Pendidikan konservasi merupakan salah satu upaya dari Universitas Negeri Semarang untuk membangkitkan semangat (spirit ) dari para mahasiswa mahasiswi Unnes 2015 yang mana wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa – mahasiswi tahun ajaran 2015/2016,tujuannya adalah untuk selalu menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar terutama lingkungan kampus Unnes itu sendiri. Selain itu, juga untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai- nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirmya dapat mendorong mahasiswa dan para masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar bagi generasi sekarang dan lebih- lebih untuk generasi mendatang demi mewujudkan kampus yang konservasi dan bereputasi.
Berdasarkan kutipan laporan dari UNNESCO, bahwa peran Perguruan Tinggi memiliki peran yang sangatlah sentral dalam negara berkembang. Tentu saja bagi Indonesia yang masih di kategorikan sebagai negara yang berkembang maka peran Universitas sangatlah penting demi membentuk generasi muda penerus bangasa yang cerdas, berkarakter dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Perguruan tinggi bertanggung jawab memberikan nilai kultural yang dapat menjadikan manusia lebih beradab terhadap lingkungan dan penghuninya.
Universitas Negeri Semarang adalah salah satu Universitas yang mengedepankan pentingnya konservasi. Hal tersebut dijelaskan dalam Peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 27 Tahun 2012 Tentang Tata Kelola Kampus Berbasis Konservasi. Selain itu, tata kelola kampus juga didasarkan pada 7(tujuh) pilar utama universitas konservasi yakni :
1. Konservasi keanekaragaman hayati
2. Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal
3. Pengelolaan limbah
4. Kebijakan nirkertas
5. Energi bersih
6. Konservasi etika, seni dan budaya
7. Kaderisasi konservasi
Berikut ini adalah penjelasan secara singkat mengenai 7 pilar universitas konservasi tersebut :
1. Pilar konservasi keanekaragaman hayati
Warga unnes wajib melakukan upaya pelestarian dan perawatan terhadap flora, fauna dan lingkungan unnes itu sendiri. Agar tercipta unnes yang nyaman dan asri sehingga mahasiswa akan nyaman belajar di unnes karena lingkunganya yang sejuk dan asri serta flora dan faunanya yang dirawat.
2. Pilar konservasi arsitektur hijau dan sistem transportasi internal
Unnes berusaha mewujudkan bangunan-bangunan hijau yang berwawasan konservasi maksudnya, bangunan di unnes ditata sebaik mungkin sehingga bisa memanfaatkan kesejukan alam sebagai sarana pengganti AC atau sebagai penyejuk alami agar penggunaan AC dapat dikurangi selain itu, juga pada sistem transpotasi internal yang menggunakan mobil berbahan bakar ramah lingkungan yang dapat menghemat penggunaan bahan bakar fosil dan tentu saja dapat mengurangi polusi udara. Unnes juga memijamkan sepeda sebagai sarana transportasi yang ramah lingkungan dan menyehatkan yang bisa dimanfaatkan oleh segala lapisan masyarakat penghuni unnes.
3. Pilar konservasi pengelolaan limbah
Unnes berusaha mengelola limbah yang ada, walaupun masih jauh dari sempura pada pelaksanaanya. Salah satu upaya awal yang baik adalah dengan pemisahan antara sampah organik dan sampah anorgaik dengan begitu akan lebih mudah untuk di kelola dan dikelompokkan mana yang dijadikan kompos (organik ) dan mana yang dapat di daur ulang ( anorganik ) seperti sampah botol plastik yang dijadikan tempat lampu dll. Langkah awal tersebut juga tidak akan berhasil apabila para mahasiswa dan mahasiswi tidak membuang sampah pada tempat yang tepat yaitu apabila ada sisa nasi atau makanan dimasukkan ke dalam organik dan apabila ada botol bekas,bungkus snack yang notabennya adalah berbahan plastik maka harus dimasukkan ke dalam tempat sampah anorganik.
4. Pilar kebijakan nirkertas
Kebijakan ini adalah salah satu kebijakan yang mewajibkan pengurangan terhadap penggunaan kertas dalam administrasi kampus ataupun bagi mahasiswa yang hendak mengumpulkan tugas. Nah, salah satu jalannya adalah dengan menggunkan sistem online misalnya absensi kehadiran mahasiswa yang langsung online dari simulang dan pengumpulan tugas yang dikirim lewat e-mail dll.Hal ini tentu sangat mengurangi penggunaan kertas dan akan membuat mahsiswa terbiasa akan tekhnologi yang ada sekarang.
5. Pilar energi bersih
Kebijakan ini memungkinkan kepada seluruh masyarakat unnes untuk selalu melakukan penghematan terhadap energi apapun, salah satu contoh kecilnya dalah mematikan AC apabila tidak di gunakan termasuk lampu dll. Dengan begitu energi yang dikeluarkan tidak akan terbuang secara sia-sia.
6. Pilar konservasi etika, seni dan budaya
Program ini bertujuan untuk selalu menerapkan dan menjunjung tinggi etika, seni dan budaya masyarakat lokal agar tidak luntur oleh zaman dan digerus oleh kebudayaan barat yang rata-rata berdampak negatif bagi para mahasiswa.
7. Pilar konservasi kaderisasi konservasi
Kaderisasi sangat penting demi terwujudnya dan berhasilnya suatu usaha, karena kader adalah orang-orang terpilih yang sudah dibimbing dan dibina sehingga dapat mengabdikan dan membagikan apa yang mereka dapatkan kepada masyarakat dan khalayak luas sehingga masyarakat akan mudah terpngaruh dan mulai menyadari betapa pentingnya menjaga lingkungan sekitar.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”