Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan peletakan batu pertama pembangunan marina atau dermaga kapal pesiar di Banyuwangi, Jawa Timur, rencananya akan dilakukan pada September 2015.
“Tadi dilaporkan Pelindo III akan membangun marina baru di Banyuwangi. Akan dimulai September tahun ini,” ujar Arief saat memantau Indonesia Yacht Show 2015 di Batavia Marina Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (21/8/2015).
Menurut dia, saat ini Indonesia memiliki sejumlah marina yang populer dan ramai didatangi wisatawan yakni Nusa Point (Batam), Batavia Marina (Jakarta), juga Padang Bai dan Benoa (Bali).
Namun, keberadaan dermaga sandar kapal pesiar yang minim itu masih belum optimal untuk mendukung target pemerintah yang mematok 1.500 kunjungan yacht tahun ini, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya sebanyak 750 yacht.
Mantan Dirut PT Telkom itu mengatakan meningkatnya kunjungan yacht diharapkan bisa berdampak pada peningkatan devisa pariwisata.
Pasalnya, rata-rata kunjungan wisatawan mancanegara dengan yacht bisa menghasilkan devisa hingga 67,5 juta dolar AS dengan hitungan ada 750 kapal dengan rincian lima orang per kapal dengan pengeluaran sekitar 150 dolar AS per hari per orang dalam masa tinggal 120 hari.
“Sampai Juli lalu itu sudah hampir 800 kapal yang datang ke Indonesia sehingga saya optimis target 2015 bisa tercapai. Untuk 2019 kita harapkan ada sekitar 8.000 ‘yacht’ yang datang ke Indonesia,” katanya.
Untuk memenuhi target tersebut, pemerintah akan membangun 100 marina, termasuk yang dibangun oleh pengusaha pariwisata, dalam lima tahun ke depan.
Sebelumnya, PT Pelindo III (Persero) tengah mematangkan rencana pembangunan pelabuhan marina di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan dibangun di Pantai Boom.
Direktur Utama Pelindo III (Persero) Djarwo Surjanto mengatakan pembangunan marina itu menjadi salah satu upaya perseroan untuk mengembangkan bisnis di luar layanan pelabuhan komersial bongkar-muat barang.
Pengembangan marina itu sendiri akan dilakukan melalui anak usaha Pelindo III, yaitu PT Pelindo Properti. Pengembangan pelabuhan yang diperkirakan memakan biaya Rp200 miliar itu secara bertahap akan diintegrasikan dengan pengembangan marina yang dilakukan di Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) dan Benoa (Bali).
Perseroan akan menggandeng klub layar terbesar di Australia, Fremantle Sailing Club (FSC), dalam pembangunan dermaga yang diprediksi berlangsung selama satu tahun itu.
suara.com