Kantin Kejujuran Sebagai Konsevasi Moral Universitas Negeri Semarang #1

Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Universitas Negeri Semarang atau yang lebih dikenal Unnes ini merupakan Universitas yang Berwawasan Konservasi. Kampus utama Unnes terletak di daerah Sekaran Kecamatan Gunungpati, wilayah selatan Kota Semarang, Jawa Tengah. Dan kampus lainnya terletak di Ngaliyan, Semarang dan Kemandungan, Tegal.

Motto yang menjadi pedoman perguruan tinggi ini adalah UNNES Sutera (Sehat, Unggul,dan Sejahtera). Unnes merupakan Universitas berwawasan konservasi, yang memilki 7 pilar konservasi yaitu keanekaragaman hayati, energy bersih, bangunan hijau dan transportasi internal, nirkertas/ efisiensi, pengelolaan limbah, etika,seni dan budaya, serta kader konservasi. Selain 7 pilar tersebut konservasi moral sangatlah penting bagi civitas akademik. Konservasi moral dapat dilakukan melalui kegiatan yang sederhana yaitu kantin kejujuran.

Kantin kejujuran adalah salah satu upaya edukatif yang menanamkan berperilaku jujur. Kantin kejujuaran ini setiap orang dapat membeli makanan atau minuman dengan cara mengambil sendiri, membayar sesuai harga barang dan jika terdapat pengembalian uang dilakukan sendiri juga. Kantin ini tidak ada penjagaannya makanan dan minuman yang dijual cukup diberikan label harga.

Unnes menerapkan kantin kejujuran ini di setiap fakultasnya, penjual meletakan barang dagangannya ditempat yang biasa dijadikan untuk menaruh barang dagangan mereka. Setiap penjual menyiapkan tempat untuk menaruh uang pembayaran barnag yang mereka jual. Pembeli mengambil sendiri makanan atau miniman yang mereka beli, membayarnya tanpa pengawasan oleh penjual.

Kantin kejujuran merupakan slah satu bentuk kegiatan dalam upaya pendidikan anti korupsi yang harus diakui bahwa salah satu penyakit atau problema bangsa yang hingga kini masih merajalela. Korupsi yang subur telah menyengsarakan rakyat banyak secara berkepanjangan bahkan menghambat kemajuan bangsa dan negara untuk kedepannya. Sulit untuk memutuskan mata rantai korupsi karena kebanyakan orang beranggapan korupsi adalah budaya. Padahal mengambil sesuatu tanpa seizing pemiliknya adalah sangat memalukan , sebuah persepsi yang keliru jika menganggap korupsi adalah suatu budaya. Jadi dengan adanya kantin kejujuran ini dapat menjadikan pendidikan karakter bagicivitas akademik di Universitas Negeri Semarang.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”

Published by

dewi noviyanti

Pendidikan Ekonomi (Akuntansi) 2014

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: