Indonesia saat ini benar-benar berusaha menjadi negara dengan kekuatan maritim terbesar di dunia. Mulai dari pembangunan infrastruktur sampai dengan studi penelitian dilakukan secara masif. Kabar terbaru adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia saat ini sedang membangun pusat penelitian kelautan di ujung barat Indonesia, Sabang Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Stasiun ini nantinya meneliti perkembangan ilmu kelautan yang berdampak positif bagi ekonomi, politik maupun keamanan di Indonesia.
Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain mengatakan, penelitian kelautan di wilayah barat Indonesia masih belum berkembang. Hal tersebut disebabkan tingginya biaya penelitian yang bersumber dari belum adanya stasiun penelitian kelautan untuk wilayah barat Indonesia. Selama ini, kata Iskandar, penelitian kelautan lebih banyak difokuskan di kawasan timur Indonesia. Sedangkan untuk wilayah barat, LIPI hanya memiliki stasiun penelitian di Pulau Pari.
“Ini yang membuat biaya penelitian di kelautan di barat Indonesia tinggi, akibatnya penelitiannya tidak berkembang,” kata Iskandar
Selain untuk memperkuat penelitian kelautan di daerah barat stasiun penelitian di Sabang ini juga difokuskan untuk penelitian perairan Samudera Hindia. Penelitian di kawasan ini dianggap dapat memberi kemajuan Iptek kelautan di Indonesia. Iskandar meyakini, Samudera Hindia tidak kalah pentingnya dengan lautan di timur Indonesia.
Pembangunan stasiun ini, kata Dirhamsyah akan dimulai pada 2016. Penelitian akan menguak potensi kelautan dari sisi sosial ekonomi, lingkungan, bahkan keamanan NKRI karena Sabang adalah salah satu wilayah Indonesia terdepan dan terluar.
Wali Kota Sabang Zulkifli H Adam mengapresiasi atas dipilihnya Sabang sebagai stasiun penelitian LIPI di wilayah barat. Menurutnya, pilihan tersebut tepat.
Mantan bendahara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ini menjelaskan, Kota Sabang memang memiliki keunggulan. Menurutnya, Laut Sabang sangat tenang dan bersih sehingga sempat mendapat julukan sebagai partai terbersih di Indonesia.
Zulkifli juga mengatakan, Laut Sabang memiliki kumpulan terumbu karang yang indah. Pulau Rondo, salah satu dari gugusan pulau di Sabang pun sedang menjadi perhatian dunia. Pulau Rondo memiliki minyak bumi yang akan habis setelah 375 tahun. “Sabang juga merupakan kota teraman dibandingkan kota di Aceh lainnya,” tambah dia.
republika.co.id