Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain. Dengan kata lain, kemunculan sebuah system ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Cohen dan Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia, yang meliputi hal-hal berikut.
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
2. Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam Word Trade Organization (WTO)
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televise, film, music, dan transmisi berita dan olahraga internasional)
4. Meningkatnya masalah bersama,
a. Ekonomi
b. Lingkungan
c. Permasalahan lazim lainnya seperti Aids, flu babi, flu burung, perdagangan obat terlarang, terorisme internasional
Komunitas adalah sebuah kelompok sosial dari beberaparganisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitasmanusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latincommunitasyang berarti “kesamaan”, kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti “sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak”.
Berdasarkan Lokasi atau Tempat
Wilayah atau tempat sebuah komunitas dapat dilihat sebagai tempat dimana sekumpulan orang mempunyai sesuatu yang sama secara geografis. Dan saling mengenal satu sama lain sehingga tercipta interaksi dan memberikan konstribusi bagi lingkungannya.
Berdasarkan Minat
Sekelompok orang yang mendirikan suatu komunitas karena mempunyai ketertarikan dan minat yang sama, misalnya agama, pekerjaan, suku, ras, hobi maupun berdasarkan kelainan seksual. Komunitas berdasarkan minat memiliki jumlah terbesar karena melingkupi berbagai aspek, contoh komunitas pecinta animasi dapat berpartisipasi diberbagai kegiatan yang berkaitan dengan animasi, seperti menggambar, mengkoleksi action figure maupun film.
Hubungan antara pengaruh globalisasi dengan komunitas lokal
Telah kita ketahui sebelumnya pengertian dari globalisasi yaitu bisa diartikan sebagai keseluruhan proses dimana umat manusia diseluruh dunia disatukan ke dalam sebuah masyarakat dunia, masyarakat global, yang tunggal. Namun untuk sekarang lobalisasi bisa lebih cepat berkembang karena semakin mudahnya akses ke internet. Dengan adanya internet seakan-akan dunia terasa semakin sempit, karena semakin mudahnya berkomunikasi dengan negara lain atau bahkan benua lain.
Dengan adanya globalisasi ada sebagian orang yang beranggapan bahwa globalisasi dapat merusak komunitas lokal yang sudah ada sebelumnya, namun menurut pandangan saya globalisasi tidak merusak komunitas lokal tetapi justru sebagai pembentuk komunitas lokal. Hal itu disebabkan karena dengan adanya globalisai menjadikan semakin mudahnya untuk melakukan sesuatu, salah satunya yaitu berkomunikasi, dengan semakin mudahnya berkomunikasi, maka akan mempengaruhi dan membentuk komunitas lokal yang ada disekitar kita, karena kita dapat berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda kebudayaan dengan kita.
Dari berinteraksi dengan orang-orang yang berbeda kebudayaan itu akan menambah wawasan dan pengetahuan kita, bertambahnya wawasan dan pengetahuan itu akan tercipta sekelompok orang yang menyukai sesuatu hal yang ia dapatkan/di ketahuinya.
Tetapi, pengaruh globalisasi selain memberikan dampak positif salah satunya terbentuk komunitas lokal, akan terbentuk pula komunitas negatif yang menurut masyarakat juga termasuk dalam komunitas lokal contohnya adalah komunitas judi, pengkonsumsi miras dll, namun sebenarnya hal tersebut bukan merupakan wujud dari komunitas lokal, melainkan penyimpangan sosial.
Referensi:
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga
Leave a Reply