Puisi

Hingga Kami Benar- Benar Merdeka

Faridah Eriyaningsih

 

Sinar mentari datang dan pergi dengan begitu indah

Gunung menjulang perkasa kaya akan sumber mata air

Lautan luas nan biru menjajanjikan kekayaan surgawi

Padi terhampar luas nan subur

Ya, bumi pertiwi, Indonesia.

 

Namun, sayang…

Di negeri yang katanya subur ini masih banyak rakyat menahan keroncongan lapar

Di negeri yang katanya permai ini masih banyak manusia yang klonthang-klanthung tak bekerja

Di negeri yang katanya kaya ini masih banyak orang yag meminta-minta

Di negeri yang katanya makmur ini masih banyak anak terlunta

Rezim diktator berkuasa

Pemandangan tak khayal biri-biri dan tuannya

Mulut dibungkam rapat

Kinerja diatur sedemikian keras

Kreatifitas anak bangsa tak terlihat

Hak kemanusiaan dirampas

 

“Nak… kami tergusur”

“Nak… kami lapar”

Suara rintihan ibu tua kepada ku

Oh Tuhan, apa yang bisa kulakukan

Bagaimana caraku menghentikan kekejaman ini?

Namun, Jika kekejaman ini terus berlanjut aku pun bersalah.

 

Tersadar pemuda pemudi dari ketidakadilan

Semangat api kami sudah berkobar

Protes mulai tedengar

Demonstrasi terus dilayangkan

Tumpah darah kami korbankan

Perjuangan terus kami lakukan

Hingga peluh terakhir menetes

Hingga rezim kejam mati

Hingga tak ada lagi kata kelaparan

Hingga tak banyak pengangguran

Hingga asprasi di dengar

Hingga kreatifitas diakui

Hingga tak ada lagi kata mahasiswa mati suri

Hingga mencapai kemerdekaan

Kemerdekaan yang benar-benar merdeka

 

(04:12 Semangat api mahasiswa baru)

Sastra dan Seni #2

Setelah sebelumnya membahas tentang bahasa, pada artikel kali ini akan dibahas mengenai satra dan seni. Menurut Wellek dan Werren Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni. Karya sastra adalah hasil cipta manusia yang menggunakan bahsa sebagai medianya. Karena sejatinya medium sastra adalah bahasa. Bahasa yang digunakan dalam karya sastra pun berbeda dengan bahaa ilmiah dan bahasa sehari-hari. Bahasa sastra lebih menekankan kepada emosi atau persaan, bersifat konotatif, berfungsi untuk mengekespresikan imajiansi, berfungsi untuk mempengaruhi pembacanya, dan mementingkan tanda sibolisme suara-kata. Perlu diketahui jua bahwa sema karya sastra bersifat imajinatif. Artinya semua karya sastra itu berupa hasil imajinasi dari pengarang. Walaupun berdasarkan pada kejadian asli atau fakta, nuamun ketika ditulis dan diceritakan dalam bentuk karya sastra seperti novel, cerpen, dan lainnya maka sifat keaslian dari fakta tersebut akan hilang. Karena dalam penulisannya pengarang pasti telah memberikan imbuhan bumbu-bumbu dengan bahasa sastra supaya karya tersebut dapat lebih menyentuh ke perasaan pembaca.
Beralih ke pembahasan mengenai seni. Menurut Ki Hajar Dewantara Seni merupakan perbuatan manusia yang timbul dari perasaan yang bersifat indah, sehingga mampu menggetarkan hati dan perasaan manusia. Menurut Aristoteles Seni merupakan usaha peniruan yang dilakukan terhadap alam, tetapi sifatnya harus ideal. Seni erat kaitannya denga keindahan. Ada banyak pembagian cabang seni, diantaranya yaitu seni musik, seni vokal, seni peran, seni rupa, seni tari, seni beladiri, dan lainnya. Sastra pun bisa masuk ke dalam pembagian seni ini. Seni sastra, di dalamnya dapat dibagi lagi menjadi seni baca puisi, seni menuis novel atau cerpen yang kemdian berkembang menjadi seni drma dan teater, dan lainnya. Dalam perkembangannya seni satra mengalami banyak perkembangan. Di Indonesia sendiri, banyak macam-macam kesenian di setiap daerah, bahkan sampai ke pelosok- pelosok suku. Ribuan kesenian tersebar di seluruh negeri ini, namun banyak kesenian yang pelahan-lahan mulai luntur karena tidak dilestarikan oleh penduduknya.

Bahasa #1

Dalam kehidupannya manusia tidak akan dapat lepas dari yang namanya bahasa. Mulai dari membuka mata ketika bangun tidur dan menutup mata lagi untuk tidur kita selalu menggunakan bahasa. Kemudian apa itu bahasa?
Menurut KBBI, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Berdasarkan pengertian tersebut, maka bahasa merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan manuisia. Jika manusia tidak menggunakan bahasa maka mereka tidak akan dapat berinteraksi dan berkomuikasi. Di dunia ini, ada banyak sekali bahasa yang di pakai oleh manusia. Mungkin jumlahnya mencapai ribuan. Di setiap negara pasti mempunyai bahasa yang berbeda belum lagi disetiap suku-suku bangsa suatu negara juga memiliki daeahnya masing-masing. Namun, apakah bahasa itu harus diucapkan dengan lisan?
Dalam hakikat bahasa diatakan bahasa adalah bunyi. Maka dapat dikatakan bahasa adalah sistem lambang bunyi. Dalam linguistik yang di sebut dengan lambang primer adalah yang diucapkan dan dilisankan sedangkan bahasa tulis merupakan bahasa sekunder. Dan dalam kajian linguistik bahasa primerlah yang menjadi objek kajiannya.
Ketika mempelajari suatau bahasa maka kita tidak akan dapat lepas dari yang namanya dialek dari suatu daerah. Di Indonesia saja, ada banyak macam dialek yang ada. Namun keberagaman bahasa inilah yang menimbulkan warna. Kita dapat mempelajari bahasa dari suatu daerah ke daerah yang lain atau dari suatu negara ke negara yang lain. Dengan begitu kemampuan berkomunikasi kita akan semakin meluas, walaupun memang sudah ada bahasa universal yaitu bahasa Inggris.
Dengan bahasa, manusia juga dapat meggunakannya untuk berkarya. Dengan bahasa pula mereka dapat menuangkan gagasan-gagasan yang ada di dalam pikiranya.