Skip to content

irmansyahblog

Just another Jejaring Blog Unnes Sites site

Archive

Category: Uncategorized

SALAM KONSERVASI!!!

Setelah pada postingan-postingan sebelumnya berisi mengenai konservasi, dan sekarang akan sedikit membahas mengenai konservasi juga. Tetapi pada postingan kali ini akan sedikit berbeda dengan postingan sebelumnya. Judul dari postingan ini adalah “THE REAL HEROES OF CONSERVATION”, atau jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah “pahlawan sejati konservasi”. Penulis memilih judul tersebut karena penulis ingin mengungkap siapa sebenarnya yang pantas dijuluki pahlawan sejati konservasi.

Mengulas kembali mengenai konservasi,konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memerhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan. dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa konservasi merupakan tindakan melestarikan, dan menjaga alam agar tetap asri serta dapat di manfaatkan terus-menerus. Yang paling ditekankan dalam konservasi adalah lingkungan, contoh sederhana perilaku konservasi adalah menjaga kebersihan lingkungan.

Menjaga kebersihan lingkungan dari sampah yang berserakan adalah bagian kecil dari perilaku konservasi. Kebersihan lingkungan harus tetap dijaga supaya lingkungan yang kita tempati tetap nyaman dan asri. Salah satu contoh lain dari perilaku konservasi adalah menanam pohon dan menjaga alam serta lingkungan.

Kemudian selanjutnya, siapa yang pantas dijuluki sebagai “THE REAL HEROES OF CONSERVATION”??

THE REAL HEROES OF CONSERVATION adalah mereka yang peduli terhadap lingkugan, mereka yang senantiasa menjaga lingkungan. Menurut penulis, petugas kebersihan, komunitas pecinta budaya, relawan lingkungan hidup adalah contoh dari “THE REAL HEROES OF CONSERVATION”.

sip
Sumber gambar: kisah-motivasi.com

Mereka pantas dijuluki “THE REAL HEROES OF CONSERVATION” karena mereka mendedikasikan hidup mereka untuk senantiasa peduli. Mereka memiliki sikap cinta dan peduli terhadap kebudayaan dan lingkungan mereka.
Ketika banyak orang yang tidak mempedulikaan lingkungan sekitar dan budaya yang dumiliki, tetapi mereka memiliki kepedulian. Bentuk kepedulian mereka bisa dilihat dalam berbagai kegiatan mereka. Petugas kebersihan senantiasa menjaga dan membersihkan lingkungan, relawan lingkungan hidup senantiasa menjaga, membersihkan, melestarikan dan merawat lingkungan, sedangkan komunitas pecinta budaya, mereka melestarikan budaya yang mereka miliki. Jadi tidak diragukan lagi bahwa petugas kebersihan, relawan lingkungan dan komunitas pecinta budaya merupakan contoh dari “THE REAL HEROES OF CONSERVATION”

Apakah Anda mau jadi “THE REAL OF CONSERVATION”???

Sekian dan semoga bermanfaat untuk teman-teman semua.

Terima kasih.

SALAM KONSERVASI!!!

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

CAH SENENG BUDOYO

Sumber gambar: https://www.google.com/search?q=pecinta+budaya
SALAM KONSERVASI!!!

Kebudayaan, sebuah kata yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kata “kebudayaan berasal dari (bahasa Sanskerta) yaitu “buddayah” yang merupakan bentuk jamak dari kata “budhi” yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”. Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat dan setiap kecakapan, dan kebiasaan.

Indonesia, Negara dengan gugusan kepulauan terbanyak di dunia tentu didalamnya terdapat banyak suku dan ras yang mendiami berbagai pulau yang ada di Indonesia. Dari sekian banyaknya suku dan ras kemudian melahirkan suatu kebudayaan yang berjalan di suku tersebut.

Namun, belakangan ini kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia yang mencirikan kekhasan bangsa Indonesia lambat laun semakin menghilang. Banyak kebudayaan bangsa yang menghilang akibat tergerus arus globalisasi. Banyak juga kebudayaan yang semakin menghilang akibat sedikitnya generasi muda yang peduli untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka dapat dipastikan bahwa kebudayaan bangsa akan benar-benar menghilang. Karena hanya generasi muda bangsa yang mampu meneruskan dan melestarikan kebudayaan bangsanya sendiri.

Generasi muda saat ini banyak yang terpengaruh budaya barat akibat adanya arus globalisasi. Hal tersebutlah yang menyebabkan generai muda bangsa sedikit enggan untuk melestarikan budaya sendiri. Kemudian apabila hal tersebut terus terjadi, maka budaya bangsa bisa jadi malah diakui bangsa lain. Tentu kita semua tidak menginginkan hal itu terjadi.

Jika kita tengok kebelakang, ada sebuah kasus menarik dimana kebudayaan yang dimiliki bangsa ini sempat diakui oleh bangsa lain. Kebudayaan tersebut antara lain berupa angklung dan reog ponorogo yang jelas-jelas itu adalah kebudayaan asli bangsa kita sendiri.
Itu hanya segelintir kasus yang terjadi tentang kebudayaan. Dan selanjutnya apakah kita ingin kembali kebudayaan bangsa kita diakui lagi oleh bangsa lain??
Jika kita tak ingin, lantas apa yang akan kita lakukan?
Yang harus kita lakukan adalah melestarikannya. Dengan melestarikan kebudayaan, maka kebudayaan kita akan selalu ada. Selain itu, dengan kita melestarikan kebudayaan kita, maka secara tidak langsung akan meningkatka nilai kearifan lokal pada kebudayaan yang berada di daerah.

Kearifan lokal merupakan sikap, pandangan hidup dan kemampuan suatu komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada komunitas itu daya tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah dimana komunitas berada. Menurut grenier, kearifan lokal merujuk pada pengetahuan tradisional dan unik yang ada dalam dan dikembangkan sekitar kondisi spesifik masyarakat di area geografis tertentu. Kearifan lokal umumnya tersimpan dalam sikap, kesadaran, pandangan, perilaku dan aktivitas masyarakat loakal yang seringkali diungkapkan dalam bentuk cerita rakyat, nyanyian, peribahasa, tarian, nilai-nilai budaya, keyakinan, ritual, hukum adat, bahasa, praktek-praktek pertanian, peralatan, material dan lain sebagainya.
Masyarakat Indonesia sudah sepatutnya untuk kembali pada jati diri mereka melalui pemaknaan kembali dan rekonstruksi nilai-nilai luhur budaya mereka. Untuk itu, maka seluruh elemen manusia bangsa Indonesia harus mulai menanmkan rasa cinta untuk melestarikan kebudayaan bangsa sediri. Dalam hal ini generasi muda bangsa dianggap sebagai ujung tombak yang sesuai untuk memulai sebuah tindakan melestarikan kebudayaan sekaligus mengembalikan nilai kearifan lokal dimana kebudayaan tersebut berasal.

Ada banyak sekali upaya yang bisa kita lakukan bersama guna melestarikan kebudayaan sekaligus mengembalikan nilai kearifan lokal diantaranya:
• Mulai membiasakan diri untuk mencintai budaya sendiri
• Berusaha mempelajari budaya sendiri
• Menerapkan budaya sendiri dalam kehidupan sehari-hari
• Membuat komunitas cinta budaya
• Menggelar pameran kebudayaan
Itu adalah beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh seluruh elemen manusia dalam bangsa Indonesia untuk melestarikan budaya bangsa dan mengembalikan nilai kearifan lokal suatu budaya.
Sekian dari penulis, semoga apa yang dituls ini bisa bermanfaat untuk teman-teman semua.
Terima kasih dan SALAM KONSERVASI!!!

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Salam konservasi!!!

mahasiswa
Sumber gambar: andri0204.wordpress.com

Mahasiswa, satu kata yang tentu tidak asing bagi sebagian besar masyarakat di Indonesia. Mahasiswa adalah pemegang status pendidikan tertinggi di Indonesia. Status mahasiswa diberikan kepada seseorang apabila seseorang tersebut telah lulus dari jenjang pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas (slta/sma/sederajat) dan melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu perguruan tinggi.
Dalam kehidupan, mahasiswa sendiri memiliki peranan yang cukup vital. Karena mahasiswa bersama rakyat sebagai kontrol penyelenggaraan pemerintahan.
Coba kita sedikit menengok kebelakang, bahwa pada tahun 1998 sebuah rezim orde baru pemerintahan Indonesia digulingkan paksa oleh mahasiswa. Hal itu membuktikan bahwa mahasiswa sangat berpengaruh pada masa pemerintahan orde baru.

Selain itu, dalam praktek penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara, mahasiswa juga memiliki fungsi dan peranan sebagai berikut:

1. Sebagai agen perubahan (agent of change)
Di sematkannya istilah agent of change pada diri mahasiswa tidak terlepas dari peranan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa sebagai agen perubahan berarti mahasiswa memiliki kedudukan sebagai subjek perubah suatu keadaan menjadi lebih baik. Istilah agen perubahan disematkan pada drimahasiswa karena mahasiswa dianggap tepat dari berbagai segi penilaian. Jika dinlai dari semangat, maka mahasiswa lah yang cocok karena mahasiswa sebagian besar terdiri dari pemuda pemudi. Selain itu mahasiswa juga dinilai sudah memiliki pemikiran yang dewasa. Sebagai agen perubahan, maka masa depan suatu bangsa ditentukan oleh generasi muda bangsa yaitu para pemuda pemudi yang juga merupakan bagian dari mahasiswa.

2. Sebagai pejuang rakyat
Ketika kebijakan pemerintah dianggap tidak sesuai untuk rakyat, maka disinilah mahasiswa mulai berperan memperjuangkan hak-hak rakyat untuk mendapatkan kebijakan yang sesuai dengana kondisi dan kemampuan rakyat. Bentuk perjuangan mahasiswa sebagai pejuang rakyat yaitu dengan melakukan aksi turun langsung ke jalan dengan memprotes dan mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi dan memberatkan rakyat. Selain dengan melakukan aksi turun ke jalan, kegiatan-kegiatan dan program-program yang dilakukan oleh mahasiswa yang ditujukan untuk rakyat juga merupakan salah bentuk perjuangan untuk rakyat. Contohnya adalah pembangunan rumah baca yang ditujukan untuk anak-anak yang putus sekolah, program pendidikan untuk anak jalanan yang dianggap kurang dalam memperoleh hak dibidang pendidikan.

kh_171109-1
Gambar: Mahasiswa sedang mengajar anak jalanan
Sumber: kelompok8-pendidikananakusiadini.blogspot.com

3. Sebagai jembatan antara dunia teoritis dan dunia empiris
Mahasiswa dianggap memiliki pengetahuan yang luas dibandingkan dengan masyarakat biasa atau dengan masyarakat yang hanya menempuh pendidikan wajib sekolah 9 tahun. Dengan bekal pengetahuan yang dimilki diharapkan mahasiswa mampu memecahkan permasalahan yang ada di dalam masyarakat. Sehingga dengan seperti itu maka diharapkan mampu memajukan kehidupan bangsa dan Negara.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa sebagai mahasiswa seharusnya kita bangga karena mahasiswa memegang pemeranan yang penting dalam kehidupan bangsa dan Negara.

Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua
Salam konservasi!!!

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Salam Konservasi!!!
Setelah pada postingan pertama membahas tentang pengertian konservasi. Pada postingan kedua ini, saya akan membahas tentang pengembangan dari konservasi sendiri.
Penerapan konservasi dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam berbagai aspek kehidupan. Aspek tersebut meliputi aspek ekonomi, aspek bisnis serta aspek pendidikan. Dalam aspek pendidikan dapat kita lihat dengan adanya universitas berwawasan konservasi sebagai contoh yaitu Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Sejak tahun 2010 UNNES ditetapkan sebagai universitas konservasi. Sebagai salah satu universitas yang berwawasan konservasi tentu di dalamnya terdapat sebuah aturan dan budaya tentang bagaimana merawat dan menjaga alam dan lingkungan secara bijaksana sehingga tercapainya keseimbangan dalam pengelolan alam dan lingkungan yang baik. Penting untuk diketahui bahwa untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam menerapkan ataupun melaksanakan konservasi dalam ruang lingkup universitas, maka universitas terkait memiliki pilar konservasi.

Pilar universitas konservasi tersebut meliputi:
• Konservasi keanekaragaman hayati
• Arsitektur hijau dan system transportasi internal
• Pengelolaan limbah
• Kebijakan nirkertas
• Energi bersih
• Konservasi etika, seni dan budaya
• Kaderisasi konservasi

Pilar-pilar konservasi diatas bertujuan untuk saling melengkapi, bersinergi dan mendukung dalam proses terwujudnya konservasi dalam lingkungan kehidupan universitas. Selain itu, universitas juga memiliki nilai karakter tersendiri untuk mewujudkan konservasi. Di universitas Negeri Semarang, terdapat 11 nilai karakter konservasi yaitu:
• Religius
• Jujur
• Cerdas
• Adil
• Tanggung jawab
• Peduli
• Toleran
• Demokratis
• Cinta tanah air
• Tangguh
• Santun

Nilai karakter tersebut wajib diamalkan/dilaksanakan oleh semua elemen dalam suatu Universitas. Dengan diterapkannya nilai karakter konservasi oleh semua elemen universitas, maka universitas tersebut dapat dikatakan sudah termasuk sebagai universitas berwawasan konservasi. Namun pada kenyataannya untuk mengajarkan dan membiasakan semua elemen universitas untuk menerapkan konservasi dalam kehidupan sehari-hari masih sangat sulit. Dalam suatu universitas tentu masih banyak dijumpai elemen universitas baik mahasiswa maupun bukan mahasiswa yang masih saja bersikap kurang peduli terhadap lingkungan. Sikap kurang peduli tersebut dapat berupa membang sampah sembarangan.
Kemudian untuk mewujudukan universitas konservasi yang bereputasi tidak cukup hanya dengan diterapkannya pilar dan nilai karakter konservasi oleh semua elemen universitas. Untuk itu diperlukan sebuah konsep pendukung sebagai jembatan untuk mewujudkan universitas konservasi yang bereputasi, konsep tersebut tidak lain adalah rumah ilmu.

Rumah ilmu adalah sebuah konsep dimana didalamnya berisi ilmu-ilmu yang mengajarkan bagaimana terciptanya keseimbangan lingkungan. Tidak hanya itu, rumah ilmu merupakan media pembelajaran dan pembentuk karakter yang berjiwa konservasi. Pada intinya rumah ilmu merupakan sarana(wadah) dan media yang digunakan sebagai tempat dalam mendidik dan mengajarkan disiplin-disiplin ilmu yang berkaitan dengan suatu permasalahan secara intensif dan kontinyu.

Penerapan konsep rumah ilmu dapat dikemas dalam suatu bentuk tertentu yang mengajarkan suatu kebaikan. Sebagai contoh di Universitas Negeri Semarang (UNNES) telah didirikan rumah kompos, rumah kompos merupakan salah satu bentuk perwujudan penerapan rumah ilmu. Dimana rumah kompos tersebut mengajarkan bagaimana cara mengolah sampah organik yang berupa daun menjadi sebuah pupuk organik (kompos).
n
Gambar: Pengolahan sampah organik (daun) menjadi kompos di rumah kompos UNNES
Sumber: https://www.google.co.id/search?q=rumah+kompos+unnes

Selain itu penerapan rumah ilmu juga bisa dalam bentuk pelatihan-pelatihan, kegiatan-kegiatan pengembangan dan pelestarian kebudayaan. Berbagai macam bentuk Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) juga dapat dikategorikan sebagai rumah ilmu, karena didalamnya terdapat proses pembelajaran suatu ilmu yang bermanfaat.

Adanya konsep rumah ilmu di suatu universitas diharapkan bisa membantu dalam pembentukan watak seorang mahasiswa sesuai dengan disiplin ilmu yang diajarkan rumah ilmu tersebut. Ketika konsep rumah ilmu dalam suatu universitas sukses dalam pelaksanaannya, maka tidak menutup kemungkinan bahwa universitas terkait menjadi sebuah universitas yang bereputasi baik/positif. Semakin sukses pelaksanaan rumah ilmu yang berbasis konservasi dalam suatu universitas, maka semakin banyak pula mahasiswa maupun elemen kampus yang peduli terhadap lingkungan sekitar. Hal ini dapat membantu mengurangi atau mengatasi masalah-masalah/ isu-isu lingkungan yang sedang dilami oleh lingkungan universitas tersebut.

Dari sedikit uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk mewujudkan suatu universitas konservasi yang bereputasi, perlu mendapat dukungan dari berbagai faktor. Faktor tersebut meliputi pilar universitas konservasi, karakter konservasi dan konsep rumah ilmu. Ketiga faktor tersebut harus dapat bersinergi dengan baik dan seimbang demi terwujudnya dan tercapainya universitas konservasi yang bereputasi.

Sekian dan terima kasih. Semoga bisa bermanfaat bagi teman-teman semua.
Salam konservasi!!!

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Salam Konservasi!!!.
Postingan pertama saya akan saya isi mengenai konservasi. Bagi sebagian masyarakat awam di indonesia, tentu mereka masih asing dengan istilah konservasi. Banyak dari masyarakat Indonesia yang tidak tahu tentang konservasi karena berbagai alasan. Entah karena mereka yang enggan mencari tau tentang pengertian konservasi atau memang istilah konservasi yang kurang trend/terkenal dikalangan masyarakat awam.

.
Lantas, apa sih konservasi?
Istilah konservasi sendiri memiliki pengertian upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memerhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan. Jadi Konservasi pada dasarnya menitik beratkan pada pengelolaan alam dan unsur lingkungan seperti kebudayaan.

.
Lalu konservasi itu penting atau tidak untuk diterapkan?
Mengingat konservasi menitikberatkan pada pengelolaan alam dan lingkungan, jadi konservasi sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena sekarang kondisi alam dan lingkungan sudah berubah, berubah cenderung kearah negative. Perubahan alam dan lingkungan tersebut sebagian besar berasal dari tingkah laku makhluk hidup terutama manusia. Banyak sekali contoh perilaku manusia yang menjadikan alam dan lingkungan ini rusak, seperti penebangan pohon yang berlebihan, pembuangan sampah yang sembarangan.
Jika hal tersebut dilakukan terus menerus dan bahkan menjadi budaya, maka tidak menutup kemungkinan bahwa bumi tidak layak untuk dihuni makhluk hidup. Oleh karena itu, konservasi sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Karena konservasi dijadikan sebagai parameter atau pedoman dalam menjaga dan merawat alam. Ketika manusia menerapkan konservasi dalam kehiduan, maka keseimbangan alam dapat tercapai. Ingatlah bahwa alam yang sekarang kita tempati merupakan pinjaman dari cucu kita, dan sadarlah jika kita tidak peduli kepada alam, bagaimana nasib cucu kita nanti?. Jadi mulai dari sekarang mari kita jaga dan rawat alam dengan menerapkan konservasi.

.
Kemudian, bagaimana cara menerapkan konservasi?
Konservasi merupakan hal yang sederhana. Oleh karena itu dalam proses penerapannya sendiri pun juga sedehana. Menerapkan konservasi dapat dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari hal yang mudah untuk dilakukan. Sebagai contoh: Membuang sampah pada tempatnya, menjalankan program 3R (reuce, reduce, dan recycle), tidak berlebihan dalam menggunakan kertas. Ketika diri sendiri sudah terbiasa menerapkan konservasi, maka mulailah untuk barbagi dan mengajarkan orang lain untuk menerapkan konservasi. So, let’s do and share!!!

.
Kesimpulannya adalah Konservasi sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena konservasi merupakan pedoman dalam menjaga dan merawat alam.

.
“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”
Sekian dan terima kasih. Semoga bermanfaat bagi teman-teman semua. Salam konservasi!!!

Skip to toolbar