makalah imunologi

MAKALAH IMUNOLOGI

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar Biomedik II
Dosen pengampu :Pak Ngakan Putu DS.

Disusun oleh
Siti Khamidah
6411415003
ROMBEL 1

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem kekebalan tubuh sangat mendasar peranannya bagi kesehatan, tentunya harus disertai dengan pola makan sehat, cukup berolahraga, dan terhindar dari masuknya senyawa beracun ke dalam tubuh.
Pola hidup modern menuntut segala sesuatu dilakukan secara cepat dan instan. Hal ini berdampak juga pada pola makan misalnya sarapan didalam kendaraan, makan siang serba tergesah-gesah, dan malam karena kelelahan jadi tidak ada nafsu makan. Belum lagi kualitas makanan yang dikonsumsi, polusi udara, kurang berolahraga dan stres. Apabila terus berlanjut maka daya tahan tubuh akan terus menurun, lesu, cepat lelah dan mudah terserang penyakit. Sehingga saat ini banyak orang yang masih muda banyak yang mengidap penyakit degeneratif. Kondisi stres dan pola hidup modern serta polusi, diet tidak seimbang dan kelelahan menurunkan daya tahan tubuh sehingga menurunkan kecukupan antibodi. Gejala menurunnya daya tahan tubuh seringkali terabaikan sehingga timbul berbagai penyakit infeksi, penuaan dini pada usia dini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem imun
2. Apa fungsi sistem imun
3. Apa yang dimaksud antigen dan antibody
4. Apa yang dimaksud sistem komplemen
5. Macam-macam imunitas
6. Apa yang dimaksud reaksi hipersensitivitas
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem imun
2. Untuk mengetahui fungsi sistem imun
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud antigen dan antibodi
4. Untuk mengetahui apa yang dimaksud sistem komplemen
5. Untuk mengetahui apa saja macam-macam imunitas
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud reaksi hipersensitivitas

BAB II
KEPUSTAKAAN
Sistem imun adalah sistem yang membentuk kekebalan tubuh dengan menolak berbagai benda asing yang masuk ke tubuh. Adapun fungsi sistem imun adalah sebgai berikut:
1) Pembentuk kekebalan tubuh.
2) Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
3) Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan.
4) Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh. Sistem imun membentuk beberapa lapisan pertahanan tubuh.
Dalam mengenali zat asing, Respon imun terbagi menjadi:
1) Respon imun non-spesifik ( system imun alami )
Dalam mekanisme imunitas non spesifik memiliki sifat selalu siap dan memiliki respon langsung serta cepat terhadap adanya patogen pada individu yang sehat. Sistem imun ini bertindak sebagai lini pertama dalam menghadapi infeksi dan tidak perlu menerima pajanan sebelumnya, bersifat tidak spesifik karena tidak ditunjukkan terhadap patogen atau mikroba tertentu, telah ada dan berfungsi sejak lahir. Mekanismenya tidak menunjukkan spesifitas dan mampu melindungi tubuh terhadap patogen yang potensial. Manifestasi respon imun alamiah dapat berupa kulit, epitel mukosa, selaput lendir, gerakan silia saluran nafas, batuk dan bersin, lisozim, IgA, pH asam lambung. Pertahanan humoral non spesifik berupa komplemen, interferon, protein fase akut dan kolektin. Komplemen terdiri atas sejumlah besar protein yang bila diaktifkan akan memberikan proteksi terhadap infeksi dan berperan dalam respon inflamasi. Komplemen juga berperan sebagai opsonin yang meningkatkan fagositosis yang dapat menimbulkan lisis bakteri dan parasit. Tidak hanya komplemen, kolektin merupakan protein yang berfungsi sebagai opsonin yang dapat mengikat hidrat arang pada permukaan kuman.
Interferon adalah sitokin berupa glikoprotein yang diproduksi oleh makrofag yang diaktifkan, sel NK dan berbagai sel tubuh yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respons terhadap infeksi virus.1 Peningkatan kadar C-reactive protein dalam darah dan Mannan Binding Lectin yang berperan untuk mengaktifkan komplemen terjadi saat mengalami infeksi akut.
2) Respon imun spesifik, ( system imun adaftif )
Sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenali benda yang dianggap asing. Benda asing yang pertama kali muncul akan segera dikenali dan terjadi sensitisasi sel-sel sistem imun tersebut. Benda asing yang sama, bila terpajan ulang akan dikenal lebih cepat dan kemudian dihancurkan.1 Respon sistem imun spesifik lebih lambat karena dibutuhkan sensitisasi oleh antigen namun memiliki perlindungan lebih baik terhadap antigen yang sama. Sistem imun ini diperankan oleh Limfosit B dan Limfosit T yang berasal dari sel progenitor limfoid.
Pada keadaan normal, mekanisme pertahanan tubuh baik humoral maupun selular tergantung pada aktivasi sel B dan sel T. Aktivasi berlebihan oleh antigen atau gangguan mekanisme ini, akan menimbulkan suatu keadaan imunopatologik yang disebut reaksi hipersensitivitas. Menurut Gell dan Coombs, reaksi hipersensitivitas dapat dibagi menjadi 4 tipe, yaitu tipe I hipersensitif anafilaktik, tipe II hipersensitif sitotoksik yang bergantung antibodi, tipe III hipersensitif yang diperani kompleks imun, dan tipe IV hipersensitif cell-mediated (hipersensitif tipe lambat). Selain itu masih ada satu tipe lagi yang disebut sentivitas tipe V atau stimulatory hipersensitivity.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Imunologi
Imunologi adalah ilmu yang luas, yang mencakup peneitian dasar sampai dengan aplikasi klinis . imunologi mempelajari antigen, antibody dan fungsi pertahanan tubuh penjamu yang diperantai oleh sel, terutma yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi biologis hipersensitif, lergi dan penolakan jarinfgan asing. Jika sistem kekebalan dalam tubuh melemah, kemampuan melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu dapat berkembang dalam tubuh. Sistem kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor dan terhambatnya sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis kanker

3.2 Fungsi System Imun
Melindungi tubuh dari infeksi penyebab penyakit dengan menghancurkan dan
mennghilangkan mikroorganisme atau substansi asing (bakteri, virus, parasit, jamur serta tumor) yang masuk kedalam tubuh, menghilangkan jaringan atau sel yang mati atau rusak untuk perbaikan jaringan, menggenali sel atau jaringan yang abnormal. Sasaran utama yaitu bakteri, patogen dan virus. Leukosit merupakan sel imun utama (disamping sel plasma, makrofag, dan sel mast).

3.3 Antigen dan Antibodi

3.3.1 Antigen
Antigen ( imunogen ) adalah suatu bahan bila dimasukkan ke dalam tubuh dapat membangkitkan respons imun baik respons imun seluler maupun humoral. Karaktristik antigen yang sangat menentukan imunogenitas respomn imun adalah sebagai berikut:

a). Asing ( berbeda dari sself) : pada umumnya, molekul yang bersifat self tidak bersifat imunogenik; untuk menimbulkan respon imun, molekul harus dikenal sebagai nonself .
b). Ukuran molekul : molekul dengan berat kurang dari 10.000 (misalnya asam amino) tidak bersifat imunogenik. Mereka hanya bisa menjadi imunogenik hanya jika bergabung dengan protein pembawa.
c). Komplekstisitas kiiawi dan stuktural : jumlahhtetetu kompleksitas kmiawi diperlukan. Contohnya: homo polimer lebih imunogenik dibanding heteropolimer .
d). Determinan antigeik ( epitop ) : unit terkecil dari suatu antigen kompleks yang dapat diikat oleh antiboddi isebu antigen atau epitop.
e). tatanan genetic penjamu : dua strain bintang yang dari spesies yang sama dapat merespon secara berbeda terhadap antigren yang sama karena perbedaan komposisi gen respon imun.
f). dosis, cara dan pemberian antigen : respon imun dapat dioptimalkan dengan cara menentukan dosis antigen denga cermat .
3.3.2 Antibodi
Antibodi adalah protein immunoglobulin yang disekresi oleh sel B yang teraktifasi oleh antigen. Antibodi merupakan senjata yang tersusun dari protein dan dibentuk untuk melawan sel-sel asing yang masuk ke tubuh manusia. Antibodi mengandung Imunoglobulin (Ig). Ig dibentuk oleh sel plasma (proliferasi sel B) akibat kontak/dirangsang oleh antigen. Macam Imunoglobulin: Ig G, Ig A, Ig M, Ig E dan IgD.
Antibodi mempunyai sifat yang sangat luar biasa, karena untuk membuat antibodi spesifik untuk masing-masing musuh merupakan proses yang luar biasa, dan pantas dicermati. Proses ini dapat terwujud hanya jika sel-sel B mengenal struktur musuhnya dengan baik. Dan, di alam ini terdapat jutaan musuh (antigen). Dia mengetahui polanya berdasarkan perasaan. Sulit bagi seseorang untuk mengingat pola kunci, walau cuma satu, Akan tetapi, satu sel B yang sedemikian kecil untuk dapat dilihat oleh mata, menyimpan jutaan bit informasi dalam memorinya, dan dengan sadar menggunakannya dalam kombinasi yang tepat.
3.4 sitem komplemen
Sistem komplemen membantu antibodi atau sel fagositik untuk membersihkan patogen dalam tubuh. Komplemen merupakan bagian dari sistem imun non-spesifik (innate immune system), tetapi dapat juga berperan dalam sistem imun spesifik yang setiap waktu dapat diaktifkan kompleks imun. Istilah komplemen merujuk pada kemampuan protein tersebut untuk mengkomlementasikan atau menggabungkan efek komponen-komponen yang lain dari system imun ( misalnya antibody ). Komplemen mempunyai beberapa pengaruh yaitu : (1) melisis sel (misalnya sel bakteri dan tumor ), (2) produksi mediator yang berperan dalam inflamasi dan menarik fagosit, dan (3) penguatan respon imun yang diperantarai antibody. Protein komplemen disintesis terutama olehh hepar dan oleh sel fagositik. Komplemen yang tidak tahan panas, diinaktivasi pada suhu 56 ͦ C selama 30 menit; imunoglobulin tidak mengalami inaktivasi pada suhu tersebut.
Beberapa komponen komplemen merupakan proenim, yang harus dipecahkan untuk membentuk enim yang aktif. Aktivasi komponen komplemen terjadi melalui dua jalur yaitiu; (1) jalur klasik untuk mengaktivasi IgM dan IgD, (2) jalur alternative: banyak senyawa yang tidak berkaitan, dari kompleks kimiawi sampai dengan agen infeksius, mengaktifkan komplemen melalui jalur yang berbeda.
3.5 Macam-Macam Imun
3.5.1 Imunitas Pasif
Imunitas pasif diperankan oleh antibodi atau limfosit yang telah dibentuk sebelumnya didalam tubuh penjamu yang lain . pemberian secara pasif antibodi (dalam antiserum) terhadap bakteri menyebabkan antitoksin tersedia dengan cepat dalam jumlah berlebih untuk menetralkan toksin. Keuntungan utama imunitas pasif dengan antibodi yang telah dibentuk sebelumnya (siap pakai) adalah tersedianya antibodi dalam jumlah banyak secara cepat. Kerugiannya adalah jangka waktu antibody yang pendek dan reaksi hipersensitivitas yang dapat terjadi jika diiberikan antibodi (imunoglobulin) dari spesies lain.
3.5.2 Imunitas Aktif
Imunitas aktif diinduksi setelah kontak dengan antigen. Kontak ini dapat berupa
Infeksi klinis atau sub klini, imunisasi dengan agen infeksius yang masih hidup atau sudah mati atau antigennya, paparan terhadap hasil mikroba atau transplantasi se lasing. Pada semua keadaan ini, tubuh penjamu aktif membentuk antibodi dan sel limfoid yang mampu merespon antigen. Keuntungan imunitas aktif adalah imunitas bersifat jangka panjang. Kerugiaanya adalah onset imunitas lambat dan membutuhkan kontak dengan antigen lebih lama atau kontak ulangan.

3.6 Hipersensitivitas
3.6.1 Pengertian
Alergi merupakan salah satu respon sistem imun yang disebut reaksi hipersensitif. Pada individu yang rentan , reaksi tersebutv secara khas terjadi setelah kontak yang kedua dengan antigen spesifik. Kontak yang pertama kali merupakan kejadian yang diperlukan untuk menginduksi sanitasi terhadap allergen tersebut. Reaksi hipersensitif merupakan salah satu respon system imun yang berbahaya karena dapat menimbulkan kerusakan jaringan maupun penyakit yang serius. Oleh Coobs dan Gell reaksi hipersensitif dikelompokkan menjadi empat kelas.
• Hipersensitivitas tipe 1( Anafilaksis )
Tipe ini disebut juga tipe cepat. Mekanisme umum dari tipe ini meliputi langkah-langkah berikut: antigen menginduksi pembentukan antibodi IgE, yang terikat kuat dengan reseptor pada sel basofil dan sel mast melalui bagian Fc antibody tersebut. Beberapa saat kemudian kontak yang kedua dengan antigen yang sama mengakibatkan fiksasi antigen kee IgE yang terikat ke sel dan pelepasan mediator yang aktif secara farmakologis dari sel tersebut ddalam waktu bebrraopa menit. Mediator tipe ini adalah histamine dan prostaglandin .
• Hipersensitivitas tipe II
Tipe ini melibatkan pengikatan antibody (IgG atau IgM) ke antigen permukaan sel atau molekul matriks ekstraseluler. Antibody yang ditujukan ke antigen permukaan sel dapat mengaktifkan komplemen untuk menghancurkan sel tersebut.
Obat-obat sepeerti penisilin , fenasetin san kinidin sapat melekat pada protein permukaan sel darah merah dan mengawali pembentukan antibody. Antibody autoimun ini ini kemudian dapat bergabung dengan peermukaan ssel yang mengakibatkan hemolisis.
• Hipersensitivitas tipe III
Reaksi tipe III disebut juga reaksi kompleks imun adalah reaksi yang terjadi bila kompleks antigen-antibodi ditemukan dalam jaringan atau sirkulasi/ dinding pembuluh darah dan mengaktifkan komplemen. Antibodi yang bisa digunakan sejenis IgM atau IgG sedangkan komplemen yang diaktifkan kemudian melepas faktor kemotatik makrofag. Faktor kemotatik yang ini akan menyebabkan pemasukan leukosit-leukosit PMN yang mulai memfagositosis kompleks-kompleks imun. Reaksi ini juga mengakibatkan pelepasan zat-zat ekstraselular yang berasal dari granula-granula polimorf, yakni berupa enzim proteolitik, dan enzim-enzim pembentukan kinin.
Antigen pada reaksi tipe III ini dapat berasal dari infeksi kuman patogen yang persisten (malaria), bahan yang terhirup (spora jamur yang menimbulkan alveolitis alergik ekstrinsik) atau dari jaringan sendiri (penyakit autoimun). Infeksi dapat disertai dengan antigen dalam jumlah berlebihan, tetapi tanpa adanya respons antibodi yang efektif.
• Hipersensitivitas tipe IV (hipersensitivitas lambat)
Hipersensitivitas tipe lambat merupakan fungsi dari limfosit T terrsensitosasi secara spesifik, bukan merupakan fungsi antibody. Respon imun ini lambat, yakni respon ini dimulai beberapa jam atau beberapa hari setelah kontak dengan antigen berlangsung selama berhari-hari.

3.6.2 hubungan hipersensitivitas dengan system imun
Reaksi hipersensitivitas atau alergi menunjukan suatu kondisi respon imunitas yang menimbulkan reaksi yang berlebihan atau reaksi yang tidak sesuai. Hipesensitivitas termasuk dalam penyakit autoimun.
Autoimun adalah respon imun terhadap antigen jaringan sendiri yang disebabkan oleh kegagalan mekanime normal yang berperan mempertahankan self tolerance sel B sel T atau keduanya. Potensi autoimunditemukan pada semua individu oleh karena limfosit dapat mengekspresikan reseptor spesifik untuk banyakl antigen.
Automunitas terjadi karena self antigen yang dapat menimbulkan aktivasi, prolifirasi serta diferensiasi sel T. autoreaktif menjadi sel efektor yang menimbulkan kerusakan jaringan dari berbagai organ, baik antibody maupun sel T atau keduanaya dapat berperan dalam pathogenesis automun. Antigen disebut auto antigen sedangkan antibody disebut autoantibody. (kamen, 2006) .
Autoimun secara teori berkembang sewaktu tolernsi terhadap self antigen belum terbentuk atau sewaktu toleransi terhadap sel antigen hilang. Kebanyyakan dari kesalahan tersebut kemungkinan karena factor genetic. Kegagalan dalam mendapatkan toleransi disebabkan sebagai berikut: kegagalan clononal detection dari sel autoreaktif (kegagalan dari sel Tpusat), kegagalan anergi klononal (kegaglan dari sel T perifer). Pelepasan antigen, pemisahan dimana toleransi bbelum berkembang, perubahan dari self anti gen dimana tidak diknal sebagai antigen sendiri. Tiruan molekul antarra antigen dari lingkungan dan self antigen. Penyimpangan ekspresi MHC , rangsangan super antigen dari klonal anergi autoreaktif rangsangan sel B poliklonat.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap infeksi. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Jika sistem ini terlalu aktif akan terjadi autoimunitas seperti alergi atau hipersensitivitas.

4.2 Saran
setelah mengetahui teori dasar tentang imunologi, kita diharapkan mampu meningkatkan atau mempertahankan kekebalan tubuh kita dengan menjalankan gaya hidup yang sehat agar terhindar dari berbagai macam infeksi.

DAFTAR PUSTAKA
Zewert,dkk. 2011. Mikrobiologi kedokteran . jakarta: salemba
Kimbal,1983. Biologi, Jakarta : erlangga
Gorman dkk, 1982. Kimia dan biologi antibiotic laktan, London : academic press
https://ners.unair.ac.id/materikuliah/IMUNOPATOLOGI.pdf
https://muhaiminrifai.lecture.ub.ac.id/files/2011/01/Alergi-hipersensitif-diktat1.pdf
https://eprints.undip.ac.id/43998/3/Josephine_Rahma_G2A009055_Bab2KTI.pdf

Kenali kanker serviks sejak dini !

Kanker serviks masih menjadi momok yang menakutkan bagi para wanita, kanker serviks adalah penyakit nomor dua yang mematikan bagi wanita setelah kanker payudara. Setiap tahun setidaknya ada sekitar seperempat juta wanita meninggal karena penyakit ini. Orang yang meninggal karena kanker serviks. Satu penelitian menemukan 11.000 perempuan terdeteksi HPV-positif di AS dan sekitar 4000 orang meninggal karenanya. HPV menular dengan mudah melalui hubungan seks. Diperkirakan 75 persen orang yang aktif secara seksual terutama berusia 15-49 tahun di AS mengalami sedikitnya satu jenis infeksi HPV. HPV atau human papiloma virus adalah virus yang menyebabkan berbagai macam penyakit yaitu: kutil umum pada tangan dan kaki, kutil genital yang menyerang dubur dan vagina serta penis. HPV memiliki 100 tipe namun, hanya 30 diantaranya yang dapat menimbulkan kanker serviks. Tipe 16 dan 18 adalah tipe paling beresiko tinggi menyebabkan kanker seviks. Peristiwa kanker serviks diawali dari normal serviks yang terinfeksi HPV dan menyebabkan timbulnya displasia sehingga menimbulkan kanker. Kanker Serviks cenderung muncul pada wanita usia 35-55 tahun (pada saat usia produktif). Namun tidak menutup kemungkinan bisa menyerang wanita yang berusia lebih muda.
Penyebab-penyebab terjadinya kanker serviks:
• Telah aktif secara seksual diusia kurang dari 25 tahun
Infeksi HPV dapat terjadi saat hubungan seksual pertama, biasanya pada masa awal remaja dan dewasa. Prevalensi tertinggi (sekitar 20%) ditemukan pada wanita usia kurang dari 25 tahun. Pada wanita usia 25-55 tahun dan masih aktif berhubungan seksual berisiko terkena kanker serviks sekitar 5-10 persen. Meski fakta memperlihatkan, terjadi pengurangan risiko infeksi HPV seiring pertambahan usia, namun sebaliknya risiko infeksi menetap/persisten malah meningkat. Hal ini diduga karena seiring pertambahan usia terjadi perubahan anatomi (retraksi) dan histologi (metaplasia). Selama serviks matang melebihi masa reproduktif seorang wanita, maka cervical ectropion digantikan melalui suatu proses squamous metaplasia, untuk membagi secara bertingkat epitel skuamosa. Epitel skuamosa bertingkat ini diperkirakan lebih protektif pada banyak orang melawan penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu, hasil imunitas dari paparan infeksi sebelumnya, juga diduga sebagai biang dibalik penurunan insiden tersebut. Jadi, alangkah baiknya jika usia minimal sebuah perkawinan adalah 25 tahun selain alasan kependudukan juga ada alas an kesehatan yang lebih kuat.
• Terlalu sering melahirkan
wanita yang terlalu sering melahirkan disini adalah wanita yang mempunyai banyk anaak dan jraknya terllu dekat kurang dari dua tahun. Hal ini tentu sangat merugikan kesehatan sang ibu, Karena otot-otot rahim yang baru saja beriistirahat terus dipacu untuk bekerja yang akhirnya menimbulkn kanker serviks.
• Bergonta-ganti pasangan
Perlu diingat bahwa setiap perempuan beresiko untuk terinfeksi HPV walaupun setia pada satu pasangan. Pasangan yang terinfeksi akan menjadi sumber infeksi HPV bagi wanita lainnya. Ternyata walaupun kanker leher rahim adalah penyakit perempuan tetapi lelaki memiliki peran penting di dalam penyebarannya. Lelaki yang pernah menikah dengan perempuan penderita kanker leher rahim otomatis bisa menularkan penyakit tersebut kepada perempuan lain melalui hubungan seksual. Maka disarankan pada kaum lelaki yang suka ”jajan” agar berhati-hati, sebab bukan tidak mungkin ia menjadi media perantara penyakit kanker leher rahim ke istrinya sendiri.
• Wanita perokok
Wanita perokok mempunyai resiko dua kali lebih tinggi terkena kanker serviks dibandingkan yang tidak merokok.

Gejala kanker serviks :
Gejala awal kondisi pra-kanker umumnya ditandai dengan ditemukannya sel-sel abnormal serviks yang dapat ditemukan melalui tes Pap Smear. Sering kali kanker serviks tidak menimbulkan gejala. Namun bila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks, barulah muncul gejala-gejala sebagai berikut :
1. Pendarahan vagina yang tidak normal seperti :
o Pendarahan di antara periode menstruasi yang regular
o Pendarahan di luar waktu haid
o Periode menstruasi yang lebih lama dan lebih banyak dari biasanya
o Pendarahan setelah hubungan seksual atau pemeriksaan panggul
o Pendarahan sesudah menopause
o Kelainan pada vagina (keluarnya cairan kekuningan, berbau)
2. Rasa sakit saat berhubungan seksual
3. Rasa sakit/ nyeri pada pinggul dan kaki

Bila mengalami salah satu gejala di atas, segeralah hubungi dokter! Kondisi di atas tidak selalu disebabkan oleh kanker serviks, tapi dapat merupakan tanda infeksi vagina yang perlu segera diobati. Untuk menghindari kanker serviks kita dapat melakukan vaksin anti HPV bagi yang sudah aktif secara seksual dan melakukan tes pap smear setiap setahun sekali. Tetapi, akan lebih baik jika kita melakukannya sedini mungkin karena seorang remajapun bisa terkena kanker serviks.

A. ANGKA PARTISIPASI SEKOLAH
Angka partisipasi dalam suatu kegiatan penting diketahui, dengan mengetahui angka partisipasi tersebut dapat dinilai apakah kegiatan tersebut disukai masyarakat atau tidak disukai. Semakin besar angka partisipasi suatu program pendidikan berarti, program, lembaga, daerah tersebut berkualitas, sebaliknya kurang dan peserta banyak berhenti dalam proses pelaksanaan program berarti program, lembaga dan daerah tersebut tidak berkualitas.
Umumnya terdapat dua ukuran partisipasi sekolah yang utama, yaitu angka partisipasi kasar dan angka partisipasi murni. Keduanya mengukur penyerapan penduduk usia sekolah oleh sector pendidikan. Perbedaan diantara keduanya adalah penggunn kelompok usia “standar” disetiap jenjang pendidikan. Usia standar yang dimaksud adalah rentang usia yang dianjurkan pemerintah dan umum dipakai untuk setiap jenjang pendidikan.

a) Angka Partisipasi Kasar
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikantertentu.
AKP menunjukan tingkat partisipasi penduduk secra umum disuatu tempat pendidikan. AKP merupakan indikator yang paling sederhanauntuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing pendidikan.
b) Angka Partisipasi Murni
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah presentase siswa dengan usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikanya dari jumlah penduduk di usia yang sama.
APM menunjukan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah ditingkat pendidikan tertentu. Seperti APK,APM,juga merupkan indikator daya erap penduduk usia sekolah disetiap jenjang pendidikan. Tetapi jika dibandingkan APK,APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat patisipasi penduduk kelompok usia standar dijenjang pendidikan yang sesuai dengan staandr tersebut.
B. PENDIDIKAN TERTINGGI
Adalah presentase jumlah penduduk, baik yang masih sekolah atau pun tidak sekolah lagi, menurut pendidikan tertinggi yang telah ditamatkan .
TPT bermanfaat untuk menunjukan pencapaian pemangunan pendidikan disuatu daerah. TPT juga berguna untuk melakukan perencanaan penawaran tenaga kerja, terutama untuk melihat kualifikasi pendidikan angkatan kerja disuatu wilayah.
TPT merupakan pembagian antara jumlah penduduk menuru pendidikan terakhir dengan jumlah penduduk keseluruhan.

C. LAMANYA SEKOLAH
Lamanya sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan tingkat pendidikan terakhir. Pada prinsipnya angka ini merupakan transformasi dari bentuk kategori TPT menjadi bentuk numeric.
Lamanya bersekolah dapat dikonversikn langsung dari jenjant pendidikann dan kelas tertinggi yang pernah diduduki seseorang, misalnya jika seseorang pendidikan tertingginya adalah SMP kelas 2, maka ia memiliki jumlah tahun bersekolah sama dengan 8 tahun, yaitu 6 tahun bersekolah di tingkat SD ditmbah dengan 2 tahun di SMP.

D. ANGKA MELEK HURUF
Angka melek huruf adalah presentasi pendudduk usiaa 15 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis sert mengerti sebuah kalimat sederhana dlam kehidupannya sehari-hari. AMH dapat digunakan untuk:
1. mengukur keberhasilan program-program pemberantasan buta huruf terutama di daerah pedesaan Indonesia.
2. menunjukan kemmpuan pendudduk di suatu wilayah dlam menyerap informasi dari berbagai media
3. menunjukan kemampyan untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis.
Angka melek huruf didapat dengan membagi jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dengann jumlah penduduk usia 15 tahun keatas kemudian hasilnya dikalikan dengan 100.

Parikan konservasi

Ana tikus ing Gerang-gerang
Lampu mati ra ono ceplik
Ojo podo buang sampah sembarang
Supados lingkungan sehat lan resik

Wayang wong wayang semar
Arep ndelok nggih monggo
Lingkungan mboten tercemar
Dunyo adem koyo suwargo

Pade tindak menyang bekasi
Tipes kambuh ngombe obat racik
Ojo dumeh UNNES konservasi
UNNES teduh UNNES apik

Siapkah Menghadapi MEA?

MEA adalah suatu perjanjian internasional oleh negara-negara di kawasan asia tenggara yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteran masyarakat dan meningkatkan daya saing negara-negara asia tenggara dengan Negara china dan india. Dengan mengadakan pasar bebas dipenghujung tahun 2015 negara-negra asean beupaya untuk menarik investor untuk menanamkan modal asing di negaranya agar tercipta lapangan kerj baru dan terbentuknya kesjahteraan masyarakat. Tentu hal ini menjadi udara segar bagi rakyat yang merindukan kesejahteraan dan lapangan kerja. Mereka akan terangkat derajat sosialnya dan dengan mudah menemukan lapangan pekerjaan. Namun, benarkah demikian?
MEA bertujuan untuk meliberalisasikan masuknya barang,jasa,investasi antar Negara asean semua Negara asean dituntut untuk meminimalisir biaya masuk suatu barang dan jasa. Dengan bebasnya produk-produk luar negri masuk ke dalam negri, produk-produk dalam negri terancam tergeser jika tidak diimbangi dengan peningkatan mutu dalam negri begitu juga halnya dengan tenagga kerja, sejumlah tenaga ahli asing seperti pengacara,akuntan, dokter dn berbagai macam profesi lainnya akan masuk di Indonesia dengan mudah, hal ini juga akan mengancam eksistensi tenaga ahli Indonesia jika tidak diimbangi dengan peningkatan kulitas SDM. Permasalahan SDM ini selalu menjadi masalah utama di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat 120 dari 18 negara mengenai kualitas SDM, di era MEA ini masyarakat Indonesia sangat dituntut untuk berinovasi mengembangkan potensi dirinya Karena saingannya bukan lagi tetangganya melainkan orang asing yang sudah sangat matang. Jika tidak, masyarakat indonesia banyak yang kehilngan pekerjaan karena tergeser oleh tenaga asing kemudian timbulah kemiskinan. Dengan banyaknya penganguran tidak menutup kemungkinan nilai rupiah melemah harga kebutuhan pokok naik kesejahteran masyrakat Indonesia bukan menguat justru malah melemah karena MEA. Semua dampak tersebut akan terjadi jika para pemuda Indonesia tidak siap bersaing, masih enggan untuk meningkatkan kualitas dirinya dan bersikap acuh terhadap permasalahan global.
Saat ini sudah banyak persiapan yang dilakukan untuk menghadapi MEA salah satu contohnya adalah penyesuain kurikulum SMK dengan tuntutan MEA. Dengan menambah kuota jam pelajaran bahasa inggris dari dua jam menjadi 4 jam perminggu hal ini dilakukan karena bahasa inggris adalah modal utama bagi kita untuk dapat bersaing dengan negara asing. SMK dinilai paling cocok dan paling siap untuk menghadapi pasar bebas asean. Meskipun demikian, PR pemerintah masih sangat panjang mengingat masih tingginya tingkat ketergantungan kita terhadap barang-barang impor yang belum bis kita penuhi dari dalam negri. Jika hal ini terus terjadi hingg dijalankannya MEA maka Indonesia benar-benar akan dikuasai oleh mancanegara. Selain itu, nilai tukar rupiah juga akan terus melemah jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut. Dengan melihat keadaan yang demikian siapkah Indonesia bersing dalam MEA atau hanya akan menjadi ladang subur yang siap dipanen oleh Negara lain? Namun, kita bukanlah warga Negara yang baik jika terus menerus menyalahkan pemerintah. Kita sebagai kaum terpelajar marilah kita bantu upaya pemerintah untuk menormalkan semua keadaan. Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu pemerintah?
Mengingat nilai rupih yang masih fluktuatif sampai sekarang ini, langkah yng paling tepat adalahdengan mengurangi konsumsi barang-barang luar negri. Sebagai contoh makkan di warteg akan sangat membantu pemerintah dari pada makan di restoran barat. Meskipun terlihat sepele tetapi jika kesadaran ini dilakukan oleh banyak orang akan sangat membantu untuk menyelamatkan rupiah.
Kita sebagai pemuda Indonesia harus mampu bersaing dengan Negara lain salah satu upayanya adalah dengan meningkatkan kemampuan berbahasa asing kita agar kita mampu berkomunikasi dengan baik dengan siapa saja mengingat MEA menyangkut seluruh Negara di ASEAN. Kemampuan berbahasa saja tidak cukup kita juga harus meningktkan skill kita dibidang yang kita geluti sehingga tenaga ahli Indonesia mampu bersaing di pasar bebas ASEAN. Selain itu, kita juga harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang bagus karena kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk terjun di dunia kerja karena didalamnya juga terkandung keahlian public reltionship yang sangt dibutuhkan di dunia kerja. Menambah wawasn juga penting untuk kita karena dunia kerja menuntut kita untuk serba tahu. Jadi, nasih banyak tindakan yang harus kita lakukan untuk menghadapi MEA. Sekarang adalah zaman kompetisi bukan zaman survival jadi, ayo siapkan diri kita tingkatkan kemampuan kita agar tidak tergeser oleh zaman.

Demikian artikel ini saya buat semoga bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Indonesia mampu bersaing di MEA 2015 dan jaminan kan kesejahteraan masyarakat akan terjamin sepenuhnya. Ayo, pemuda Indonesia kita suarakan semangat MEA semangaat 45 !!.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Rumah Ilmu Menuju UNNES BermutuRumah Ilmu Menuju UNNES BermutuRumah Ilmu Menuju UNNES BermutuRumah Ilmu Menuju UNNES Bermutu

Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa adalah lakon utama untuk membentuk universtas yang unggul. Aktifitas dan prestasi para mahasiswanya sangat menentukan reputasi suatu perguruan tinggi selain sarana dan prasarana dan tenaga pendidik yang ada. Tetapi, akan sangat percuma jika sarana yang memadai namun tidak didukung oleh Sumber Daya Manusia yang kurang militan. Mahasiswa yang militant adalah mahasiswa yang mampu terjun disegala bidang. Mau dan mampu terjun ditengah masayarakat, menggelorakan perubahan, dan mampu menjadi seorang pemimpin walaupun untuk dirinya sendiri. Semua perguruan tinggi pasti sangat mendambakan karakter mahasiswa yang demikian agar seluruh program-programnya dapat berjalan dengan baik. Tidak terkecuali dengan UNNES, sebagai universitas konservasi sangat membutuhkan mahasiswa yang militan untuk menunjang semua program-program terkait. UNNES sangat membutuhkan para mhasiswanya mempunyai kehlian khusus agar visi UNNES sebagai universitas konservasi yang berkelas internsional di tahun 2020 dapat terwujud.
Membentuk mahasiswa yang militan bukanlah perkara yang mudah. Harus ada kemauan yang tinggi dari mahasiswa itu sendiri juga dibutuhkan sarana tambahan sebagai penunjang. Contohnya adalah adanya berbagai macam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berfungsi untuk mencetak jiwa kepemimpinan pada mahasiswa. UKM adalah rumah ilmu bagi mahasiswa yang ingin belajar tentang pemimpin dan kepemimpinan. UNNES sebagi universitas konservasi juga mempunyai pulluhn UKM mulai dari yang berbau politik, konservasi, dan social. Namun sangat disayangkan hanya sebagiaan kecil mahasiswa yang mau berperan ktif didalamnya. Khususnya di UKM yang berbau konservasi seperti korp pecinta alam. Korp pecinta alam adalah rumah ilmu bagi siapa saja yang mau belajar tentaang alam. Mesipun UNNES dalah uniiversitas konservasi tetapi ternyata masih sedikit yang peduli. Sehrusnya kegiatan ini juga diwajibkan untuk seleruh mahaasiswa agar terbentuknya jiwa konservasi di dalam diri mahasiswa dan juga membentuk jiwa kepemimpinan pada diri mahasiswa. Kemampuan dibidang akdmik saja tidak cukup untuk menjadikan suatu pergurun tinggi berkelas internasional karena kecerdasan emosional juga ikut berperan dalm menentukan sebuah kesuksesan dan UKM adalah rumah ilmu bagi para mahasiswa untuk mengembangkan kecerdasan emosional mereka.

Demikian artikel ini saya buat semoga bermanfaat bagi para pembaca. Semoga UNNES mampu menjadi salah satu Universitas yang bereputasi internasional dan mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini adlah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Rumah Ilmu Untuk Mewujudkan Univeritas Konservasi Yang Bereputasi

Untuk mewujudkn Universitas konservasi yang bereputasi tidaklah mudah, setiap warga universitas harus memiliki jiwa yang konsekuen dan mempunyai komitmen yang tinggi. Baik karyawa ataupun mahasiswa mempunyai peranan penting yang berbeda untuk mewujudkan suatu universitas yang bereputasi. Untuk mendapatkan predikat sebagai universits konservasi bukanlah suatu hal yang mudah bagi UNNES, melainkan melalui beberapa tahapn yang sulit maka sudah menjadi suatu kewajiban bagi warga UNNES untuk menjga baik predikat tersebut dengan melaksanakan pilar-pilar konservasi yang telah ditentukan. Upaya untuk memperkuat eksistenssi UNNES sebagai universitas berbasis konservasi juga dibuktikan dengan adanya mata kuliah pendidikan konservasi bagi semester pemula. Upaya ini sangat membantu para mahasiswa baru untuk mengenal UNNES sebagai universitas konservasi lebih dalam. Namun, sangat disayangkan sekali jika kita cukup bangga dengan predikat tersebut tanpa adanya tindakan lanjut dari kita sebagai mahasiswa untuk meningkatkan reputasi UNNES dibidang yang lain.
Lingkungan kampus konservasi (UNNES) adalah suatu rumah ilmu bagi para penghuninya. Mengapa demikian??
Rumah ilmu adalah wadah seseorang untuk mengembangkan IPTEK untuk berbagai macam kepentingan, semua aktifitas yang dilakukan didalamnya harus merujuk pada perkembangan ilmu. Meskipun demikian, rumah ilmu tidak menutup kemungkinan kita untuk mengembangkan ilmu non akdemik seperti seni dan olahraga. Lingkungan kampus konservasi merupakan perpustakaan besar, karena didalamnya terdapat berbagai macam keanekaragaman hayati yang siap dieksplor lebih dalam. Hanya dengan membaca lingkungan sekitar UNNES, kita akan mengenal berbagai macam keanekaragaman hayati yang belum pernah kita tahu sebelumnya dan memacu kita untuk mencari tahu lebih dalam. Hal ini akan menambah pengetahuan kita tentang kenekaragaman hayati. Selain itu, sarana dan prasarana yang ada adalah penunjang bagi kita untuk meningkatkan pengetahuan kita di berbagi macam displin ilmu. Lingkungan kampus mempunyai seperangkat alat yang siap digunakan oleh mahasiswa kapanpun saat dibutuhkan. Mengingat fungsi perguruan tinggi adalah sebagai inovator ilmu pengetahuan maka wajib bagi kita mahasiswa untuk menjadikan lingkungan kampus sebagai rumah ilmu untuk menjalankan fungsi tersebut. Dengan demikian, fungsi perguruan tinggi sebagai inovator ilmu pengetahuan dijalankan dengan baik. Selain itu, mahasiswa juga turut andil dalam upaya mewujudkan universitas yang bereputasi dikancah nasional maupun internasional.

Demikian artikel ini saya buat semoga bermanfaat bagi para pembaca. Semoga UNNES mampu menjadi salah satu Universitas yang bereputasi internasional dan mampu mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang. Tulisan ini adlah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”