Posted on | Leave a comment
Konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memerhatikan manfaat yang diperoleh dari lingkungan. Konservasi telah lama dijadikan semboyan untuk Universitas Negeri Semarang. UNNES menyebutnya sebagai Unniversitas Konservasi. UNNES menjadi kampus konservasi semenjak tahun 2010. Hal ini pun dapat dibuktikan dengan banyaknya pepohonan dan suasana yang asri di UNNES. Universitas Negeri Semarang telah menganut 8 nilai yang mewakili konservasi tersebut. Nilai-nilai tersebut adalah inspiratif, humanis, peduli, inovatif, kreatif, sportif, jujur dan adil.
Terbentuknya UNNES menjadi Universitas Konservasi membutuhkan banyak dukungan dari banyak pihak, diantaranya dosen, rektor dan jajarannya serta tak terkecuali mahasiswa itu sendiri. Tanpa adanya dukungan dari komponen-komponen universitas, maka Universitas Negeri Semarang tidak bisa menjadi Universitas Konservasi. Mahasiswa sebagai pelaksana juga merupakan komponen penting. Konservasi bukan hanya dilihat dari lingkungan sekitar kampus yang asri, namun orang-orang yang didalamnya juga ikut terlibat dan patut menjalankan nilai-nilai konservasi. Jika hanya lingkungannya yang konservasi, namun orang-orang didalamnya tidak menjalankannya, maka akan sia-sia.
Pihak Universitas telah melakukan banyak usaha-usaha sebagai upaya untuk menjaga dan melestarikan UNNES Konservasi, seperti mengadakan mata kuliah umum konservasi, menciptakan tarian maupun senam konservasi, salam konservasi, penanaman pohon dan lain sebagainya. Namun, kegiatan melestarikan konservasi tidak harus dilaksanakan didalam ruangan secara terus-menerus tanpa adanya usaha konkret yang merupakan pelaksanaan dari teori-teori tentang konservasi. Universitas juga perlu membuat badan atau komunitas yang mengawasi kegiatan konservasi. Maka perlu dibentuknya UKM “COC( Conservation community). Conservation community adalah sebuah UKM atau komunitas yang bergerak dalam bidang konservasi dan bertugas mengawasi, memandu kegiatan serta melaksanakan perintah dari atasan untuk menyelenggarakan kegiatan konservasi. UKM COC merupakan komunitas yang bertujuan yang menggerakan konservasi. Selain itu, UKM ini membantu pihak universitas dalam mengadakan kegiatan konservasi.
UKM ini juga akan menciptakan kegiatan untuk membantu terpeliharanya lingkungan sekitar universitas. Kegiatan tersebut antara lain, mengadakan bersih-bersih lingkungan universitas secara serempak, menanam pohon, mengadakan kegiatan pengolahan limbah, membuat produk yang berbasis konservasi, mengenalkan konservasi kepada mahasiswa dan komponen-komponen yang ada di dalam universitas serta kegiatan menarik lainnya. Dalam menjalankan kegiatannya, UKM ini tidak berjalan sendiri, akan tetapi didukung oleh seluruh mahasiswa dan UKM tingkat fakultas. Sehingga semua mahasiswa dapat dikondisikan dengan baik. UKM ini memiliki tingkatan yang sama dengan UKM yang lain dan dipertunjukkan dalam acara UNNES Fair. Setiap mahasiswa boleh mengikuti UKM ini untuk kemudian membentuk susunan kepanitiaan. Mahasiswa yang mengikuti UKM ini merupakan pengurus dan pemandu setiap kegiatan konservasi yang diadakan universitas dan diawasi pula oleh pihak universitas.
UKM ini perlu diadakan, karena UNNES membutuhkan badan pengawasan dalam kegiatan konservasi. Mahasiswa pun perlu terlibat dalam badan pengawasan tersebut, karena mahasiswa merupakan kader-kader konservasi yang akan melanjutkan serta memelihara UNNES Konservasi. UKM ini pun dapat menjadi sebuah rumah ilmu bagi mahasiswa, karena UKM ini merupakan variasi baru dari penyampaian perkuliahan mata kuliah umum konservasi agar tidak terkesan monoton. Kegiatan UKM ini pun bisa dikatakan sebagai kuliah outdoor konservasi, karena mahasiswa tidak hanya diperkenalkan terhadap teori-teori tentang konservasi, namun juga diperkenalkan dengan keadan real dari Universitas Negeri Semarang untuk kemudian bersama-sama menjaga dan memelihara Universitas agar tetap konservasi.
UKM ini sangat berguna dalam kegiatan konservasi kedepannya. Karena konservasi tidak hanya dilihat dari kondisi lingkungannya, namun orang-orang di dalamnya pun harus menjalankan nilai-nilai dan pilar konservasi. Mahasiswa terutama sebagai pelaksana konservasi pun harus memiliki jiwa dan kebiasaan konservasi. Mahasiswa juga harus tergugah hatinya untuk memelihara UNNES konservasi sesuai dengan peranannya sebagai mahasiswa, misalnya membuang sampah pada tempatnya, menghormati satu sama lain, menjadi mahasiswa yang memiliki banyak prestasi dan lain sebagainya. Sehingga, jika seluruh mahasiswa, dosen, rektor, dan seluruh komponen universitas menjalankan 8 nilai konservasi dan 7 pilar konservasi bersama badan pengawas yaitu UKM konservasi, maka Universitas Konservasi ini akan berjaya tidak hanya sekarang, namun selamanya bahkan bertambah lebih baik dan memiliki reputasi tinggi.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri bukan jiplakan”
Categories : Uncategorized
Leave a Reply