Tempat wisata Bromo bagi setiap masyarakat domestik mungkin sudah pernah mendengarnya atau mengunjunginya. Bromo yang terkenal dengan udaranya yang dingin, matahari terbit yang indah dan kaldera yang luas. Bagi wisatawan, Bromo adalah rekreasi mendaki gunung yang paling nyaman dibandingkan gunung-gunung yang lain. Tidak heran jika kemudian orang berbondong-bondong datang ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk melihat jajaran gunung yang menakjubkan yang terletak di kota Probolinggo ini.
Namun bagi saya, hal menarik lainnya yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana kaldera lautan pasir terluas di dunia ini tampak seperti dibentengi tebing-tebing tinggi. Menempatkan gunung Bromo sebagai konstruksi kecil yang terlindungi dari dunia luar.
Sekilas dinding-dinding kaldera itu seperti hasil rekayasa manusia. Bagaimana tidak, bila diperhatikan konstruksinya sangat kontras dengan keadaan kaldera yang datar. Jika memikirkan bagaimana dinding tebing tersebut terjadi, mungkin bentuknya akan seperti gunung yang muncul melandai bukan berbentuk tebing yang tiba-tiba menjulang. Mungkinkah sebenarnya konstruksi besar ini adalah sebuah gunung kuno yang meletus dan kaldera luas serta dinding ini adalah sebuah kawah. Sebab, dinding inipun mengitari taman nasional Bromo Tengger Semeru, dan bila dilihat dari luar angkasa bentuknya seperti sebuah mata busur berbentuk wajik atau berlian terbalik. Ah, betapa sok taunya saya. Namun sejatinya kita harus memahami bahwa inilah kreasi dari Yang Maha memiliki Kuasa.
Memandangnya dari kaldera di bawah selalu membuat kita berfikir, pemandangan seperti apa bila kita mendaki sampai kepuncak tebing-tebing itu. Padahal kita juga tanpa sadar telah mendakinya ketika naik ke Gunung Penanjakan bila ingin melihat sunrise atau mengambil foto jajaran gunung di dalam benteng ini.
Bagi saya, terdapat lokasi favorit untuk memandangi dinding-dinding tersebut, yaitu dari bukit-bukit kecil di sebelah selatan Gunung Bromo atau yang terkenal dengan bukit teletubies. Savana berwarna hijau yang luas dengan dinding tebing tinggi yang menjulang. Terkadang kita bisa melihat jelas pergerakan awan yang memberikan efek bayang-bayang di punggung dinding, sangat indah. Saran saya, sebaiknya Anda ke lokasi ini saat musim penghujan. Sebab bukit teletubies ini cenderung memiliki savana yang hijau dibandingkan musim kemarau, juga tidak terkecuali dengan dinding di depannya yang menghijau.
Setiap kali saya memandangnya, saya selalu berujar dan memutuskan. Saya akan kembali ke sini.
This trip provided by the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia, VITO Singappore, Garuda Indonesia – Singapore, and Nuffnang
Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/08/30/wonderfuleastjava-kokohnya-dinding-kaldera-bromo-tengger-semeru/