajemen. Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah. Pola kepemimpianannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan terhadap kemajuan sekolah.

Oleh karena itu, dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategis dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian upaya tersebut tidak lepas dengan pendidikan, dan tujuan pendidikan dan tujuan pendidikan tidak akan tercapai secara optimal tanpa adanya manajeman atau pengelolaan pendidikan yang baik, yang selanjutnya dalam kegiatan manajeman pendidikan diperlukan adanya pemimpin yang memiliki kemampuan sebagai seorang pemimpin.

  1. Hakekat Pemimpin

Pemimpin pada hakekatnya adalah seorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain di dalam kerjanya dengan menggunakan kekuasaan. Dalam kegiatanya bahwa pemimpin memiliki kekuasaan untuk mengerahkan untuk mempengaruhi bawahannya sehubungan dengan tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Di dalam tahap pemberian tugas pemimpin harus memberikan arahan dan bimbingan yang jelas sehingga bawahannya dapat melaksanakan tugasnya dengan mudah sehingga dapat mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Dengan demikian kepemimpinan mancakup distribusi kekuasaan yang tidak sama antara pemimpin dan anggotanya. seorang pemimpin mempunyai wewenang untuk mengarahkan anggotan dan juga dapat memberikan pengaruh, dengan kata lain para pemimpin tidak dapat memerintah bawahan apa yang harus dilakukan, akan tetapi dapat juga mempengaruhi bagaimana bawahan melaksanakan perintahnya. sehingga terjadi hubungan sosial yang saling berinteraksi antara pemimpin dengan bawahan, yang akhirnya terjadi suatu hubungan timbal balik. Oleh sebab itu, seorang pemimpin diharapkan memiliki kemampuan di dalam menjalankan kepemimpinannya, karena apabila tidak memiliki kemampuan untuk memimpin maka tujuan yang intin di capai tidak akan tercapai dengan maksimal.

  1. Tipe-tipe Kepemimpinan

Dalam setiap realitasnya bahwa pemimpin dalam melaksanakan proses kepemimpinannya terjadi adanya suatu pembedaan antara pemimpin yang satu dengan yang lainnya, hal tersebut menurut G.R. Terry yang dikutip Maman Ukas, bahwa pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan ada 6, yaitu :

  • Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership). Dalam sistem kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh pemimpin yang bersangkutan.
  • Tipe kepemimpinan non pribadi (non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi baik rencana atau perintah juga pengawasan.
  • Tipe kepemimpinan otoriter (autoritorian leadership). Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, bersungguh-sungguh, teliti dan tertib. Ia bekerja menurut peraturan-peraturan yang berlaku secara ketat dan intruksi-intruksinya harus ditaati.
  • Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership). Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya, berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama. Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruha anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan, penyelenggaraan, pengawasan dan penilaian. Setiap anggota yang dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usaha pencapaian tujuan.
  • Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership). Kepemimpinan ini di cirikan oleh suatu pengaruh yang bersifat kebapakkan dalam hubungan pemimpin dan kelompok. Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.
  • Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership). Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal dimana mungkin mereka berlatih dengan adanya sistem kompetisi, biasanya akan muncul pemimpin yang mempunyai kelemahan diantara yang ada dalam kelompok tersebut menurut bidang keahliannya dimana dia ikut berkecimpung.
  1. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pemimpin dalam manajeman pendidikan

Faktor-faktor tersebut dikemukakan oleh H. Jodeth Reitz (1981) :

  • Kepribadian (personality), pengalaman masa lalu dan harapan pemimpin pemimpin, hal ini mencakup nilai-nilai latar belakang dan pengalamannya akan mempengaruhi pilihan akan gaya kepemimpinan.
  • Harapan dan perilaku atasan
  • Karakteristik, harapan dan perilaku bawahan mempengaruhi terhadap apa gaya kepemimpinan
  • Kebutuhan tugas, setiap tugas bawahan, juga akan mempengaruhi gaya pemimpin
  • Iklim dan kebijakan organisasi mempengaruhi harapan dan perilaku bawahan.
  • Harapan dan perilaku rekan

Berdasarkan faktor tersebut, maka jelaslah bahwa kesuksesan pemimpin dalam aktivitasnya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dpaat menunjang untuk berhasilnya suatu kepemimpinan, oleh sebab itu suatu tujuan akan tercapai apabila terjadi keharmonisan dalam hubungan atau interaksi yang baik antara atasan dan bawahan, disamping dipengaruhi oleh latar belakang yang dimiliki pemimpin, seperti motivasi diri untuk berprestasi, kedewasaan dan keleluasaan dalam hubungan sosial dengan sikap hubungan manusiawi.

  1. Tugas Kepala Sekolah

Dalam rangka melaksanakan tugas atau fungsinya, kepala sekolah memiliki tugas-tugas antara lain :

  • Sebagai pendidik, kepala sekolah bertugas memimbing guru, pegawai, siswa, mengembangkan staff, mengikuti perkembangan IPTEK dan menjadi contoh dalam proses pembelajaran.
  • Sebagai manajer, kepala sekolah bertugas menyusun program, pengorganisasian sekolah, menggerakkan staff, mengoptimalkan sumber daya sekolah, dan mengendalikan kagiatan.
  • Sebagai administrator kepala sekolah bertugas mengelola administrasi, KBM, dan BK, kesiswaan, ketenagaan, keuangan, sarana dan prasarana, persuratan dan urusan rumah tangga sekolah.
  • Sebagai supervisor, kepala sekolah bertugas menyusun program supervisi pendidikan, memanfaatkan hasil supervisi.
  • Sebagai pemimpin kepala sekolah bertugas menyusun dan mensosialisasikan visi dan misi suatu program sekolah, mengambil keputusan, dan melakukan komunikasi.
  • Sebagai pembaharu, kepala sekolah bertugas mencari dan melakukan pembaharuan dalam berbagai aspek, mendorong guru, staff, dan orang tua untuk memahami dan memberikan dukungan terhadap pembaharuan yang ditawarkan.
  • Sebagai pembangkit minat atau motivator, kepala sekolah bertugas menyihir lingkungan kerja, suasana kerja, membangun prinsip penghargaan dan hukuman yang sistematik.
  1. Kepala sekolah merupakan motor penggerak, penentu arah kebijakan, yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan oada umumnya di realisasikan.

Kinerja kepemimpinan kepala sekolah sangat mempengaruhi MBS sebagai upaya yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikans ecara efektif dan efisien. adapun beberapa kriteria yang harus dimiliki kepala sekolah dalam sistem kepemimpinannya, yaitu:

  • mampu mendayagunakan guru-guru untuk melaksanakan program pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.
  • dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
  • mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan.
  • berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan yang sesuai dengan tingkat kedeasaan guru dan pegawai yang lain di sekolah.
  • bekerja dalam tim manajemen
  • berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Daftar Pustaka

Sutomo,dkk. 2015. Manajemen Sekolah. Semarang : Pusat pengembangan MKU/MKDK-LP3 UNNES

https://www.kemenperin.go.id/download/6817/Kepemimpinan-dalam-Manajemen-Pendidikan

Tulisan ini dipublikasikan di Artikel Kuliah Sosant. Tandai permalink.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: