Apakah Anda memiliki mimpi? Adakah dari mimpi tersebut yang memperlihatkan bagaimana Indonesia di masa yang akan datang? Akankah impian tersebut bisa terwujud? Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa sebuah mimpi akan lebih bisa terwujud bila tertuliskan pada sesuatu. Sehingga beberapa sekolah usia dini di berbagai negara sudah memulai tradisi untuk menuliskan impian dan menanamnya dalam sebuah kapsul untuk waktu yang lama. Kemudian akan kembali dibaca dan dilihat impian-impian siapakah yang terwujud. Mereka menyebutnya sebagai Kapsul Mimpi.
Tim Ekspedisi Gerakan Ayo kerja berusaha untuk melakukan hal yang sama untuk Indonesia. Ekspedisi ini akan membawa sebuah kapsul yang ‘dipanggul’ menggunakan mobil yang akan berkeliling nusantara. Mobil kapsul yang akan mengumpulkan segenap mimpi rakyat Indonesia telah diberangkatkan, hari ini. Mobil itu akan mulai berkeliling negeri, mengumpulkan impian dari seluruh Indonesia.
Perjalanan tidak selalu tentang impian tetapi juga tentang harapan, tekad, dan resolusi dari segenap insan di nusantara. Semuanya akan ditulis, yang kemudian akan dikumpulkan dalam kapsul yang dipasang di belakang mobil tim ekspedisi ayo kerja. Kapsul, lantas ‘ditanam’ di Monumen Kapsul Waktu di Merauke, Papua dan baru akan dibuka 70 tahun kemudian di tahun 2085.
“Pasti kita sudah meninggal saat itu karena akan dibuka pada 2085. Tabung kapsul itu disimpan di Monumen Kapsul Waktu di Merauke,” kata anggota Tim Ekspedisi Kapsul Waktu Ali Maempo seperti dikutip dari Metrotvnews di sela-sela peluncuran itu di Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Kamis (17/9/2015).
Pengumpulan mimpi-mimpi tersebut melibatkan tim ekspedisi yang akan singgah di 43 kota dari 34 provinsi melewati Sabang sampai menuju Merauke sejauh sekitar 30.500 km. Durasi perjalanannya ditempuh diperkirakan akan menghabiskan waktu selama 96 hari.
Tim ekpedisi akan bergerak dari Jakarta menuju Banda Aceh. Dari sana ujung barat Indonesia tersebut, direncanakan pada 22 September 2015, mereka mulai mengumpulkan mimpi-mimpi dari kota Sabang. Setiap kertas berisikan mimpi itu akan dibubuhi tanda tangan stakeholder setempat. Pengumpulan diharapkan akan bisa berakhir pada 21 Desember 2015 di Merauke, Papua.
Pengumpulan mimpi dari setiap daerah tersebut akan mengajak masyarakat setempat untuk memunculkan ekspresinya melalui banyak hal. Diantaranya adalah pertunjukan seni, kegiatan ilmiah, aktivitas olahraga, pelatihan keterampilan, festival, dan karnaval budaya. Tidak akan ada sekat-sekat budaya, ras, suku, dan agama yang terlibat dalam pengumpulan impian tersebut. Seluruh rakyat Indonesia akan diajak untuk peran serta.
Mereka akan diberi kesempatan menyampaikan terlebih dahulu bentuk-bentuk mimpi tersebut sambil tim ekspedisi menyampaikan pesan yang dibawa oleh Gerakan Ayo Kerja, hingga akhirnya mimpi-mimpi anak bangsa itu disimpan rapat-rapat dalam sebuah tabung kapsul selama 70 tahun lamanya.
Waktu yang cukup lama merupakan upaya untuk membuktikan apakah semua mimpi dan harapan yang diimpikan dan dinyatakan secara tertulis itu memang benar-benar terwujud atau tidak. Terhitung dari ketika Gerakan Ayo Kerja mulai dicanangkan di tahun 2015 sampai nanti 2085.
Gerakan ini adalah semangat yang digerakkan dalam bentuk upaya penciptaan karya-karya yang bernilai dan bermakna. Sebagai bentuk dukungan, pemerintah akan terus memberikan kemudahan-kemudahan pengurusan segala hal yang dapat membuat rakyat Indonesia menjadi produktif dan terus mengejar mimpi.
Gerakan Ayo Kerja disebut sebagai upaya memahami bahwa kristalisasi dari hasil banting tulang dan cucuran keringat untuk sebuah kesuksesan niscaya tidak akan tercapai jika kita hanya duduk menunggu peluang datang. Nenek moyang kita yang seorang pelaut andal tidak akan pernah menjadi pelaut yang andal bila mereka menunggu sambil berdiam diri kapan datangnya laut yang tenang.
“Ini mimpi yang dirumuskan anak bangsa dirangkai dari satu provinsi dari Sabang sampai Merauke. Itulah simbolisme yang dilakukan tim ekspedisi 70 tahun Ayo Kerja Indonesia. Kita mengukuhkan Indonesia sebagai negara besar. Jayalah Indonesia yang direfleksikan dengan kegiatan ayo kerja ini,” ujar Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
metrotvnews.com