Semakin banyak negara yang mendapatkan kebebasan visa untuk memasuki Indonesia. Untuk mencapai target wisatawan mancanegara sebanyak 29 juta di tahun 2019, Pemerintah akan menambah 47 negara yang diberi fasilitas bebas visa wisata setelah sebelumnya kebijakan itu diberlakukan untuk 45 negara.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan, dengan demikian negara penerima fasilitas bebas visa ke Indonesia menjadi 92 negara.
“Tadinya diusulkan 50 negara tambahan, tapi beberapa negara yang sering punya reputasi soal drugs (obat terlarang), instabilitas dan ekspor radikalisme itu kita tidak kasih masuk. Itu ada lima yang dicoret,” kata Menteri Rizal Ramli saat memimpin rapat di Kantor Kemenko Kemaritiman Jakarta Selasa (1/9).
Akhirnya ujar Rizal, disepakati ada 45 negara plus dua negara, yakni Vatikan dan San Marino, yang mendapatkan fasilitas tersebut. Dirinya menjelaskan, pemberian fasilitas bebas visa ke Indonesia merupakan cara paling cepat untuk meningkatkan jumlah wisatawan.
Pasalnya, berdasarkan evaluasi pemberian fasilitas bebas visa wisatawan tahap pertama kepada 30 negara sebelumnya, pertumbuhan wisatawan mancanegara mencapai 15 persen, jauh di atas rata-rata yang hanya sebesar 4 persen. “Evaluasi untuk tahap pertama sangat positif,” katanya.
Rizal mengatakan pihaknya sepakat untuk mengimplementasikan fasilitas bebas visa tambahan ke 47 negara pada Oktober mendatang. Menurutnya, pemberlakuan kebijakan tersebut pada Oktober akan efektif karena bersamaan dengan musim liburan akhir tahun.
“Tadinya usul bebas visa akan efektif Januari tahun depan, tapi kami tidak bisa berlama-lama, jadi ini akan efektif Oktober sekaligus manfaatkan musim turis akhir tahun. Kalau Januari sudah habis musimnya,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan pemerintah memproyeksikan pertumbuhan wisatawan mancanegara hingga 20 persen dari pemberian bebas visa untuk tahap pertama dan kedua tersebut. “Kami harapkan ada tambahan 1 hingga 2 juta wisatawan mancanegara dalam waktu setahun. Jumlah tersebut sudah sebesar 20 persen dari negara target kita,” katanya.
Pemerintah sebelumnya resmi memberikan fasilitas bebas visa wisatawan bagi 30 negara pada awal Juni lalu menyusul 15 negara yang sebelumnya telah mendapatkan fasilitas bebas visa kunjungan. Kebijakan itu dilakukan guna menggenjot jumlah wisman yang ditargetkan mencapai hingga 20 juta orang pada 2019.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan bahwa negara yang menjadi target pemberian fasilitas bebas visa dari tahap pertama dan kedua jumlahnya adalah 77 negara. Jumlah ini berkontribusi 60 persen terhadap kunjungan total wisman ke Indonesia. “30 negara itu implementasinya baru dua bulan tapi sudah tumbuh 15 persen, jadi untuk target 20 persen kami confident. At the end setahun diharapkan tumbuh 20 persen,” ujarnya.
republika.co.id