NARESCAMP 2015 : Aksi Nyata Untuk Warga Desa Ngesrepbalong

Foto Kegiatan 2

Narescamp atau Nasional Research Camp adalah kompetisi penelitian berbasis pengabdian. Narescamp ini dilaksanakan selama tiga 3 hari di Desa Ngesrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah. Kompetisi tingkat nasional ini terbuka untuk semua mahasiswa PTN atau PTS yang ada di Indonesia.

Desa Ngesrepbalong pada tahun ini merupakan desa binaan dari UKM Penelitian (UKMP) Universitas Negeri Semarng yang pada beberapa kesempatan sebelum diadakannya Narescamp ini para pengurus UKMP telah melaksanakan beberapa pengabdian di desa ini diantaranya: plangisasi menuju curug lawe, pelatihan veltikultur, pelatihan pembuatan sirup terong belanda dan beberapa pengabdian lainnya.

Untuk tahun ini, finalis Narescamp terdiri dari 9 besar tim terbaik yang telah lolos seleksi tahap 1 yaitu seleksi Idea Concept Project (ICP) dari para juri. Finalis tersebut yaitu:

  1. Universitas Negeri Semarang dengan ketua Eva Oktavikasari dan judul DONGENG SI EDUBORI: IMPLEMENTASI KEARIFAN LOKAL DALAM PENDIDIKAN KARAKTER DI SD NEGERI 1 NGRESEPBALONG
  2. Institut Pertanian Bogor dengan ketua Saiful Pratama dan judul “BOPANG SERONG” : Bolu Pisang Lapis Selai Terong Belanda sebagai Upaya Peningkatan Nilai Tambah Komoditi Pisang dan Terong Belanda di Dusun Gunungsari, Desa Ngesrep Balong, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal
  3. Institut Pertanian Bogor dengan ketua Amalia Erlynandita P H dan judul WORMER – SISTEM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA DENGAN IMPLEMENTASI USAHA TERNAK CACING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA NGESREP BALONG
  4. Universitas Diponegoro dengan ketua Rita Sugiarto dan judul HORTEA: Peningkatan Nilai Tambah Limbah Padat The Menjadi Boneka Horta Sebagai Souvenir Khas Dusun Gunungsari Desa Ngesrepbalong Kecamatan Limbangan Kabupaten Kendal
  5. Universitas Negeri Yogyakarta dengan ketua Nita Nurwijayanti dan judul UNCANG JERAMI BATIK:UPAYA PENDAYAGUNAAN LIMBAH JERAMI DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA
  6. Universitas Negeri Semarang dengan ketua Pentarina Intan Laksmitawa dengan judul NAGASAKI (BONEKA TANGAN KAOS KAKI) SEBAGAI MEDIA PROMOSI HIDUP SEHAT BERBASIS CERITA PADA ANAK MENUJU INDONESIA BEBAS DBD 2020
  7. UIN Maliki Malang dengan ketua Nurtamin dengan judul Pengembangan Edu-Tourism Kebun Teh di Dusun Wisata Gunungsari, Desa Ngasrepbalong, Kecamatan Limbangan, Kendal, Jawa Tengah
  8. Universitas Negeri Semarang dengan ketua Umi Thoifah Amalia dengan judul “Gunungsari Green School (GGS) Solusi Cerdas Anak Gemar Bercocok Tanam Dengan Semangat Kearifan Lokal”
  9. Universitas Airlangga dengan ketua Irfan Mustofa dengan judul Teh Diajeng Manis sebagai Produk Ekonomi Kreatif Berkhasiat Antioksidan Dan Karminatif Guna Menarik Wisatawan serta Meningkatkan Perekonomian Desa Ngesrepbalong Kecamatan Limbangan

Jum’at 2 Oktober 2015

Narescamp (National Research Camp) tahun 2015 ini dibuka di gedung LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat) Universitas Negeri Semarang. Pada pembukaan kali ini Narescamp dibuka langsung oleh bapak Pak Much Aziz Muslim S.Kom., M.Kom. selaku ketua Pendamping UKM Penelitian Unnes.

Sebelum keesokan harinya para peserta menjalankan penelitian dan pengabdian di desa Ngesrepbalong. Para finalis Narescamp terlebih dahulu mendapat pengarahan secara langsung dari bapak Pak Prof. Dr. Totok Sumaryanto Florentinus M.Pd selaku ketua LP2M. Pengarahan yang diberikan yaitu terkait pentingnya penelitian dan pengabdian bagi mahasiswa. Pada sesi pengarahan tersebut para finalis begitu antusias menyerap setiap materi yang disampaikan oleh bapak Prof Totok hingga kemudian terjadi diskusi aktif dari kedua belah pihak.

Setalah para finalis dan panitia selesai melaksanakan solat Jum’at bagi putra dan solat dhuhur bagi putri di Masjid Ulul Albab. Kemudian secara bersama-sama kita berangkat menuju Desa Ngesrepbalong menggunakan Truck Polisi. Meskipun perjalanan dari Unnes hingga ke Ngesrepbalong cukup jauh dan melewati jalan yang kurang bersahabat namun tak menyurutkan niat seluruh peneliti dan pengabdi terbaik dari seluruh Indonesia ini untuk menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi langsung kepada masyarakat desa Ngesrepbalong yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Sekitar pukul 15.30 WIB kita semua baru sampai di desa Ngesrepbalong. Cuaca yang masih sejuk, pepohonan yang masih rindang hingga sambutan warga yang begitu ramah kepada kami menjadi kesan yang tak terlupakan ketika pertama kali menginjakkan kaki di desa Ngesrepbalong.

Supaya lebih menguatkan kesan pengabdian, homestay para finalis Narescamp langsung menginap bersama ke rumah-rumah masyarakat sekaligus agar lebih banyak kesempatan bagi para peserta Narescamp untuk megakrabkan diri dengan masyarakat setempat.

Tepat pukul 19.30 WIB setelah semua finalis selesai menjalankan ibadah solat isya’. Para finalis langsung berkumpul di Aula Ngesrepbalong untuk ramah tamah bersama para sesepuh warga setempat. Beberapa sesepuh yang hadir yaitu berasal dari perwakilan kepada dusun, kepala RT 01, kepala RT 02, Kepala 03, Kepala Karang Taruna dan Kepala KWT (Kelompok Wanita Tani). Acara ramah tamah tersebut bertujuan untuk meminta izin secara resmi terkait akan melaksanakan acara pengabdian selama 3 hari di desa ini sekaligus untuk konsolidasi terkait pelaksanaan pengabdian maupun penelitian pada keesokan harinya.

Sabtu, 3 Oktober 2015

Hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Puncak acara Narescamp yaitu penelitian dan pengabdian dilaksanakan pada hari ini. Untuk menyesuaikan audience yang dituju. Pengabdian dibagi menjadi 2 kelompok besar yang secara bergantian melakukan pengabdian serta kelompok yang tidak melaksanakan pengabdian bisa mempersiapkan pengabdian mereka ataupun merasakan field trip ke curug lawe yang jaraknya kurang lebih hanya 30 menit jalan kaki dari desa ngesrepbalong.

Tim Unnes yang mewakilkan 3 tim delegasi dalam grand final Narescamp 2015 ini, ketiganya melakukan pengabdian pada pagi hari di SDN 01 Ngesrepbalong. Seluruh murid-murid SD tersebut dengan antusias menerima dengan baik setiap ilmu yang dibagikan oleh ketiga tim unnes tersebut yang melakukan pengabdian di masing-masing kelas yang berbeda. Meskipun beberapa siswa belum bisa teratur karena masih suka berlarian sesuka hati mereka, namun itu masih dalam batas wajar anak SD. Hal terpenting dari semua ini adalah semua nilai moral yang disampaikan dapat diserap dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pukul 11.00 semua finalis kembali berkumpul di aula. Pak Much Aziz Muslim S.Kom., M.Kom. selaku pendamping UKMP UNNES memberikan materi pengarahan mengenai pentingnya penerbitan prosiding. Beberapa hal yang disampaikan yaitu dengan menerbitkan prosiding maka hasil gagasan dari para peneliti maupun pengabdi muda tidak hanya berhenti sampai laptop mereka saja namun juga akan terpublikasi secara luas sehingga bisa bermanfaat bagi keberlanjutan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Selain itu dengan menerbitakan prosiding juga akan menaikkan nilai branding diri khusunya untuk para mahasiswa yang ingin melamar menjadi dosen maupun para dosen yang ingin segera naik pangkat menjadi professor. Melalui pengarahan dari pak Aziz ini terlihat antusias yang luar biasa dari seluruh finalis untuk memperbanyak kesempatan untuk menerbitkan prosiding.

Selanjutnya 6 tim finalis lainnya melakukan pengabdian dengan mencari sendiri objek pengabdiannya, tentunya setelah dibantu oleh pimpinan sesepuh warga setempat yang telah berkonsolidasi pada malam hari sebelumnya. Seluruh finalis bagitu antusias serta penuh semangat untuk membagikan ilmu yang mereka miliki untuk diaplikasikan langsung kepada masyarakat. Begitupun masyarakat begitu tertarik dengan setiap hal yang disampaikan oleh para finalis. Harapannya yaitu apa yang disampaikan dapat mengakar kepada masyarakat dan terjadi keberlanjutan sehingga dapat meningkatkan keterampilan serta kesejahteraan warga setempat.

Diterangi oleh bulan yang dengan gagahnya menunjukkan keperkasaannya dan dengan diiringi alunan angin malam yang dinginnya cukup menusuk tulang. Pada malam ini, seluruh finalis Narescamp berkumpul di Aula untuk mendiskusikan serta menggagas berbagai ide mereka untuk Ngesrepbalong. Harapannya apa yang mereka diskusikan dan mereka gagas pada malam itu bisa didengar oleh petinggi negeri sehingga mampu menaikkan taraf kehidupan masyarakat ngesrepbalong.

Minggu, 4 Oktober 2015

Keesokan harinya, para finalis terlebih dahulu berjalan-jalan menikmati sejuknya pagi di area kebun teh yang letaknya tak jauh dari desa Ngesrepbalong. Pemandangan yang cukup indah dengan hamparan kebun teh yang sangat luas menjadikan tempat ini cocok digunakan untuk mengabadikan moment kebersamaan dengan berfoto-foto sekaligus refreshing sebelum para finalis mempresentasikan gagasan mereka di hadapan para dewan juri.

Tepat pukul 09.15 WIB presentasi pertama dimulai dengan kontingen tim Universitas Diponegoro dan diakhiri dengan presentasi tim dari UIN Maliki Malang tepat pada pukul 12.00 WIB. Pada tahap presentasi, seluruh tim masing-masing mendapat kesempatan presentasi selama 10 menit serta 8 menit tanya jawab. Untuk juri dari Narescamp kali ini merupakan dosen dengan 3 latar belakang yang berbeda yaitu keteknikan, mipa dan sosial yang didatangkan langsung dari Universitas Negeri Semarang. Ketiga juri tersebut yaitu Pak Bayu Triwibowo S.T., M.T., Pak Fajar Arif Setyawan M.Pd, Bu Martien Herna Susanti S.Sos, M.Si

Selama presentasi para finalis telah memaparkan hasil pengabdian dan penelitian mereka dengan berbagai metode dan media yang sangat baik. Para juri yang diberi amanah untuk menilai gagasan mereka pun memberikan pertanyaan yang tak kalah luar biasanya sehingga diskusi tanya jawab dari kedua belah pihak berjalalan secara efektif.

Ketika para finalis melakukan presentasi, disaat bersamaan beberapa panitia yang juga sebelumnya pernah melakukan penelitian maupun pengabdian di desa maupun di luar desa Ngesrepbalong ini juga melakuka presentasi di ruang sebelah untuk melengkapi jurnal prosiding Narescamp yang akan dibantu diterbitkan dan juga mendapatkan ISBN oleh bapak Pak Much Aziz Muslim S.Kom., M.Kom.

Setelah semua selesai melakukan presentasi, para finalis istirahat sekaligus makan bersama untuk yang terakhir kalinya di rumah bu kadus. Setelah itu kemudian finalis kembali ke homestay untuk mengemasi barang mereka untuk persiapan pulang dan kemudian kembali berkumpul di SDN Ngesrepbalong 01 untuk menghadiri pengumuman juara Narescamp 2015.

Detik-detik yang ditunggu telah tiba. Pengumuman juara menjadi salah puncak acara Narescamp kali ini. Lebih dari sekedar kompetisi, harapannya melalui berbagai gagasan terbaik dari mahasiswa Indonesia yang telah diterapkan langsung ke masyarakat tersebut bisa menjadi solusi nyata bagi warga Ngesrepbalong.

Berdasarkan rekap penilaian dari panitia yaitu dengan akumulasi penilaian 30% nilai ICP, 30% nilai implementasi gagasan dan 40% nilai presentasi di hadapan dewan juri maka dipilihlah 6 juara utama yaitu:

Juara 1. Institut Pertanian Bogor dengan ketua Amalia Erlynandita P H

Juara 2. Universitas Negeri Semarang dengan ketua Eva Oktafikasari

Juara 3. Institut Pertanian Bogor dengan ketua Saiful Pratama

Juara Harapan 1. Universitas Diponegoro dengan ketua Rita Sugiarto

Juara Harapan 2. Universitas Airlangga dengan ketua Irfan Mustofa

Juara Harapan 3. UIN Maliki Malang dengan ketua Nurtamin

Semoga apa yang telah di implementasikan oleh seluruh finalis Narescamp bisa terus berlanjut kebermanfaatannya bagi warga setempat dan semoga dari ajang Narescamp kali ini lahir para peneliti dan pengabdi terbaik yang mampu menjadi solusi bagi bangsa ini.

#Narescamp2015

#SatuAksiSejutaInspirasi

Source : https://handisemangat.blogspot.com/2015/10/narescamp-2015-satu-aksi-sejuta.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: