Integrasi Sel Surya dalam Tata Kota di Belanda

Pendahuluan

Banyaknya kincir angin yang ada di Belanda menjadikan nagera ini mendapat julukan sebagai sebagai Negeri Kincir Angin. Kincir Angin sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan tersebar diberbagai penjuru Belanda dengan jumlah yang sangat banyak.

Sekitar abad 13 awal mulanya kincir angin digunakan untuk mendorong air ke lautan agar terbentuk daratan baru yang lebih luas (polder). Hal ini mengingat letak dataran Belanda yang sebagian besar wilayahnya berada di bawah permukaan laut.

Terbatasnya daratan, memaksa Belanda mengeringkan sebagian perairan untuk pemukiman penduduk. Kincir angin juga dimanfaatkan sebagai penghasil energi alternatif yang ramah lingkungan dengan memanfaatkan angin, Belanda bisa menghasilkan tenaga listrik yang besar. Hal ini menempatkan Belanda ke dalam 10 besar negara yang menggunakan kincir angin untuk menghasilkan tenaga listrik.

Perkembangan Sel Surya di Belanda

Sel Surya adalah pembangkit yang memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penghasil listrik. Seperti yang kita ketahui bahwa energi surya merupakan sumber energi terbarukan. Matahari hampir tak terbatas sebagai sumber energi sehingga energi surya tidak dapat habis pemanfaatannya. Selain itu, energi surya merupakan sumber energi yang bersih dan ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti yang terjadi pada bahan bakar fosil.

Dalam segi inovasi, Belanda memang salah satu Negara yang percaya kepada pengembangan energi terbarukan. Bahkan di Belanda kini sudah terdapat jalur sepeda yang memiliki solar cells didalamnya, atau disebut SolaRoad. Proyek ini dimulai dengan membangun jalur sel surya sepanjang 70m, dan ini menjadi jalur sepeda pertama yang menyematkan teknologi tersebut.

Pembangkit listrik ini dibuat dengan melekatkan kristal silikon sel surya pada beton dan dilapisi kaca tempered setebal 1 cm. dengan posisi sedikit miring kesetiap sisi (seperti aspal pada umumnya) akan membuat permukaan jalur sepeda tetap bersih jika terkena air hujan.

Jalur sel surya ini akan diperpanjang menjadi 100m pada 2016, sehingga akan menambah daya listrik yang dihasilkan. Pihak pembuatnya mengklaim bahwa hingga 20% dari 140.000km total jalan di Belanda mungkin bisa diadaptasi menjadi SolaRoad.

solaroad
Gambar 1. Pemanfaatan SolaRoad di Belanda

SolarRoad ini membuktikan bahwa Belanda selalu menawarkan inovasi terbaru untuk mewujudkan sebuah Negara yang aman, tentram dan damai.

Terdepan dalam Inovasi

Sebagai salah satu Negara di Eropa yang terkenal akan keindahannya. Belanda selalu menciptakan tata kota yang indah. Salah satu bukti inovasi yang telah Belanda lakukan yaitu dalam hal pembudidayaan bunga tulip. Sebenarnya bunga tulip berasal dari Turki, namun Belanda telah berhasil mengembangkan inovasi yang luar biasa pada bunga tulip, sehingga bunga tulip lebih banyak ditanam oleh Belanda dan sekarang dikenal menjadi bunga khas Belanda.

Setiap kali usai banjir besar yang melanda negeri ini, campuran lumpur dan pasir mengakibatkan tanah menjadi subur. Hal ini dimanfaatkan orang-orang Belanda untuk membudidayakan bunga tulip. Sekitar 3.000 varietas tulip di dunia dengan 14 kelompok nama yang cantik telah banyak di ekspor oleh Belanda dengan harga yang mahal. Hal ini menjadikan Belanda semakin menarik untuk dijadikan salah satu tujuan wisatawan mancanegara.

Integrasi Sel Surya dalam Tata Kota di Belanda

Untuk kembali mewujudkan sistem tata kota yang menarik, Belanda bisa kembali memanfaatkan integrasi sel surya dengan pemanfaatan penyiraman otomatis pada bunga tulip di wilayahnya. Dengan mengintegrasikan 2 hal tersebut untuk menciptakan sistem penyiraman air otomatis berbasis solar sel pada bunga tulip di Belanda diharapkan mampu meningkatkan kota yang semakin indah dan modern dengan tetap mengedepankan sisi estetikanya.

Berikut adalah sistem penyiraman otomatis bunga tulip yang bisa diterap kembangkan yang bisa berfungsi ganda sebagai penghemat energi juga berfungsi sebagai penambah estetika kota:

Selain sistem tersebut juga bisa ditambahkan sistem sel surya di atas pohon yang diberi lampu hias yang dipasang melingkar pada pohon sehingga mampu menyala pada malam hari. Fungsinya untuk memperindah kota dan juga membantu penerangan pada jalan untuk menghemat konsumsi energi pada lampu jalan.

Penerapan energi sel surya yang diterapkan pada tata kota untuk menambah nilai estetika dan sebagai upaya penghematan energi ini diharapkan menjadi ciri khas baru bagi Belanda selain sebagai negeri kincir angin juga sebagai negeri sel surya.

Penutup

Penerapan teknologi ini yang memanfaatkan pancaran sinar matahari sebagai sumber energinya, kita bisa mulai memberdayakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di seluruh penjuru kota untuk memperindah kota dan juga bisa menjadikan pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan energi surya bisa menigkat untuk semakin mewujudkan Belanda yang mandiri dari segi suplai energi bermodalkan energi bersih dan ramah lingkungan untuk keperluan penerangan (listrik) khususnya.

Referensi:

https://bikestreak.com/belanda-membangun-jalur-sepeda-berteknologi-sel-surya/

https://www.facebook.com/notes/dewi-pri-handayani/sial-kenapa-aku-bisa-suka-belanda/10152636774572128

Source : https://handisemangat.blogspot.com/2015/04/integrasi-sel-surya-dalam-tata-kota-di.html

SURAT UNTUK INDONESIA

Untuk Indonesiaku

Yang Tercinta

Saya disini berbicara sebagai sebuah bagian kecil dari Negara ini, sebagai warga Negara yang sering tidak mendapatkan apa yang seharusnya menjadi hak kami, sebagai rakyat biasa yang sering dizalimi oleh segerombolan orang yang menyebut dirinya sebagai penguasa, sebagai seorang anak yang turut marasakan sulitnya perjuangan orang tua kami dalam manyambung sebuah kehidupan, sebagai pribadi yang masih diselimutu rasa was-was, takut dan ragu akan masa depan kami di negeri tercinta ini.

ina

Gambar 1. Cinta Indonesia

Ada pepatah mengatakan,”Jangan tanyakan apa yang Negara telah berikan kepadamu, namun tanyakan apa yang telah kamu berikan kepada negaramu” Ya, Saya tau itu, Saya paham, Saya pun mengerti tak patut aku menuntut seperti ini, menuntut Indonesia tercinta, menuntut bagian terkecil dari bagian hidupku, atau bahkan menuntut diriku sendiri. Ya, diri sendiri, Indonesia adalah aku, dan aku adalah Indonesia, maka tak patutlah aku menuntut kepada Indonesia.

Indonesia adalah aku, kami, kita dan mereka. Maka untuk dapat merubah Negara ini menjadi lebih baik baik dibutuhkan partisipasi semua warga Negara tanpa terkecuali, dimulai dari diri sendiri lakukan yang terbaik yang bisa diri sendiri lakukan. Apa itu? Mungkin saat ini sebagai pribadi kita semua terikat dengan aturan selalu membayar pajak ini itulah yang semoga saja uang kami digunakan dengan benar tanpa sedikitpun keluar jalur ke tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab—Aamiin. Selain itu sebagai salah satu tindakan menjadikan Negara ini menjadi lebih baik adalah mengerjakan sebaik mungkin apapun pekerjaan kita sekarang, ntah itu pelajar, pedagang, petani, supir, nelayan atau lainnnya lakukanlah dengan sepenuh hati untuk diri sendiri, untuk saudara-saudara kita, dan untuk Indonesia tercinta! Karena sebagai warga Negara kita hanya dihadapkan dengan 2 pilihan, menambah masalah di Negara ini atau menjadi solusi pemecahan masalah di Negara ini, tidak ada pilihan netral atau tidak menjadi apa-apa, yang ada hanya 2 pilihan itu, maka camkan baik-baik! bagian manakah diri kita, mau menjadi penambah masalah yang sudah terlanjur mengakar bagi Negara ini? Atau menjadi pemecah masalah bagi Negara yang selalu kita banggakan ini? Kau sendiri yang menentukan.

Untuk mengubah Negara ini maka mulailah dengan mengubah diri sendiri, Saya paham itu, namun Saya hanyalah serpihan kecil dari Negara ini yang tidak memiliki kuasa apa-apa terhadap Negara ini, ada seseorang didepan sana yang telah kami tunjuk, yang telah kami pilih, yang telah kami beri amanah untuk sebagai penjembatan pemilih kebijakan-kebijakan supaya menjadikan Negara ini menjadi lebih baik. Jangan kecewakan kami, jangan khianati kepercayaan kami, dan jangan buat kami sedih, tolong, lakukan pekerjaan kalian yang sebaik-baiknya, untuk kita semua untuk Indonesia, singkirkan semua ego bersama kita bisa, kita hanya perlu kompak, kita hanya perlu bersatu untuk menjadikan Negara ini lebih maju, bersatulah saudaraku semua aku mohon.

Negara ini telah mengukir sejarah panjang, telah terbentuk karena perjuangan besar, dan telah banyak yang mengorbankan segalanya untuk tetap menjadikan Negara ini satu. Para pendahulu kita siapapun itu telah berjuang sepenuh hati, telah mengorbankan segalanya dan menyingkirkan ego mereka untuk menyatukan kita dalam satu ikatan, Indonesia. Tak malu kita pada mereka? Apa balas jasa kita kepada mereka? Untuk itu jangan sia-siakan perjuangan mereka, sekarang lah saatnya bagi kita meneruskan perjuangan mereka, sekarang saatnya membangun lagi Negara ini, sekarang saatnya untuk buktikan pada dunia bahwa kita bukan hanya Negara yang hanya bisa mengikuti arus globalisasi, rubah diri kita mulai dari sekarang, ya sekarang, kalau tidak sekarang kapan lagi! Ayo bersatulah sabang sampai merauke, berkibarlah setinggi-tingginya merah putih. Kita adalah Indonesia dan Indonesia adalah kita, kita sudah banyak tertinggal dari Negara lain, kita telah terlena dengan sejarah-sejarah dan fakta-fakta hebat dari Negara ini, jangan hanya terlena karna perjuangan harus dilakukan setiap detik, setiap saat dan setiap waktu. Saatnya kita bangkit, bukan hanya meninggalkan ketertinggalan tapi juga meninggalkan ketertinggalan. Semangat Indonesiaku!

Mengatasi Masalah Pemanasan Global

Banyak hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pemanasan global, langkah awalnya tentu saja kita mulai dari meningkatkan kesadaran diri sendiri untuk mencintai lingkungan sekitar, setelah kita mampu menyadarkan diri sendiri barulah kita mengajak orang lain untuk melakukan hal serupa, sedikit demi sedikit kita rubah kebiasaan buruk yang berhubungan dengan perusakan lingkungan, jika dilakukan bersama cita-cita menjadikan perubahan lingkungan yang lebih baik pasti dapat terwujud sehingga anak cucu kita nantiya masih dapat menikmati indahnya alam, menghirup segarnya udara dipagi hari serta menikmati rindang dan sejuknya berteduh dibawah pepohonan. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah pemanasan global.

global warming

Gambar 1. Global Warming

Yang pertama pada saat berpergian alangkah baiknya tidak menggunakan pesawat terbang, karena emisi gas pesawat terbang menghasilkan banyak gas CO2 yang menyebabkan lingkungan menjadi semakin panas karena gas CO2 merupakan gas sisa pembakaran yang bersifat racun yang dapat mencemari udara selain itu gas ini juga berbahaya bagi tubuh karena jika terhirup ke paru-paru bisa menyebabkan penyakit radang paru-paru, saat kelebihan gas CO2 maka gas-gas yang lain akan kalah keberadaanya karena gas CO2 itu berat dan sangat sulit untuk bereaksi. Selanjutnya lebih baik gunakan mobil yang bahan bakarnya berupa hybrid atau yang menggunakan bahan bakar listrik karena lebih ramah lingkungan. Jika tidak, bisa juga menggunakan angkutan transportasi umum karena dinaiki oleh banyak orang yang tentu saja emisi yang dihasilkan jadi lebih sedikit jika dibadingkan dengan penggunaan kendaraan pribadi oleh masing-masing individu yang lebih tidak efisien penggunaan bahan bakarnya. Alternatif terbaik lainnya yaitu jalan kaki karena disamping lebih menyehatkan bagi badan dengan jalan kaki tidak menggunakan bahan bakar sehingga tentu saja sama sekali tidak mencemari lingkungan. Jika agak malas berjalan bisa juga dengan bepergian menggunakan sepeda yang mempunyai manfaat sama persis dengan berjalan namun memiliki sedikit keunggulan yaitu waktu yang ditempuh lebih singkat.

Beralihlah ke energi hijau, seiring perkembangan iptek sekarang ini banyak tercipta teknologi-teknologi baru yang lebih canggih namun sayangnya kebanyakan dari itu tidak ramah lingkungan, kita biasanya hanya mengutamakan bagaimana teknologi itu bisa bermanfaat, meringankan dan memudahkan pekerjaan kita tanpa memikirkan bahwa penggunaan teknologi tersebut dapat merusak lingkungan. Mulai sekarang alangkah baiknya kita lebih mengutamakan penggunaan energi alamiah seperti memanfaatkaan tenaga angin, matahari, aliran sungai dan sebagainya yang tentu saja diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan dapat mengurangi kadar pencemaran lingkungan yang sudah terlanjur akud ini. Beberapa contoh penggunaan energi alamiah adalah penggunaan angin untuk menggerakkan kincir angin yang sekarang ini banyak digunakan oleh negara Belanda, penggunaan matahari sebagai panel surya untuk menghasilkan listrik, lalu penggunaan aliran arus sungai yang digunakan sebagai generator pembangkit listrik yang telah banyak digunakan di beberapa desa-desa yang ingin maju, dan masih banyak contoh lainnya yang dengan mudah banyak kita jumpai dilingkungan sekitar yang diharapkan penggunaannya dapat lebih meluas karna inilah teknologi hijau terbaik yang ramah lingkungan.

Banyak hal-hal yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi pemanasan global, dari sekian banyak hal yang bisa dilakukan ada beberapa hal yang paling mungkin untuk dilakukan yaitu diantaranya gunakan lampu neon dibandingkan lampu bohlam karena penggunaan lampu neon dinilai lebih hemat energy, dibuktikan dengan lampu bohlam lebih cepat panas jika dibandingkan lampu neon. Lalu matikan peralatan elektronik jika tidak digunakan untuk penghematan energy. Jika menjemur baju jangan menggunakan alat pengering tapi manfaatkan saja jemuran karena lebih ramah lingkungan. Lalu gunakan panel surya untuk memanfaatkan matahari sebagai energy pembangkit listrik karena lebih hemat energy dan ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas emisi yang berbahaya bagi lingkungan.

Beli buah-buahan lokal, jangan membeli barang-barang import karena barang import tentu saja membutuhkan transportasi untuk mengirim barang tersebut dan penggunaan transportasi tersebut tentu saja menghasilkan polutan yang dapat merusak lingkungan. Beli buah-buahan, sayur-sayuran dan lain sebagainya di pasar tradisional saja karena disamping harganya lebih murah disana juga lebih ramah lingkungan bandingkan dengan mall-mall yang ada dikota besar yang didalamnya banyak menggunakan AC yang sudah kita semua ketahui menghasilkan gas CFC yang dapat merusak atmosfir bumi kita. Beli buah-buahan yang segar yang kandungan vitaminnya masih lengkap dan belum menguap bandingkan dengan buah-buahan yang sudah dibekukan karena selain kandungan vitamin yang sudah berkurang karena terlalu lama disimpan, nah menyimpannya itu pastilah menggunakan mesin pendingin yang tentu saja penggunaanya memerlukan pembangkit energy dan hal itu tentu saja menambah penggunaan pasokan energi yang ada, dengan memakan buah yang masih segar tentu saja dapat mengurangi penggunaan energy tersebut.

Banyak diantara kita yang masih menggunakan bahan-bahan sekali pakai yang tentu saja sangat tidak efisien, sekali pakai langsung dibuang dan hanya menjadi sampah yang tidak berguna, hal ini tentu saja hanya menjadi pemborosan sumber daya yang tentu saja semakin memperparah masalah kelangkaan yang telah lama mengakar. Maka dari itu alangkah baiknya kita menggunakan bahan-bahan yang dipakai berulang kali seperti tas kain untuk belanja bukannya tas kresek yang sekali pakai langsung buang, lalu gunakan kertas daur ulang karena hal itu tentu saja dapat mengurangi penggunaan kayu sebagai bahan dasar pembuatan kertas, selanjutnya jangan terlalu sering mengirim surat atau menggunakan kertas untuk hal-hal yang kurang efisien, hal ini bisa diganti misalnya dengan memanfaatkan teknologi yang sudah ada seperti menggunakan e-mail untuk mengirim surat, menggunakan komputer untuk mencatat suatu tulisan dan lain sebagainya. Seperti program yang telah dicanangkan oleh pemerintah yaitu program ‘KB dua anak lebih baik’ alangkah baiknya kita mengikuti saran tersebut karena semakin sedikit manusia semakin sedikit pula yang menyumbang gas CO2 bagi alam dan semakin mengurangi pula kadar pencemaran di bumi.

Daging sapi memang menyehatkan karena mengandung protein hewani yang sangat bermanfaat bagi tubuh, namun jangan terlalu banyak makan daging sapi karena selain bahaya kolesterol jika dimakan berlebihan, biarkan mereka berkembang biak dengan baik karena setiap kotoran yang dikeluarkan oleh sapi itu menghasilkan gas metana, tanpa banyak orang ketahui bahwa gas metana itu bisa digunakan sebagai biogas untuk bahan bakar pengganti batu bara. Dengan dipakainya biogas ini diharapkan bisa mengurangi efek ketergantungan terhadap bahan bakar batu bara yang ketersediaannya di alam sudah mulai menipis.

Tanamlah pohon sebanyak-banyaknya, karena telah kita semua ketahui pohon dapat menyerap gas CO2 yang berbahaya bagi lingkungan. Tanpa adanya pohon, bumi ini akan terasa panas karena banyaknya gas CO2 yang berhamburan. Dengan menanam pohon selain dapat mengurangi pencemaran lingkungan, pohon juga mempunyai banyak manfaat lainnya seperti dinikmati buahnya, jika berada didaerah pegunungan bisa mengurangi resiko tanah longsor melalui akar-akarnya yang mampu menguatkan tanah. Berikut ada beberapa daftar pohon penyerap karbondioksida, berikut merupakan daftar tanaman yang mempunyai daya serap karbondioksida yang tinggi berdasarkan hasil riset Endes N. Dahlan. (No, nama pohon, nama latin, daya serap).

Kenanga, Canangium odoratum, 756,59 kg/tahun
Beringin, Ficus benyamina, 535,90 kg/tahun
Mahoni, Swettiana mahagoni, 295,73 kg/tahun
Jati, Tectona grandis, 135,27 kg/tahun
Nangka, Arthocarpus heterophyllus, 126,51 kg/tahun
Sirsak, Annona muricata, 75,29 kg/tahun
Puspa, Schima wallichii, 63,31 kg/tahun
Akasia, Acacia auriculiformis, 48,68 kg/tahun
Flamboyan, Delonix regia, 42,20 kg/tahun
Sawo kecik, Maniilkara kauki, 36,19 kg/tahun
Tanjung, Mimusops elengi, 34,29 kg/tahun
Bunga merak, Caesalpinia pulcherrima, 30,95 kg/tahun
Sempur, Dilenia retusa, 24,24 kg/tahun
Akasia, Acacia mangium, 15,19 kg/tahun
Angsana, Pterocarpus indicus, 11,12 kg/tahun
Asam kranji, Pithecelobium dulce, 8,48 kg/tahun
Saputangan, Maniltoa grandiflora, 8,26 kg/tahun
Dadap merah, Erythrina cristagalli, 4,55 kg/tahun
Rambutan, Nephelium lappaceum, 2,19 kg/tahun

Katalis adalah suatu zat atau dalam hal ini suatu tindakan yang dapat mempercepat laju reaksi, dalam hal ini banyak terdapat katalis yang dapat berpengaruh dalam tindakan mengatasi masalah pemanasan global yaitu yang pertama pelajari tentang fakta-fakta yang ada lingkungan tentang bagaimana cara mengatasi pemanasan global, selanjutnya ceritakan pengalamanmu tadi kepada teman-temanmu, rekan sekolah atau rekan kerja dan siapapun saja agar perataan informasi tentang bahaya pemanasan global lebih meluas dan diharapkan mereka juga bisa ikut melakukan tindakan-tindakan dan pencegahan-pencegahan terhadap masalah pemanasan global ini, lalu rajinlah berolahraga buat dirimu sehat, kuat terhadap penyakit karena sehat itu adalah modal utama kita untuk melakukan semua aktivitas-aktivitas diatas namun jika badan kita sakit kita tidak akan bisa untuk melakukan proses pencegahan polutan diatas, jika badan kita tidak dalam kondisi yang fit maka virus-virus mudah melemahkan sistim imunitas kita dan menyebabkan kita jadi jatuh sakit.

Yang terakhir buatlah rencana anggaran keuangan agar dapat lebih menghemat uang dan lebih menghemat tenaga. Dengan adanya perencanaan yang jelas mana barang yang harus dibeli dan mana barang yang tidak terlalu penting untuk dibeli hal itu tentu saja diharapkan dapat mengurangi pembelian barang-barang yang tidak penting dan uangnya bisa disimpan dan ditabung untuk keperluan yang lebih penting.

Source : https://handiavolo.blogspot.com/2013/06/mengatasi-masalah-pemanasan-global.html

Menghargai Makna Lambang Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Kebanyakan orang hanya mengenal Pancasila sebagai bacaan yang rutin dibacakan disetiap upacara pada hari senin tanpa mengetahui maksud pembacaannya dan tanpa memahami makna yang terkandung didalamnya, hanya segelintir saja yang benar-benar mengamalkan butir-butir Pancasila itu padahal mereka mengku berbangsa Indonesia tapi tidak mengetahui makna dari dasar negaranya sendiri yaitu Pancasila. Jika ada pertanyaan apakah Pancasila masih digunakan sebagai dasar Negara? Jawabannya iya. Tapi jika pertanyaannya apakah Pancasila masih diterapkan di Negara ini? Jawabannya mungkin saja tidak.

pancasila

Gambar 1. Pancasila

Seiring berjalannya waktu, tanpa perlu disebutkan satu per satu kita semua tahu kian hari di televisi atau di Koran-koran lokal saja selalu bermunculan semakin berfariasi tiada hentinya berita kriminal yang tentu saja semakin menginjak-injak harga diri Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia. Hal itu semakin memunculkan anggapan bahwa memang keberadaan Pancasila mulai terabaikan dan hanya dianggap sebagai lambang semata. Bukannya bermaksud untuk merendahkan karena memang seperti inilah fakta Indonesia hari ini.

Dahulu, pada masa sebelum Indonesia merdeka banyak tersebar kerajaan-kerajaan besar iantaranya Kerjaan Demak, Sriwijaya, Samudra Pasai, Banten, Mataram dan masih banyak lainnya. Mereka semua berdiri sendiri dalam memimpin wilayahnya, saat itu kecil kemungkinan untuk bersatu karna justru mereka sendiri saling berperang untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Saat Penjajah datang mereka melakukan perlawanan secara sendiri-sendiri. Apa hasilnya? Tanpa persatuan penjajah tak dapat di usir dari bumi pertiwi ini, maka dari itu sejarah baru harus segera dibuat yaitu sejarah persatuan. Berkaca dari hal itu setelah kemerdekaan tiba para pejuang terdahulu dengan susah payah dengan melakukan revisi berkali-kali akhirnya berhasil merumuskan suatu alat pemersatu bangsa yaitu Pancasila. Namun apa respon kita? Apa balas jasa kita? Adakah Pancasila didalam hati rakyat Indonesia?

Begitu kuatnya Pancasila, bahkan pada saat ada golongan tertentu yang ingin menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi lain selalu mengalami kegagalan. Salah satu contohnya yaitu saat kejadian G30/S-PK. Para oknum PKI yang pernah mencoba menggantikan ideologi Pancasila dengan ideologi komunis mengalami kegagalan. Maka dari itu pada tanggal 1 oktober selalu diperingati sebagai hari kesaktian Pancasila sebagai peringatan saktinya Pancasila yang tak bisa digantikan oleh ideology lain dan juga untuk mengenang kukuhnya pendirian para pahlawan revolusi yang rela berkorban demi ideology Pancasila itu sendiri. Maka dari itu sudah sepantasnya seluruh rakyat Indonesia mau menyelami dan memaknai kandungan yang ada didalam Pancasila maka tanpa diragukan lagi burung garuda ini akan dapat terbang mengepakkan sayapnya setinggi langit meninggalkan segala ketertinggalan dan keterbelakangan yang ada.

Bagaimana dengan sekarang? Semuanya telah berbeda, Pancasila sudah mulai dilupakan, keberadaannya tak lagi berarti, generasi sekarang banyak yang merasa paling hebat merasa sombong dengan keberhasilannya sekarang, mereka beranggapan bahwa semua itu merupakan karena usaha sendiri. Jangan sekali-kali melupakan sejarah, karena generasi sekarang bisa seperti sekarang tentu saja karena generasi terdahulu. Pancasila sekarang hanya dipandang sebagai lambang negara, tidak lebih. Banyak pemuda sekarang yang kurang memahami makna, simbol, arti apalagi penerapannya bahkan mungkin ada sebagian yang tak hafal sila kesatu sampai sila kelima dari Pancasila. Fakta yang sungguh mengecewakan karena memang generasi sekarang banyak yang tak mengerti tentang Pancasila dan parahnya kedua orang tua mereka tidak mengajarkan karena mereka juga sama-sama tidak peduli. Tak hanya itu kita lihat saja para pejabat tinggi dari tingkat kelurahan hinga tingkat cabinet Negara yang seharusnya dijadikan contoh dan mengayomi rakyat yang dibawah malah mereka menjadi provokator korupsi. Jika sudah seperti ini, siapakah yang patut disalahkan?

Menyikapi tentang kejadian yang baru-baru ini hebohnya tentang Provinsi Banda Aceh atau lebih dikenal dengan Serambi Mekah yang terkenal dengan syariat islamnya yang masih begitu kental di daerah itu. Belakangan ini mereka mulai membangkang dari NKRI karena tak mau tunduk kepada Negara yang lambang negaranya diadaptasi dari sebuah peradaban Hindhu-Budha. Burung Garuda Pancasila lambang Negara Indonesia memang diadaptasi dari Raja Erlangga dulu yang terkenal dengan tunggangan burung garudanya. Namun apalah arti sebuah lambang? Dengan semangat persatuan Lambang Garuda ini diciptakan sebagai lambang untuk menyatukan keseluruhan latar belakang, pendidikan, suku dan budaya yang berbeda-beda ini agar semuanya lebih seragam, setara, sehati dan sedarah yaitu merah putih. Agar tak ada lagi perbedaan, perselisihan dan perbedaan strata karena kita semua adalah satu, kita semua bersaudara. Pada dasarnya lambang Pancasila dibuat untuk dihormati bukan untuk dipuji-puji atau dituhankan, jadi kenapa harus berontak? Yang lebih penting dari  sekedar mempermasalahkan lambang itu adalah tak bisa dipungkiri lagi jika benar-benar didalami dan dipahami, isi kandungan didalamnya memang mengandung berbagai filsafat hidup yang sangat tepat dijadikan sebagai nilai dasar masing-masing individu bangsa Indonesia.

Jangan biarkan hal ini terus seperti ini. Mulai sekarang mari kita mulai mencintai negeri ini, salah satunya dengan melihat sisi positif tentang arti penting perjuangan dimasa lalu, pantaskah kita melupakan jasa para pahlawan? Maka dari itu mari selamatkan generasi selanjutnya dengan melanjutkan perjuangan apa yang telah diwariskan oleh pejuang dimasa lalu. Begitu beratnya beban yang harus dipikul oleh para generasi calon-calon pemimpin bangsa kita tercinta ini yaitu untuk menghidupkan kembali Pancasila ini, naming jika kita mau bersama pasti bisa. Bila kita memang benar-benar masih peduli, setidaknya mari bersama-sama menghormati hal yang menurut kita hanya hal kecil yang telah diperjuangkan pahlawan terdahulu dengan selalu mengamalkannya. Dan hal itu adalah Lambang Pancasila.

Source : https://handiavolo.blogspot.com/2013/07/menghargai-makna-lambang-pancasila-bagi.html

Kontribusi Kampus Konservasi Terhadap Pembangunan Berkelanjutan

  Ø  Pendahuluan

Pembangunan berwawasan lingkungan adalah pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi keperluan hidup manusia masa kini dengan tidak mengabaikan kepentingan manusia pada generasi akan datang. Konferensi lingkungan hidup dan pembangunan di Rio de Jeneiro pada tanggal 3 juni 1992 merupakan cikal bakal munculnya gagasan Pembangunan Berkelanjutan Sebagai wujud dan rasa tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan hidup, pemerintah Indonesia telah membuat berbagai peraturan perundang-undangan khusus mengenai lingkungan hidup, yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Hal ini dimaksudkan untuk merubah sikap dan perilaku masyarakat agar ramah terhadap lingkungan. Masalah lingkungan yang dihadapi banyak ditimbulkan oleh manusia antara lain: kemiskinan, mental frontier pertumbuhan penduduk, peningkatan produksi pertanian, pengembangan industri, pencemaran lingkungan, dan konsumsi sumber-sumber alam yang tidak dapat diperbaharui makin meningkat. Oleh karena itu solusi yang tepat dalam mengatasi permasalah lingkungan adalah melalui pendekatan pendidikan pada semua jenjang

  Ø  Pembangunan Berkelanjutan

Tanggapan-tanggapan yang muncul mengenai kerusakan lingkungan dewasa ini merupakan bukti nyata bahwa masalah lingkungan hidup telah menghawatirkan kehidupan manusia. Hal ini dapat dimaklumi karena kelangsungan kehidupan manusia sangat tergantung pada keadaan lingkungan di mana dia hidup.

Bertolak dari rasa sadar akan keadaan kerusakan lingkungan, masyarakat dunia yang tergabung dalam PBB telah mengadakan konferensi di Stockholm pada tanggal 5 juni 1972. Ketika itu juga dibentuk organisasi yang bergerak di bidang lingkungan hidup dan diberi nama United Nations Environment Programme (UNEP). Missi utama organisasi tersebut adalah melakukan usaha menyelamatkan bumi dari kehancuran. Pada saat itu issu yang paling hangat dibicarakan adalah bahaya pencemaran udara dari sisa industri negara-negara maju (Otto Sumarwoto, 1992: 4-5). Sejak saat itu juga gerakan lingkungan hidup secara international dilaksanakan secara serentak di seluruh dunia.

Pada tahun 1984 UNEP membentuk suatu komisi yang disebut The World Commission on Environment and Development (WCED) dengan tugas mempelajari tantangan dan cara penanggulangan degradasi lingkungan dan pembangunan menjelang tahun 2000. Delapan tahun kemudian pada tanggal 3 juni 1992, PBB menyelenggarakan konferensi lingkungan hidup dan pembangunan di Rio de Jeneiro yang bertujuan untuk mengatasi masalah lingkungan dan pembangunan yang dihadapi oleh negara-negara di dunia. Pembangunan yang sedang dilaksanakan tidak boleh hanya memperhatikan kebutuhan ekonomi dan teknologi tetapi juga aspek lingkungan dan kelangsungan hidup manusia perlu diperhatikan. Gagasan tersebut dikenal sebagai “Pembangunan Berkelanjutan” (sustainable development) dan telah disepakati menjadi kebijaksanaan pembangunan semua negara di dunia.

Dalam konferensi tersebut di atas permasalahan lingkungan hidup yang dibicarakan bukan lagi terbatas pada pencemaran, tetapi sudah mencakup pada kerusakan hutan, efek rumah kaca, kemiskinan, pendidikan, dan musnahnya berbagai spesies (Valentinus Darsono, 1992: 154). Semuanya itu menggambarkan betapa keadaan ekosistem dunia saat ini telah banyak mengalami kerusakan. Nilai historis yang dihasilkan dari konferensi tersebut adalah dengan ditanda tanganinya deklarasi oleh seluruh wakil-wakil negara yang hadir dan menyepakati bahwa setiap negara masing-masing berkedaulatan memanfaatkan sumber daya alamnya, tanpa harus merusak lingkungan hidup dan bersedia untuk bekerja sama dengan negara lain dalam melestarikan lingkungan.

  Ø  Mengatasi Masalah-masalah Lingkungan

Permasalahan lingkungan cenderung akan meningkat bila tidak didukung oleh pengetahuan, sikap dan motivasi untuk berpartisipasi dari semua lapisan masyarakat dan tidak memandang lingkungan dan sumber daya alam yang terdapat di dalamnya hanya sebagai objek untuk dieksploitasi bagi pemenuhan kebutuhan hidup. Bila kondisi tersebut terus berlangsung, maka masalah lingkungan seperti yang terjadi di tempat lain bukan tidak mustahil juga akan terjadi di Indonesia pada umumnya dan di Ujung Pandang pada khususnya.

Masalah lingkungan yang dihadapi negara berkembang, banyak ditimbulkan oleh kemiskinan yang memaksa rakyat merusak lingkungan alam. Hutan dibabat untuk memperoleh kayu bakar, demikian pula tanah, dan pohon merupakan sumber energi utama untuk kelangsungan hidupnya. Dilain pihak kotoran dan sampah manusia kurang terurus sehingga kesehatan lingkungan rendah karena air bersih yang tersedia di tempat pemukiman di desa dan kota belum cukup (Emil Salim, 1991: 12-15).

Chiras (1985: 549) menyatakan, bahwa akar dari kerusakan lingkungan yang terjadi pada saat ini lebih banyak disebabkan oleh manusia yang bermental frontier. Mentalitas frontier ini sudah dimiliki oleh manusia selama berpulu ribu tahun dan sampai sekarang masih mendasari usaha manusia dalam mengejar kesejahteraan hidupnya.

  Ø  Konsep Pembangunan Berwawasan Lingkungan

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan yang pada umumnya disingkat menjadi pembangunan berwawasan lingkungan adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan atau pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi keperluan hidup manusia masa kini dengan tidak mengabaikan kepentingan manusia pada generasi akan datang.

Konsep tersebut memberikan pengertian bahwa pemanfaatan sumberdaya alam harus didasari atas kebijakasanaan memelihara keselarasan, keserasian, keseimbangan, dan kelestarian lingkungan, sehingga dapat dinikmati oleh penghuninya dari generasi ke generasi berikutnya.

Semangat untuk mengembangkan Kehidupan Berkelanjutan (Sustainable Living) pada saat planet bumi yang hanya satu yang layak dihuni manusia ini sedang mengalami proses pencemaran dan perusakan, yang terdeteksi sudah mencapai skala meng-global, memang bukan pekerjaan gampang. Diperlukan semangat juang dan bahkan juga kerelaan berkorban seperti saat bangsa Indonesia merebut kemerdekaan dari tangan penjajah pada zaman revolusi tahun 1945-an.

Pada zaman revolusi merebut hak untuk merdeka bagi bangsa Indonesia yang sudah terjajah lebih dari 250 tahun itu, semangat juang begitu berkobar, sehingga korban jiwa dari para pahlawan direlakan, apa lagi harta-benda. Bahkan seluruh kota Bandung menjadi Lutan Api, dari pada diserahkan kepada para penjajah. Semua para pejuang Kemerdekaan itu berjuang dan berkorban demi sebuah visi (cara pandang ke masa datang) bahwa kemerdekaan itu harus dimiliki Bangsa Indonesia demi kemakmuran dan kesejahteraan hidupnya. Untuk itulah mereka rela berkorban betapa pun berat misi perjuangan mereka demi suatu visi yang mulia.

Semangat macam itu sekarang diperlukan lagi. Keberlanjutan Kehidupan dan Keberlanjutan Pembangunan memerlukan kreativitas Bangsa Indonesia yang sudah merdeka itu. Masalah yang dihadapi adalah “terperangkapnya” kita dalam sistem Pembangunan Ekonomi yang memboroskan Sumberdaya alam dan mencemarkan serta merusak Lingkungan sedemikian rupa, sehingga daya dukung LH-nya pun terancam. Makin dini, kita meraih kemampuan mengubah Pembangunan (ekonomi) menjadi berkelanjutan, maka besar harapan keberhasilan mencapai visi yang diidam-idamkan. Sebaliknya, makin lengah, makin sulit kelak bangsa Indonesia mencapai kemakmuran dan kesejahteraan seperti yang diidam-idamkan oleh para pejuang Kemerdekaan Indonesia terdahulu. Perjuangan mereka bisa menjadi sia-sia.

Unuk mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu pendekatan guna mencari solusi yang tepat. Sebagai mana kita bahwa bahwa di era reformasi sekarang ini pendekatan hukum dengan mengandalkan kekuatan aturan tidaklah efektif untuk dijadikan sebagai satu-satunya modal dalam memecahkan masalah pembangunan berkelanjutan. Hal tersebut dapat dimaklumi, sebab disatu sisi masyarakat melanggar aturan (merusak lingkungan) jika tidak terkontrol oleh aparat hukum yang berwewenang, sementara disisi lain petugas dapat mengatur damai di tempat jika menemukan masyarakat yang melanggar aturan. Oleh karena itu pendekatan pendidikan juga merupakan alternatif yang paling jitu dalam merubah perilaku masyarakat secara menyeluruh untuk berperilaku ramah terhadap lingkungan.

Pendidikan lingkungan merupakan salah satu sarana dalam rangka membentuk warga negara yang berwawasan lingkungan. hal ini disebabkan oleh berbagai fakta yang menunjukkan bahwa akar penyebab krisis lingkungan adalah manusia, sementara untuk mengubah segala aspek psikologis manusia tiada jalan lain kecuali melalui pendidikan.

Pendekatan pendidikan merupakan jalur strategis yang memberikan harapan untuk menunjang upaya pemecahan masalah lingkungan jangka panjang. Program pendidikan selalu berkembang dan maju dengan berbagai inovasi, agar sesuai dengan aspirasi masyarakat. Dunia pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk memperkenalkan dan membina norma-norma baru yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan pembangunan dan perkembangan kebudayaan nasional dan pada akhirnya kesadaran dan perilaku yang berwawasan lingkungan dari masyarakat dapat terwujud. Dengan demikian pendekatan pendidikan diperlukan sebagai salah satu alternatif terbaik guna menjawab tantangan masalah lingkungan yang berkembang pada saat ini dan yang akan datang

Pendidikan lingkungan hidup mesti disempurnakan sedemikian rupa sehingga mampu menjadi ajang pendidikan bagi upaya menuju kehidupan berkelanjutan di Bumi. Dan masyarakat tidak hanya mampu menjadi warga negara pengembang dan pengamal IPTEK yang ramah lingkungan dan hemat sumber daya alam, melainkan juga mampu menerima dan menjalankan etika dan moralitas insan Pembangunan Berkelanjutan sebagai bagian dari amal-solehnya. Amal bagi anak keturunannya di masa datang dan taqwa pada Maha penciptanya yang memberkahinya. Oleh karena itu kita perlu memiliki kometmen yang antara lain:

1.      Bahwa kita memang menyadari dan peduli serta merasa terpanggil untuk turut menyumbangkan diri pada upaya mengurangi kemosotan SDA dan pencemaran dan perusakan LH, serta mempersempit kesenjangan dan ketidak-merataan sosial-ekonomi dan sosial budaya dalam kehidupan manusia baik pada tingkat global, nasional maupun lokal.

2.      Bahwa krisis hubungan timbal balik antara Kependudukan dan SDA/LH pada dasarnya adalah krisis sosial politik dan sistem ekonomi yang dikembangkan manusia. Oleh sebab itu, masalah LH/SDA pada tingkat global, nasional serta lokal itu muncul, namun pada akhirnya manusia juga yang menderita. PBBL memberikan visi, misi dan arah yang lebih menjanjikan harapan.

3.      Bahwa keberhasilan PBBL memerlukan pendidikan tentang tanggung jawab terhadap keberlanjutan kehidupan di Bumi. Memang ruang lingkup pendidikannya bukan hanya meliputi pendidikan formal saja, melainkan memerlukan juga pendidikan non-formal dan informal pada masyarakat secara luas.

  Ø  Kebijakan Pembangunan dan Lingkungan Hidup

Pada umumnya pembangunan nasional di banyak negara berkembang selalu ditekankan pada pembangunan ekonomi. Alasan yang selalu dikemukakan karena sektor inilah yang dirasakan paling terbelakang dan dengan pembangunan dibidang ekonomi maka bidang-bidang kehidupan lain masyarakat diharapkan ikut terdorong ke arah yang lebih baik. Dari banyak kasus dan contoh diperlihatkan bahwa perhatian terhadap pembangunan dibidang ekonomi saja, tidak memberikan jaminan proses pembangunan dapat berjalan stabil dan kontinu.

Pada awalnya pembangunan hanya terpusat pada mobilisasi modal sebagai faktor strategis. Dengan kondisi ini diharapkan peningkatan pendapatan akan berjalan seiring dengan perluasan pasar. Model pembangunan seperti ini melahirkan teori “Model Pembangunan Berimbang” (balanced development). Model Pembangunan berimbang mengusahakan keseimbangan antara berbagai segi kegiatan masyarakat baik sidektor pertanian, pertambangan, industri, sektor jasa dan sebagainya.

Secara konsepsioanal model pembangunan ini cukup rasional dan dapat mengangkat masyarakat miskin, keadaan ekonomi yang lebih baik. Namun dalam jangka waktu tertentu disadari bahwa model pembangunan berimbang, masih dirasakan kurang menyentuh bagi terpenuhinya kebutuhan pokok bagi masyarakat. Padahal tujuan pembangunan ada dasarnya adalah memenuhi kebutuhan pokok (basic need) seperti pangan, sandang, papan, pendidikan dan fasilitas kesehatan. Karena pengalaman yang demikian, kemudian lahir model pembangunan kedua yang menitik beratkan prioritas pada pemenuhan kebutuhan pokok.

Dari model ini hasil pembangunan diharapkan akan dinikmati keseluruhan masyarakat luas secara proporsional. Ternyata model ini juga tidak mampu membawa perubahan struktur ekonomi masyarakat secara berarti. Dengan demikian hasil yang dicapai meleset dari tujuan pembangunan yang diharapkan. Hal tersebut ditandai dengan makin melebar ketimpangan pendapatan masyarakat dan semakin melebar perbedaan strata ekonomi di masyarakat. Dikemukakan bahwa pertumbuhan ekonomi saja tidak menyelesaikan masalah pembangunan negara-negara berkembang, dengan harapan bahwa masalah-masalah lain akan terselesaikan dengan sendirinya melalui laju pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan berbagai permasalahan baru yang lebih rumit, adanya kesenjangan ekonomi dan sosial dalam masyarakat. Keadaan ini tentunya sangat tidak menguntugkan dan dapat mengoyahkan pembangunan itu sendiri. Berangkat dari pengalaman demikian, maka model pembangunan untuk selanjutnya bergeser ke “Model Pembangunan Pemerataan”. Dengan model ini pembangunan diharapkan hasilnya dapat dinikmati oleh masyarakat secara merata.

Perkembangan pembangunan (ditambah dengan laju pertumbuhan penduduk yang cukup besar dan pola hidup yang boros akan jumlah dan jenis produk pada sebagian kelompok masyarakat) sangat banyak membutuhkan dan mengkonsumsi sumber daya alam. Meskipun sumber daya alam terdapat dalam jumlah yang melimpah, namun sumber daya alam tersebut mudah rusak dan memiliki kesetimbangan yang kritis. Ada ambang batas-batas yang tidak boleh dilampau untuk menjaga integritasnya, sehingga untuk menjamin kelangsungan pembangunan saat ini dan untuk masa yang akan datang diperlukan suatu perubahan perilaku pembangunan. Bertolak dari pandangan di atas lahirlah “Model Pembangunan Berkelanjutan” (sustainable deveploment) yang merupakan tahapan selanjutnya dari model pembangunan pemerataan, dimana orang tidak lagi membicarakan tentang kecukupan kebutuhan pokok atau pemerataan, tetapi lebih jauh mulai membicarakan tentang kualitas hidup yang dihasilkan dari proses pembangunan. Kualitas hidup tersebut mencakup kualitas lingkungan hidup dan kualitas diri manusia itu sendiri.

  Ø  Universitas Negeri Semarang sebagai Kampus Konservasi

Berdasarkan pemaparan diatas kami mengambil salah satu contoh universitas konservasi, yaitu universitas negeri semarang, universitas tercinta kita.

7 Pilar Konservasi UNNES

Badan Pengembang Konservasi UNNES merupakan salah satu Badan yang ada di UNNES, dan mempunyai tugas untuk mengembangkan nilai-nilai konservasi di lingkungan UNNES dan sekitarnya.

konservasi

Gambar 1. Unnes Konservasi

Badan Pengembang Konservasi UNNES mempunya 8 pilar konservasi yang terdiri dari :

1. Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal

Arsitektur hijau, secara sederhana mempunyai pengertian bangunan atau lingkungan binaan yang dapat mengurangi atau dapat melakukan efisiensi sumber daya material, air dan energi, dalam pengertian yang lebih luas, adalah bangunan atau lingkungan binaan yang efisien dalam penggunaan energi, air dan segala sumber daya yang ada, mampu menjaga keselamatan, keamanan dan kesehatan penghuninya dalam mengembangkan produktivitas penghuninya, mampu mengurangi sampah, polusi dan kerusakan lingkungan.

Dalam divisi ini akan dikembangkan guidline penyertaan struktur ramah lingkungan pada penggunaan gedung saat ini dengan fungsi baru, pengembangan jalur sepeda dan jalan kaki, penggunaan transportasi ramah lingkungan, pembuatan shelter sepeda, pembuatan contoh sumur resapan, dan pembuatan model bangunan hemat energi

Hal ini bertujuan membentuk budaya ramah lingkungan pada lingkungan kampus. Pada tahap awal sejak deklarasi UNNES sebagai universitas konservasi pengembangan jalur sepeda dan jalan kaki telah dilaksanakan.

2. Biodiversitas

Secara geografis, Unnes terletak di daerah pegunungan dengan topografi yang beragam dan memiliki tingkat keanekaragaman hayati (biodiversity) baik flora maupun fauna yang relatif tinggi.

Untuk meneguhkan diri menjadi sebuah universitas konservasi, telah dikembangkan “Taman Keanekaragaman Hayati” yang meliputi program penghijauan, pemilahan sampah organik dan anorganik, dan pengolahan sampah organik menjadi kompos.

Inventarisasi awal fauna khususnya burung dan kupu-kupu di kampus pusat Unnes pada tahun 2005, 2008, dan awal 2009, berhasil mengidentifikasi sebanyak 58 jenis burung.

Dari jumlah tersebut, 14 diantaranya dilindungi peraturan dan perundangan Indonesia; 2 jenis termasuk dalam kategori spesies yang dilindungi CITES (Conservation on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) Appendix II, I dan termasuk kelompok spesies yang dilindungi IUCN (International Union for Conservation of Nature) dengan kategori Endangered Species: EN, dan lima jenis termasuk kategori spesies endemik Jawa.

Selain itu ditemukan sebanyak 33 jenis kupu-kupu dan salah satunya merupakan jenis yang dilindungi menurut sistem perundangan Indonesia.

3. Energi Bersih

Program ini merupakan upaya pemanfaatan sumber energi terbarukan dan penggunaan teknologi energi yang efisien dengan budaya hemat energi.

Energy surya (solar energy) merupakan sumber energy terbarukan yang paling sederhana, sehingga dengan penerapan panel surya di beberapa titik utama, kampus akan mengurangi konsumsi listrik dari PT.PLN.

Selain itu dikembangkan pula biofuel. Proses composting dari bio-massa merupakan salah satu alternatif untuk memperoleh biofuel dan dipadukan pada sistem pengolahan limbah organik.

Tenaga angin adalah sumber energy yang dapat dimanfaatkan di Unnes dengan membuat kincir angin di area terbuka kampus dan bersinergi dengan panel surya.

Selain itu sosialisasi terhadap civitas akademika UNNES dan lingkungan sekitar kampus juga dilaksanakan guna mendukung pelaksanaan kebijakan green energy

4. Seni Budaya

Bersamaan dengan upaya konservasi secara ekologis, penguatan pada aspek sikap dan perilaku segenap warga universitas serta lingkungan disekitarnya yang mencerminkan nilai konservasi menjadi program konservasi di budang budaya.

Implementasinya lewat sosialisasi dan pembudayaansikap hidup ramah lingkungan, semangat menanam sekaligus merawatnya, mengutamakan nir kertas, efisien energi sekaligur pengembangan energi ramah lingkungan yang semua bermuara pada perlindungan dan penguatan.

Sejalan dengan itu, kegiatan yang telah berlangsung akan diteruskan, difasilitasi, dan dioptimalkan. Antara lain sarasehan ‘selasa legen (rebo legen)’, sanggar tari, sanggar pedalangan, sanggar panatacara, dan pembangunan kampung budaya

Kampung budaya, secara fisik, merupakan sebuah perkampungan yang mencerminkan prinsip multikultural. Diperkampungan inilah berbagai aspek dan wujud kebudayaan dieksplorasi, diapresiasi dan dikembangkan.

Diperkampungan ini akan dibangun rumah berbagai etnis lengkap dengan uba rampe dan aktifitas yang mencerminkan entitas tiap-tiap etnis (kultur/subkultur).

5. Kaderisasi Konservasi

Program ini merupakan upaya peningkatan kader konservasi baik di lingkungan UNNES maupun masyarakat sekitar UNNES.

Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah penjaringan kader, pelatihan kader melalui pendidikan konservasi, sosialisasi, dan memperluas kerjasamadengan pihak terkait dengan kegiatan konservasi dan lingkungan hidup.

Bersamaan dengan upaya konservasi secara ekologis, penguatan pada aspek sikap dan perilaku segenap warga universitas serta lingkungan disekitarnya yang mencerminkan nilai konservasi menjadi program konservasi di budang budaya.

Implementasinya lewat sosialisasi dan pembudayaansikap hidup ramah lingkungan, semangat menanam sekaligus merawatnya, mengutamakan nir kertas, efisien energi sekaligur pengembangan energi ramah lingkungan yang semua bermuara pada perlindungan dan penguatan

Sejalan dengan itu, kegiatan yang telah berlangsung akan diteruskan, difasilitasi, dan dioptimalkan. Antara lain sarasehan ‘selasa legen (rebo legen)’, sanggar tari, sanggar pedalangan, sanggar panatacara, dan pembangunan kampung budaya

Kampung budaya, secara fisik, merupakan sebuah perkampungan yang mencerminkan prinsip multikultural. Diperkampungan inilah berbagai aspek dan wujud kebudayaan dieksplorasi, diapresiasi dan dikembangkan.

Diperkampungan ini akan dibangun rumah berbagai etnis lengkap dengan uba rampe dan aktifitas yang mencerminkan entitas tiap-tiap etnis (kultur/subkultur).

6. Kebijakan Nir Kertas

Pemanfaatan Teknologi Informasi di lingkungan Unnes diharapkan mampu membuka peluang mengurangi secara signifikan penggunaan kertas dalam surat menyurat dan dokumentasi melalui Paperless Policy.

Implementasi kebijakan ini berlaku dalam pengelolaan administrasi akademik berbasis teknologi informasi, pengelolaan administrasi dokumen perkantoran berbasis teknologi informasi dan rancangan e-Administrasi.

Dengan kata lain kebijakan nir kertas merupakan program meminimalisasi penggunaan kertas dengan memanfaatkan teknologi informasi yang dimiliki UNNES, antara lain dengan melakukan pengembangan sistem aplikasi berbasis web, pengembangan penerbitan online, peningkatan sarana pendukung, dan pengembangan organisai.

Melalui kebijakan Paperless Policy diharapkan konsumsi kertas akan semakin ditekan tanpa mengurangi efektifitas kerja dan merupakan salah satu upaya dalam pencegahan pemanasan global dan mengembalikan fungsi hutan sebagai paru-paru dunia.

7. Pengolahan Limbah

Program ini melputi daur ulang kertas, plastik, logam/kaleng, pengolahan limbah laboratorium, dan pengolahan bunga/daun kering. Sejak tahun 2009 telah dilakukan pemisahan tempat sampah antara sampah organik dan sampah anorganik di setiap gedung Unnes.

Program kelanjutan dari pemisahan sampah ini adalah adanya pengelolaan yang berkelanjutan sesuai dengan jenis sampah tersebut, sampah organik dikelola menjadi pupuk kompos, sedangkan untuk sampah anorganik dilakukan pemilahan untuk dilakukan daur ulang atau dikirim ke TPA.

Selain untuk menjaga kelestarian lingkungan diperlukan pula pengelolaan lingkungan meliputi pengelolaan sampah, daur ulang sampah organik menjadi kompos dan perencanaan Unit Pengelolaan Limbah Laboratorium Kimia dan Biologi.

Dalam pengolahan kompos ini warga sekitar lingkungan kampus juga dilibatkan agar terciptanya lapangan pekerjaan bagi warga sekitar guna mendukung budaya konservasi. Pengembangan pengolahan kompos ini dilakukan bertahap seiring peningkatan produksi pupuk kompos yang diproduksi.

Daftar Pustaka:

https://konservasi.unnes.ac.id/

https://docs.google.com/file/d/0B68owKEuWwKqbEZRUkM1RkwtekE/edit?usp=sharing

Source : https://handiavolo.blogspot.com/2013/07/kontribusi-kampus-konservasi-terhadap.html

Katakanlah Walau Sejujurnya

Berapakah harga sebuah kejujuran? Tak ada harganya memang, karna memang tak ada yang bisa menilainya, namun yang kita semua tau pasti dilihat dari sudut manapun kejujuran lebih berharga dibandingkan kebohongan.

jujur

Gambar 1. Jujur itu indah juga membawa berkah

Seperti kata sebuah peribahasa “Nila setitik rusak susu sebelanga”. Peribahasa itupun juga berlaku pada arti sebuah kejujuran, karena sebanyak apapun kita berkata jujur apabila suatu saat kita sekali saja kita berkata bohong maka kejujuran-kejujuran yang sudah tercipta akan luntur begitu saja oleh sebuah kebohongan kecil sekalipun.

Kebanyakan dari diri kita tak suka untuk dibohongi, bahkan paling anti dan mengharamkan yang namanya dibohongi, namun prinsip tersebut tak dibarengi dengan perilaku diri kita yang masih suka berbohong. Maka dari itu melihat orang lain alangkah baiknya kita melihat diri kita sendiri dahulu, paling tidak kita memberikan contoh dan memulai sinyal kejujuran dari diri sendiri, selebihnya kita tinggal berharap agar sinyal kejujuran itu sampai ke orang lain dan buktikan indahnya arti sebuah kejujuran.

Berbohong memang mudah tapi jujur lebih indah. Pada saat kita berbohong mungkin banyak alasan-alasan yang pada awalnya kita benarkan untuk berbohong itu karna sudah terdesak dan memang harus dilakukan, namun,,,, pasti mnyesal akhirnya bukan????

Bagi sebagian orang mungkin kita pernah menemui kasus seperti ada yang berbohong karena sudah menjadi suatu kebiasaan, biasanya dia beranggapan sudah terlalu nyaman dengan hal yang dilakukannya itu dan merasa sulit untuk mengubah kebiasaannya itu. Sebanarnya anggapan seperti itu salah besar, asalkan kita mau melawan kebiasaan itu sedikit dami sedikit untuk tidak berbohong.

Source : https://handiavolo.blogspot.com/2013/08/katakanlah-walau-sejujurnya.html

Hak Kekayaan Intelektual : Mari Berkarya untuk Mematenkannya

Sampai saat ini khususnya di Indonesia sendiri pembajakan hak cipta sudah menjadi tradisi sehari-hari bahkan telah menjadi satu tradisi yang membudaya dan bukan dianggap sebagai suatu kejahatan. Sebuah fakta yang juga sangat mengecewakan karena masyarakat Indonesia merupakan salah satu yang terbanyak dalam kontribusi pembajakan. Bukan hanya sampai disitu kebanyakan masyarakat Indonesia juga merasa nyaman-nyaman saja untuk membeli ataupun memakai produk-produk palsu. Sebuah mental yang perlu diperbaiki khususnya bagi diri kita sendiri dahulu apakah kita sudah menggunakan produk asli dan bukan merupakan produk bajakan?

haki

Gambar 1. Yuk peduli HAKI

Sumber gambar : https://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSrALgpdnG4wfCQnCJ4n-25GVlDeYHNrkWe5TZuROqj0MwbGRlV

Di Indonesia sendiri mengalami satu masalah klasik mengenai rendahnya tingkat permohonan HKI ini di antaranya disebabkan oleh pemahaman bahwa untuk mendaftarkan HKI itu berbelit-belit, memakan waktu, dan biaya yang besar, padahal tidak seperti itu, ada cara mudah, efisien, dan tidak ribet yaitu melalui jasa konsultan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk membantu mendaftarkan HKI (paten, hak cipta, desain indrustri, merek dagang, rahasia dagang, perlindungan varietas tanaman) baik bagi perorangan, kelompok, dunia bisnis, indrustri, maupun badan-badan penelitianpemerintah dan swasta.

Mematenkan produknya itu merupakan hal yang sangat penting. Sebagai contohnya Merek Dagang adalah objek Hak Kekayaan Industri yang paling banyak mengalami pemalsuan dan pembajakan, begitu juga dengan Desain Industri. Kalau boleh diistilahkan di zaman globalisasi sekarang ini adalah zaman perang menguasai merek, saling mengklaim merek dagang, saling mengklaim desain Industri terkenal. Bahkan zaman perdagangan bebas bisa dikatakan zaman saling menjatuhkan merek dan desain industri pihak lawan. Jika saja pengusaha tidak faham Hak Kekayaan Industri di zaman global ini, maka saya yakin perusahaannya tidak akan pernah maju dan berkembang bahkan bisa terjatuh di jatuhkan lawan.

Salah satu arti pentingnya Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah alat untuk medorong Inovasi, oleh karena itu dapat disimpulan bahwa sebuah negara yang kuat sistem HKI nya maka akan menyebabkan negara tersebut menjadi negara yang maju. Sistem HKI yang baik harus bisa mencegah proses penjualan barang dengan harga murah produk-produk bajakan ke Indonesia. Sistem HKI yang baik, hendaknya tidak begitu saja meloloskan barang-barang abal-abal masuk ke negara kita.

Yang belum banyak masyarakat Indonesia ketahui adalah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mempunyai potensi ekonomi yang besar. Angkanya mencapai triliunan rupiah. Kalau kita mempunyai banyak hak paten atau hak cipta, maka kita berpotensi untuk mengeruk uang triliunan rupiah. Oleh karena itu masyarakat Indonesia harus mulai rajin untuk menemukan penemuan baru dalam berbagai bidang dan kemudian segera untuk mematenkannya sebelum dipatenkan oleh pihak lain.

Source : https://handiavolo.blogspot.com/2013/08/hak-kekayaan-intelektual-mari-berkarya.html

Mencanangkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa ASEAN

Belakangan ini posisi ASEAN dimata dunia semakin terpinggirkan saja, bahkan dengan Negara China saja kita telah jauh tertinggal, mereka telah berhasil melakukan penetrasi secara besar-besaran dalam hal eksport produk mereka termasuk ke wilayah Asia Tenggara ini. Maka dari itu dibutuhkan suatu Komunitas yang kuat untuk mampu bersaing dalam kancah Internasional. Indonesia sebagai salah satu bagian dari Komunitas ASEAN 2015 menunjukkan berbagai kontribusinya dalam mendukung program mempersatukan seluruh anggota ASEAN demi kehidupan yang lebih baik seperti slogannya yang berbunyi satu visi, satu identitas dan satu komunitas. Sebagai bagian kecil dari mewujudkan cita-cita tersebut muncullah Komunitas Blogger ASEAN sebagai salah satu bagian kecil komunitas yang berisi tempat menampung berbagai aspirasi warga blogger demi ASEAN yang lebih baik.

asean

Gambar 1. Anggota Komunitas ASEAN

Sumber gambar : https://assets-a2.kompasiana.com/statics/crawl/552c960d6ea83481798b4567.jpeg?t=o&v=760

Demi mewujudkan komunitas ASEAN yang lebih baik maka ada satu gagasan yang bisa dipertimbangkan untuk mewujudkan persatuan untuk mewujudkan social-kultur yang lebih baik diantara seluruh warga ASEAN yaitu dengan mencanangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar ASEAN. Mungkin banyak berbagai kendala yang akan menghadang yaitu salah satunya terdapat berbagai perbedaan latar belakang diantara seluruh anggota Negara ASEAN sehingga tidak akan mudah untuk mendapat persetujuan dari kesemua anggota. Namun tidak ada salahnya hal itu untuk diperjuangkan, bukan hanya demi Indonesia saja tapi demi persatuan ASEAN yang lebih baik juga.

Sebagai bangsa Indonesia kita sudah tentu sangat familiar dengan bahasa Indonesia, karena memang bahasa ini sudah sangat sering kita gunakan pada saat percakapan dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia mempunyai kekuatan yang sangat kuat di negeri ini. Hal ini dikarenakan bahasa ini mampu menjadi sebuah penghubung, sebuah identitas dan sebuah pemersatu diantara berbagai latar belakang yang berbeda-beda yang ada di Indonesia ini. Setelah semua pencapaian itu sekaranglah saatnya kita untuk melebarkan sayap garuda kita ke kancah yang lebih tinggi setidaknya ke kancah ASEAN terlebih dahulu yaitu dengan mencanangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam Komunitas ASEAN selanjutnya. Opsi ini bukan merupakan omong kosong belaka karena dikancah Internasional bahasa Indonesia sudah memiliki modal yang bagus untuk menjadi bahasa pengantar resmi Komunitas ASEAN.

Bahasa Indonesia atau bahasa Melayu menjadi bahasa resmi setidaknya di 4 negara yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Jadi cukup beralasan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai pendamping bahasa Inggris. Faktor lain yang menjadi alasan bahasa Indonesia layak dijadikan bahasa resmi kawasan ASEAN yaitu bahasa Indonesia merupakan bahasa yang paling banyak di gunakan di kawasan ASEAN. Dari sekitar 550 juta lebih penduduk ASEAN, sekitar 300 juta mereka bertutur menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan cikal bakal dari bahasa Indonesia modern. Bahasa ini digunakan dalam percakapan sehari-hari di negara Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand Selatan, dan sebagian Filipina Selatan.

Fakta diatas dapat memberikan bukti yang jelas bahwa bahasa Indonesia sudah memiliki peran dan posisi strategis dalam komunikasi resmi baik di kawasan ASEAN maupun wilayah regional Benua Asia. Dan masih dalam moment hari kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-68 ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan kesadaran kita untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang bergema di negaranya sendiri bahkan di kawasan ASEAN dan ASIA secara menyeluruh. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut diharapkan pemerintah harus bisa lebih giat lagi memperbaiki sistem pendidikan yang berkaitan dengan pengajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia lebih popular daripada bahasa asing lainnya di Indonesia. Hal ini sangat penting karena bahasa Indonesia akan menjadikan Indonesia lebih bermartabat di dalam komunikasi dan pergaulan internasional.

Dalam pertemuan-pertemuan resmi tingkat ASEAN, bahasa Inggris menjadi satu-satunya bahasa resmi. Memang agak aneh bahasa yang asalanya ribuan kilo mil dari ASEAN ini menjadi satu-satunya bahasa yang di akui. Seolah tidak ada lagi bahasa nasioanl di kawasan ASEAN yang bisa menjadi pendamping bahasa Inggris. Mari kita renungkan kembali, kita ASEAN bung! Sebuah komunitas yang berdomisili di tingkat Asia Tenggara. Lalu mengapa bahasa pengantarnya menggunakan bahasa inggris? Kini saatnya bahasa Indonesia Berjaya di wilayah regionalnya sendiri.

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkannya mari me-like halaman facebook mengenai Dukung Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN, namun sayangnya halaman ini belum mendapat antusias yang bagus dari warga facebook. Sampai saat tulisan ini diterbitkan baru 87 orang menyukai halaman ini, sebuah antusias yang sangat kecil memang. Namun sebagai warga Negara Indonesia yang baik kita tidak boleh menyerah. Tidak ada segala sesuatunya yang sempurna namun yang terpenting adalah kita mau bergerak dan berusaha untuk menjadikan Komunitas ASEAN yang lebih baik. Gagal coba lagi, jatuh bangkit lagi, kalah lawan lagi, hidup Indonesia!

Jika rencananya ini berhasil maka jalan untuk mempersatukan ASEAN salah satunya lewat bahasa akan menjadi semakin mudah. Bahasa Indonesia menjadi identitas baru di kawasan regional ASEAN, suatu kawasan yang kelak menjadi salah satu kekuatan ekonomi baru dunia. Dengan diterimanya bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi di ASEAN akan lebih mempermudah komunikasi bisnis diantara rakyat di kawasan ini.

Mari dukung bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi ASEAN^^

Bukan hanya demi Indonesia, tapi juga demi persatuan ASEAN yang lebih baik.

Source : handiavolo.blogspot.com/2013/08/mencanangkan-bahasa-indonesia-sebagai.html

Memanfaankan Jejaring Sosial Untuk Mempromosikan Budaya ASEAN

Indonesia sebagai salah satu bagian dari Komunitas ASEAN 2015 sedang mempersiapkan dirinya untuk ikut berpartisipasi dalam mengkontribusikan dirinya demi memposisikan ASEAN yang lebih baik di mata dunia. Sebagai warga Negara Indonesia yang baik, kami yang tergabung dalam Komunitas Blogger ASEAN ikut memberikan kontribusinya dengan menampilkan berbagai macam kontribusinya yang diharapkan bisa menjadikan Asia Tenggara yang lebih baik. Salah satu bentuk kontribusi yang akan dibahas disini adalah dengan mempromosikan segala budaya-budaya yang ada di Asia Tenggara dengan media internet.

Social Network Marketing

Gambar 1. Efek Promosi Budaya via Internet

Sumber gambar : https://circle.solutions/wp-content/uploads/2014/08/viral-marketing.jpg

Belakangan ini kemajuan teknologi dan informasi menjadi ancaman bagi kebudayaan timur khususnya kebudayaan di wilayah Asia Tenggara yang masih tradisional dan tentu saja dapat dengan mudah digerus oleh kebudayaan timur yang terkesan modern dan banyak disukai para generasi muda sekarang ini. Masuknya kebudayaan barat melalui media baik elektronik maupun cetak mulai menggeser kecintaan terhadapan budaya barat kita khususnya Asia Tenggara ini. Selain itu ancaman musnahnya kebudayaan barat juga muncul dari dalam diri masyarakat itu sendiri, terutama di kalangan generasi muda. Generasi muda masih sangat rendah minat dalam hal membaca dan menulis sehingga ini merupakan tolak ukur bagi tingkat mempelajari budaya timur ditengah gencarnya provokasi budaya barat.

Namun dari kemajuan teknologi pula kita dapat menangkap peluang baru untuk melestarikan kebudayaan barat kita. Dengan cara mempopulerkan dan mengenalkan keberagaman budaya barat kita melalui jejaring sosial, baik facebook, twitter maupun jejaring sosial lainnya. Hal ini menjadi peluang yang sangat bagus karena trend gaya hidup kita belakangan ini telah bergeser pada generasi gadget dan internet. Pengaruh jejaring sosial di internet pun semakin besar. Misalnya dalam memilih tempat wisata para turis baik mancanegara maupun domestik lebih percaya pada banyaknya orang yang membicarakannya di twitter atau rekomendasi teman – teman di facebook daripada brosur pariwisata.

Segala keuntungan dan kemudahan ini sudah banyak digunakan oleh negara – negara maju. Misalnya saja negara Inggris, yang mewajibkan semua anggota parlemen dan pegawai negri sipilnya untuk ikut mensosialisasikan kebijakan – kebijakan pemerintah yang telah dibuat. Ini merupakan salah satu pendekatan komunikasi pemerintah dengan rakyatnya. Mengingat semakin banyaknya warga negara yang menggunakan internet, pemerintah Inggris mengembangkan kemampuannya menggunakan channel digital secara efektif.

Asia Tenggara memang salah satu pasar yang menjanjikan. Pasalnya, populasi di wilayah ini menembus 600 juta orang jika digabungkan secara keseluruhan. Di wilayah ini, Indonesia dan Filipina merupakan negara dengan basis pengguna terbesarnya. Indonesia tercatat sebagai negara ke-5 dengan pengguna Twitter terbanyak, dan Filipina menempati urutan ke-10. Sementara itu, dari 20 kota dengan basis pengguna Twitter terbesar di dunia, ada tiga kota yang berada di kawasan ini. Ketiganya adalah Jakarta, Bandung, dan Singapura.

Disisi lain, Penggunaan Facebook di kawasan Asia Tenggara juga memiliki user yang sangat banyak. Walaupun sempat dikritik karena inovasinya terlalu monton, namun Facebook tetap menjadi magnet bagi banyak orang. Untuk kawasan Asia Tenggara saja, beberapa negara tercatat sebagai negara ‘ter-‘ di dunia. Menurut streaming analytic dari Social Bakers, sebuah situs analisis online, Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan pengguna Facebook terbesar di dunia. Selain Indonesia, Bangkok, Thailand, adalah kota dengan jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia. Masih di kawasan Asia Tenggara, di Vietnam, pertumbuhan para pengguna Facebook di negara itu termasuk yang tercepat di dunia.

Tidak hanya di 3 negara itu saja, beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Filipina dan Malaysia juga memiliki jumlah pengguna Facebook yang tidak sedikit. Dikutip dari Tech in Asia (25/06), apabila seluruh pengguna Facebook di kawasan Asia Tenggara ditotal, kurang lebih sebanyak 139 juta pengguna [64 juta (Indonesia) + 12,8 juta (Vietnam) + 18 juta (Thailand) + 30 juta (Filipina) + 13,3 juta (Malaysia) + 250 ribu (Laos) + 700 ribu (Kamboja) + 80 ribu (Myanmar)]. Jumlah tersebut belum termasuk negara seperti Brunei Darussalam, Timor Timur, Singapura dan lainnya.

Supaya penyebaran segala informasi mengenai segala kebudayaan di kawasan Asia Tenggara ini dapat maksimal dan menarik, ada beberapa cara yang dapat kita terapkan. Cara – cara tersebut adalah:

Membuat situs perpustakaan budaya ASEAN

Situs ini berisi database, foto – foto, dan video keragaman budaya di ASEAN yang masing-masing Negara mengirimkan satu delegasinya untuk menjadi admin di web tersebut yang di update secara berkala. Pada beranda terdapat link masing – masing Negara. Pada link Negara tersebut kita dapat mengetahui informasi dan berita terkini seputar budaya di Negara tersebut.

Membuat akun fanspage di facebook

Akun fanspage merupakan salah satu ikon di facebook yang dapat diikuti banyak fans tanpa harus menjadi teman. Akun ini dapat diupdate oleh beberapa admin. Dengan menggunakan akun ini informasi akan lebih mudah didapatkan oleh para fans.

Menghubungkan beberapa media

Link situs / blog yang berisi artikel – artikel, foto, video budaya menganai Asia Tenggara dengan twitter dan facebook. Setiap ada content blog baru maka secara otomatis akan tersiar juga di twitter dan facebook. Sehingga penyebarannya akan lebih mudah penyebarannya.

Aktiflah untuk update status ataupun tweet

Update info harus rutin dan berkelanjutan. Jangan lupa mention instansi atau orang-orang penting dan yang terkait dengan update tersebut. Jika sedang tidak ada artikel baru kita bisa update yang lain yang bermanfaat dengan tetap menyelipkan link situs kita.

Membuat kuis kebudayaan berhadiah

Kuis tentang pengetahuan budaya berhadiah dapat memotivasi masyarakat pengguna jejaring sosial untuk mempelajari budaya ASEAN dan lebih sering membuka situs – situs budaya. Hal ini sangat menarik minat masyarakat dan merupakan cara yang paling efektif untuk memaksa masyarakat mempelajari dan mengenal budaya nasional.

Sebarkanlah semangat melestarikan budaya ASEAN

Selain memperkenalkan dan mensosialisasikan kembali kebudayaan ASEAN, kita dapat juga memotivasi generasi muda untuk menggunakan kebudayaan ASEAN dalam event – event yang mereka adakan. Misalnya dalam event sekolah, kampus, maupun masyarakat kita menampilkan tari – tarian asal negeri sendiri ketimbang boyband ataupun dance dari luar. Inilah tugas kita untuk mengenalkan dan menanamkan kecintaan pada budaya lokal pada generasi muda.

Dimulai dari dunia maya dengan menyebarkan dan membiasakan masyarakat membaca informasi tentang kebudayaan barat akan dapat mempengaruhi alam bawah sadar mereka. Bahwa kebudayaan kita jauh lebih baik dan lebih patut untuk dibanggakan sebelum kebudayaan lainnya. Dengan terbangunnya lagi rasa cinta kepada budaya kita sendiri maka aksi – aksi untuk melestarikan budaya kita di dunia nyata akan banyak dilakukan. Semakin banyak generasi muda yang peduli dan mau meningkatkan  kemampuannya dalam menggunakan chanel digital secara efektif untuk menyebarkan semangat mengenali dan mencintai kebudayaan sendiri.

Source : handiavolo.blogspot.com/2013/08/memanfaankan-jejaring-sosial-untuk.html

Cintai Bumi Kita

Sebagai seorang manusia kita ditugasi oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini, menjadi khalifah berarti menjadi pemimpin bagi bumi, bagaimana memperlakukan bumi, bagaimana merawat bumi dan bagaimana melestarikan bumi ini. Tugas menjadi khalifah ini sangatlah berat namun dengan sombongnya manusia menerima tugas ini dan fatalnya justru banyak dari kita yang menyepelekan amanah ini dengan segala tingkah laku manusia yang sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap bumi ini yang tanpa disadari hal tersebut telah mengakibatkan kekecewaan dari semua pihak tanpa terkecuali.

earth-love

Gambar 1. Yuk cintai bumi

Sumber gambar : https://www.gossettmktg.com/wp-content/uploads/2015/05/earth-love.png

Untuk mempertanggung jawabkan tugas kita sebagai khalifah, alangkah baiknya langkah awalnya kita mulai dari diri sendiri, karna tanpa ada kesadaran yang dimulai dari diri sendiri maka segala sesuatu hal takkan bisa berjalan dengan baik, sekeras apapun orang memotivasi, mendorong dan mengajak untuk merawat bumi kita ini jika tanpa dibarengi dengan kemauan dan kesadaran untuk turut serta berperan dalam melestarikan bumi maka yang ada hanya omong kosong belaka. Setelah kesadaran diri sendiri sudah tertanam maka alangkah baiknya kita bisa mengajak atau menyadarkan orang lain tentang pentingnya merawat bumi.

Mengapa bumi harus kita rawat? Karena dari awal penciptaan bumi, Allah pasti membentuk bumi dengan bentuk yang sebaik-baiknya yaitu segala sesuatunya yang masih alamiah, hutan-hutan lebat tempat bermacam-macam hewan-hewan liar bernaung dan pohon-pohon hijau rindang yang masih menjulang begitu tinggi dengan dikelilingi burung-burung yang dengan riangnya berterbangan kesana kemari sebelum terjadinya pembalakan hutan secara besar-besaran, hewan-hewan nyaman berada dihabitatnya sebelum terjadi banyak perburuan hewan-hewan seperti harimau, cendrawasih, jalak bali, badak, orang utan dan lainnya yang menyebabkan mulai menipisnya populasi mereka belakangan ini, sungai-sungai jernih dipenuhi ikan-ikan yang dengan senangnya berenang kesana kemari sebelum maraknya pembuangan limbah pabrik ke sungai yang mencemarkan sungai bahkan tak banyak ikan yang sanggup bertahan dalam kondisi air seperti itu, Keadaan lingkungan yang masih bersih asri sebelum adanya tangan-tangan jahil manusia yang dengan seenaknya sendiri membuang sampah kesana kemari tanpa bertanggung jawab, kumpulan para penguin di kutub utara maupun selatan yang dengan asiknya bermain-main dihabitatnya yang sekarang dapat kita rasakan kekhawatiran mereka yang menjadi begitu was-was karena habitat mereka daratan es mulai mencair dikarenakan efek global warming, serta keadaan yang masih teduh sebelum terjadinya efek rumah kaca yang menyebabkan siang hari terasa begitu panas bahkan terasa seperti membakar kulit. Semua itu hanyalah masa lalu yang indah dari bumi, namun karena ulah manusia sekarang, ulah kita sekarang menjadikan bumi kita sedikit demi sedikit mulai terkikis oleh tangan kita sendiri, hal ini bukanlah terjadi karena bumi yang sudah semakin menua tapi hal ini terjadi karena ulah tangan kita yang menuakan bumi, sebenarnya jika mau berusaha mulai dari sekarang kita semua setidaknya minimal menahan atau tidak menambah tua bumi ini sehingga anak cucu kita bisa merasakan nyamannya tinggal di bumi yang telah berjasa banyak bagi peradapan manusia selama berjuta-juta abad yang lalu. Apa balas jasa kita bagi bumi? Membuang sampah sembarangan, mengotori sungai, menebang pohon sembarangan, mari renungkan ini bersama-sama kawan.

Didunia ini banyak terdapat cinta, cinta kepada Allah, cinta kepada orang tua, keluaga, sahabat, teman, kekasih hati, dan masih banyak lainnya. Dimana cinta itu berada? Tentu saja bumi yang memfasilitasi semua itu, tanpa adanya bumi takkan ada semua itu, takkan ada cerita-cerita itu, takkan ada kenangan-kenangan itu, takkan ada keindahan-keindahan itu,. Namun pernahkah kita sekali saja memikirkan perasaan bumi, yang selalu bisa memberikan kebahagian bagi kita tanpa mendapat timbal baliknya, tidakkah kita malu pada bumi? Jadi mulai dari sekarang marilah bersama-sama kita buat bumi bahagia dengan menjadi sahabatnya, mencintainya, merawatnya dan menjaganya agar tak hilang cerita-cerita kita dimasa lalu, bukan hanya untuk kita sendiri, tapi untuk bumi juga. Bila bumi mulai hancur kita sendiri juga yang rugi, bagaimana jika tempat kenangan kita bersama orang tua kita sewaktu masih kecil telah rusak atau tidak seperti dulu kala dikarenakan ulah-ulah tangan kita sendiri yag tak mau merawatnya, tentu saja kita sendiri yang akan merasa sedih, hanya tinggal kenangan yang akan tersisa.

Sebagai manusia kita diberi tangugung jawab yang berbeda-beda dalam mengarungi kehidupan ini. Seorang pelajar bertanggung jawab belajar untuk memperjuangkan masa depannya agar menjadi manusia yang lebih berguna kelak. Seorang nelayan bertanggung jawab mencari ikan agar kebutuhan ikan di masyarakat dapat terpenuhi. Seorang Ibu bertanggung jawab mendidik anaknya agar bisa menjadi anak yang berbakti, berguna dan bermanfaat. Seorang pemimpin bertanggung jawab memimpin bawahannya agar yang dipimpinnya bisa berjalan dengan semestinya. Selain tanggung jawab pokok tersebut kita semua sudah seharusnya melakukan satu tanggung jawab yang sudah seharusnya menjadi kewajiban kita untuk menjalaninya yaitu tanggung jawab terhadap bumi. Bayangkan saja jika tak ada ikan dilaut untuk diburu, jika tak ada padi untuk ditanam, jika tak ada pepohonan tempat kita berteduh, bayangkan jika tak ada semua itu.

Sebagai pengalaman yang dapat saya bagikan dalam upaya menjaga kelestarian bumi, salah satunya yang pernah saya alami adalah katika saya berada di kampung halaman nenek saya di desa Negaradaha kecamatan Bumiayu kabupaten Brebes Jawa Tengah. Disana tempatnya masih begitu alami, udara pagi terasa begitu sejuk, suara gemercik sungai terdengar mententramkan jiwa, pepohonan rindang meneduhkan hati, jalanan setapak yang masih alami namun terlihat elok serta anggun karena tak ada sampah-sampah anorganik yang berserakan dan masih banyak lainnya. Semua hal itu dapat selalu terjaga dengan baik bukan karena terjadi begitu saja, semua itu dapat tetap terjaga karena adanya kesadaran yang tinggi dalam menjaga lingkungan dan upaya nyata dari para masyarakat untuk menjaga kelestarian keadaan lingkungan. Mungkin warga masyrakat daerah ini tak begitu muluk-muluk membersihkan lingkungan secara serentak secara rutin namun dalam artian hanya menyapu membersihkan sampah sekedarnya walaupun hampir tak ada sampah berserakan yang ada hanya daun-daun berguguran, namun yang mereka lakukan hanyalah sederhana yaitu tidak membuang sampah sembarangan, merawat pohon-pohon dengan baik sehingga dapat tumbuh subur dengan baik sehingga di daerah tersebut masih terdapat banyak pohon-pohon rindang yang tentu saja daerah tersebut menjadi daerah yang sejuk, bahkan masih dibarengi dengan menanam pohon-pohon yang bermanfaat seperti ketela, bayam, kangkung dan lainnya agar dapat dimanfaatkan untuk kepentingan sendiri sehingga secara tidak langsungpun mereka telah mencintai alam dan berperilaku baik dengan alam karena sebagian besar hidup mereka juga masih bergantung dengan alam, tidak terlalu konsumtif membeli barang-barang yang sekali pakai yang tentu saja sangat tidak efektif jika digunakan tapi menggantinya dengan bahan yang bisa dipakai berulang ulang sehingga penggunaan sumber daya yang digunakan untuk memproduksi barang sekali pakai tersebut dapat lebih terhematkan dan dapat dimanfaatkan ke hal yang lebih berguna lainnya, lalu tidak membiarkan kaleng berserakan yang menyebabkan genangan air sehingga dapat ditempati jentik-jentik nyamuk untuk mereka berkembang biak. Mungkin hanya sesederhana itu saja yang mereka kontribusikan kepada alam tapi hasil keluaran yang didapat begitu nyata dan riil.

Berkaca dari hal diatas maka Saya sedikit termotivasi untuk setidaknya mengubah sikap demi kelestarian lingkungan, demi kebaikan banyak orang dan tentu saja demi diri sendiri. Dimulai dari hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menyapu halaman rumah sendiri jika terlihat kotor, menata rapi kamar sendiri jika terlihat berantakan agar tidak menjadi sarang nyamuk, merawat pohon dihalaman rumah agar dapat tumbuh subur dan asupan nutrisinya dapat selalu tercukupi. Mungkin sikap-sikap kecil yang sangat sederhana itu belum bisa secara frontal mengubah keadaan lingkungan besar-besaran, tapi setidaknya ini bisa mengubah lingkungan kecilku, begitu juga dengan dirimu. Mari tingkatkan kesadaran kita, bersama kita bisa.

Source : handiavolo.blogspot.com/2013/08/cintai-bumi-kita.html