Puisi

Hingga Kami Benar- Benar Merdeka

Faridah Eriyaningsih

 

Sinar mentari datang dan pergi dengan begitu indah

Gunung menjulang perkasa kaya akan sumber mata air

Lautan luas nan biru menjajanjikan kekayaan surgawi

Padi terhampar luas nan subur

Ya, bumi pertiwi, Indonesia.

 

Namun, sayang…

Di negeri yang katanya subur ini masih banyak rakyat menahan keroncongan lapar

Di negeri yang katanya permai ini masih banyak manusia yang klonthang-klanthung tak bekerja

Di negeri yang katanya kaya ini masih banyak orang yag meminta-minta

Di negeri yang katanya makmur ini masih banyak anak terlunta

Rezim diktator berkuasa

Pemandangan tak khayal biri-biri dan tuannya

Mulut dibungkam rapat

Kinerja diatur sedemikian keras

Kreatifitas anak bangsa tak terlihat

Hak kemanusiaan dirampas

 

“Nak… kami tergusur”

“Nak… kami lapar”

Suara rintihan ibu tua kepada ku

Oh Tuhan, apa yang bisa kulakukan

Bagaimana caraku menghentikan kekejaman ini?

Namun, Jika kekejaman ini terus berlanjut aku pun bersalah.

 

Tersadar pemuda pemudi dari ketidakadilan

Semangat api kami sudah berkobar

Protes mulai tedengar

Demonstrasi terus dilayangkan

Tumpah darah kami korbankan

Perjuangan terus kami lakukan

Hingga peluh terakhir menetes

Hingga rezim kejam mati

Hingga tak ada lagi kata kelaparan

Hingga tak banyak pengangguran

Hingga asprasi di dengar

Hingga kreatifitas diakui

Hingga tak ada lagi kata mahasiswa mati suri

Hingga mencapai kemerdekaan

Kemerdekaan yang benar-benar merdeka

 

(04:12 Semangat api mahasiswa baru)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: