Seorang sutradara remaja dari Indonesia, Natasha Dematra meraih kemenangan besar di ajang International Independent Film Awards (IIFA) yang digelar di Los Angeles, California, USA.
Natasha Dematra mengaku terkejut ketika mendapatkan surat elektronik yang dikirimkan IFFA yang mengabarkan bahwa pihaknya menerima 3 penghargaan emas dalam kategori sutradara, pemeran utama wanita, dan editor untuk film terbarunya, Tears of Ghost.
“Penghargaan ini terasa istimewa karena sangat jarang seseorang memperoleh penghargaan dari 3 kategori yang berbeda, apalagi dalam usia yang masih sangat belia,” ujarnya.
Dalam ajang kompetisi ini, Natasha bersaing dalam kategori utama film cerita panjang atau feature film, dan bukan dalam kategori pendatang baru atau kategori film pendek.
Tears of Ghost bercerita tentang Jo-ann, gadis remaja (Natasha) yang sedang melakukan tugas akhir kuliahnya karena mendapat ancaman dikeluarkan dari universitasnya. Ia akhirnya menemukan rumah yang sesuai untuk menjadi subjek utama tugas akhir kuliahnya.
Dalam film ini Natasha harus membuat film cerita panjang secara mandiri, hampir seluruh proses produksinya ditangani sendiri oleh dirinya. Mulai dari pendanaan, hingga sisi kreatifnya. Dia merangkap banyaki posisi dalam film keenamnya ini sebagai produser, sutradara, pemeran utama wanita, editor, music director, penyanyi soundtrack, special effect director, sound effect designer, dan colorist.
Remaja yang mengaku enggan memiliki sosial media seperti twitter dan facebook ini dikenal sebagai seniman belia dengan banyak prestasi. Penghargaan-penghargaan bergensgi tingkat internasional yang telah diraihnya antara lain, menjadi Aktris Terbaik Award of Merit dalam film Let’s Play, Ghost, Pemeran Utama Wanita Terbaik Award of Merit dalam film Dream Obama, dan Aktris Terbaik Award of Excellence dalam film I’m Star. Tiga penghargaan tersebut diberikan oleh ajang kompetisi yang sama yaitu Accolade Global Film Competition dan masih banyak lagi daftar penghargaan lainnya.
Sebelumnya, wanita yang lahir di Jakarta, 9 April 17 tahun yang lalu ini pernah dinobatkan sebagai Sutradara Perempuan Termuda di Dunia untuk kategori film panjang pada saat dirinya masih berumur 11 tahun. Penghargaan diperolehnya dari Museum Rekor Indonesia-MURI dan Royal World Records. Penghargaan ini diperolehnya pada 2010, lewat film Mama Aku Harus Pergi hasil adaptasi novel karya ayahnya, Damien Dematra.
Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/09/16/sutradara-perempuan-termuda-di-dunia-asal-indonesia-kembali-memenangkan-penghargaan/