BARTER BARANG RONGSOK DENGAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI DESA CISUMUR

 

transaksi-jual-beli-barter

  1. PENDAHULUAN

Uang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang  panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang  berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Manusia berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.

Perkembangan selanjutnya mengahadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem “barter” yaitu barang yang ditukar dengan barang. Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini.

Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran- pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar. Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum atau benda-benda yang merupakan  kebutuhan sehari-hari, seperti yang terjadi pada masyarakat desa Cisumur, barang rongsok ditukar dengan perabotan rumah tangga.

Permasalahan yang akan diangkat dalam makalah ini adalah : (1.) apa system barter itu ? (2.) bagaimana system barter itu terjadi ?. Sedangkan  tujuan dari makalah ini adalah : (1.) untuk mengetahui tentang system barter. (2.) untuk mengetahui terjadinya barter di desa Cisumur.

  1. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem barter merupakan metode lama yang manusia gunakan untuk bertukar barang maupun jasa. Sistem ini manusia gunakan selama berabad-abad sebelum uang ditemukan. Setelah manusia mengalami beberapa kesulitan di dalam menggunakan barter sebagai model pertukaran, digunakanlah uang sebagai alat tukar. Barter adalah kegiatan tukar-menukar barang atau  jasa yang terjadi tanpa perantaraan uang. Tahap selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri mereka mencari dari orang yang mau menukarkan barang yang dimilikinya dengan barang lain yang dibutuhkannya. Akibat dari barter, yaitu barang ditukar dengan barang. Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu dipakai dalam pertukaran. Sistem barter merupakan sejenis bentuk perniagaan yang tidak menggunakan perantara pertukaran, dimana barang ditukar dengan barang lain sesuai dengan barang yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.

Barter dapat dilakukan antara dua atau beberapa pihak. Sistem barter dilakukan apabila pihak yang melakukan barter sama-sama membutuhkan barang yang diinginkan, sehingga tidak ada salah satu pihak yang dirugikan. Tetapi dalam melakukan kegiatan barter terdapat kesulitan dalam hal mempertem