Mobil Karya Desainer Indonesia ini Menjadi Sorotan Media Internasional

Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2015 mampu menyedot perhatian sejumlah media asing, begitu pula dengan salah satu mobil konsep Daihatsu FX dan FT yang dirancang langsung oleh desainer Indonesia.

Mengutip berita yang diulas situs media online automotif MotoringDaihatsu telah menunjukan saingan Nissan Juke di ajang pameran automotif Indonesia. Dua model konsep FT mengusung model crossover sedangkan FX akan menjadi generasi penerus Terios.

Seperti diketahui kedua model tersebut merupakan mobil konsep yang dikembangkan oleh desainer Indonesia, yakni Daniel Dian Kristianto bersama desainer Daihatsu Jepang Jun Nagata. Kolaborasi kedua desainer Daihatsu ini mampu menciptakan dua model crossover dan SUV yang mengawali world premierenya di ajang GIIAS 2015.

Daihatsu FX dan FT dirancang dengan platform ciri khas kendaraan Daihatsu dengan unsur ergonomis, kokoh, serta memiliki fungsionalitas tinggi di berbagai medan.

Okezone.com

[wonderfuleastjava] Kokohnya dinding Kaldera Bromo Tengger Semeru

Tempat wisata Bromo bagi setiap masyarakat domestik mungkin sudah pernah mendengarnya atau mengunjunginya. Bromo yang terkenal dengan udaranya yang dingin, matahari terbit yang indah dan kaldera yang luas. Bagi wisatawan, Bromo adalah rekreasi mendaki gunung yang paling nyaman dibandingkan gunung-gunung yang lain. Tidak heran jika kemudian orang berbondong-bondong datang ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk melihat jajaran gunung yang menakjubkan yang terletak di kota Probolinggo ini.

Namun bagi saya, hal menarik lainnya yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana kaldera lautan pasir terluas di dunia ini tampak seperti dibentengi tebing-tebing tinggi. Menempatkan gunung Bromo sebagai konstruksi kecil yang terlindungi dari dunia luar.

Sekilas dinding-dinding kaldera itu seperti hasil rekayasa manusia. Bagaimana tidak, bila diperhatikan konstruksinya sangat kontras dengan keadaan kaldera yang datar. Jika memikirkan bagaimana dinding tebing tersebut terjadi, mungkin bentuknya akan seperti gunung yang muncul melandai bukan berbentuk tebing yang tiba-tiba menjulang. Mungkinkah sebenarnya konstruksi besar ini adalah sebuah gunung kuno yang meletus dan kaldera luas serta dinding ini adalah sebuah kawah. Sebab, dinding inipun mengitari taman nasional Bromo Tengger Semeru, dan bila dilihat dari luar angkasa bentuknya seperti sebuah mata busur berbentuk wajik atau berlian terbalik. Ah, betapa sok taunya saya. Namun sejatinya kita harus memahami bahwa inilah kreasi dari Yang Maha memiliki Kuasa.

Bromo Tengger Semeru

Memandangnya dari kaldera di bawah selalu membuat kita berfikir, pemandangan seperti apa bila kita mendaki sampai kepuncak tebing-tebing itu. Padahal kita juga tanpa sadar telah mendakinya ketika naik ke Gunung Penanjakan bila ingin melihat sunrise atau mengambil foto jajaran gunung di dalam benteng ini.

kaldera

Bagi saya, terdapat lokasi favorit untuk memandangi dinding-dinding tersebut, yaitu dari bukit-bukit kecil di sebelah selatan Gunung Bromo atau yang terkenal dengan bukit teletubies. Savana berwarna hijau yang luas dengan dinding tebing tinggi yang menjulang. Terkadang kita bisa melihat jelas pergerakan awan yang memberikan efek bayang-bayang di punggung dinding, sangat indah. Saran saya, sebaiknya Anda ke lokasi ini saat musim penghujan. Sebab bukit teletubies ini cenderung memiliki savana yang hijau dibandingkan musim kemarau, juga tidak terkecuali dengan dinding di depannya yang menghijau.

Setiap kali saya memandangnya, saya selalu berujar dan memutuskan. Saya akan kembali ke sini.

This trip provided by the Ministry of Tourism of the Republic of Indonesia, VITO Singappore, Garuda Indonesia – Singapore, and Nuffnang

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/08/30/wonderfuleastjava-kokohnya-dinding-kaldera-bromo-tengger-semeru/

Teknologi pakan Ikan inovasi alumnus Institut Teknologi Bandung

Pengusaha muda asal Bandung, Gibran Huzaifah, memukau sejawatnya pada Pertemuan Wirausaha Dunia ke-6 (Global Entrepreneurship Summit) di Nairobi, Kenya. Dalam salah satu sesi pertemuan, Gibran mempresentasikan inovasi alat pemberi pakan ikan otomatis yang dikenal dengan nama eFishery. Inovasinya ini mendapatkan penghargaan “Spark the Fire Champion”.

Penghargaan itu diberikan dengan melihat orisinalitas inovasi dan dampak eFishery terhadap masyarakat luas. Alumnus Institut Teknologi Bandung ini merupakan satu-satunya peserta dari Indonesia pada pertemuan yang juga dihadiri Presiden Barrack Obama.

eFishery merupakan alat pemberi pakan ikan yang dapat dikontrol dari jarak jauh dengan teknologi internet. Alat yang dilengkapi sensor untuk melihat nafsu makan ikan ini efektif mengontrol jumlah pakan ikan. Berdasarkan hasil survei, eFishery dapat menekan biaya pakan ikan sampai 21 persen dibanding menggunakan metode konvensional.

efishery

Pengagum buku-buku karya penyair Kahlil Gibran ini mengatakan,”Wirausaha Indonesia perlu berpikir global agar bisa bersaing di kancah internasional. Untuk maju, anak muda Indonesia harus berani menemukan inovasi baru dan membuat penyelesaian masalah yang riil di masyarakat.”

Walaupun eFishery baru mulai diproduksi pada Februari 2014, permintaan terhadap alat tersebut sangat tinggi. Alat ini banyak diminati petani budi daya ikan di Tanah Air. Tahun ini direncanakan mulai merambah Kalimantan dan Sulawesi, setelah sukses dipasarkan di Sumatera, Jawa, dan Bali. Melihat permintaan dari luar negeri yang cukup tinggi, ditargetkan pada 2016 alat pengatur pakan ikan ini mulai merambah pasar ekspor, khususnya di wilayah Asia.

Dalam beberapa kali partisipasi di kompetisi wirausaha nasional dan internasional, eFishery berhasil memperoleh peringkat pertama, di antaranya “Mandiri Young Technopreneur” pada 2012 dan “Get in The Ring” pada 2014 di Rotterdam, Belanda.

Pengusaha muda yang memulai bisnis sejak di bangku kuliah tersebut berkesempatan berbagi pengalaman dengan para wirausaha muda Kenya. Atas undangan KBRI, dalam sebuah forum diskusi perikanan di Nairobi, Gibran menekankan pentingnya inovasi teknologi dalam pengembangan usaha di bidang perikanan.

Duta Besar RI untuk Kenya, Sunu Mahadi Soemarno menyampaikan penghargaan atas capaian Gibran. Dubes mengharapkan pengusaha perikanan Indonesia, termasuk pengusaha pakan ikan, dapat melebarkan usahanya ke Afrika, terutama wilayah timur Afrika.

Beritasatu.com

Di Balik Kesuksesan Film superhero “Ant-Man” , ada Sosok Animator Indonesia

Di balik kesuksesan film superhero “Ant-Man” yang dibintangi oleh aktor Paul Rudd dan Michael Douglas, ada sosok animator Indonesia Ronny Gani yang ikut terlibat dalam penggarapan animasinya.

Sebelumnya ia juga terlibat dalam penggarapan animasi untuk film superhero “the Avengers: Age of Ultron”.

Ronny Gani beserta sekitar 20 animator lainnya di perusahaan efek visual Double Negative, tempat ia bekerja di Singapura, dihadapi dengan tantangan yang baru ketika harus menggarap animasi untuk film ‘Ant-Man.’

Challenge-nya bagaimana untuk menganimasi karakter superhero yang skalanya mini, karena dia kan kecil sekali,” papar Ronny Gani ketika dihubungi oleh VOA belum lama ini.

Untuk penggarapan animasi film yang bercerita tentang sang manusia semut ini, Ronny membutuhkan waktu sekitar empat bulan. Pada waktu itu ia baru saja pindah ke perusahaan Inggris, Double Negative cabang Singapura, setelah pindah dari perusahaan Industrial Light and Magic yang juga berlokasi di Singapura.

Ronny cukup beruntung bisa langsung terlibat dalam penggarapan animasi untuk proyek film Hollywood yang telah memakan biaya sebesar Rp 1,8 triliun di perusahaan yang baru ini.

Walaupun bekerja di belakang layar, sebagai seorang animator Ronny tetap harus menggunakan perasaannya dalam menggarap animasi, terutama dalam film Ant-Man kali ini.

“(Film Ant-Man) lebih action-comedy. Ada humornya. Jadi dalam setiap animasi yang kita bikin juga kemungkinan harus bisa memasukkan unsur humornya itu,” ujar lulusan arsitektur dari Universitas Indonesia yang memutuskan untuk banting setir ke dunia animasi ini.

REPRO VIA VOARonny Gani ada di antara animator yang menggarap Ant Man.

Semangat Berbagi Ilmu AnimasiDunia animasi memang sudah dicintai Ronny sejak dulu. Inilah yang membuatnya selalu semangat jika diminta untuk berbagi ilmu dan pengalamannya di bidang animasi. Baru-baru ini ia berbicara di ajang Ted Talks yang diadakan oleh perusahaan P&G di Singapura, di mana ia menjelaskan tantangan yang ia hadapi ketika baru memulai karirnya di bidang animasi. Tidak seperti sekarang, dulu belum begitu banyak institusi yang mengajarkan pendidikan animasi secara formal.

“Jadi aku harus gerilya belajarnya. Mengambil dari buku mana, download tutorial dari Internet,” jelas animator yang juga pernah menggarap film Transformers: Age of Extinction dan Pacific Rim ini.

Selain menjadi pembicara, Ronny juga masih aktif mengajarkan teknik animasi melalui kelas online miliknya di Internet, ‘Bengkel Animasi’. Karena masih mengedepankan karirnya, Ronny pun membatasi jumlah murid yang ia terima. Saat ini murid Ronny berjumlah lima orang Indonesia yang tinggal di berbagai penjuru, antara lain Malaysia, Jakarta, Bandung, dan Malang. Mereka semua berkomunikasi di luar jam kantor melalui telepon konferensi.

“(Murid-muridnya) ada yang baru ingin masuk kuliah atau sudah mulai MOS (Masa Orientasi Siswa), which amazingly dia sudah punya basic animation yang cukup lumayan menurutku untuk anak yang masih seumur segitu,” papar pria yang suka naik gunung ini.

Semangat para muridnya dalam mempelajari animasi ternyata juga menular kepadanya. “Sebagai yang ingin mengajar, jadi semangat melihat ‘wah, ini anak semangat gitu untuk belajar,’ jadi keinginan aku untuk membagi ilmuku ke dia jadi lebih termotivasi juga,” kata Ronny menutup wawancara dengan VOA.

VIA VOA INDONESIARonny Gani, animator muda Indonesia yang ikut terlibat dalam penggarapan animasi film science fiction “Pacific Rim”.

Editor : Tri Wahono
Sumber VOA Indonesia

Inilah Hasil Ujicoba Roket Buatan Dalam Negeri

Kementerian Pertahanan bersama Konsorsium Roket Nasional melaksanakan Uji Dinamik 2 Roket R-Han 122B hasil penyempurnaan. Uji coba disaksikan secara langsung oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di Balai Produksi dan Pengujian Roket LAPAN, Pamengpeuk, Garut.).

Konsorsium Roket Nasional yang terdiri dari Kemhan, Kemristek dan Dikti, LAPAN, PT. DI, PT. Pindad, PT. Dahana, PT. Krakatau Steel, ITB dan ITS telah mengembangkan roket kaliber 122 mm dengan panjang propelan 2 meter dengan nama R-Han 122B yang mampu menjangkau sasaran darat ke darat sejauh 23 km.

Roket R-Han 122B merupakan salah satu dari tujuh Program Strategis Nasional untuk memenuhi Kebutuhan Alutsista TNI. Arah pengembangan Roket Nasional adalah memenuhi spesifikasi teknis pengguna yakni RX-1220. Karena itu, R-Han 122B yang dikembangkan saat ini adalah dalam kerangka pencapaian sasaran tersebut. Program Roket R-Han 122B dimulai Tahun 2014 dengan biaya APBN.

Uji Dinamik 2 ini merupakan perbaikan minor dalam penyempurnaan bidang desain untuk memperbaiki trajectory atau lintasan stabilitas dan jarak capai dari Uji Dinamik 1 yang telah dilaksanakan pada bulan Juni 2015 sebagai implementasi dari Konsorsium pada tahun 2014. Pada Uji Dinamik ke 2 Roket R-Han 122B ini dilakukan sebanyak 6 unit roket dengan desain Roket RM 70 Grad Marinir.

Selain menjadi salah satu forum pembelajaran dalam mengejar teknologi peroketan di lingkungan Kemhan dan TNI, Uji Dinamik Roket R-Han 122B ini juga digunakan sebagai wadah koordinasi guna mewujudkan sinkronisasi, serta sebagai sarana evaluasi dan diskusi dalam proses penyelenggaraan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang pertahanan antar industri pertahanan.

Melalui forum ini pula, diharapkan dapat diperoleh kesamaan visi dan persepsi maupun pemahaman tentang mekanisme kerja roket dan bagaimana mengoperasionalkan dan merawat roket secara baik dan benar dalam meningkatkan kualitas produk dan mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri.

Menhan menyambut baik capaian pengembangan Roket R-Han 122B yang merupakan hasil penyempurnaan dari uji coba sebelumnya. Hasil yang sudah diperoleh saat ini memiliki nilai strategis dalam membangun Industri Pertahanan yang mandiri serta mampu memproduksi Alutsista yang canggih dimasa depan.

“Saya menaruh perhatian yang tinggi terhadap program Roket R-Han 122B ini untuk dapat dituntaskan dan kelak menjadi kekuatan Alutsista TNI,” ungkap Menhan.

Kegiatan penyempurnaan oleh Konsorsium diharapkan mendapatkan hasil yang maksimal, sehingga ke depan akan didorong untuk memenuhi kebutuhan TNI AL sebagai pengguna awal. Bila program ini berhasil, maka Kemhan juga akan terus mendorong pemenuhan kebutuhan Roket dari dalam negeri dengan berbagai spektek untuk memenuhi kebutuhan Tri Matra (TNI AD, TNI AL, dan TNI AU).

Sementara itu Menhan mengatakan, peluncuran Roket R-Han 122B ini adalah bagian dari usaha Bangsa Indonesia untuk membangun kekuatan pertahanan yang berdaya tangkal tinggi guna menjamin kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan keselamatan segenap bangsa.

Pemerintah telah menetapkan tujuh Program Strategis Nasional di bidang Alutsista, salah satu diantaranya adalah Roket Pertahanan atau disingkat R-Han. Program Roket R-Han 122B ini adalah pelaksanaan dari Program Nasional Strategis yang dinanti-nantikan banyak pihak, karena keberhasilan program ini akan menorehkan sejarah hasil karya anak bangsa.

Reporter: Ervan Bayu

Editor: Dani Hamdani

Gatra.com

Mesin Pemusnah Limbah Terbesar Buatan ITB

Tahun depan atau Mei 2016, incinerator (mesin pemusnah) kedua yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat, dioperasikan PT Jasa Medivest (Jamed). Mesin pemusnah yang kedua ini sama dengan pertama yaitu mampu menampung limbah medis sebanyak 12-15 ton per hari. Perbedaan teknologi incinerator anyar ini ialah produknya buatan dalam negeri.

“Kalau yang pertama dari Australia. Untuk kedua ini karya ITB (Institut Teknologi Bandung),” Presiden Direktur PT Jamed Subagiyo saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan mesin pemusnah limbah medis kedua di area PT Jamed, Jalan Inter Change Dawuan Tengah Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dia menegaskan, Pemprov Jabar tetap berkomitmen meningkatkan kualitas pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3). Pembangunan mesin pemusnah limbah medis yang kedua ini nilai investasinya Rp 50 miliar.

Limbah medis sangat berbahaya jika dibiarkan lataran bisa berdampak terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Maka itu, menurutnya, limbah B3 harus segera diselesaikan sehingga tidak mengancam lingkungan dan manusia.

“Volume limbah medis memang enggak banyak seperti limbah lainnya. Tapi justru bahaya kalau tidak ditangani,” ujar Subagiyo.


Ia mengatakan, saat ini pihaknya hanya mampu menampung limbah medis sebanyak 12-15 ton per hari yang berasal dari sekitar 1900-an pelanggan penghasil limbah medis seperti rumah sakit, puskesmas dan klinik. Tahap pertama yang sudah dibangun pada 2009 menggunakan incinerator berbasis teknologi Stepped Heart Controlled Air dengan dua proses pembakaran.

“Dengan penambahan mesin baru ini, kami tentunya akan mampu melipat gandakan kapasitas tampung limbah medis para pelanggan kami asal Jawa Barat, Jakarta, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi Sejalan, dan Kalimantan Timur,” tutur Subagiyo.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengatakan limbah medis sangat berbahaya jika dibiarkan lataran bisa berdampak terhadap kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat. Maka itu, menurut Aher sapaannya, limbah B3 harus segera diselesaikan sehingga tidak mengancam lingkungan dan manusia.

“Volume limbah medis memang enggak banyak seperti limbah lainnya. Tapi justru bahaya kalau tidak ditangani,” ujar Aher.

Mesin pemusnah pertama yang beroperasi sejak 2009 dinilai sudah tidak mencukupi lagi limpahan sampah medis. “Incinerator pertama baru bisa meng-cover 50 persen (limbah) rumah sakit dan klinik di Jabar,” ucap Aher.

Detik.com

Dapat Beasiswa Karena Kampung Media

 

“Saya salah satu dari warga kampung yang mendapatkan manfaat dari Kampung Media. Semoga akan lebih banyak lagi anak-anak muda NTB yang bergabung di Kampung Media. Terima Kasih Kampung Media” Ujar Ahyar Rosidi

Ahyar panggilan akrabnya mendapatkan beasiswa S2 adalah impiannya. Banyak hasil yang membuat mimpinya menarik untuk dicapai. Kuliah gratis, mendapatkan uang saku, jalan-jalan dan lain sebagainya. Semuanya akan menyatu menjadi sebuah pengalaman yang tak terlupakan. Tak semua bisa terbelikan dengan uang, salah satunya adalah pengalaman mendapatkan beasiswa S2.

Semua orang punya mimpi besar untuk mendapatkan beasiswa, tapi tak banyak yang bersabar, tekun dan kerja keras untuk mendapatkan semua itu. Sebagian besar dari pemburu beasiswa cenderung merasa pesimis, tak bisa bahasa Inggris, dan berbagai alasan lainnya. Padahal, jika kita mau mengejarnya tak ada istilah “tidak mungkin”. Jika mau pasti ada jalannya. Manjadda wajada. Tapi ingat kuncinya, belajar dengan tekun, banyak bertanya dan istiqomah.

Ahyar termasuk orang yang memiliki pengalaman berliku untuk mendapatkan beasiswa S1 dan bahkan memenangkan beasiswa S2. Saat ini oleh Lembaga Penggelola Dana Pendidikan (LPDP) memberikannya beasiswa, hannya dengan modal puluhan tulisan ringan di website Jurnalisme Warga Kampung Media, Walau pun sebelumnya pernah mendapatkan besiswa Shorts Course Indonesian Australian Awards, namun saat itu ia urungkan niat untuk tidak mengambilnya. Saat diceritakan pada orang, lantas mereka heran. Apa itu “Kampung Media”?.

Semua beasiswa itu, tidak didapatkan begitu saja. Ia percaya, kesempatan itu tak datang menyapa begitu saja, melainkan mau mengetuk pintu, dengan begitu pintu pun terbuka. Semenjak S1 di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram Ahyar aktif menjadi anggota organisasi internal kampus Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Royu’na) namanya. Di tempat inilah ia mulai belajar menulis dan ditempa dengan banyak kegiatan menulis. Ahyar terbilang tak aktif di kegiatan kemahasiswaan, tapi banyak belajar diluar, salah satunya di Kampung Media.

Mulai mengenal Jurnalisme Warga Kampung sejak 2010. Dari perkenalan ini, ia banyak belajar dengan sahabat di Kampung Media. Termasuk belajar dengan Kepala Kampung dan penggagas ide Kampung Media, Fairuz Abadi. Muhammad Safwan ( KM. Abiantubuh), Ahmad Jumaili (KM. Tabayyun), Lombok Tengah, dan Rustam (KM.Portal) Mataram. Mereka ini adalah orang yang telah banyak memberikan bimbingan, hingga pada akhirnya ia menjadi salah satu penggelola Kampung Media Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Di Kampung Media Ahyar menempa diri dan belajar bersama warga kampung yang tak kampungan. Itu istilah di Kampung Media

Mungkin tak percaya, jika Ahyar menceritakan bagaimana lika-liku memenangkan beasiswa dengan modal menulis cerita orang-orang kampung di NTB. Awalnya pun ia tak begitu percaya, tapi hasil seleksi menempatkannya mendapatkan beasiswa S2 dari 32. 000 pendaftar, dari 100 yang dinyatakan lulus seleksi.

Dalam setiap seleksi apa pun itu, termasuk mengikuti seleksi beasiswa. Menulis di Kampung Media adalah senjata ampuhnya untuk menaklukkan hati pemberi beasiswa. Setiap pembuatan curricullum vitae (CV) Ahyar wajib mencantumkan semua artikel di Kampung Media dan artikel di media lainnya. Tanpa cerita berlebihan, tulisan di Kampung Media telah mengantarkannya dalam memenangkan dua beasiswa sekaligus. Termasuk beasiswa S2 saat ini dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Republik Indonesia.

Ahyar ingin berbagi sedikit pengalaman mengikuti wawancara beasiswa hannya dengan modal tulisan di Kampung Media. Awal 2014 Menyelesaikan pendidikan S1, ia telah niatkan untuk melanjutkan S2 dengan beasiswa. Mau mengharapkan biaya orangtua lumayan berat, karena harus mengeluarkan biaya yang cukup tinggi. Untuk orang kampung, sawah pun bisa jadi taruhan.

Satu minggu setelah menyelesaikan kuliah S1 di IAIN Mataram. Ahyar ikut seleksi beasiswa Short Course ke Australia dan LPDP. Dengan modal kumpulan tulisan artikel Kampung Media ia memberanikan diri untuk mengikuti seleksi seraya bersabar menunggu pengumuman. Al hasil, kedua beasiswa ini pun diperolehnya.

Kemampuan bahasa Inggris yang belepotan seringkali membuatnya tidak percaya diri untuk mencoba puluhan seleksi beasiswa. Ditambah lagi dengan kuliah S1 yang menghabiskan waktu 5, tahun setengah. Hal ini membuat makin tidak percaya diri. Saya hannya berpikir positif. Tak ada harapan modal lainnya kecuali pengalaman menulis di Kampung Media.

Mulanya, tak yakin untuk mencatumkan artikel dalam semua seleksi yang dilaluinya. Mendapatkan beasiswa bukan hannya diperuntukkan bagi mahasiswa pintar, gemilang dengan prstasi cemerlang (cumlude). Hingga yang memiliki kemampuan pas-pasanpun tak bisa mendapatkannya.

Ada pula cerita menarik saat Ahyar menaklukkan hati pemberi beasiswa (LPDP). Pada saat wawancara, satu pertanyaan yang tak bisa dilupakannya. “Tolong ceritakan pada saya apa itu Kampung Media dan peran kamu disana? Lantas saya jawab dengan jawaban sederhana. Kampung Media adalah sebuah komunitas orang-orang kampung yang tak kampungan. Aktivitasnya adalah menyebarluaskan informasi dan kisah-kisah inspiratif dari kampung untuk Indonesia.” Cerita Ahyar saat di wawancara.

kemudian Ahyar mengurtaikan kegiatannya menjadi Warga Kampung Media yakni Sambang rumah, rebuk antar warga, membangun semangat gotong royong, mendorong warga untuk menggalakkan ekonomi kreatif dan mengabarkan cerita kisah inspirtif dari kampung.

Kemudian Puluhan tulisan artikel Kampung Media yang sudah diprint ia perlihatkan semua. Tak berlebihan, jika LPDP kagum dengan ide kreatif Kampung Media Nusa tenggara Barat (NTB). Hal yang sama juga dilakukannya ketika mengikuti seleksi Shorts Course Indonesia Australian Awards.

Ini adalah sedikit cerita Ahyar, bagaimana berkat aktif di Kampung Media bisa memenangkan beasiswa. Bukan hannya urusan bagaimana cara memenangkan beasiswa, tapi berbagi kisah dan membangun NTB dengan cara sederhana, menyebarkan informasi postitif untuk membangun kekuatan dari halaman tersendiri – Strength in Own Page.

Ahyar hanyalah salah satu diantara yang mendapatkan manfaat dari Kampung Media, masih bayak lagi warga Kampung Media menerima manfaat itu, Marwan Hakim sang pejuang pendidikan dari lereng Gunung Rinjani dinobatkan sebagai tokoh pilihan yang menginspirasi Indonesia dan pernah tampil di program Kick Andy di Metro TV. Ahmad Jumaili meraup dollar dari Bisnis Madu, Habiburrahman dengan Desa Wisatanya. Muhammad Safwan dengan penghargaan karya seninya dan tentunya penggagas Kampung Media Fairuz Abadi yang bisa berkeliling dunia. Semua itu berkat Kampung Media. Dan masih banyak lagi anggota Kampung Media yang telah merasakan manfaat itu.

Saat ini, Ahyar telah merasakan manfaat itu, dengan menerima beasiswa S2 penuh dari LPDP dan Kementerian Keuangan RI. “Terima Kasih Kampung Media, dan buat teman-teman Kampung Media teruslah menyebarkan informasi walau hannya satu kalimat.” Katanya menutup cerita.

Source : https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/08/31/dapat-beasiswa-karena-kampung-media/

KRI Irian Kapal Perang terbesar di Asia yang pernah dimiliki Indonesia

Kekuatan maritim bagi negara kepulauan seperti Indonesia adalah sebuah kemutlakan yang harus terus dijaga. Salah satunya adalah dengan memiliki kapal perang yang tangguh. Bila tahun depan Indonesia akan kedatangan 3 kapal selam baru, di masa lalu ternyata Indonesia sudah memiliki kekuatan laut yang tanggung dengan memiliki sebuah kapal perang terbesar yang pernah ada di Asia pada masa-masa perebutan kembali Irian Barat.

Kapal perang dengan jenis kapal penjelajah ringan (light cruiser class) ini diberi nama KRI Irian dengan nomor lambung 201. Dahulu kapal tersebut menjadi andalan Angkatan Laut Republik Indonesia untuk mengamankan kawasan laut Irian Barat.

Data tentang KRI Irian ditulis oleh Alexander Pavlov berjudul Cruisher of Indonesia dan ditulis dalam Sejarah Pengembangan dan Penggunaan Penjelajah Kelas Sverdlov. Dijelaskan bahwa kapal yang dibeli dari Uni Soviet ini kapal penjelajah ordzhonikidze dari armada Baltik angkatan laut Soviet.

KRI Irian 3

Pembelian KRI ini berawal dari modernisasi alutsista TNI AL (dahulu ALRI) yang dirintis oleh Mayjen A.H. Nasution (Alm) yang menjadi Menko Hankam/Kasab sejak 1957. Tim dari ALRI saat itu menyambangi Amerika Serikat mengajukan pinjaman untuk pembelian alutsista, tapi tidak ditanggapi. Sehingga pembelian di arahkan ke Moskow. Nikita Kruschev yang saat itu menjadi Perdana Menteri menyetujui proposal yang diajukan oleh ALRI, pembelian unit kapal disetujui dengan klausa kredit jangka panjang.

Kemudian pada tanggal 11 Januari 1961, pemerintah Soviet mulai menginstruksikan kepada Central Design Bureau untuk memodifikasi ordzhonikidze agar dapat digunakan di daerah tropis. Selanjutnya di tanggal 14 Februari 1961 kapal tiba di Sevastopol dan pada 5 April 1962 memulai uji coba lautnya. Saat itu, kru Indonesia sudah terbentuk. Mekanik kapal ini, Yathizan, kemudian hari menjadi Kepala Departemen Teknik ALRI.

Akhirnya Ordzhonikidze datang ke Surabaya pada 5 Agustus 1962, kapal ini dinyatakan keluar dari kedinasan AL Soviet pada 24 Januari 1963. Kapal perang besar dengan 12 meriam kaliber 6 inchi memiliki total berat 16,640 Ton ini dioperasikan oleh 1270 krew dengan 60 perwira.

KRI Irian 4

Uniknya jika melihat sejarah militer Soviet, mereka tidak pernah menjual kapal besar kepada negara lain kecuali kepada Indonesia. KRI Irian dipercaya merupakan salah satu kapal paling berbahaya di dunia dan memiliki kekuatan yang jauh lebih unggul dari kapal perang milik Belanda Hr. Ms. Evertsen.

Kehadiran kapal ini memberikan efek psikologis bagi Kapal perang AL Belanda, terutama Kapal Induk Belanda, Kareel Doorman. Kehadiran KRI Irian juga membuat AL Belanda mengurangi kehadirannya di perairan Irian Barat.

Pada 1964 Kapal Penjelajah ini mulai tidak efisiensi dan diputuskan untuk mengirim KRI Irian ke Galangan Kapal Vladivostok untuk perbaikan. Pada Maret 1964 KRI Irian sampai di Pabrik Dalzavod. Kemudian perbaikan kapal selesai pada Agustus 1964, kapal menuju Surabaya dengan dikawal destroyer AL Soviet. Namun pada tahun 1972 KRI Irian akhirnya dibebastugaskan di Taiwan.

Sejarah KRI Irian sejatinya membuktikan bahwa Republik Indonesia memang memiliki DNA maritim sejak kelahirannya. Maka sebuah keniscayaan bila Indonesia saat ini berusaha untuk kembali memperkuat kekuatan maritimnya diantara negara-negara superpower, karena Nenek moyangku adalah seorang pelaut.

*ditulis ulang dari artikel almarhum kontributor GNFI Reza Arroisi yang meninggal di Kairo, Mesir awal Agustus yang lalu

Source: https://www.goodnewsfromindonesia.org/2015/08/31/kri-irian-kapal-perang-terbesar-di-asia-yang-pernah-dimiliki-indonesia/

Indonesia adalah Negara Pertama Abad-21 yang Punya Mahkamah Konstitusi

Bila ditilik dari aspek waktu, Indonesia merupakan negara ke-78 yang membentuk Mahkamah Konstitusi. Tapi merupakan yang pertama pada abad ke-21 yang membentuk lembaga pengadilan khusus hak konstitusi ini

Kuatnya gelombang reformasi legislasi melahirkan Mahkamah Konstitusi di Indonesia. Semangat penegakan konstitusi ini pun dirumuskan dalam perubahan UUD’45. Pada tanggal 13 Agustus 2003, RUU tentang MK disepakati bersama dan disahkan dalam Sidang Paripurna DPR.

Sejak tahun lalu hingga 2016 mendatang, Mahkamah Konstitusi (MK) RI menjabat sebagai Presiden Association of Asian Constitutional Court (AACC), asosiasi para hakim konstitusi di Asia. Pada 14-17 Agustus 2015, MKRI menjadi tuan rumah simposium AACC. Sehubungan dengan kegiatan penting ini, Metrotvnews.com menghadirkan serangkaian tulisan tentang sepak terjang MK dan simposium AACC di Jakarta.

Pada hari yang sama, UU ini langsung ditandatangani oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Penetapan ini dimuat dalam Lembaran Negara, kemudian diberi nomor UU Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (Lembaran Negara Tahun 2003 Nomor 98, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4316).

Tanggal penandatanganan UU tentang MK oleh Presiden Megawati Soekarnoputri, 13 Agustus 2003, disepakati para hakim konstitusi menjadi hari lahir MKRI, dan menjadikan Indonesia sebagai negara ke-78 yang membentuk Mahkamah Konstitusi.

Ide pembentukkan MK muncul seiring momentum perubahan UUD 1945 di awal reformasi. Pada 2001 wacana tersebut diadopsi sebagi amandemen ke tiga UUD 1945. Ditegaskan bahwa MK adalah lembaga penguji, apakah suatu produk hukum itu konstitusional atau tidak.

Harus diakui, sebuah undang-undang yang telah disahkan, tidak jarang masih banyak menyimpan permasalahan. Entah karena substansi yang diatur tidak sejalan dengan aspirasi masyarakat atau memang pembentukannya menyalahi prosedur formal pembentukan suatu undang-undang. Lebih jauh lagi, dampak yang ditimbulkan oleh lahirnya undang-undang ini kadang menimbulkan masalah baru di masyarakat, menimbulkan kerugian pada individu atau kelompok masyarakat tertentu.

Dengan kewenangan menguji produk-produk hukum terhadap UUD 1945 (judicial review), Keberadaan MK dinilai penting di era paska orde baru. Bahkan, kini masyarakat memiliki hak untuk dapat mengajukan uji materil atas suatu undang-undang.

Saat partisipasi masyarakat mendapatkan tempat dalam penentuan kebijakan umum, MK menjadi salah satu gerbang yang bisa dimasuki oleh masyarakat. Dengan begitu, maka DPR sebagai lembaga yang berwenang membentuk undang-undang dituntut berhati-hati dalam setiap proses pembentukannya.

Metrotvnews.com

Ikan Terkecil di Dunia yang ditemukan di Sumatera

Masih banyak misteri keanekaragaman hayati di Indonesia yang belum diketahui. Khususnya untuk ikan terkecil di dunia yang ditemukan pada tahun 2005 lalu yang diberi nama latin Paedocypris progenetica. Penemuan ini mungkin bisa menobatkan Indonesia sebagai rumah bagi ikan terbesar sekaligus ikan yang terkecil di dunia.

Paedocypris progenetica

Ikan yang telah diteliti oleh ilmuwan asal Swiss Maurice Kottelat bersama koleganya Tan Heok Hui dari Raffles Museum of Biodiversity Research, Singapura sejak tahun 1996 ini, ditemukan di rawa gambut Sumatera. Ukurannya yang sangat kecil dengan panjang 7,9 mm untuk betina dan 9,8 mm untuk Jantan. Sekilas ikan ini tampak seperti larva hewan air, terlebih ikan ini tidak memiliki warna atau bertubuh transparan.

Keunikannya tidak hanya karena ukuran dan warnanya saja, ternyata Paedocypris progenetica juga memiliki mekanisme pertahanan hidup yang berbeda dari ikan umumnya yaitu dengan cara berlindung di genangan air dangkal di rawa-rawa. Ikan ini hidup dengan mengkonsumsi plankton di dasar rawa berair gelap kecoklatan, tempat mereka hidup.

Ikan ini juga memiliki ketahanan tubuh terhadap asam yang tinggi karena dirinya bisa hidup di daerah rawa yang tingkat keasamannya tinggi yaitu mencapai pH 3, atau 100 kali lebih asam daripada air hujan. Dari penemuan ini, para ilmuwan menyimpulkan bahwa rawa gambut adalah ekosistem yang menjadi rumah bagi banyak satwa yang tidak ditemukan di ekosistem lain.

Paedocypris progenetica

“Ini adalah ikan yang paling aneh yang pernah saya lihat sepanjang karir keilmuan saya,” demikian komentar Ralf Britz, zoologist yang bekerja di Natural History Museum.

“Ikan ini kecil, hidup dalam air asam dan memiliki bentuk sirip yang menggenggam aneh. Saya harap kita memiliki waktu untuk mencari tahu lebih banyak tentang mereka sebelum habitat mereka menghilang sepenuhnya. ” tambahnya.

Meski ikan terkecil di dunia masih terdapat perdebatan seperti para peneliti dari Scripps Institution of Oceanography and the Southwest Fisheries Science Center, Australia yang mengklaim bahwa ikan Schindleria brevipinguisyang yang ditemukan di Great Barrier Reef adalah ikan terkecil di laut dengan panjang ukuran tubuh dewasa antara 6,5 – 7 milimeter. Penemuan ikan transparan ini tetap membuktikan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat beragam.

mongabay.co.id