KONSERVASI NILAI

BAB III

KONSERVASI NILAI

 

Oleh

KELOMPOK 3 (rombel 42)

  1. Bangun Iswahyudi             (8111415192)
  2. Sri Fajar Aprilian             (8111415222)
  3. Fifi Fatikha             (7311415098)
  4. Salwa Salsabila             (7101415309)
  5. Retno Selviyani             (7311415019)

 

 

Pendidikan Konservasi Rombel 042

Universitas Negeri Semarang

Tahun ajaran 2015/2016


 

  1. PARADIGMA DAN ETIKA LINGKUNGAN

a. Paradigma Lingkungan

Paradigma adalah pandangan dasar yang dianut oleh para ahli pada kurun waktu tertentu, yang diakui kebenarannya, dan didukung oleh sebagian besar komunitas, serta berpengaruh terhadap perkembangan ilmu dan kehidupan

Paradigma Lingkungan Hidup:

  1. Antroposentrisme :

Suatu etika yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta.

  1. Biosentrisme :

Suatu paradigma yang memandang bahwa setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri, sehingga pantas menempati pertimbangan dan kepedulian moral.

  1. Ekoseentrisme :

Suatu paradigma yang lebih jauh jangkauannya, yang memusatkan etika pada seluruh logis, baik yang hidup maupun yang tidak hidup.

b. Etika Lingkungan

Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika berasal dari bahasa yunani yaitu “Ethos” yang berarti adat istiadat atau kebiasaan.

Lengkapnya etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga.

Hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan sebagai berikut:

a.Manusia merupakan bagian dari lingkungan yang tidak terpisahkan sehngga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya selain dirinya sendiri.

b.Manusia sebagai bagian dari lingkungan, hendaknya selalu berupaya untuk emnjaga terhadap pelestarian , keseimbangan dan keindahan alam.

c.Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk bahan energy.

d.Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja, melainkan juga untuk makhluk hidup yang lain.

 

  1. NILAI KARAKTER

Menurut Diknas mulai tahun ajaran 2011, seluruh pendidikan di Indonesia harus menyisipkan nilai-nilai pendidikan berkarakter kepada para siswa dalam proses pendidikannya. Ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter, yaitu:
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2.Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib/ patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

  1. Menghargai Prestasi
    Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

    13. Bersahabat/KomunikatifSikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
    14. Cinta Damai
    Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
    15. Gemar Membaca
    Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
    16. Peduli Lingkungan
    Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

  2. Peduli Sosial
    Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
    18. Tanggung Jawab
    Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.


 

  1. PERILAKU KONSERVASI

Perilaku konservasi merupakan tindakan secara nyata yang dapat diamati dan dicermati terkait dengan menajemen sumberdaya alam oleh manusia secara brkelanjutan untuk generasi masa kini dan masa depan yang di kembangkan di lingkungan yang menerapkan konsrvasi dengan berdasar pada pilar-pilar konservasi.

 

  1.  KONSERVASI BUDAYA

Budaya dimaknai sebagai seperangkat gagasan, tindakan, dan karya yang dihasilkan. Dengan demikian, ia dipahami dalam dua pengertian: sebagai proses dan hasil. Karenanya, budaya bukan sekadar benda mati, melainkan kontinuitas manusia dalam mengembangkan kehidupan. Namun apakah sesuatu yang selalu berkembang dapat dikonservasi?              Konservasi budaya diibaratkan semprong. Alat dari bambu yang memiliki lubang di kedua ujungnya. Ibu-ibu biasa meniupkan angin melalui semprong agar bara bisa menyala. Tujuanya untuk menjaga nyala api perapian agar stabil saat memasak. Simpulannya, meniup api bukan untuk mematikan, melainkan memberikan aliran oksigen untuk tetap menjaga nyalanya. Laiknya semprong, konservasi budaya bekerja dengan cara yang hampir sama. Konservasi budaya bekerja dengan menjaga capaian dan proses kreatif di dalam budaya secara bersama-sama.                                                                                                             Konservasi budaya memiliki dimensi ke belakang dan ke depan. Dimensi ke belakang diwakili oleh proses perlindungan dan pengawetan terhadap kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat. Sementara itu, dimensi ke depan di-ejawantah-kan dengan menjaga keberlanjutan budaya.                                                                                                                       Konservasi dapat bekerja dalam dinamisnya budaya. Ia berperan menjaga budaya agar tetap dinamis tanpa melupakan pondasi yang telah dibangun sebelumnya. Ini penting karena masyarakat kita tengah terserang oleh penyakit lena dan lupa.

5. KADER KONSERVASI

program ini merupakan upaya peningkatkan kader konservasi

Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah penjaringan kader, pelatihan kader melalui pendidikan konservasi, sosialisasi, dan memperluas kerjasamadengan pihak terkait dengan kegiatan konservasi dan lingkungan hidup.

Bersamaan dengan upaya konservasi secara ekologis, penguatan pada aspek sikap dan perilaku segenap warga universitas serta lingkungan disekitarnya yang mencerminkan nilai konservasi menjadi program konservasi di budang budaya.

Implementasinya lewat sosialisasi dan pembudayaansikap hidup ramah lingkungan, semangat menanam sekaligus merawatnya, mengutamakan nir kertas, efisien energi sekaligur pengembangan energi ramah lingkungan yang semua bermuara pada perlindungan dan penguatan

Sejalan dengan itu, kegiatan yang telah berlangsung akan diteruskan, difasilitasi, dan dioptimalkan. Antara lain sarasehan ‘selasa legen (rebo legen)’, sanggar tari, sanggar pedalangan, sanggar panatacara, dan pembangunan kampung budaya

Kampung budaya, secara fisik, merupakan sebuah perkampungan yang mencerminkan prinsip multikultural. Diperkampungan inilah berbagai aspek dan wujud kebudayaan dieksplorasi, diapresiasi dan dikembangkan.

 

SARAN

Kawasan konservasi merupakan salah satu sumber kehidupan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu usaha-usaha konservasi di Indonesia haruslah tetap memgang peranan penting dimasa yang akan datang, suatu hal yang perlu diperhatikan bahwa usaha konservasi sumber daya tersebut harus dapat terlihat memberikan keuntungan kepada masyarkat luas, hal ini penting untuk mendapat dukungan dan partisipasi seluruh lapisan masyarakat.

 

Daftar Pustaka

Etika Lingkungan | Another Destiny …

Pengertian, Tujuan, dan 18 Nilai Pendidikan Karakter | KREATIFITASKU

NILAI KARAKER – Penelusuran Google

Kaderisasi konservasi | Badan Pengembangan Konservasi UNNES

HYUKVIE RAIKA: Konservasi Budaya

PUSAT INFORMASI: PARADIGMA LINGKUNGAN HIDUP

Published by

Fifi Fatikha

Nama saya Fifi fatikha, lahir di Tegal 19 tahun yang lalu, saya salah satu mahasiswa Universitas Negeri Semarang dari prodi Manajemen Fakultas Ekonomi angkatan 2015.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: