Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) terus bersiap. Bulan depan, mereka meluncurkan satelit buatan sendiri. Bangga jadi Indonesia!
Nama satelit yang segera mengorbit adalah Lapan A2/Orari. Ini merupakan penerus Lapan A1/TUBSat yang dibuat di Jerman. Secara fungsi, keduanya hampir sama, tapi Lapan A2 lebih canggih. Lapan A2 dilengkapi dengan kamera, Automatic Identification System (AIS), dan transmiter.
“Lapan A2 murni buatan teknisi Indonesia, juga dibuat di sini, di Bogor,” kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin kepada detikcom, Rabu (26/8/2015).
Lapan A2 berfungsi mencitrakan perubahan tata guna lahan, lalu lintas kapal, operasi keamanan laut, serta eksplorasi sumber daya kelautan dan perikanan. Juga dipakai untuk komunikasi radio amatir untuk mitigasi bencana.
Pemantauan aktivitas perikanan ilegal dengan kombinasi data satelit (Sumber: PSDKP)/pusteksat.lapan.go.id
|
Ahli Pustek membuat Lapan A2 dalam waktu 5 tahun. Pada tahun 2012, kata Thomas, sebetulnya satelit berbobot 78 kg itu sudah kelar. Namun karena berbagai kendala, peluncuran ditunda.
“Jika kondisi memungkinkan, rencananya 27 September mendatang diluncurkan di India. Setelah mengorbit, pusat kendali dilakukan di sini,” kata Thomas.
Soal nasib Lapan A1 yang mulai mengorbit pada tahun 2007, Thomas mengatakan satelit tersebut sejauh ini masih di orbit. Diperkirakan, Lapan A1 bisa bertahan 2-3 tahun ke depan. Hingga saat ini, satelit tersebut masih mengirimkan hasil pemantauan ke pusat kendali Lapan.
“Jadi Lapan A2 ini melengkapi, sebelum satelit sebelumnya tidak berfungsi lagi,” pungkas Thomas.
(try/nrl)
Detik.com