Balita merupakan usia emas seorang anak. Pada usia ini, si kecil mudah menyerap informasi, karena kemampuan belajar dan daya tangkapnya yang masih sensitif.
Akibatnya, jika si kecil mendengar hal positif maupun negatif, dia akan mudah menirunya. Yang jadi masalah, bagaimana bila buah hati jadi sering berkata kasar atau mengumpat?
Berikut ini beberapa tips untuk ibu cara menangani balita yang mulai sering mengumpat:
1. Jauhkan anak dari aktivitasnya saat ia mengumpat. Misalnya, ketika sang anak sedang bermain sendiri atau bersama teman-temannya. Ibu perlu perhatian penuh pada si kecil tanpa memberi kesan menghakimi di depan publik bahwa sang anak melakukan kesalahan.
2. Mintalah anak untuk mengulangi kata-kata (umpatan) yang diucapkannya dalam bentuk kalimat tanya, sehingga ibu bisa mendengar dengan jelas kata yang dimaksud. Bisa jadi, kata-kata itu bukan umpatan namun hanya terdengar seperti mengumpat. Jika ini terjadi, jangan lakukan apa-apa, apalagi berkata “Ooh, Mama kira ade bicara…,” karena hal itu bisa mengenalkan anak kepada kata umpatan tersebut.
3.Jika anak benar-benar mengumpat atau berkata kasar, jangan memarahi dan berteriak kepadanya. Tidak perlu memberi hukuman karena kata umpatan itu merupakan kali pertama sang anak dan ibu harus mampu menanganinya dengan baik.
4. Genggam tangan sang anak, tatap matanya, dan katakan dengan suara lembut bahwa kata yang diucapkannya bukan kata yang baik dan tidak pantas diucapkan di rumah. Ingatlah untuk selalu menggunakan nada bicara yang bersahabat tanpa menunjukkan kemarahan.
5. Saat si kecil mengerti bahwa yang diucapkannya salah, beri anak pelukan dan katakan, itu bukan kesalahannya karena ia tidak tahu bahwa mengumpat adalah sesuatu yang buruk. Kemudian, biarkan anak kembali pada aktivitasnya.
6. Jika umpatan ini adalah kali kedua, katakan kepada anak dengan nada suara agak tegas, bahwa ia tidak boleh menggunakan kata itu di dalam rumah. Katakan, jika si anak mengulanginya lagi maka ibu akan memberi hukuman karena kalimat itu tidak pantas diucapkan.
7. Jika umpatan terjadi selama tiga kali, ibu harus melakukan aksi yang lebih keras dan disiplin karena anak sudah mengetahui buruknya kata mengumpat, namun tetap melakukannya. Jangan mengurungkan pemberian hukuman. Bersikap tegas dan hentikan umpatan tersebut sebelum menjadi kebiasaan buruk bagi anak.
Kaderisasi Konservasi
Salam konservasi .. !!!
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Kaderisasi berasal dari kata kader atau cadre dalam bahasa Yunani berarti bingkai. Kader adalah orang atau kumpulan orang yang dibina oleh suatu lembaga kepengurusan dalam sebuah organisasi, baik sipil maupun militer, yang berfungsi sebagai ‘pemihak’ dan atau membantu tugas dan fungsi pokok organisasi tersebut (Nano Wijaya).
Kaderisasi adalah proses pendidikan jangka panjang untuk pengoptimalan potensi-potensi kader dengan cara mentransfer dan menanamkan nilai-nilai tertentu, hingga nantinya akan melahirkan kader-kader yang tangguh.
Kaderisasi merupakan hal penting bagi sebuah organisasi, karena merupakan inti dari kelanjutan perjuangan organisasi ke depan. Tanpa kaderisasi, rasanya sangat sulit dibayangkan sebuah organisasi dapat bergerak dan melakukan tugas-tugas keorganisasiannya dengan baik dan dinamis. Sukses atau tidaknya sebuah institusi organisasi dapat diukur dari kesuksesannya dalam proses kaderisasi internal yang di kembangkannya. Karena, wujud dari keberlanjutan organisasi adalah munculnya kader-kader yang memiliki komitmen terhadap organisasi untuk masa depan.
Di sisi lain, kader konservasi adalah orang/kelompok orang yang telah memperoleh pendidikan khusus yang secara sukarela berperan dalam upaya konservasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup, dan mampu menyampaikan nilai nilai konservasi kepada masyarakat.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kader merupakan orang yang diharapkan memegang peranan atau pekerjaan penting di dalam sebuah pemerintahan, partai, organisasi mahasiswa, tentara, partai, organisasi masyarakat, dan sebaginya. Sementara itu, pengertian kaderisasi menurut kKamus Besar Bahasa Indonesia berarti proses pengkaderan, yaitu sebuah cara perbuatan mendidik atau membentuk seseorang menjadi kader, yang nantinya diharapkan memegang peranan penting dalam masyarakat, ORMAS (Organisasi Masyarakat), partai, dan lain-lain.
Fungsi dari kaderisasi adalah mempersiapkan calon-calon (embrio) yang siap melanjutkan tongkat estafet perjuangan sebuah organisasi. Kader suatu organisasi adalah orang yang telah dilatih dan dipersiapkan dengan berbagai keterampilan dan disiplin ilmu, sehingga dia memiliki kemampuan yang di atas rata-rata orang umum. Bung Hatta pernah menyatakan kaderisasi dalam kerangka kebangsaan, “Bahwa kaderisasi sama artinya dengan menanam bibit. Untuk menghasilkan pemimpin bangsa di masa depan, pemimpin pada masanya harus menanam.”
Dari sini, pandangan umum mengenai kaderisasi suatu organisasi dapat dipetakan menjadi dua ikon secara umum. Pertama, pelaku kaderisasi (subyek). Dan kedua, sasaran kaderisasi (obyek). Untuk yang pertama, subyek atau pelaku kaderisasi sebuah organisasi adalah individu atau sekelompok orang yang dipersonifikasikan dalam sebuah organisasi dan kebijakan-kebijakannya yang melakukan fungsi regenerasi dan kesinambungan tugas-tugas organisasi.
Sedangkan yang kedua adalah obyek dari kaderisasi, dengan pengertian lain adalah individu-individu yang dipersiapkan dan dilatih untuk meneruskan visi dan misi organisasi. Sifat sebagai subyek dan obyek dari proses kaderisasi ini sejatinya harus memenuhi beberapa fondasi dasar dalam pembentukan dan pembinaan kader-kader organisasi yang handal, cerdas dan matang secara intelektual dan psikologis. Sebagai subyek atau pelaku, dalam pengertian yang lebih jelas adalah seorang pemimpin.
Faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam hal kaderisasi adalah potensi dasar sang kader. Potensi dasar tersebut sesungguhnya telah dapat dibaca melalui perjalanan hidupnya. Sejauh mana kecenderungannya terhadap problema-problema sosial lingkungannya. Jadi, di sana ada semacam landasan berfikir atau filosofi kaderisasi yang harus mendapatkan porsi perhatian oleh setiap organisasi/pergerakan. Yaitu: harus ditemukan upaya mencari bibit-bibit unggul dalam kaderisasi. Subyek harus mampu menawarkan visi dan misi ke depan yang jelas dan memikat, serta menawarkan romantika dinamika organisasi yang menantang bagi para kader yang potensial, sehingga mereka dengan senang hati akan terlibat mencurahkan segenap potensinya dalam kancah organisasi. Untuk dapat menjalankan peran tersebut, maka organisasi atau sebuah pergerakan harus terlebih dahulu mematangkan visi-misi mereka; dan termasuk sikap mereka terhadap persoalan mendesak dan aktual kemasyarakatan; serta pada saat yang sama tersedianya para pengkader yang handal, untuk menggarap bibit-bibit potensial tadi.
Kaderisasi konservasi tentu saja menitikberatkan pada penurunan dan pemberian nilai-nilai konservasi, baik nilai-nilai konservasi secara umum maupun khusus. Hal tersebut sejaln dengan konsep kader yang nantinya meneruskan perjuangan mengenai konservasi.
Siapa konservasi dan peran apa yang harus dilakukan? Kader konservasi adalah semua orang manusia yang terdapaat dalam lingkup suatu organisasi, kelompok, kampus, negara penegak konservasi. Maka semua memiliki hak dan kewajiban untuk melakkan konservasi pada berbagi bidang. Misalnya peran mahasiswa mengamalkan nilai-nilai konservasi dilingkungan kampus atau lingkungannya.
Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Apa sih ilmu itu ?
Ilmu……????? Sangat dekat dengan lingkup hidup manusia, ilmu nampaknya bukan lagi sesuatu yang asing bagi kehidupan, ilmu hampir setiap hari di kelolah dengan akal budi yang kita miliki.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ilmu adalah1 pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) 2. pengetahuan atau kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya)
Al ilmu nurrun ,eitsss dan jangan disalah arikan ‘nurrun’ dlm bahasa jawa artinya mencontek. Tapi ini Al Ilmu Nurrun maksudnya ilmu adalah cahaya. Kenapa dikatakan sebagai cahaya ?karena cahaya itu berfungsi sebagai pnerang dalam kegelapan.petunjuk arah juga peran yang tak kalah penting dari cahaya , maka ilmu yang benar akan menjadi cahaya yang mengusir kegelapan , sekaligus menunjukan arah kebaikan.
Ilmu menjadi cahaya karena ada orang-orang yang menyalakannya. Cahaya menjadi penerang karena ada kaum yang bergerak memberikan penerangan. Penerangan menjadi arah atau petunjuk jalan, karena ada mereka yang mengabdikan diri di jalan Allah untuk menyelamatkan manusia.
Jika kita mengurai kata ilmu dalam bahasa Arab, maka tulisannya terdiri dari tiga huruf saja: ain, lam, mim. Dari tiga huruf inilah lahir komponen besar dalam peradaban manusia. Barangnya bernama ilmu, orangnya bernama alim dan perilakunya bernama amal. Ketiganya tak dapat dipisahkan. Ilmu tanpa amal sering disebut pincang. Amal tanpa ilmu itu buta. Ilmu dan amal bisa menjadi gerakan ketika ada seorang alim yang melaksanakannya.
Bangunlah para pemilik ilmu, nyalakan cahaya, saat ini umat sangat menbutuhkan. Lakukan sesuatu, perbaiki keadaan dan berikan petunjuk arah agar peradaban manusia tak semakin hancur berantakan.
Mungkin hanya ini yang dapat saya tulis karena saya juga masih dalam taraf belajar. Trimakasih ..
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Cahaya ilmu dalam Rumah Konservasi
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Salam Konservasi !!!
Apa sih ilmu itu ?
Ilmu……????? Sangat dekat dengan lingkup hidup manusia, ilmu nampaknya bukan lagi sesuatu yang asing bagi kehidupan, ilmu hampir setiap hari di kelolah dengan akal budi yang kita miliki.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ilmu adalah1 pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) 2. pengetahuan atau kepandaian (tentang soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dan sebagainya)
Al ilmu nurrun ,eitsss dan jangan disalah arikan ‘nurrun’ dlm bahasa jawa artinya mencontek. Tapi ini Al Ilmu Nurrun maksudnya ilmu adalah cahaya. Kenapa dikatakan sebagai cahaya ?karena cahaya itu berfungsi sebagai pnerang dalam kegelapan.petunjuk arah juga peran yang tak kalah penting dari cahaya , maka ilmu yang benar akan menjadi cahaya yang mengusir kegelapan , sekaligus menunjukan arah kebaikan.
Ilmu menjadi cahaya karena ada orang-orang yang menyalakannya. Cahaya menjadi penerang karena ada kaum yang bergerak memberikan penerangan. Penerangan menjadi arah atau petunjuk jalan, karena ada mereka yang mengabdikan diri di jalan Allah untuk menyelamatkan manusia.
Jika kita mengurai kata ilmu dalam bahasa Arab, maka tulisannya terdiri dari tiga huruf saja: ain, lam, mim. Dari tiga huruf inilah lahir komponen besar dalam peradaban manusia. Barangnya bernama ilmu, orangnya bernama alim dan perilakunya bernama amal. Ketiganya tak dapat dipisahkan. Ilmu tanpa amal sering disebut pincang. Amal tanpa ilmu itu buta. Ilmu dan amal bisa menjadi gerakan ketika ada seorang alim yang melaksanakannya.
Bangunlah para pemilik ilmu, nyalakan cahaya, saat ini umat sangat menbutuhkan. Lakukan sesuatu, perbaiki keadaan dan berikan petunjuk arah agar peradaban manusia tak semakin hancur berantakan.
Mungkin hanya ini yang dapat saya tulis karena saya juga masih dalam taraf belajar. Trimakasih ..
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”
Wassalamu’alaikum Wr.Wb