Selamat Hari Ibu

Bu, aku tahu, saat menulis catatan ini. Hari ini hanya perayaan bersama satu hari. Hanya ucapan di media sosial. Di dunia nyata, kutahu kau mencintai –kucintai– sepanjang hidupmu, sepanjang hariku. Bahkan dirapuh tulangmu ditelan bumi nanti, kau tetap menjadi bagian paling berarti pada diri ini

Bu, tidak ada aku tanpa kau. Tidak berarti apa pun yang kuraih hari ini tanpa restu dan keikhlasanmu. Tubuhmu sudah mengalirkan darah-darah yang membawa tubuhku kemana-mana. Suaramu, mengajarkan bagaimana cara bersuara. Kasih sayang dan sedihmu, membuatku mengerti arti jatuh dan cinta.

Bu, maaf untuk segala salah dan ketidakpatuhanku. Maaf untuk segala luka yang menggores ruang di balik dadamu. Untuk air mata yang kau sembunyikan di balik seyum-senyum itu. Jika aku belum bisa menjadi anak yang membanggakan, kumohon tetap ikhlaslah mendoakanku agar selalu sadar diri, untuk terus bergerak menuju apa yang aku impikan.

Bu, di manapun engkau kini. Kau bawa selalu jiwa dan hal-hal yang melekat pada tubuh ini.

Melebihi rasa cinta, kau mencintaiku. Semoga aku pun mampu begitu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: