Konservasi Moral dalam Mengikis Krisis Moral di Era Digital #2

Assalamu’alaikum wr.wb

  1. Konservasi Moral

Konservasi moral menjadi bagian dari kehidupan di kampus.Moral merupakan belief system  yang bersisikan tata nilai dan menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat. Oleh karena itu moralitas akan berjalan paralel  dengan budaya masyarakat.

Meskipun secara etimologis istilah moral mengandung arti adat istiadat, kebiasaan, atau cara hidup, namun secara substantif tidak sekedar bermakna tradisi kebiasaan belaka melainkan berkenaan dengan baik buruknya manusia sebagai manusia. Dengan kata lain moralitas ini merupakan tolok ukur untuk menentukan betul salahnya sikap dan tindakan manusia dilihat dari sisi baik-buruknya sebagai manusia dan bukan sebagai peelaku peran tertentu. Dengan demikian moral mengandung muatan nilai dan norma yang bersumberkan pada hati nurani manusia. Hal ini seperti ditegaskan oleh Setiadi (2010): “… maksudnya bukan sekedar apa yang biasa dilakukan oleh orang atau sekelompok orang itu, melainkan apa yang menjadi pemikiran dan pendirian mereka mengenai apa yang baik dan apa yang tidak baik, mengenai apa yang patut dan yang tidak patut untuk dilakukan perbuatan insani/actus humanus”.

Sedangkan Konservasi adalah pelestarian atau perlindungan. Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa inggris conservation yang artinya pelestarian atau perlindungan(Drs.Hariyanto.KBBI: 865). Sedangkan konservasi moral di sini adalah:

  1. Upaya perlindungan yang hati-hati terhadap moral insan kamil
  2. Upaya perlindungan jangka panjang dari krisis moral di era digital

Konflik konservasi moral yang muncul di era digital meliputi :

  1. Kenakalan remaja
  2. Penyalahgunaan NARKOBA
  3. Tawuran antar pelajar
  4. Seks bebas
  5. Hamil di luar pernimkahan
  6. HIV/AIDS
  7. Budaya mencontek

Upaya Konservasi Moral dalam Mengikis Krisis Moral di Era Digital

  1. Belajar di  Pendidikan Pondok Pesantren

pendidikan pesantren merupakan kreasi cerdas budaya Indonesia yang berkarakter dan patut untuk terus dipertahan kembangkan.  Karena banyak hal yang belum tereksplorasi dari pendidikan pondok pesantren tradisonal dalam persepktif pendidikan islam indonesia.

  1. Bimbingan Rohani Pasien (BRP)
  2. Bimbingan Konseling Keagamaan Islam

Bimbingan keagamaan islami adalah proses pemberian proses bantuan terhadap individu agar dalam kehidupan keagamaannya senantiasa selaras dengan ketentuan dan petunjuk Allah, sehingga dapat mencapai kebahagiaan hidup didunia di akhirat. Bimbingan dan konseling, tekanannya pada upaya pencegahan munculnya masalah pada diri seseorang.

  1. Menonton Tayangan Siraman Rohani di Televisi

Di era ini, tayangan televisi menyajikan berbagai macam menu tayangan yang tidak sekadar memberikan hiburan atau unsur rekreasi semata. Tayangan televisi di era ini juga menyajikan tayangan yang memiliki unsur edukatif, unsure historis dan tidak ketinggalan pula unsur religiusitas bahkan tayangan ini sifatnya tidak hanya di bulan ramadhan saja, namun tayangan yang memiliki unsure religius ini ditayangkan setiap hari.  Beberapa stasion televisi bahkan berlomba-lomba menayangkan tayangan religius tersebut. Seperti halnya ANTV setiap malam menayangkan “Bincang-bincang dengan ustadz YM (Yusuf Mansyur)”, nah di dalam bincang-bincang ini tidak hanya berisi bincang-bincang biasa. Namun, bincang-bincang ini berisi unsur edukatif serta religiusitas.

Wassalamualaikum wr.wb.

#2 tulisan ini dibuat untuk mengikuti Blog Bidikmisi Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

 

 

 

 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: