Indonesia sebagai salah satu bagian dari Komunitas ASEAN 2015 sedang mempersiapkan dirinya untuk ikut berpartisipasi dalam mengkontribusikan dirinya demi memposisikan ASEAN yang lebih baik di mata dunia. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kami yang tergabung dalam Komunitas Blogger ASEAN ikut memberikan kontribusinya dengan menampilkan berbagai macam kontribusinya yang diharapkan bisa menjadikan Asia Tenggara yang lebih baik. Salah satu bentuk kontribusi yang akan dibahas disini adalah dengan mempromosikan segala budaya-budaya yang ada di Asia Tenggara dengan media internet.
Gambar 1. Efek Promosi Budaya via Internet
Sumber gambar : https://circle.solutions/wp-content/uploads/2014/08/viral-marketing.jpg
Belakangan ini kemajuan teknologi dan informasi menjadi ancaman bagi kebudayaan timur khususnya kebudayaan di wilayah Asia Tenggara yang masih tradisional dan tentu saja dapat dengan mudah digerus oleh kebudayaan timur yang terkesan modern dan banyak disukai para generasi muda sekarang ini. Masuknya kebudayaan barat melalui media baik elektronik maupun cetak mulai menggeser kecintaan terhadapan budaya barat kita khususnya Asia Tenggara ini. Selain itu ancaman musnahnya kebudayaan barat juga muncul dari dalam diri masyarakat itu sendiri, terutama di kalangan generasi muda. Generasi muda masih sangat rendah minat dalam hal membaca dan menulis sehingga ini merupakan tolak ukur bagi tingkat mempelajari budaya timur ditengah gencarnya provokasi budaya barat.
Namun dari kemajuan teknologi pula kita dapat menangkap peluang baru untuk melestarikan kebudayaan barat kita. Dengan cara mempopulerkan dan mengenalkan keberagaman budaya barat kita melalui jejaring sosial, baik facebook, twitter maupun jejaring sosial lainnya. Hal ini menjadi peluang yang sangat bagus karena trend gaya hidup kita belakangan ini telah bergeser pada generasi gadget dan internet. Pengaruh jejaring sosial di internet pun semakin besar. Misalnya dalam memilih tempat wisata para turis baik mancanegara maupun domestik lebih percaya pada banyaknya orang yang membicarakannya di twitter atau rekomendasi teman – teman di facebook daripada brosur pariwisata.
Segala keuntungan dan kemudahan ini sudah banyak digunakan oleh negara – negara maju. Misalnya saja negara Inggris, yang mewajibkan semua anggota parlemen dan pegawai negri sipilnya untuk ikut mensosialisasikan kebijakan – kebijakan pemerintah yang telah dibuat. Ini merupakan salah satu pendekatan komunikasi pemerintah dengan rakyatnya. Mengingat semakin banyaknya warga negara yang menggunakan internet, pemerintah Inggris mengembangkan kemampuannya menggunakan channel digital secara efektif.
Asia Tenggara memang salah satu pasar yang menjanjikan. Pasalnya, populasi di wilayah ini menembus 600 juta orang jika digabungkan secara keseluruhan. Di wilayah ini, Indonesia dan Filipina merupakan negara dengan basis pengguna terbesarnya. Indonesia tercatat sebagai negara ke-5 dengan pengguna Twitter terbanyak, dan Filipina menempati urutan ke-10. Sementara itu, dari 20 kota dengan basis pengguna Twitter terbesar di dunia, ada tiga kota yang berada di kawasan ini. Ketiganya adalah Jakarta, Bandung, dan Singapura.
Disisi lain, Penggunaan Facebook di kawasan Asia Tenggara juga memiliki user yang sangat banyak. Walaupun sempat dikritik karena inovasinya terlalu monton, namun Facebook tetap menjadi magnet bagi banyak orang. Untuk kawasan Asia Tenggara saja, beberapa negara tercatat sebagai negara ‘ter-‘ di dunia. Menurut streaming analytic dari Social Bakers, sebuah situs analisis online, Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan pengguna Facebook terbesar di dunia. Selain Indonesia, Bangkok, Thailand, adalah kota dengan jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia. Masih di kawasan Asia Tenggara, di Vietnam, pertumbuhan para pengguna Facebook di negara itu termasuk yang tercepat di dunia.
Tidak hanya di 3 negara itu saja, beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Filipina dan Malaysia juga memiliki jumlah pengguna Facebook yang tidak sedikit. Dikutip dari Tech in Asia (25/06), apabila seluruh pengguna Facebook di kawasan Asia Tenggara ditotal, kurang lebih sebanyak 139 juta pengguna [64 juta (Indonesia) + 12,8 juta (Vietnam) + 18 juta (Thailand) + 30 juta (Filipina) + 13,3 juta (Malaysia) + 250 ribu (Laos) + 700 ribu (Kamboja) + 80 ribu (Myanmar)]. Jumlah tersebut belum termasuk negara seperti Brunei Darussalam, Timor Timur, Singapura dan lainnya.
Supaya penyebaran segala informasi mengenai segala kebudayaan di kawasan Asia Tenggara ini dapat maksimal dan menarik, ada beberapa cara yang dapat kita terapkan. Cara – cara tersebut adalah:
Membuat situs perpustakaan budaya ASEAN
Situs ini berisi database, foto – foto, dan video keragaman budaya di ASEAN yang masing-masing Negara mengirimkan satu delegasinya untuk menjadi admin di web tersebut yang di update secara berkala. Pada beranda terdapat link masing – masing Negara. Pada link Negara tersebut kita dapat mengetahui informasi dan berita terkini seputar budaya di Negara tersebut.
Membuat akun fanspage di facebook
Akun fanspage merupakan salah satu ikon di facebook yang dapat diikuti banyak fans tanpa harus menjadi teman. Akun ini dapat diupdate oleh beberapa admin. Dengan menggunakan akun ini informasi akan lebih mudah didapatkan oleh para fans.
Menghubungkan beberapa media
Link situs / blog yang berisi artikel – artikel, foto, video budaya menganai Asia Tenggara dengan twitter dan facebook. Setiap ada content blog baru maka secara otomatis akan tersiar juga di twitter dan facebook. Sehingga penyebarannya akan lebih mudah penyebarannya.
Aktiflah untuk update status ataupun tweet
Update info harus rutin dan berkelanjutan. Jangan lupa mention instansi atau orang-orang penting dan yang terkait dengan update tersebut. Jika sedang tidak ada artikel baru kita bisa update yang lain yang bermanfaat dengan tetap menyelipkan link situs kita.
Membuat kuis kebudayaan berhadiah
Kuis tentang pengetahuan budaya berhadiah dapat memotivasi masyarakat pengguna jejaring sosial untuk mempelajari budaya ASEAN dan lebih sering membuka situs – situs budaya. Hal ini sangat menarik minat masyarakat dan merupakan cara yang paling efektif untuk memaksa masyarakat mempelajari dan mengenal budaya nasional.
Sebarkanlah semangat melestarikan budaya ASEAN
Selain memperkenalkan dan mensosialisasikan kembali kebudayaan ASEAN, kita dapat juga memotivasi generasi muda untuk menggunakan kebudayaan ASEAN dalam event – event yang mereka adakan. Misalnya dalam event sekolah, kampus, maupun masyarakat kita menampilkan tari – tarian asal negeri sendiri ketimbang boyband ataupun dance dari luar. Inilah tugas kita untuk mengenalkan dan menanamkan kecintaan pada budaya lokal pada generasi muda.
Dimulai dari dunia maya dengan menyebarkan dan membiasakan masyarakat membaca informasi tentang kebudayaan barat akan dapat mempengaruhi alam bawah sadar mereka. Bahwa kebudayaan kita jauh lebih baik dan lebih patut untuk dibanggakan sebelum kebudayaan lainnya. Dengan terbangunnya lagi rasa cinta kepada budaya kita sendiri maka aksi – aksi untuk melestarikan budaya kita di dunia nyata akan banyak dilakukan. Semakin banyak generasi muda yang peduli dan mau meningkatkan kemampuannya dalam menggunakan chanel digital secara efektif untuk menyebarkan semangat mengenali dan mencintai kebudayaan sendiri.
Source : handiavolo.blogspot.com/2013/08/memanfaankan-jejaring-sosial-untuk.html