- Kekerasan Pada Anak
Karena keterbatasan ekonomi dan latar belakang pendidikan orang tua yang masih kurang sehingga mereka kurang mengerti bagaimana cara mengasuh atau merawat anak mereka sendiri. Hal itu menyebabkan kekerasan fisik sering terjadi pada anak mereka. Dan juga karena orang tuanya memiliki karakter yang cukup temperamental sehingga menyebabkan anaknya tidak memiliki kesempatan untuk memberikan alasan. Kekerasan tersebut mulai sejak anak tersebut berusia 3 tahun ketika dia sudah mulai aktif. Hal-hal yang menyebabkan kekerasan itu terjadi misalnya, kekita si anak bermain terlalu sore dan tidak segera mandi, ketika ia disuruh mandi ia akan mendapatkan kata-kata kasar bahkan pukulan bersarang ditubuhnya baik itu berasal dari tangan maupun benda-benda yang lain seperti sapu atau hanger. Sekali dua kali anak tersebut menangis dan marah namun hanya diam namun tidak jarang pula dia melawan dan membantah dengan ikut berteriak juga yang akan mengakibatkan pukulan berulang. Ketika anak tersebut mengalami keadaan demikian yang berlangsung sejak kecil di Taman Kanak-kanak, ia akan berlari ke rumah neneknya yang bersebelahan dengan rumahnya. Nenek anak tersebut sering menggantikan kasih sayang dan memenuhi kebutuhannya yang belum dapat dipenuhi orang tuanya. Meskipun demikian bila anak tersebut sangat marah dan kesal karena perbuatan orang tuanya, ia terkadang melampiaskan pada neneknya dengan berteriak-teriak.
- Solusi
Dalam permendikbud nomor 137 tahun 2014 terdapat aspek-aspek perkembangan anak usia dini seperti yang tercantum dalam pasal 7 ayat 1, yaitu aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa dan sosial-emosional. Kekerasan fisik yang dialami anak usia dini akan menghambat perkembangannya karena pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimal membutuhkan keterlibatan orang tua dan orang dewasa serta akses layanan PAUD yang bermutu. Sementara peristiwa di atas tersebut akan sangat menghambat proses perkembangan pada seorang anak. Kekerasan yang dia dapat dari orang tuanya sendiri akan menyebabkan anak tersebut mengalami sedikit trauma dan memiliki kebencia pada orang tuanya sehingga menyebabkan perkembangan mental anak terganggu. Upaya untuk mengatasi masalah tersebut yaitu kita sebagai calon guru PAUD harus melakukan penyuluhan mengenai pola asuh anak yang baik terhadap para orang tua di lingkungan sekitar. Hal ini dilakukan agar orang tua yang bersangkutan tidak merasa tersinggung dan sedikit demi sedikit mau menerima pemberitahuan dan masukan dari kita. Kita juga bisa mengadakan kegiatan pengajian untuk warga sekitar dengan tema yang berkaitan dengan pengasuhan anak yang sesuai dengan pengajarana agama. Hal ini dimaksudkan untuk menambah pengetahuan agama orang tua agar orang tua mau untuk intropeksi diri dan mau memperbaikinya. Pendekatan terhadap orang tua melaui keluarga yang dekat agar menasehati orang tua untuk memperbaiki tindakannya. Perlu juga dilakukan pendekatan pada anak agar lebih menurut dan menghormati orang tua agar meminimalkan emosi orang tua. Sehingga kekerasan fisik maupun yang akan mengganggu proses perkembangan anak tidak terjadi lagi. Marilah kita sebagai orang yang mengerti akan pentingnya proses perkembangan anak usia dini untuk berusaha meminimalkan kekerasan fisik pada anak-anak di lingkungan sekitar kita agar semua anak dapat berkembang dengan baik seperti bagaimana mestinya.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan”