Sebelum kita mengetahui lebih lanjut tentang Computational Thinking atau berpikir komputasi saya akan menjelaskan pengertian dari masing-masing kata tersebut.

Komputasi, atau komputasi seperti yang biasa dikenal, dapat digunakan untuk mendiagnosis masalah dengan input data menggunakan algoritma tertentu. Selain itu, komputasi sering digunakan untuk melakukan pemeliharaan pada daya yang ditentukan, memori, jaringan, penyimpanan, dan daya lain yang penting untuk keberhasilan program komputasi.

Berpikir, atau biasa berpikir dalam bahasa Indonesia, adalah kemampuan untuk melihat realitas sebagai model dan memberikan tanggapan yang efektif untuk itu sesuai dengan tujuan, sasaran, dan intuisi seseorang.

Sebelum memulai, Anda perlu memiliki pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana pemikiran komputasi pertama kali digunakan. Istilah “pemikiran komputasi”, terkadang dikenal sebagai “komputasi perilaku”, pertama kali digunakan oleh Seymour Papert dalam bukunya “Mindstorm” tahun 1980. Seymour Papaert berfokus pada dua topik yang berhubungan dengan komputer, khususnya bagaimana menggunakan komputer untuk menciptakan pengetahuan baru dan bagaimana menggunakan komputer untuk meningkatkan pemikiran dan mengubah aturan akses.

Setelah kita mengetahui penjelasan dari masing-masing kata, dan mengetahui sedikit bagaimana Computational Thinking diperkenalkan, selanjutnya kita masuk dalam pengertian Computational Thinking.

Apa itu Computational Thinking?

Kemampuan berpikir komputasional, juga dikenal sebagai penalaran komputasional, adalah alat untuk berspekulasi tentang bagaimana memecahkan suatu masalah. Cara untuk melakukannya adalah dengan mengubah setiap masalah menjadi beberapa masalah yang dapat dikelola atau beberapa solusi efektif. Saya juga dapat digambarkan sebagai cara untuk memecahkan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh manusia, sistem, atau semuanya bersama-sama.

Pemikiran komputasional juga dapat digambarkan sebagai metode pemecahan masalah yang melibatkan penggunaan berbagai teknik yang efektif, efisien, dan mencakup semua, seperti dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan algoritma yang mewakili banyak dasar ilmu komputer.

Ada beberapa tahapan penting ketika kita ingin melakukan/menerapkan yang namanya Computational Thinking antara lain:

  1. Decomposition

Langkah awal dalam pemikiran komputasional adalah dekomposisi. Dekomposisi adalah mereduksi masalah yang kompleks menjadi lebih sederhana sehingga lebih mudah dipahami. Ketika masalah muncul seperti ini, dapat diselesaikan oleh satu orang dan penyebabnya dapat ditentukan dengan kepastian yang wajar.

  1. Pattern Recognition

Pengenalan Pola, komponen pemikiran komputasi, adalah proses mengidentifikasi pola dalam kumpulan data yang besar untuk mengkategorikan, memproses, dan menyampaikan informasi dengan cara yang lebih efektif. Berpola adalah potongan atau potongan data yang memiliki satu atau lebih pola berulang.

  1. Abstraction

Langkah keempat dalam teknik untuk memecahkan masalah dengan berkonsultasi dengan orang lain secara jelas adalah abstrak. Saat ini yang perlu dilakukan adalah menggeneralisasi dan mengidentifikasi prinsip-prinsip universal yang mendasari pola, tren, dan keteraturan tersebut. Ini adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan karena memungkinkan untuk memodelkan masalah tertentu yang dihadapi. Demikian juga, dengan melakukannya, Anda mungkin melihat informasi penting dan membuang informasi yang

kurang relevan.

  1. Algorithm (Algoritma)

Inilah saatnya kita membangun sistem, membuat database dan sekumpulan instruksi kerja untuk menyelesaikan suatu masalah secara efektif dan efisien. Selain itu, diharapkan akan memungkinkan orang lain menggunakan bahasa atau informasi tersebut untuk menyelesaikan masalah serupa secara bertahap, bertahap, atau selama beberapa hari.

Selain tahapan-tahapan penting ketika kita melakukan/menerapkan yang namanya computational thinking ada pula karakteristik seseorang yang memiliki keterampilan berpikir komputasional antara lain:

  • Mampu mendiagnosis dan menyelesaikan masalah menggunakan komputer atau perangkat digital lainnya.
  • Mampu mengumpulkan dan menganalisis data.
  • Data dapat disajikan dalam bentuk abstrak dengan menggunakan model atau simulasi.
  • Analisis solusi dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
  • Memiliki kemampuan untuk menggeneralisasi teknik solusi untuk berbagai masalah yang berbeda.

Ketika kita melakukan/menerapkan yang namanya computational thinking ada tanggapan negatif maupun positif, berikut kelebihan dan kekurangan ketika kita menyelesaikan masalah dengan berpikir secara komputasional.

Kelebihan:

  1. Memiliki kemampuan menangani masalah yang kompleks atau menegangkan secara bijaksana dan efektif.
  2. Dapat melatih pola pikir kita untuk berpikir logis, kreatif, dan sistematis.
  3. Selesaikan masalah secara efektif dengan memperkecil ukurannya menjadi tas yang lebih kecil dan mudah ditangani.

Disamping kelebihan pasti ada kekurangan, berikut kekurangannya antara lain:

  1. Dianggap membuat seseorang kurang kreatif karena selalu mengikuti aturan yang sudah ada.
  2. Mulailah bereksperimen dengan teknik pemecahan masalah lain yang lebih mungkin mendorong kreativitas. Banyak orang tidak memahami kutipan semacam ini.

Ketika kita sudah mengerti dan paham apa itu computational thinking berikut beberapa Langkah yang harus dilakukan ketika kita menerapkan yang namanya computational thinking.

  1. Perincian Masalah

Langkah pertama adalah melakukan analisis terhadap Mmasalah tersebut di atas, dan yang kedua adalah mendeskripsikan Mmasalah tersebut secara jelas dan akurat. Analisis dan penelitian dapat dilakukan dengan mereduksi masalah yang kompleks menjadi masalah yang lebih sederhana agar lebih mudah dipahami dan dianalisis. Setelah mempelajarinya, kami melanjutkan untuk membuat beberapa hipotesis tentang kemungkinan solusi untuk masalah yang dihadapi.

  1. Mempekerjakan algoritma sistematis.

Setelah menyelesaikan langkah pertama, langkah selanjutnya adalah mencari algoritma yang baik. Algoritma dijelaskan di sini sebagai jenis bahasa bentuk panjang yang cocok untuk memecahkan masalah berdasarkan data.

  1. Memecahkan, melaksanakan, dan mengevaluasi.

Langkah ketiga yang perlu diambil adalah menemukan solusi segera dan memulai evaluasi sistematis untuk menentukan kemungkinan hipotesis. Adlaah, lanjutkan dengan evaluasi dan modifikasi hipotesis, berhenti ketika modifikasi lebih lanjut tidak diperlukan.

Kesimpulan:

Pemikiran komputasi adalah teknik yang berguna untuk memecahkan masalah yang kompleks. dimulai dengan dekomposisi, pengenalan pola, abstraksi, dan diakhiri dengan algoritma. Jenis pemikiran komputasi ini berguna untuk menumbuhkan empati saat memecahkan masalah yang kompleks.

Write your comment Here

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: